5 - Al-Mai’idah
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
yā ayyuhallażīna āmanū aufụ bil-'uqụd, uḥillat lakum bahīmatul-an'āmi illā mā yutlā 'alaikum gaira muḥilliṣ-ṣaidi wa antum ḥurum, innallāha yaḥkumu mā yurīd;
Hai orang-orang yang beriman, penuhi lah janji-janjimu sepenuhnya… Ternak gembala (biri-biri, sapi, kambing, unta, dll.) dihalalkan bagi kalian dengan syarat bahwa kalian tidak berburu binatang-binatang yang dihalalkan untuk diri kalian sendiri ketika kalian sedang berihram, kecuali untuk yang telah diberitahukan kepada kalian… Sungguh Allah menetapkan apa yang Dia kehendaki.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥillụ sya'ā`irallāhi wa lasy-syahral-ḥarāma wa lal-hadya wa lal-qalā`ida wa lā āmmīnal-baital-ḥarāma yabtagụna faḍlam mir rabbihim wa riḍwānā, wa iżā ḥalaltum faṣṭādụ, wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin an ṣaddụkum 'anil-masjidil-ḥarāmi an ta'tadụ, wa ta'āwanụ 'alal-birri wat-taqwā wa lā ta'āwanụ 'alal-iṡmi wal-'udwāni wattaqullāh, innallāha syadīdul-'iqāb;
Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian tidak menghargai tata-cara Allah (ayat-ayat Allah; yang menimbulkan atau menyebabkan bisa merasakan Allah), bulan-bulan suci, kurban-kurban yang dipersembahkan ke Baytullah, kurban-kurban khusus dan kepada mereka yang datang ke Bayt untuk mencari karunia dan kesenangan Rabb mereka… Kalian dapat berburu setelah keluar dari ihram… Janganlah kebencian kalian kepada orang-orang yang (sebelumnya) mencegah kalian memasuki Masjid al-Haram menuntun kalian melanggar batas-batas kalian… Saling tolonglah berdasarkan esensi realitas dan takwa (melindungi diri kalian di jalan Allah dari kekurangan identitas kalian) bukan pada perbuatan dosa dan permusuhan… Lindungi diri kalian dari Allah (takwa) (karena Dia akan melaksanakan kepada kalian akibat-akibat dari tindakan kalian). Pastilah Allah itu syadid-ul ‘iqab (Pelaksana dari akibat-akibat perbuatan dosa).
-
ḥurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa laḥmul-khinzīri wa mā uhilla ligairillāhi bihī wal-munkhaniqatu wal-mauqụżatu wal-mutaraddiyatu wan-naṭīḥatu wa mā akalas-sabu'u illā mā żakkaitum, wa mā żubiḥa 'alan-nuṣubi wa an tastaqsimụ bil-azlām, żālikum fisq, al-yauma ya`isallażīna kafarụ min dīnikum fa lā takhsyauhum wakhsyaụn, al-yauma akmaltu lakum dīnakum wa atmamtu 'alaikum ni'matī wa raḍītu lakumul-islāma dīnā, fa maniḍṭurra fī makhmaṣatin gaira mutajānifil li`iṡmin fa innallāha gafụrur raḥīm;
Dilarang bagi kalian daging bangkai, darah, daging babi, dan yang disembelih dengan nama selain Allah. Juga dilarang bagi kalian daging binatang yang dibunuh dengan dicekik, atau dengan dipukul, atau yang jatuh, atau dikuliti hingga mati, atau dibunuh dan dimakan sebagian oleh binatang buas, atau yang dipersembahkan pada altar-altar batu. Juga, meramal peruntungan (mengenai masa depan) dengan mengundi anak-panah (atau cara meramal masa depan lainnya)! Semua ini adalah sesat. Mereka yang mengingkari realitas hari ini telah menyerah dalam melenyapkan agama kalian… Maka janganlah kalian takut dengan mereka, tapi takutlah kepadaKu. Hari ini telah kusempurnakan bagi kalian agama kalian (perolehan ilmu agama kalian) dan telah lengkap pertolonganKu pada kalian dan telah disetujui bagi kalian Islam (berserahdiri dengan sepenuhnya kepada Allah) sebagai (pemahaman terhadap) agama… Barang siapa terpaksa karena kelaparan berat ia boleh melakukan itu, tanpa beranggapan bahwa apa yang haram sebagai halal… Sungguh, Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
yas`alụnaka māżā uḥilla lahum, qul uḥilla lakumuṭ-ṭayyibātu wa mā 'allamtum minal-jawāriḥi mukallibīna tu'allimụnahunna mimmā 'allamakumullāhu fa kulụ mimmā amsakna 'alaikum ważkurusmallāhi 'alaihi wattaqullāh, innallāha sarī'ul-ḥisāb;
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang telah dibolehkan kepada mereka… Katakan, “Semua makanan yang baik dan bersih telah dibolehkan bagi kalian… Dan yang ditangkap oleh binatang buruan yang telah kalian latih di jalan Allah, maka makanlah apa yang mereka tangkap untuk kalian dan ucapkanlah nama Allah padanya… Pastilah Allah itu (Syadid-ul ‘Iqab: Pelaksana dari akibat-akibat perbuatan zalim).
-
al-yauma uḥilla lakumuṭ-ṭayyibāt, wa ṭa'āmullażīna ụtul-kitāba ḥillul lakum wa ṭa'āmukum ḥillul lahum wal-muḥṣanātu minal-mu`mināti wal-muḥṣanātu minallażīna ụtul-kitāba ming qablikum iżā ātaitumụhunna ujụrahunna muḥṣinīna gaira musāfiḥīna wa lā muttakhiżī akhdān, wa may yakfur bil-īmāni fa qad ḥabiṭa 'amaluhụ wa huwa fil-ākhirati minal-khāsirīn;
Hari ini, semua makanan yang baik dan suci telah dibolehkan bagi kalian… Makanan dari mereka yang telah diberi ilmu mengenai realitas dibolehkan bagi kalian… Dan makanan kalian dibolehkan bagi mereka… Dan perempuan-perempuan suci dari orang-orang beriman dan yang kepada mereka yang telah diberikan ilmu mengenai realitas dibolehkan (untuk dinikahi) bagi kalian, dengan syarat bahwa kalian memberikan mahar mereka, dan mereka menjauhi perzinaan dan menahan diri dari hubungan gelap… Barangsiapa mengabaikan syarat-syarat dan ketentuan agama dan mengingkari realitas, semua amalnya menjadi sia-sia dan ia akan berada di antara orang-orang yang rugi di kehidupan kekal yang akan datang.
-
yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn, wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h, mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn;
Hai orang-orang yang beriman… Jika kalian berdiri untuk mengerjakan shalat, basuhlah wajah kalian dan tangan kalian hingga siku dengan air; usaplah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian hingga mata kaki… Jika kalian dalam keadaan tidak suci (berjunub) maka basuhlah seluruh tubuh kalian… Jika kalian sakit atau dalam perjalanan atau habis ke toilet atau jika kalian telah tidur dengan wanita dan tidak mendapatkan air, maka carilah tanah yang bersih dan usaplah wajah dan tangan kalian dengan tanah yang bersih… Allah tidak menginginkan kesusahan pada kalian, tapi Dia hendak menyucikan kalian dan menyempurnakan pertolongan HU kepada kalian; agar kalian bersyukur (dan mengevaluasi).
-
ważkurụ ni'matallāhi 'alaikum wa mīṡāqahullażī wāṡaqakum bihī iż qultum sami'nā wa aṭa'nā wattaqullāh, innallāha 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr;
Ingatlah pertolongan Allah kepada kalian dan kepada perjanjian yang dengannya Dia mengikat janji kalian ketika kalian berkata, “Kami mendengar dan kami patuh”… Lindungi lah diri kalian dari Allah (bertakwa)! Sungguh Allah, sebagai esensi kalian dengan Nama-namaNya, mengetahui apa yang ada di dalam kalian.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna lillāhi syuhadā`a bil-qisṭi wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn;
Wahai orang-orang yang beriman… Bersabarlah dalam jalan Allah, dan bersikap adillah ketika bersaksi… Janganlah kebencian kalian kepada orang-orang membuat kalian menjadi tidak adil! Adillah, pendekatan ini lebih dekat kepada perlindungan… Lindungi diri kalian dari Allah (bertakwalah)! Sungguh Allah (sebagai pencipta mereka) itu Khabir terhadap semua tindakan kalian.
-
wa'adallāhullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti lahum magfiratuw wa ajrun 'aẓīm;
Allah telah berjanji kepada mereka yang beriman dan yang hidup sesuai dengan tuntutan agama mereka, “Ada ampunan dan pahala besar bagi mereka.”
-
wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābul-jaḥīm;
Bagi mereka yang mengingkari realitas dan ayat-ayat Kami (manifestasi-manifestasi dari Nama-nama) mereka adalah orang-orang penghuni neraka.
-
yā ayyuhallażīna āmanużkurụ ni'matallāhi 'alaikum iż hamma qaumun ay yabsuṭū ilaikum aidiyahum fa kaffa aidiyahum 'angkum, wattaqullāh, wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn;
Hai orang-orang yang beriman… Ingatlah pertolongan Allah kepada kalian… Ingatlah ketika suatu kaum ingin meletakkan tangan mereka pada kalian (mencelakakan kalian) dan Dia menarik tangan mereka menjauhi kalian… Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah)! Kepada Allah lah hendaknya orang-orang beriman bertawakal (percaya bahwa Nama Wakil di dalam esensi mereka akan memenuhi fungsinya).
-
wa laqad akhażallāhu mīṡāqa banī isrā`īl, wa ba'aṡnā min-humuṡnai 'asyara naqībā, wa qālallāhu innī ma'akum, la`in aqamtumuṣ-ṣalāta wa ātaitumuz-zakāta wa āmantum birusulī wa 'azzartumụhum wa aqraḍtumullāha qarḍan ḥasanal la`ukaffiranna 'angkum sayyi`ātikum wa la`udkhilannakum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, fa mang kafara ba'da żālika mingkum fa qad ḍalla sawā`as-sabīl;
Sesungguhnya, Allah mengambil perjanjian dari Bani Israil… Kami mengangkat duabelas perwakilan di antara mereka… Allah telah mengatakan, “Aku sungguh bersama kalian… Jika kalian mengerjakan shalat, menunaikan zakat, beriman kepada para Rasul dan mendukung mereka, dan memberi Allah pinjaman yang baik (berdasarkan penekanan ‘Aku sungguh bersama kalian,’ pinjaman-pinjaman yang kalian berikan kepada orang-orang lain adalah pinjaman yang diberikan kepada Allah), Aku akan menghapuskan perbuatan dosa kalian dan memasukkan kalian ke Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai… Barang siapa mengingkari realitas setelah ini maka ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
-
fa bimā naqḍihim mīṡāqahum la'annāhum wa ja'alnā qulụbahum qāsiyah, yuḥarrifụnal-kalima 'am mawāḍi'ihī wa nasụ ḥaẓẓam mimmā żukkirụ bih, wa lā tazālu taṭṭali'u 'alā khā`inatim min-hum illā qalīlam min-hum fa'fu 'an-hum waṣfaḥ, innallāha yuḥibbul-muḥsinīn;
Kami telah mengutuk mereka karena melanggar perjanjian mereka dan mengeraskan hati mereka (mengunci persepsi mereka)! Mereka menyimpangkan arti kata-kata dan telah melupakan untuk mengambil bagian dari realitas-realitas yang telah diperingatkan. Kecuali sebagian kecil saja, kalian akan melihat kebohongan mereka… Maafkanlah mereka dan janganlah khawatir! Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
-
wa minallażīna qālū innā naṣārā akhażnā mīṡāqahum fa nasụ haẓẓam mimmā żukkirụ bihī fa agrainā bainahumul-'adāwata wal-bagḍā`a ilā yaumil-qiyāmah, wa saufa yunabbi`uhumullāhu bimā kānụ yaṣna'ụn;
Dan kami telah mengambil perjanjian dari mereka yang mengatakan, “Kami adalah umat Nasrani!” Mereka pun lupa untuk mengambil bagian dari apa yang telah diperingatkan kepada mereka… Maka Kami jadikan di antara mereka permusuhan dan kebencian hingga periode Kiamat… Allah akan menunjukkan apa yang mereka buat dan lakukan.
-
yā ahlal-kitābi qad jā`akum rasụlunā yubayyinu lakum kaṡīram mimmā kuntum tukhfụna minal-kitābi wa ya'fụ 'ang kaṡīr, qad jā`akum minallāhi nụruw wa kitābum mubīn;
Hai orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu mengenai realitas… Telah datang kepada kalian Rasul Kami yang memberitahu kalian tentang banyak kebenaran yang kalian sembunyikan berkaitan dengan realitas dan yang memaafkan kebanyakan dari kalian (karena menyembunyikannya)… Sungguh, telah datang kepada kalian Nur dari Allah dan Kitab yang Terang (ilmu sunnatullah yang jelas).
-
yahdī bihillāhu manittaba'a riḍwānahụ subulas-salāmi wa yukhrijuhum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụri bi`iżnihī wa yahdīhim ilā ṣirāṭim mustaqīm;
Allah membimbing mereka yang mengikuti keridlaanNya (kemampuan realisasi di dalam esensi manusia) kepada realitas, dengan fitur-fitur dari Nama-nama; realitas Allah. Berdasarkan kepatutan dari komposisi-komposisi Nama mereka, Dia akan mencabut mereka dari kegelapan menuju Nur, dan membimbing mereka kepada kehidupan yang benar.
-
laqad kafarallażīna qālū innallāha huwal-masīḥubnu maryam, qul fa may yamliku minallāhi syai`an in arāda ay yuhlikal-masīḥabna maryama wa ummahụ wa man fil-arḍi jamī'ā, wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, yakhluqu mā yasyā`, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr;
Sungguh, mereka yang mengatakan, “Allah adalah Al-Masih, anak Maryam” telah mengingkari realitas! Katakan lah, “Siapa yang memilki kekuasaan untuk mencegah Allah jika Dia memilih untuk membinasakan Al-Masih, anak Maryam, ibunya, dan setiap orang lain di muka bumi?”… Segala sesuatu di langit, di bumi dan di antaranya adalah untuk Allah (untuk manifestasi dan melihat Nama-nama)! Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya! Allah itu Qadir atas segala sesuatu.
-
wa qālatil-yahụdu wan-naṣārā naḥnu abnā`ullāhi wa aḥibbā`uh, qul fa lima yu'ażżibukum biżunụbikum, bal antum basyarum mim man khalaq, yagfiru limay yasyā`u wa yu'ażżibu may yasyā`, wa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa ilaihil-maṣīr;
Umat Yahudi dan umat Kristen mengatakan, “Kami adalah anak-anak dan kesayangan Allah”… Katakanlah, “Lalu mengapa Dia menghukum kalian untuk kesalahan-kesalahan kalian?”… Bukan, kalian pun adalah manusia-manusia yang diciptakanNya… Dia mengampuni siapa yang dikehendakiNya dan membiarkan menderita siapa yang dikehendakiNya… Kekuasaan atas langit, bumi dan segala sesuatu di antaranya adalah untuk Allah… KepadaNya lah tempat kembalinya!
-
yā ahlal-kitābi qad jā`akum rasụlunā yubayyinu lakum 'alā fatratim minar-rusuli an taqụlụ mā jā`anā mim basyīriw wa lā nażīr, fa qad jā`akum basyīruw wa nażīr, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr;
Wahai orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu mengenai realitas… Telah datang kepada kalian seorang Rasul yang memberitahu kalian tentang kebenaran, di dalam masa senggang di antara Rasul-rasul… Agar kalian tidak mengatakan, “Pembawa berita dan peringatan belum datang kepada kami”… Inilah dia pembawa berita dan peringatan!… Allah itu Qadir atas segala sesuatu.
-
wa iż qāla mụsā liqaumihī yā qaumiżkurụ ni'matallāhi 'alaikum iż ja'ala fīkum ambiyā`a wa ja'alakum mulụkaw wa ātākum mā lam yu`ti aḥadam minal-'ālamīn;
Musa pernah berkata kepada kaumnya, “Kaumku, ingatlah pertolongan Allah kepada kalian, Dia mewahyukan kepada para Nabi dari kalangan kalian dan menunjuk kalian sebagai para penguasa, Dia memberi kalian apa yang tidak diberikan kepada orang lain di dunia (ilmu yang berkaitan dengan kekhalifahan di bumi).”
-
yā qaumidkhulul-arḍal-muqaddasatallatī kataballāhu lakum wa lā tartaddụ 'alā adbārikum fa tangqalibụ khāsirīn;
“Kaumku, masukilah Tanah Suci yang telah Allah tetapkan bagi kalian dan jangan kembali ke masa lampau, atau kalian akan kembali sebagai orang-orang yang merugi.”
-
qālụ yā mụsā inna fīhā qauman jabbārīna wa innā lan nadkhulahā ḥattā yakhrujụ min-hā, fa iy yakhrujụ min-hā fa innā dākhilụn;
Mereka berkata, “Wahai Musa, sungguh kaum lalim tinggal di sini… Hingga mereka meninggalkan tempat ini, kami tidak akan memasukinya… Jika mereka pergi dengan kehendak mereka sendiri, maka kami akan memasukinya.”
-
qāla rajulāni minallażīna yakhāfụna an'amallāhu 'alaihimadkhulụ 'alaihimul-bāb, fa iżā dakhaltumụhu fa innakum gālibụna wa 'alallāhi fa tawakkalū ing kuntum mu`minīn;
Dua orang, yang kepada mereka Allah telah memberikan berkatNya, dari kaum yang mereka takuti, berkata, “Masuk lah kedalamnya melalui gerbangnya, karena ketika kalian masuk, kalian akan menang… Jika kalian adalah orang-orang yang beriman, maka bertawakallah kalian kepada Allah (percayalah Nama Wakil di dalam esensi kalian akan memenuhi fungsinya).”
-
qālụ yā mụsā innā lan nadkhulahā abadam mā dāmụ fīhā faż-hab anta wa rabbuka fa qātilā innā hāhunā qā'idụn;
Mereka berkata, “Wahai Musa, selama mereka ada di sana, kami tidak akan memasukinya… Pergilah, kamu dengan Rabb-mu, dan perangilah! Sungguh kami akan duduk di sini.”
-
qāla rabbi innī lā amliku illā nafsī wa akhī fafruq bainanā wa bainal-qaumil-fāsiqīn;
(Musa) berkata, “Rabb-ku… Sungguh, perkataanku tidak berpengaruh kepada yang lain kecuali pada diriku sendiri dan saudaraku, maka pisahkanlah kami dari orang-orang (yang keyakinannya) sesat.”
-
qāla fa innahā muḥarramatun 'alaihim arba'īna sanah, yatīhụna fil-arḍ, fa lā ta`sa 'alal-qaumil-fāsiqīn;
Dia berkata, “Sungguh, tempat itu telah terlarang bagi mereka. Untuk empatpuluh tahun mereka akan mengembara di muka bumi dengan kebingungan… Maka janganlah bersedih karena mereka yang (keyakinannya) sesat.”
-
watlu 'alaihim naba`abnai ādama bil-ḥaqq, iż qarrabā qurbānan fa tuqubbila min aḥadihimā wa lam yutaqabbal minal-ākhar, qāla la`aqtulannak, qāla innamā yataqabbalullāhu minal-muttaqīn;
Katakan lah kepada mereka kebenaran tentang kedua anak Adam… Bagaimana mereka berdua mempersembahkan kurban, dimana yang satu diterima sedangkan yang lainnya tidak… (Kabil, yang kurbannya tidak diterima) berkata, “Aku pasti akan membunuhmu”… (Habil, yang kurbannya diterima) berkata, “Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa (orang-orang yang hidup sesuai dengan realitas esensial mereka).”
-
la`im basatta ilayya yadaka litaqtulanī mā ana bibāsiṭiy yadiya ilaika li`aqtulak, innī akhāfullāha rabbal-'ālamīn;
“Jika kamu mengangkat tangan untuk membunuhku, aku berjanji bahwa aku tidak akan mengangkat tanganku untuk membunuhmu! Karena aku takut kepada Allah, Rabb-nya seluruh alam!”
-
innī urīdu an tabū`a bi`iṡmī wa iṡmika fa takụna min aṣ-ḥābin-nār, wa żālika jazā`uẓ-ẓālimīn;
“Aku ingin kamu menanggung dosaku dan dosamu sendiri sehingga kamu termasuk di antara orang-orang yang berteman dengan api… Ini adalah konsekuensi dari orang-orang yang zalim!”
-
fa ṭawwa'at lahụ nafsuhụ qatla akhīhi fa qatalahụ fa aṣbaḥa minal-khāsirīn;
Akhirnya, ambisi dan kecemburuan yang dirorong oleh egonya memudahkan dia (Kabil) untuk membunuh saudara laki-lakinya (Habil), dan ia pun membunuhnya… Maka ia pun masuk kedalam kelompok orang-orang yang merugi.
-
fa ba'aṡallāhu gurābay yab-ḥaṡu fil-arḍi liyuriyahụ kaifa yuwārī sau`ata akhīh, qāla yā wailatā a 'ajaztu an akụna miṡla hāżal-gurābi fa uwāriya sau`ata akhī, fa aṣbaḥa minan-nādimīn;
Lalu Allah mengirimkan seekor gagak kepadanya, mencengkram tanah, menunjukkan kepadanya cara untuk mengubur mayat saudaranya… Kabil berkata pada dirinya sendiri, “Celakalah aku ini! Bahkan aku tidak seperti gagak ini yang tahu bagaimana mengubur mayat saudaraku!” Dan ia pun menjadi menyesal.
-
min ajli żālika katabnā 'alā banī isrā`īla annahụ mang qatala nafsam bigairi nafsin au fasādin fil-arḍi fa ka`annamā qatalan-nāsa jamī'ā, wa man aḥyāhā fa ka`annamā aḥyan-nāsa jamī'ā, wa laqad jā`at-hum rusulunā bil-bayyināti ṡumma inna kaṡīram min-hum ba'da żālika fil-arḍi lamusrifụn;
Inilah sebabnya mengapa Kami menetapkan kepada Bani Israil, “Barang siapa membunuh seseorang kecuali (sebagai pembalasan) bagi orang (yang dibunuh) atau karena menyebarkan kerusakan di muka bumi, ia seolah telah membunuh seluruh manusia… Dan barangsiapa menyelamatkan nyawa seseorang, ia seolah telah menyelamatkan seluruh manusia…” Sungguh, telah datang kepada mereka Rasul-rasul kami sebagai bukti yang terang; namun setelah ini kebanyakan dari mereka masih berlaku boros di muka bumi (tidak mengevaluasi apa yang telah Kami berikan kepada mereka).
-
innamā jazā`ullażīna yuḥāribụnallāha wa rasụlahụ wa yas'auna fil-arḍi fasādan ay yuqattalū au yuṣallabū au tuqaṭṭa'a aidīhim wa arjuluhum min khilāfin au yunfau minal-arḍ, żālika lahum khizyun fid-dun-yā wa lahum fil-ākhirati 'ażābun 'aẓīm;
Pembalasan bagi mereka yang memerangi Allah dan RasulNya, dan berusaha menyebarkan kerusakan di muka bumi, adalah dengan dibunuh, digantung, atau dengan memotong silang kaki dan tangannya, atau dipenjarakan. Inilah kehinaan bagi mereka di dunia ini… Dan ada penderitaan yang berat bagi mereka di kehidupan kekal yang akan datang.
-
illallażīna tābụ ming qabli an taqdirụ 'alaihim, fa'lamū annallāha gafụrur raḥīm;
Kecuali bagi mereka yang bertobat sebelum kalian menangkapnya… Ketahuilah dengan baik bahwa Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wabtagū ilaihil-wasīlata wa jāhidụ fī sabīlihī la'allakum tufliḥụn;
Hai orang-orang yang beriman! Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah); Minta lah jalan kepadanya agar kalian bisa dekat kepadaNya dan berjuanglah dengan teguh di jalanNya agar kalian bisa mencapai kebebasan.
-
innallażīna kafarụ lau anna lahum mā fil-arḍi jamī'aw wa miṡlahụ ma'ahụ liyaftadụ bihī min 'ażābi yaumil-qiyāmati mā tuqubbila min-hum, wa lahum 'ażābun alīm;
Adapun bagi mereka yang mengingkari realitas, jika mereka memiliki segalanya di bumi dan dua kali lebih banyak lagi dan menawarkannya untuk menebus diri mereka sendiri dari penderitaan periode Kiamat, itu tidak akan pernah diterima darinya! Penderitaan yang menyedihkan menanti mereka.
-
yurīdụna ay yakhrujụ minan-nāri wa mā hum bikhārijīna min-hā wa lahum 'ażābum muqīm;
Mereka ingin berlari dari api, namun mereka tidak akan mampu untuk melakukannya… Bagi mereka penderitaan yang tak ada habisnya!
-
was-sāriqu was-sāriqatu faqṭa'ū aidiyahumā jazā`am bimā kasabā nakālam minallāh, wallāhu 'azīzun ḥakīm;
Potonglah tangan-tangan para pencuri, baik laki-laki ataupun perempuan, sebagai teladan dari Allah untuk apa yang telah mereka kerjakan! Allah itu ‘Aziz lagi Hakim.
-
fa man tāba mim ba'di ẓulmihī wa aṣlaḥa fa innallāha yatụbu 'alaīh, innallāha gafụrur raḥīm;
Tapi barangsiapa bertaubat setelah ia melakukan kezaliman dan memperbaiki (perilakunya), Allah pasti akan menerima taubatnya… Sungguh Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
a lam ta'lam annallāha lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, yu'ażżibu may yasyā`u wa yagfiru limay yasyā`, wallāhu 'alā kulli syai`ing qadīr;
Tidak tahukah kamu kekuasaan (realitas) lagit dan bumi adalah untuk Allah? Dia menghukum siapa yang dikehendakiNya dan memberi pahala kepada siapa yang dikehendakiNya! Allah itu Qadir atas segala sesuatu.
-
yā ayyuhar-rasụlu lā yaḥzungkallażīna yusāri'ụna fil-kufri minallażīna qālū āmannā bi`afwāhihim wa lam tu`ming qulụbuhum, wa minallażīna hādụ sammā'ụna lil-każibi sammā'ụna liqaumin ākharīna lam ya`tụk, yuḥarrifụnal-kalima mim ba'di mawāḍi'ihī, yaqụlụna in ụtītum hāżā fa khużụhu wa il lam tu`tauhu faḥżarụ, wa may yuridillāhu fitnatahụ fa lan tamlika lahụ minallāhi syai`ā, ulā`ikallażīna lam yuridillāhu ay yuṭahhira qulụbahum, lahum fid-dun-yā khizyuw wa lahum fil-ākhirati 'ażābun 'aẓīm;
Hai Rasul! Jangan disedihkan oleh mereka yang mengatakan “Kami telah beriman” dengan lidah mereka namun mereka belum beriman dengan hati (dengan sadar, dengan meresapinya dan mengalami/merasakan maknanya) mereka dan yang berlomba-lomba mengingkarinya… Ada di antara umat Yahudi yang menyimak kepadamu untuk membuat kebohongan, atau sebagai perantara untuk kepentingan mereka yang tidak datang kepadamu… Mereka menyimpangkan kata-kata dan mengatakan, “Jika ini diberikan kepada kalian, ambil lah, tapi jika tidak (jika tidak begitu, keputusan dibuat berdasarkan hukum-hukum Allah) maka menjauhlah”… Jika Allah menghendaki kesesatan bagi seseorang, kamu tidak lagi bisa mengharapkan apapun dari Allah untuk menolongnya… Mereka adalah orang-orang yang hatinya Allah tidak inginkan untuk membersihkannya… Ada kehinaan bagi mereka di dunia… Dan penderitaan yang berat menanti mereka di kehidupan kekal yang akan datang.
-
sammā'ụna lil-każibi akkālụna lis-suḥt, fa in jā`ụka faḥkum bainahum au a'riḍ 'an-hum, wa in tu'riḍ 'an-hum fa lay yaḍurrụka syai`ā, wa in ḥakamta faḥkum bainahum bil-qisṭ, innallāha yuḥibbul-muqsiṭīn;
Mereka selalu menyimak kepada kebohongan dan mengerjakan hal-hal yang dilarang… Jika mereka datang kepadamu, maka adililah di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka… Jika kamu berpaling dari mereka, mereka tidak akan dapat mencelakakanmu sedikit pun… Namun jika kamu mengadili mereka, maka buatlah keputusan dengan adil… Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
-
wa kaifa yuḥakkimụnaka wa 'indahumut-taurātu fīhā ḥukmullāhi ṡumma yatawallauna mim ba'di żālik, wa mā ulā`ika bil-mu`minīn;
Mengapa mereka menjadikan kamu seorang hakim padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya ada perintah-perintah Allah? Namun mereka berpaling dari keputusanmu! Mereka bukanlah orang-orang beriman!
-
innā anzalnat-taurāta fīhā hudaw wa nụr, yaḥkumu bihan-nabiyyụnallażīna aslamụ lillażīna hādụ war-rabbāniyyụna wal-aḥbāru bimastuḥfiẓụ ming kitābillāhi wa kānụ 'alaihi syuhadā`, fa lā takhsyawun-nāsa wakhsyauni wa lā tasytarụ bi`āyātī ṡamanang qalīlā, wa mal lam yaḥkum bimā anzalallāhu fa ulā`ika humul-kāfirụn;
Sebenarnya, Kami telah mewahyukan Taurat, yang di dalamnya ada Nur dan ilmu mengenai realitas… Dengannya, Nabi-nabi yang telah berserahdiri memerintah umat Yahudi, demikian pula para Rabbi (yang telah mendapat pelatihan mengenai perkara umat Yahudi menurut Taurat) dan para Pendeta (yang memiliki ilmu dan hikmah) yang dipercaya untuk melindungi ilmu mengenai realitas, dan yang kepadanya mereka bersaksi… Maka, janganlah takut kepada manusia, takutlah kepadaKu! Janganlah menjual kebenaran yang Aku beritahukan kepada kalian dengan harga yang murah. Mereka yang tidak mengadili dengan apa yang Allah wahyukan adalah orang-orang yang mengingkari realitas!
-
wa katabnā 'alaihim fīhā annan-nafsa bin-nafsi wal-'aina bil-'aini wal-anfa bil-anfi wal-użuna bil-użuni was-sinna bis-sinni wal-jurụḥa qiṣāṣ, fa man taṣaddaqa bihī fa huwa kaffāratul lah, wa mal lam yaḥkum bimā anzalallāhu fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụn;
Telah Kami tetapkan di dalamnnya (Taurat), “Nyawa dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi! Dan luka dengan luka…” Namun barangsiapa memaafkan, ini akan memperbaiki kesalahan masa lalunya! Dan barang siapa tidak mengadili dengan apa yang Allah wahyukan, mereka termasuk orang-orang yang zalim.
-
wa qaffainā 'alā āṡārihim bi'īsabni maryama muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāti wa ātaināhul-injīla fīhi hudaw wa nụruw wa muṣaddiqal limā baina yadaihi minat-taurāti wa hudaw wa mau'iẓatal lil-muttaqīn;
Kami mengirim Isa, anak Maryam, pada jejak langkah mereka (para Nabi yang telah berserahdiri) untuk menegaskan ilmu dari Taurat (sebagai kebenaran). Dan Kami berikan kepadanya Injil, yang mengandung Huda (ilmu tentang realitas) dan Nur, dan menegaskan apa yang sampai kepadanya dari Taurat, sebagai panduan dan peringatan bagi orang-orang yang terlindungi (takwa).
-
walyaḥkum ahlul-injīli bimā anzalallāhu fīh, wa mal lam yaḥkum bimā anzalallāhu fa ulā`ika humul-fāsiqụn;
Mereka yang mengikuti Injil harus mengadili dengan ketetapan-ketetapan di dalam Injil yang diwahyukan Allah. Barangsiapa tidak mengadili dengan ketetapan-ketetapan yang diwahyukan Allah, mereka adalah orang-orang yang sesat!
-
wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụn;
Kami mewahyukan kepadamu sebuah realitas yang menegaskan, melindungi, menjadi saksi, menguasai dan merangkum Kebenaran berkaitan dengan ilmu mengenai realitas (sunnatullah) yang datang sebelum kamu… Maka adililah di antara mereka dengan apa yang telah Allah wahyukan… Jangan tinggalkan apa yang telah datang kepadamu sebagai Kebenaran dan mengikuti angan-angan dan keinginan kosong mereka… Kepada masing-masing kalian, Kami tetapkan hukum (aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan mengenai gaya hidup) dan cara (sistem yang berdasarkan realitas tetap yang tidak berubah dengan waktu). Sekiranya Allah berkehendak, pasti Dia telah menjadikan kalian umat yang satu! Tapi Dia ingin menguji kalian dengan apa yang Dia berikan kepada kalian (sehingga kalian dapat melihat sendiri siapa diri kalian)… Maka bersegeralah mengerjakan kebaikan! Kepada Allah kalian semua akan dikembalikan… Dia akan memberitahukan kepada kalian tentang apa-apa yang karenanya kalian bercerai-berai dan berselisih.
-
wa aniḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum waḥżar-hum ay yaftinụka 'am ba'ḍi mā anzalallāhu ilaīk, fa in tawallau fa'lam annamā yurīdullāhu ay yuṣībahum biba'ḍi żunụbihim, wa inna kaṡīram minan-nāsi lafāsiqụn;
(Inilah apa yang telah Kami tetapkan pada kalian:) Adili di antara mereka dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu… Jangan mengikuti keinginan-keinginan (tak berdasar) mereka… Berhati-hatilah untuk tidak jatuh kedalam hasutan mengenai sebagian dari apa-apa yang telah Allah wahyukan kepadamu! Jika mereka berpaling, ketahuilah dengan baik bahwa Allah ingin memberi mereka kemalangan karena sebagian dari kesalahan-kesalahan mereka… Sungguh, kebanyakan dari manusia telah rusak keimanannya.
-
a fa ḥukmal-jāhiliyyati yabgụn, wa man aḥsanu minallāhi ḥukmal liqaumiy yụqinụn;
Ataukah mereka menginginkan hukum-hukum penyembah berhala (dari jaman jahiliyah)? Siapakah hakim yang lebih baik dibanding Allah bagi orang-orang yang keimanannya teguh?
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżul-yahụda wan-naṣārā auliyā`, ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wa may yatawallahum mingkum fa innahụ min-hum, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn;
Hai orang-orang yang beriman… Janganlah berteman dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani… Mereka berteman satu dengan lainnya… Barangsiapa berteman dengan mereka, ia sungguh akan menjadi bagian dari mereka… Sungguh, Allah tidak akan menunjuki orang-orang yang zalim (Dia tidak akan memungkinkan orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri untuk mengalami/merasakan realitas)!
-
fa tarallażīna fī qulụbihim maraḍuy yusāri'ụna fīhim yaqụlụna nakhsyā an tuṣībanā dā`irah, fa 'asallāhu ay ya`tiya bil-fat-ḥi au amrim min 'indihī fa yuṣbiḥụ 'alā mā asarrụ fī anfusihim nādimīn;
Kamu akan melihat mereka yang tidak memiliki pikiran sehat (munafik) mengatakan, “Kami takut hal-hal itu akan berakibat kepada kami” dan bergegas menuju mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani)… Mungkin Allah akan membawa kejelasan dan putusan dari DiriNya Sendiri (HU) dan mereka akan menyesal terhadap apa yang telah mereka sembunyikan di dalam diri mereka.
-
wa yaqụlullażīna āmanū a hā`ulā`illażīna aqsamụ billāhi jahda aimānihim innahum lama'akum, ḥabiṭat a'māluhum fa aṣbaḥụ khāsirīn;
Orang-orang yang beriman mengatakan, “Apakah mereka orang-orang yang sungguh-sungguh bersumpah dengan seluruh kekuatan mereka dan dengan nama Allah bahwa mereka beserta kalian?” Perbuatan mereka menjadi tak bernilai; mereka menjadi orang-orang yang merugi.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ may yartadda mingkum 'an dīnihī fa saufa ya`tillāhu biqaumiy yuḥibbuhum wa yuḥibbụnahū ażillatin 'alal-mu`minīna a'izzatin 'alal-kāfirīna yujāhidụna fī sabīlillāhi wa lā yakhāfụna laumata lā`im, żālika faḍlullāhi yu`tīhi may yasyā`, wallāhu wāsi'un 'alīm;
Hai orang-orang yang beriman… Barangsiapa di antara kalian meninggalkan keimanannya (ketahuilah bahwa) Allah akan mendatangkan (sebagai ganti kalian) orang-orang yang akan (Dia) cintai, (dan yang) akan mencintai Dia, yang rendah hati terhadap orang-orang yang beriman dan hormat terhadap para pengingkar realitas, yang akan berperang di jalan Allah tanpa rasa takut celaan dari pencela manapun… Itulah pertolongan dari Allah; Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah itu al-Wasi, al-‘Aliim.
-
innamā waliyyukumullāhu wa rasụluhụ wallażīna āmanullażīna yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum rāki'ụn;
Satu-satunya Waliyy kalian adalah Allah, Rasul dari HU, dan orang-orang yang beriman; mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dengan tunduk.
-
wa may yatawallallāha wa rasụlahụ wallażīna āmanụ fa inna ḥizballāhi humul-gālibụn;
Barang siapa berteman dengan Allah, Rasul dari HU, dan orang-orang yang beriman (harus tahu) bahwa sekutu Allah lah yang akan menang!
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżullażīnattakhażụ dīnakum huzuwaw wa la'ibam minallażīna ụtul-kitāba ming qablikum wal-kuffāra auliyā`, wattaqullāha ing kuntum mu`minīn;
Hai orang-orang yang beriman… Jangan berteman dengan mereka yang mengambil agama kalian sebagai bahan ejekan dan permainan di antara orang-orang yang telah diberi ilmu mengenai realitas sebelum kalian, atau orang-orang yang mengingkari realitas! Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah), jika kalian orang-orang yang beriman!
-
wa iżā nādaitum ilaṣ-ṣalātittakhażụhā huzuwaw wa la'ibā, żālika bi`annahum qaumul lā ya'qilụn;
Dan apabila kalian menyeru untuk shalat, mereka memperolok-olokan dan mempermainkannya… Ini karena mereka adalah orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal mereka.
-
qul yā ahlal-kitābi hal tangqimụna minnā illā an āmannā billāhi wa mā unzila ilainā wa mā unzila ming qablu wa anna akṡarakum fāsiqụn;
Katakanlah, “Hai orang-orang yang telah diberi ilmu mengenai realitas, apakah kalian membenci kami hanya karena kami telah beriman kepada Allah, realitas esensial kami, terhadap apa yang telah diwahyukan kepada kami, dan terhadap apa yang telah diwahyukan sebelum kami? Kebanyakan dari kalian telah tersesat!”
-
qul hal unabbi`ukum bisyarrim min żālika maṡụbatan 'indallāh, mal la'anahullāhu wa gaḍiba 'alaihi wa ja'ala min-humul-qiradata wal-khanāzīra wa 'abadaṭ-ṭāgụt, ulā`ika syarrum makānaw wa aḍallu 'an sawā`is-sabīl;
Katakanlah, “Haruskah aku beritahukan kepada kalian betapa buruknya akibat-akibat perbuatan kalian dalam pandangan Allah? Mereka adalah orang-orang yang dikutuk Allah dan yang kepadanya Allah murka! (Allah) mengubah mereka menjadi para pengikut kera (yang hidup dengan meniru tanpa berpikir), babi (yang hidup untuk kesenangan jasmani mereka) dan Thagut (setan – ilusi-ilusi – dorongan nafsu)! Mereka adalah orang-orang yang tempat tinggalnya buruk sekali dan yang telah tersesat dari jalan yang teguh!
-
wa iżā jā`ụkum qālū āmannā wa qad dakhalụ bil-kufri wa hum qad kharajụ bih, wallāhu a'lamu bimā kānụ yaktumụn;
Apabila mereka datang kepada kalian mereka berkata, “Kami telah beriman”… Namun sebenarnya mereka datang kepada kalian dalam keadaan ingkar dan meninggalkan kalian dalam keadaan ingkar pula… Allah, sebagai pencipta tindakan-tindakan mereka, lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
-
wa tarā kaṡīram min-hum yusāri'ụna fil-iṡmi wal-'udwāni wa aklihimus-suḥt, labi`sa mā kānụ ya'malụn;
Akan kamu lihat kebanyakan dari mereka cenderung kepada pelanggaran terhadap Allah dan bersegera dalam memakan apa yang diharamkan… Betapa buruknya apa yang mereka kerjakan!
-
lau lā yan-hāhumur-rabbāniyyụna wal-aḥbāru 'ang qaulihimul-iṡma wa aklihimus-suḥt, labi`sa mā kānụ yaṣna'ụn;
Mengapa para rabbi dan para ulama (mereka yang memiliki ilmu dan hikmah) tidak mencegah mereka dari mengatakan hal-hal yang menghina tentang Allah dan dari memakan apa yang telah diharamkan… Betapa buruknya apa yang mereka kerjakan dan mereka buat!
-
wa qālatil-yahụdu yadullāhi maglụlah, gullat aidīhim wa lu'inụ bimā qālụ, bal yadāhu mabsụṭatāni yunfiqu kaifa yasyā`, wa layazīdanna kaṡīram min-hum mā unzila ilaika mir rabbika ṭugyānaw wa kufrā, wa alqainā bainahumul-'adāwata wal-bagḍā`a ilā yaumil-qiyāmah, kullamā auqadụ nāral lil-ḥarbi aṭfa`ahallāhu wa yas'auna fil-arḍi fasādā, wallāhu lā yuḥibbul-mufsidīn;
Orang-orang Yahudi mengatakan, “Tangan-tangan Allah terikat”… Pengakuan mereka menjadi nyata tentang mereka sendiri; tangan-tangan mereka terikat dan mereka menjadi terkutuk! Sebaliknya, kedua tangan Allah terbuka; Dia terus memberi sesuai kehendakNya! Sungguh, apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Rabb-mu menambah keingkaran dan pelanggaran dari kebanyakan mereka! Telah kami buat di antara mereka permusuhan dan kebencian yang akan bertahan hingga periode Kiamat! Apabila mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya… (Tapi tetap saja) mereka berusaha menimbulkan kerusakan di muka bumi… Allah tidak menyukai orang-orang yang berusaha merusak keimanan.
-
walau anna ahlal-kitābi āmanụ wattaqau lakaffarnā 'an-hum sayyi`ātihim wa la`adkhalnāhum jannātin-na'īm;
Andai saja mereka, yang kepadanya sampai ilmu mengenai realitas, telah beriman (mengevaluasi ilmu ini) dan melindungi diri mereka sendiri (dari syirik; dualitas) tentu telah Kami hapus perbuatan buruk mereka dan menempatkan mereka di Surga Na’im (keadaan dimana kekuatan-kekuatan yang berkaitan dengan Allah mewujud).
-
walau annahum aqāmut-taurāta wal-injīla wa mā unzila ilaihim mir rabbihim la`akalụ min fauqihim wa min taḥti arjulihim, min-hum ummatum muqtaṣidah, wa kaṡīrum min-hum sā`a mā ya'malụn;
Andai saja mereka telah mengevaluasi dan menerapkan ketentuan-ketentuan Taurat, Injil, dan apa yang telah diwahyukan kepada mereka dari Rabb mereka, tentu mereka telah menikmati rahmat dari atas dan dari bawah (pemberian spiritual dan material)! Di antara mereka ada sebagian yang berada di jalan yang benar (memberikan segalanya sesuai dengan haknya) namun kebanyakan dari mereka terjerumus kedalam perbuatan buruk!
-
yā ayyuhar-rasụlu ballig mā unzila ilaika mir rabbik, wa il lam taf'al fa mā ballagta risālatah, wallāhu ya'ṣimuka minan-nās, innallāha lā yahdil-qaumal-kāfirīn;
Hai Rasul (yang mulia)… Beritahukanlah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Rabb-mu! Jika tidak, maka kamu belum menyampaikan realitas dari HU! Allah melindungimu dari orang-orang itu… Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang mengingkari realitas!
-
qul yā ahlal-kitābi lastum 'alā syai`in ḥattā tuqīmut-taurāta wal-injīla wa mā unzila ilaikum mir rabbikum, wa layazīdanna kaṡīram min-hum mā unzila ilaika mir rabbika ṭugyānaw wa kufrā, fa lā ta`sa 'alal-qaumil-kāfirīn;
Katakanlah, “Hai orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu mengenai realitas! Kalian tidak mempunyai alasan yang teguh hingga kalian menjunjung tinggi (menerapkan langsung kedalam kehidupan kalian) Taurat, Injil, dan apa yang telah diwahyukan kepada kalian dari Rabb kalian!” Sungguh, apa yang telah diwahyukan kepada kalian dari Rabb kalian menambah keingkaran dan pelanggaran kebanyakan dari mereka… Maka janganlah bersedih dikarenakan orang-orang yang ingkar!
-
innallażīna āmanụ wallażīna hādụ waṣ-ṣābi`ụna wan-naṣārā man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wa 'amila ṣāliḥan fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn;
Sungguh, barangsiapa di antara orang-orang Yahudi, Sabi’in dan orang-orang Nasrani beriman kepada Allah (Rabb sejati mereka dan Rabbnya seluruh alam) dan kepada kehidupan kekal yang akan datang dan menjalankan ketentuan-ketentuan dari keyakinan ini, tidak akan ada rasa takut bagi mereka, dan tidak akan pula mereka bersedih!
-
laqad akhażnā mīṡāqa banī isrā`īla wa arsalnā ilaihim rusulā, kullamā jā`ahum rasụlum bimā lā tahwā anfusuhum farīqang każżabụ wa farīqay yaqtulụn;
Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan mengirimkan kepada mereka Rasul-rasul! Namun apabila seorang Rasul datang kepada mereka yang ego mereka tidak menyukainya, mereka mengingkari sebagian dan membunuh sebagian yang lain!
-
wa ḥasibū allā takụna fitnatun fa 'amụ wa ṣammụ ṡumma tāballāhu 'alaihim ṡumma 'amụ wa ṣammụ kaṡīrum min-hum, wallāhu baṣīrum bimā ya'malụn;
Mereka mengira tidak akan ada bahaya padanya; oleh karena itu, mereka menjadi buta (kepada realitas) dan tuli (terhadap panggilan Kebenaran)! Kemudian Allah menerima taubat mereka… Namun kebanyakan dari mereka menjadi buta (tak mampu mengevaluasi realitas) dan tuli (tak bisa mendengar) lagi! Allah (sebagai pencipta perbuatan mereka) itu Bashir terhadap apa yang mereka kerjakan.
-
laqad kafarallażīna qālū innallāha huwal-masīḥubnu maryam, wa qālal-masīḥu yā banī isrā`īla'budullāha rabbī wa rabbakum, innahụ may yusyrik billāhi fa qad ḥarramallāhu 'alaihil-jannata wa ma`wāhun-nār, wa mā liẓ-ẓālimīna min anṣār;
Sungguh, mereka yang mengatakan, “Allah adalah Al-Masih, anak Maryam” telah mengingkari realitas… (Padahal) Al-Masih telah mengatakan, “Hai Bani Israil… Mengabdi lah kepada Allah, Rabb-ku dan Rabb kalian… Karena barangsiapa menyekutukan Allah (syirik; dualitas) sungguh Allah telah menjadikan Surga terlarang baginya! Tempat akhir mereka adalah api! Tidak ada penolong bagi orang-orang yang zalim!”
-
laqad kafarallażīna qālū innallāha ṡāliṡu ṡalāṡah, wa mā min ilāhin illā ilāhuw wāḥid, wa il lam yantahụ 'ammā yaqụlụna layamassannallażīna kafarụ min-hum 'ażābun alīm;
Sungguh, mereka yang mengatakan, “Allah adalah yang ke tiga dari yang tiga” telah menjadi orang-orang yang ingkar kepada realitas! Konsep ketuhanan tidaklah absah; pemilik Uluhiyyah adalah YANG ESA! Jika mereka tidak menghentikan apa yang mereka katakan, orang-orang yang ingkar di antara mereka pasti akan merasakan penderitaan yang menyakitkan!
-
a fa lā yatụbụna ilallāhi wa yastagfirụnah, wallāhu gafụrur raḥīm;
Apakah mereka masih belum akan bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan? Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
mal-masīḥubnu maryama illā rasụl, qad khalat ming qablihir-rusul, wa ummuhụ ṣiddīqah, kānā ya`kulāniṭ-ṭa'ām, unẓur kaifa nubayyinu lahumul-āyāti ṡummanẓur annā yu`fakụn;
Al-Masih, anak Maryam, hanyalah seorang Rasul… Telah datang dan berlalu Rasul-rasul sebelum dia! Ibunya adalah seorang perempuan yang benar (ia telah menyaksikan realitas esensial dan bersaksi terhadap keberadaannya tanpa syarat)! Mereka berdua biasa makan makanan (mereka manusia biasa)! Perhatikanlah bagaimana Kami telah memberitahu mereka tentang tanda-tandanya! Lalu perhatikan lagi, bagaimana mereka berpaling dari kebenaran!
-
qul a ta'budụna min dụnillāhi mā lā yamliku lakum ḍarraw wa lā naf'ā, wallāhu huwas-samī'ul-'alīm;
Katakanlah, “Apakah kalian mengabdi kepada apa-apa yang selain Allah, yang tidak membahayakan kalian ataupun memberi kalian manfaat? Allah adalah HU, yang Sami’ lagi ‘Alim.
-
qul yā ahlal-kitābi lā taglụ fī dīnikum gairal-ḥaqqi wa lā tattabi'ū ahwā`a qauming qad ḍallụ ming qablu wa aḍallụ kaṡīraw wa ḍallụ 'an sawā`is-sabīl;
Katakanlah, “Wahai para Ahli Kitab… Janganlah melampaui batas dan melanggar batas-batas agama kalian dengan cara yang tidak dibenarkan… Janganlah mengikuti angan-angan kosong dari orang-orang yang telah menyimpangkan banyak orang dari jalan yang benar di masa lalu, dan mereka yang telah jauh dari garis tengah!”
-
lu'inallażīna kafarụ mim banī isrā`īla 'alā lisāni dāwụda wa 'īsabni maryam, żālika bimā 'aṣaw wa kānụ ya'tadụn;
Mereka dari Bani Israil yang mengingkari Kebenaran telah dilaknat (terjerumus jauh dari Allah) oleh lisannya Dawud dan Isa, anak Maryam… Ini karena mereka membangkang dan melanggar batas.
-
kānụ lā yatanāhauna 'am mungkarin fa'alụh, labi`sa mā kānụ yaf'alụn;
Mereka tidak saling mencegah satu sama lain dari perbuatan buruk yang mereka lakukan. Betapa buruknya perbuatan mereka!
-
tarā kaṡīram min-hum yatawallaunallażīna kafarụ, labi`sa mā qaddamat lahum anfusuhum an sakhiṭallāhu 'alaihim wa fil-'ażābi hum khālidụn;
Kamu akan melihat kebanyakan dari mereka berteman dengan orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas… Betapa buruknya akhir yang disiapkan oleh ego mereka! Murka Allah pada mereka! Mereka akan merasakan penderitaan yang kekal.
-
walau kānụ yu`minụna billāhi wan-nabiyyi wa mā unzila ilaihi mattakhażụhum auliyā`a wa lākinna kaṡīram min-hum fāsiqụn;
Seandainya mereka beriman kepada Allah, pencipta keberadaan mereka dengan Nama-namaNya, Nabi (Muhammad saw) dan apa yang telah diwahyukan kepadanya, mereka tidak akan berteman dengan mereka (orang-orang yang ingkar)… Namun kebanyakan dari mereka telah rusak keimanannya.
-
latajidanna asyaddan-nāsi 'adāwatal lillażīna āmanul-yahụda wallażīna asyrakụ, wa latajidanna aqrabahum mawaddatal lillażīna āmanullażīna qālū innā naṣārā, żālika bi`anna min-hum qissīsīna wa ruhbānaw wa annahum lā yastakbirụn;
Di antara manusia, sungguh kamu akan melihat orang-orang Yahudi dan orang-orang dualis (mereka yang berbuat syirik) sebagai yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang yang beriman… Dan kamu akan mendapati yang paling dekat dalam kasih sayang kepada orang-orang yang beriman adalah mereka yang berkata, “Kami adalah orang-orang Nasrani”… Itu karena di antara mereka (Nasrani) ada orang-orang yang memiliki ilmu yang dalam dan orang-orang yang telah meninggalkan dunia (menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Allah), yang tidak memiliki kesombongan.
-
wa iżā sami'ụ mā unzila ilar-rasụli tarā a'yunahum tafīḍu minad-dam'i mimmā 'arafụ minal-ḥaqq, yaqụlụna rabbanā āmannā faktubnā ma'asy-syāhidīn;
Dan apabila mereka menyimak kepada apa yang telah diwahyukan kepada Rasul, kamu akan melihat air mata mereka bercucuran karena mereka mengetahui bahwa ilmu yang diwahyukan itu adalah Kebenaran… Mereka berkata, “Rabb kami, kami telah beriman… Catatlah kami sebagai orang-orang yang bersaksi.”
-
wa mā lanā lā nu`minu billāhi wa mā jā`anā minal-ḥaqqi wa naṭma'u ay yudkhilanā rabbunā ma'al-qaumiṣ-ṣāliḥīn;
“Mengapa kami tidak beriman kepada apa yang telah datang dari Allah, esensi kami dengan Nama-namaNya, dan Kebenarannya, ketika kami telah merindukan Dia untuk memasukkan kami sebagai golongan orang-orang yang benar!”
-
fa aṡābahumullāhu bimā qālụ jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā, wa żālika jazā`ul-muḥsinīn;
Dan untuk ini, Allah membalas mereka dengan Surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, dimana mereka akan tinggal selamanya… Demikianlah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan! (Balasan/hasil/akibat dari kebaikan adalah kebaikan).
-
wallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā ulā`ika aṣ-ḥābul-jaḥīm;
Tapi mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan ayat-ayat Kami (manifestasi Nama-nama), mereka adalah kawanan penghuni neraka!
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥarrimụ ṭayyibāti mā aḥallallāhu lakum wa lā ta'tadụ, innallāha lā yuḥibbul-mu'tadīn;
Wahai orang-orang yang beriman!... Janganlah melarang pemberian yang bersih, yang telah Allah halalkan bagi kalian, dan janganlah melampaui batas (dengan mengharamkan apa yang telah dihalalkan)! Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
-
wa kulụ mimmā razaqakumullāhu ḥalālan ṭayyibaw wattaqullāhallażī antum bihī mu`minụn;
Makanlah apa-apa yang dihalalkan dan baik yang telah Allah berikan kepada kalian… Lindungilah diri kalian dari Allah, yang kalian yakini merupakan realitas esensial dari keberadaan kalian dengan Nama-namaNya.
-
lā yu`ākhiżukumullāhu bil-lagwi fī aimānikum wa lākiy yu`ākhiżukum bimā 'aqqattumul-aimān, fa kaffāratuhū iṭ'āmu 'asyarati masākīna min ausaṭi mā tuṭ'imụna ahlīkum au kiswatuhum au taḥrīru raqabah, fa mal lam yajid fa ṣiyāmu ṡalāṡati ayyām, żālika kaffāratu aimānikum iżā ḥalaftum, waḥfaẓū aimānakum, każālika yubayyinullāhu lakum āyātihī la'allakum tasykurụn;
Allah tidak akan meminta pertanggungjawaban atas sumpah-sumpah yang kalian buat secara tidak sengaja! Tapi kalian bertanggungjawab atas sumpah-sumpah yang kalian buat dengan sengaja dan secara sadar! Denda (perbaikan) untuk melanggar sumpah-sumpah yang dibuat dengan sengaja adalah memberi makan atau pakaian kepada sepuluh orang miskin, atau membebaskan seorang hamba sahaya! Barang siapa tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya harus berpuasa selama tiga hari. Ini adalah denda untuk melanggar sumpah-sumpah kalian! Pegangteguhlah sumpah-sumpah kalian… Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatNya kepada kalian agar kalian melakukan evaluasi.
-
yā ayyuhallażīna āmanū innamal-khamru wal-maisiru wal-anṣābu wal-azlāmu rijsum min 'amalisy-syaiṭāni fajtanibụhu la'allakum tufliḥụn;
Wahai orang-orang yang beriman… Minuman yang memabukkan, perjudian, benda-benda berhala dan mengundi panah (meramal nasib) adalah perbuatan setan! Hindarilah semuanya agar kalian mencapai kebebasan.
-
innamā yurīdusy-syaiṭānu ay yụqi'a bainakumul-'adāwata wal-bagḍā`a fil-khamri wal-maisiri wa yaṣuddakum 'an żikrillāhi wa 'aniṣ-ṣalāti fa hal antum muntahụn;
Setan berupaya menebar permusuhan dan kebencian di antara kalian melalui minuman yang memabukkan dan perjudian, dan menjauhkan kalian dari mengingat Allah dan dari melaksanakan shalat… Maka maukahkah kalian berhenti?
-
wa aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla waḥżarụ, fa in tawallaitum fa'lamū annamā 'alā rasụlinal-balāgul-mubīn;
Taatilah Allah, taatilah Rasul dan waspadalah! Jika kalian berpaling, ketahuilah dengan baik (bahwa tanggung-jawab) Rasul hanyalah memberi peringatan dengan terang.
-
laisa 'alallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti junāḥun fīmā ṭa'imū iżā mattaqaw wa āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti ṡummattaqaw wa āmanụ ṡummattaqaw wa aḥsanụ, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn;
Jika orang-orang yang beriman, dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dari keyakinan mereka, terus-menerus melindungi diri mereka sendiri, mereka akan mencapai keimanan (yang lebih tinggi) dan akan tetap menjalankan praktek-praktek yang berkaitan dengannya… Kemudian, dengan melindungi diri mereka sendiri dengan pemahaman ini, mereka bahkan akan mencapai pemahaman yang lebih tinggi terhadap agama… Dengan pemahaman ini, dan sebagai hasil dari keyakinan mereka, maka mereka akan dapat melindungi diri mereka sendiri… Dengan terus-menerus melindungi diri mereka sendiri pada tingkat pemahaman ini akan memungkinkan mereka untuk mencapai kebaikan (stasiun penglihatan)… Allah mencintai orang-orang yang melakukan kebaikan.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ layabluwannakumullāhu bisyai`im minaṣ-ṣaidi tanāluhū aidīkum wa rimāḥukum liya'lamallāhu may yakhāfuhụ bil-gaīb, fa mani'tadā ba'da żālika fa lahụ 'ażābun alīm;
Wahai orang-orang yang beriman… Allah akan menguji kalian dengan binatang buruan dimana kalian berburu dengan tombak kalian agar menjadi jelas siapa yang takut kepadaNya, yang tidak mereka ketahui (yang tidak dapat dilihat oleh mereka)! Dan barang siapa melampaui batas, ada penderitaan yang menyakitkan baginya.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā taqtuluṣ-ṣaida wa antum ḥurum, wa mang qatalahụ mingkum muta'ammidan fa jazā`um miṡlu mā qatala minan-na'ami yaḥkumu bihī żawā 'adlim mingkum hadyam bāligal-ka'bati au kaffāratun ṭa'āmu masākīna au 'adlu żālika ṣiyāmal liyażụqa wa bāla amrih, 'afallāhu 'ammā salaf, wa man 'āda fa yantaqimullāhu min-h, wallāhu 'azīzun żuntiqām;
Wahai orang-orang yang beriman… Janganlah berburu ketika kalian sedang berihram (pakaian yang dikenakan oleh pejiarah untuk melambangkan suatu keadaan yang dia masuki, yakni menahan diri dari aktivitas duniawi dan berpaling sepenuhnya kepada Allah)… Barangsiapa bersengaja membunuh binatang buruan, penggantinya adalah seekor kurban yang disampaikan ke Ka’bah, yang setara dengan yang dibunuh, dihakimi oleh dua orang laki-laki yang adil di antara kalian… Atau sebagai denda, memberi makan orang miskin, atau melakukan puasa yang setara dengannya, agar dia merasakan akibat dari perbuatannya… Allah memaafkan apa yang telah lalu… Namun barangsiapa mengulangi, Allah akan melaksanakan akibat-akibat dari perbuatannya! Allah itu ‘Aziz lagi Dzuntiqam (memaksa dengan keras akibat-akibat dari tindakan).
-
uḥilla lakum ṣaidul-baḥri wa ṭa'āmuhụ matā'al lakum wa lis-sayyārah, wa ḥurrima 'alaikum ṣaidul-barri mā dumtum ḥurumā, wattaqullāhallażī ilaihi tuḥsyarụn;
Telah dihalalkan bagi kalian untuk berburu dan makan ikan laut karena bermanfaat bagi kalian dan bagi orang-orang dalam perjalanan… Tapi diharamkan bagi kalian berburu di daratan ketika kalian sedang berihram! Lindungilah diri kalian dari Allah; kepadaNyalah kalian akan dikumpulkan.
-
ja'alallāhul-ka'batal-baital-ḥarāma qiyāmal lin-nāsi wasy-syahral-ḥarāma wal-hadya wal-qalā`id, żālika lita'lamū annallāha ya'lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa annallāha bikulli syai`in 'alīm;
Allah membuat Ka’bah, Rumah Suci, Bulan Suci, binatang-binatang dan karangan-bunga untuk persembahan, tempat berdiri orang-orang (untuk ketahanan dan keberlangsungan keimanan seseorang)… Ini adalah agar kalian tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit (stasiun pikiran) dan di bumi (tubuh kalian), dan bahwa Allah itu ‘Alim atas segala sesuatu.
-
i'lamū annallāha syadīdul-'iqābi wa annallāha gafụrur raḥīm;
Ketahuilah bahwa Allah sangat pasti akan melaksanakan akibat-akibat dari perbuatan buruk, tapi Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
mā 'alar-rasụli illal-balāg, wallāhu ya'lamu mā tubdụna wa mā taktumụn;
Tidak ada kewajiban yang harus dilakukan Rasul kecuali memberikan ilmu (mengenai realitas dan kewajiban-kewajibannya). Allah mengetahui apa yang kalian nampakkan maupun yang kalian sembunyikan.
-
qul lā yastawil-khabīṡu waṭ-ṭayyibu walau a'jabaka kaṡratul khabīṡ, fattaqullāha yā ulil-albābi la'allakum tufliḥụn;
Katakanlah, “Yang tidak suci dan yang suci tidaklah sama derajatnya… Meskipun kebanyakan yang tidak suci mungkin nampak menyenangkan kalian”… Maka, wahai orang-orang yang berakal dari ahli tafakur yang telah memahami hakikat, lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwa) agar kalian mencapai kebebasan.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tas`alụ 'an asy-yā`a in tubda lakum tasu`kum, wa in tas`alụ 'an-hā ḥīna yunazzalul-qur`ānu tubda lakum, 'afallāhu 'an-hā, wallāhu gafụrun ḥalīm;
Wahai orang-orang yang beriman… Janganlah bertanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan kalian, ketika dijelaskan kepada kalian! Jika kalian menanyakan hal demikian ketika Al-Qur’an sedang diwahyukan. Hal itu akan diterangkan kepada kalian! Allah telah memaafkan mereka… Allah itu Ghafur lagi Halim.
-
qad sa`alahā qaumum ming qablikum ṡumma aṣbaḥụ bihā kāfirīn;
Masyarakat sebelum kalian menanyakan pertanyaan-pertanyaan demikian dan kemudian (tidak mampu mencerna jawabannya) mereka menjadi orang-orang yang ingkar.
-
mā ja'alallāhu mim baḥīratiw wa lā sā`ibatiw wa lā waṣīlatiw wa lā hāmiw wa lākinnallażīna kafarụ yaftarụna 'alallāhil-każib, wa akṡaruhum lā ya'qilụn;
Allah tidak mengadakan (pengorbanan yang dikenal sebagai) bahirah, sa’ibah atau wasilah ataupun ham (ini semua adalah tradisi buatan). Namun orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas mencari-cari kesalahan tentang Allah! Kebanyakan dari mereka tidak menggunakan akal!
-
wa iżā qīla lahum ta'ālau ilā mā anzalallāhu wa ilar-rasụli qālụ ḥasbunā mā wajadnā 'alaihi ābā`anā, a walau kāna ābā`uhum lā ya'lamụna syai`aw wa lā yahtadụn;
Apabila dikatakan kepada mereka, “Datanglah kepada apa yang telah Allah wahyukan dan kepada Rasul,” mereka berkata, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapatkan dari bapak-bapak kami”… Begitukah meskipun bapak-bapak mereka tidak mengetahui apapun atau meskipun mereka tidak terbimbing kepada realisasi dari realitas esensial mereka?
-
yā ayyuhallażīna āmanụ 'alaikum anfusakum, lā yaḍurrukum man ḍalla iżahtadaitum, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn;
Wahai orang-orang yang beriman… Kalian bertanggungjawab kepada diri kalian sendiri! Selama kalian mengetahui reslitas esensial kalian, orang yang tersesat (yang tidak memiliki ilmu Diri esensialnya) tidak akan membahayakan kalian! Kepada Allah kalian akan kembali… Dia akan memperlihatkan hasil dari apa-apa yang kalian perbuat!
-
yā ayyuhallażīna āmanụ syahādatu bainikum iżā ḥaḍara aḥadakumul-mautu ḥīnal-waṣiyyatiṡnāni żawā 'adlim mingkum au ākharāni min gairikum in antum ḍarabtum fil-arḍi fa aṣābatkum muṣībatul-maụt, taḥbisụnahumā mim ba'diṣ-ṣalāti fa yuqsimāni billāhi inirtabtum lā nasytarī bihī ṡamanaw walau kāna żā qurbā wa lā naktumu syahādatallāhi innā iżal laminal-āṡimīn;
Wahai orang-orang yang beriman… Apabila kematian mendekati salah seorang dari kalian, dua orang saksi yang adil harus hadir pada saat berwasiat… Atau jika kalian sedang bepergian dan kematian mendatangi kalian, diperlukan dua orang saksi bagi kalian… Jika kalian ragu (tentang kesaksian mereka), tahanlah mereka setelah shalat mereka dan biarkan mereka bersumpah demi Allah, “Kami tidak akan menjual sumpah kami dengan harga berapa pun, meskipun ia karib kerabat, dan kami tidak akan menyembunyikan kesaksian Allah, yang karenanya kami menjadi orang yang berbuat dosa.”
-
fa in 'uṡira 'alā annahumastaḥaqqā iṡman fa ākharāni yaqụmāni maqāmahumā minallażīnastaḥaqqa 'alaihimul-aulayāni fa yuqsimāni billāhi lasyahādatunā aḥaqqu min syahādatihimā wa ma'tadainā innā iżal laminaẓ-ẓālimīn;
Tapi jika ditemukan bahwa kedua orang ini pernah bersumpah palsu di masa lampau, maka ambillah dua orang yang lain untuk menggantikan mereka dan bersumpah demi Allah, “Sungguh kesaksian kami lebih benar dibanding mereka karena kami tidak pernah melanggar, atau jika demikian kami termasuk orang-orang yang zalim.”
-
żālika adnā ay ya`tụ bisy-syahādati 'alā waj-hihā au yakhāfū an turadda aimānum ba'da aimānihim, wattaqullāha wasma'ụ, wallāhu lā yahdil-qaumal-fāsiqīn;
Ini akan membuat orang-orang lebih condong untuk memberikan kesaksian yang benar di hadapan Allah (dengan nama Allah) dan memberikan solusi terhadap rasa takut mereka (orang-orang yang bersumpah palsu) bahwa kesaksian mereka akan ditolak setelah mereka bersaksi… Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah) dan rasakanlah! Allah tidak menunjuki orang-orang yang merusak (keyakinan) kepada realitas!
-
yauma yajma'ullāhur-rusula fa yaqụlu māżā ujibtum, qālụ lā 'ilma lanā, innaka anta 'allāmul-guyụb;
Ketika Allah mengumpulkan para Rasul (Dia akan bertanya kepada mereka): “Jawaban apa yang kalian terima?” Mereka akan mengatakan, “Kami tidak memiliki ilmu. Sungguh, Engkau lah yang mengetahui yang gaib.”
-
iż qālallāhu yā 'īsabna maryamażkur ni'matī 'alaika wa 'alā wālidatik, iż ayyattuka birụḥil-qudus, tukallimun-nāsa fil-mahdi wa kahlā, wa iż 'allamtukal-kitāba wal-ḥikmata wat-taurāta wal-injīl, wa iż takhluqu minaṭ-ṭīni kahai`atiṭ-ṭairi bi`iżnī fa tanfukhu fīhā fa takụnu ṭairam bi`iżnī wa tubri`ul-akmaha wal-abraṣa bi`iżnī, wa iż tukhrijul-mautā bi`iżnī, wa iż kafaftu banī isrā`īla 'angka iż ji`tahum bil-bayyināti fa qālallażīna kafarụ min-hum in hāżā illā siḥrum mubīn;
Allah akan mengatakan, “Wahai Isa, anak Maryam! Ingatlah pertolonganKU kepadamu dan ibumu… Bagaimana Aku telah membersihkanmu dengan kekuatan dari Ruh Suci yang mewujud melalui keberadaanmu… Engkau berbicara kepada orang-orang ketika dalam buaian dan ketika dewasa… Aku telah mengajarimu Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil (Aku singkapkan ilmu ini dalam kesadaranmu)… Engkau membentuk dari tanah liat sebentuk burung dengan seijinKu (B-iznihi) dan meniup kedalamnya, maka jadilah seekor burung dengan seijinKu (B-iznihi)! Engkau menyembuhkan orang buta dan lepra dengan seijinKu dan menghidupkan orang mati dengan seijinKu… Ingatlah bahwa aku menahan Bani Isral darimu! Engkau mendatangi mereka dengan bukti-bukti yang jelas, namun orang-orang yang ingkar di antara mereka telah berkata, “Ini adalah sihir!”
-
wa iż auḥaitu ilal-ḥawāriyyīna an āminụ bī wa birasụlī, qālū āmannā wasy-had bi`annanā muslimụn;
Aku wahyukan kepada murid-murid itu, “Berimanlah kepadaKu dan kepada RasulKu (dengan mengingat huruf B)… Mereka telah berkata, “Kami telah beriman, bersaksi bahwa sungguh kami adalah orang-orang Muslim.”
-
iż qālal-ḥawāriyyụna yā 'īsabna maryama hal yastaṭī'u rabbuka ay yunazzila 'alainā mā`idatam minas-samā`, qālattaqullāha ing kuntum mu`minīn;
Para muridnya telah berkata, “Wahai Isa, anak Maryam! Apakah kekuasaan Rabb-mu memadai untuk mendatangkan kepada kami ma’idah? (secara harfiah, ‘ma’idah’ berarti meja dengan makanan; perumpamaan yang merujuk kepada ilmu mengenai realitas dan pengetahuan… Dengan kata lain, mereka mempertanyakan program penciptaan Isa, konfigurasi khusus Nama-nama yang menyusun esensi dia, dan apakah itu memiliki kapasitas.) Kemudian Isa berkata, “Lindungilah diri kalian dari Allah jika kalian benar-benar beriman.”
-
qālụ nurīdu an na`kula min-hā wa taṭma`inna qulụbunā wa na'lama ang qad ṣadaqtanā wa nakụna 'alaihā minasy-syāhidīn;
Mereka berkata, “Kami ingin makan darinya (menerapkan ilmu itu) agar hati kami menjadi puas (mencapai kepastian mengenai apa yang engkau ajarkan kepada kami) dan agar kami mengetahui apa yang engkau terangkan kepada kami adalah realitas (absolut) dan kami menjadi saksi terhadap itu.”
-
qāla 'īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil 'alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā 'īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn;
Isa, anak Maryam, berkata, “Ya Allah! Rabb kami… Datangkanlah kepada kami ma’idah dari langit agar ini menjadi perayaan dan bukti kebenaran dariMu, baik untuk masa lalu maupun masa depan kami… Berilah kami, karena Engkau adalah yang terbaik dari para pemberi.”
-
qālallāhu innī munazziluhā 'alaikum, fa may yakfur ba'du mingkum fa innī u'ażżibuhụ 'ażābal lā u'ażżibuhū aḥadam minal-'ālamīn;
Allah berkata, “Sungguh Aku akan datangkan untuk kalian… Tapi barangsiapa mengingkari realitas setelah ini, Aku akan menghukumnya dengan hukuman yang belum pernah ditimpakan kepada siapapun di seluruh alam!”
-
wa iż qālallāhu yā 'īsabna maryama a anta qulta lin-nāsittakhiżụnī wa ummiya ilāhaini min dụnillāh, qāla sub-ḥānaka mā yakụnu lī an aqụla mā laisa lī biḥaqq, ing kuntu qultuhụ fa qad 'alimtah, ta'lamu mā fī nafsī wa lā a'lamu mā fī nafsik, innaka anta 'allāmul-guyụb;
Dan Allah berkata, “Wahai Isa, anak Maryam! Apakah engkau yang mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai tuhan-tuhan selain Allah?’”… (Isa) berkata, “Subhan, Engkaulah (aku membebaskan celaan terhadapMu)! Bagaimana mungkin aku mengatakan sesuatu yang tidak benar? Bahkan jika aku telah mengatakannya, Engkau tentu telah mengetahuinya! Engkau mengetahui apa yang ada di dalam diriku, tapi aku tidak mengetahui apa yang ada di dalam DiriMu! Sungguh, Engkaulah, hanya Engkau, yang Mengetahui yang gaib!”
-
mā qultu lahum illā mā amartanī bihī ani'budullāha rabbī wa rabbakum, wa kuntu 'alaihim syahīdam mā dumtu fīhim, fa lammā tawaffaitanī kunta antar-raqība 'alaihim, wa anta 'alā kulli syai`in syahīd;
“Aku tidak mengatakan apapun kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku: ‘Capailah kesadaran akan pengabdian kepada Allah, Rabb-mu dan Rabb-ku… Aku adalah saksi atas mereka selama aku bersama mereka… Lalu Engkau matikan aku! Engkau menjadi Raqib atas mereka! Engkau lah saksi atas segala sesuatu!”
-
in tu'ażżib-hum fa innahum 'ibāduk, wa in tagfir lahum fa innaka antal-'azīzul-ḥakīm;
“Jika Engkau membuat mereka menderita, sungguh mereka adalah hamba-hambaMu! Jika Engkau memaafkan mereka, sungguh Engkau lah yang ‘Aziz lagi Hakim.”
-
qālallāhu hāżā yaumu yanfa'uṣ-ṣādiqīna ṣidquhum, lahum jannātun tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu 'an-hum wa raḍụ 'an-h, żālikal-fauzul-'aẓīm;
Allah berkata, “Inilah Hari ketika orang yang benar akan menjalani hasil-hasil dari kebenaran mereka (penegasan ketidakraguan mereka akan realitas)! Ada Surga untuk mereka, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, dimana mereka akan tinggal selamanya”… Allah ridha kepada mereka, dan mereka ridha kepadaNya… Inilah pencapaian yang besar!
-
lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā fīhinn, wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr;
Langit, bumi dan keberadaan segala sesuatu di antara keduanya adalah kepunyaan Allah (mereka adalah manifestasi dari Nama-namaNya)! Dia itu Qadir atas segala sesuatu!