14 - Ibrahim
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
alif lām rā, kitābun anzalnāhu ilaika litukhrijan-nāsa minaẓ-ẓulumāti ilan-nụri bi`iżni rabbihim ilā ṣirāṭil-'azīzil-ḥamīd;
Alif, Lam, Ra… Ilmu (Kitab) (mengenai realitas dan sunnatullah) ini yang Kami wahyukan kepadamu adalah agar kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan (kejahilan) menuju Nur (cahaya ilmu) berdasarkan kecocokan komposisi Nama yang menyusun keberadaan mereka (B-izni Rabbihim), kepada jalannya yang ‘Aziz (yang Esa yang kehendaknya akan dilakukan sesuka Dia, tidak ada sesuatupun dapat menolak) lagi Hamid (yang Esa yang mengevaluasi diriNya semata).
-
allāhillażī lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa wailul lil-kāfirīna min 'ażābin syadīd;
Kepunyaan Allah lah (yang ‘Aziz lagi Hamid) apapun yang di langit dan di bumi (untuk pengamatan sifat-sifat yang dirujuk oleh Nama-namaNya Yang Indah)… Terkutuklah orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas karena penderitaan hebat yang menanti mereka!
-
allażīna yastaḥibbụnal-ḥayātad-dun-yā 'alal-ākhirati wa yaṣuddụna 'an sabīlillāhi wa yabgụnahā 'iwajā, ulā`ika fī ḍalālim ba'īd;
Mereka (yang mengingkari ilmu mengenai realitas) lebih menyukai kehidupan duniawi (yang terbatas) dibanding kehidupan kekal yang akan datang dan mereka menghalang-halangi dari jalan Allah, menginginkan untuk menyimpangkannya… Mereka dalam kesalahan yang besar dan sukar untuk dibetulkan.
-
wa mā arsalnā mir rasụlin illā bilisāni qaumihī liyubayyina lahum, fa yuḍillullāhu may yasyā`u wa yahdī may yasyā`, wa huwal-'azīzul-ḥakīm;
Dan kami datangkan setiap Rasul dengan bahasa kaumnya agar dapat menerangkan kepada mereka dengan jelas… Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menuntun siapa yang Dia kehendaki… Dan Dia itu ‘Aziz lagi Hakim.
-
wa laqad arsalnā mụsā bi`āyātinā an akhrij qaumaka minaẓ-ẓulumāti ilan-nụri wa żakkir-hum bi`ayyāmillāh, inna fī żālika la`āyātil likulli ṣabbārin syakụr;
Sungguh, Kami mendatangkan Musa dengan mujizat, dengan mengatakan, “Keluarkanlah kaummu dari kegelapan menuju cahaya ilmu (Nur) dan ingatkanlah mereka kehidupan kekal yang akan datang, pada saat dimana perintah Allah akan terealisasi”… Sungguh, ada isyarat-isyarat pada yang demikian itu bagi setiap orang yang sangat sabar dan sangat bersyukur.
-
wa iż qāla mụsā liqaumihiżkurụ ni'matallāhi 'alaikum iż anjākum min āli fir'auna yasụmụnakum sū`al-'ażābi wa yużabbiḥụna abnā`akum wa yastaḥyụna nisā`akum, wa fī żālikum balā`um mir rabbikum 'aẓīm;
Dan ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Ingatlah nikmat Allah kepada kalian… (Ingatlah) bagaimana Dia menyelamatkan kalian dari orang-orangnya Fir’aun… Mereka biasa menimpakan kepada kalian siksaan terburuk, menyembelih anak-anak laki-laki kalian dan membiarkan hidup anak-anak perempuan kalian… Pada yang demikian itu ada kesengsaraan yang hebat dari Rabb kalian!”
-
wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'ażābī lasyadīd;
Dan (ingatlah) bagaimana Rabb kalian telah menyatakan, “Sungguh, jika kalian bersyukur Aku akan menambahnya, tapi jika kalian tidak bersyukur pastilah hukumanKu paling keras.”
-
wa qāla mụsā in takfurū antum wa man fil-arḍi jamī'an fa innallāha laganiyyun ḥamīd;
Musa berkata, “Jika kalian dan semua orang di muka bumi mengingkari (realitas dan tidak bersyukur) maka (ketahuilah dengan baik bahwa) Allah itu sungguh Ghani lagi Hamid.”
-
a lam ya`tikum naba`ullażīna ming qablikum qaumi nụḥiw wa 'ādiw wa ṡamụd, wallażīna mim ba'dihim, lā ya'lamuhum illallāh, jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināti fa raddū aidiyahum fī afwāhihim wa qālū innā kafarnā bimā ursiltum bihī wa innā lafī syakkim mimmā tad'ụnanā ilaihi murīb;
Tidak sampaikah kepada kalian berita mengenai orang-orang sebelum kalian, kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud dan orang-orang setelah mereka? Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah! Rasul-rasul mereka telah mendatangi mereka dengan bukti-bukti, tapi mereka menutupi mulut mereka dengan tangan-tangan mereka (gerak-isyarat yang biasa digunakan orang-orang Arab untuk menunjukkan penolakan atas suatu pemikiran) dan berkata, “Sungguh, kami mengingkari apa yang telah disingkapkan kepada kalian, dan mengenai apa yang kalian ajak kami kepadanya, kami benar-benar meragukannya.”
-
qālat rusuluhum a fillāhi syakkun fāṭiris-samāwāti wal-arḍ, yad'ụkum liyagfira lakum min żunụbikum wa yu`akhkhirakum ilā ajalim musammā, qālū in antum illā basyarum miṡlunā, turīdụna an taṣuddụnā 'ammā kāna ya'budu ābā`unā fa`tụnā bisulṭānim mubīn;
Rasul-rasul mereka berkata, “Mungkinkah ada keraguan tentang Allah, pencipta (Fatir) langit dan bumi? Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kalian dan memberi kalian kesempatan hingga akhir hidup kalian.” Mereka berkata (kepada Rasul-rasul), “Kalian hanyalah manusia biasa seperti kami (tidak ada aspek ajaib dalam diri kalian)… Kalian ingin merintangi kami dari apa yang bapak-bapak kami biasa sembah… Maka, datangkanlah kepada kami sulthan yang nyata (kekuasaan ajaib, bukti).”
-
qālat lahum rusuluhum in naḥnu illā basyarum miṡlukum wa lākinnallāha yamunnu 'alā may yasyā`u min 'ibādih, wa mā kāna lanā an na`tiyakum bisulṭānin illā bi`iżnillāh, wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn;
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, “Kami manusia seperti kalian, tapi Allah memberikan karuniaNya (risalah) kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya… Mustahil bagi kami untuk mendatangkan sulthan kepada kalian (kekuasaan ajaib; bukti) kecuali jika itu mewujud dengan seijin Allah (B-iznillah)… Maka, hendaklah orang-orang beriman bertawakal kepada Allah (meyakini Nama Wakil di dalam esensi mereka akan memenuhi fungsinya).”
-
wa mā lanā allā natawakkala 'alallāhi wa qad hadānā subulanā, wa lanaṣbiranna 'alā mā āżaitumụnā, wa 'alallāhi falyatawakkalil-mutawakkilụn;
“Dan bagaimana kami tidak bertawakal kepada Allah padahal Dia telah menuntun kami di jalan realitas? Kami pasti akan bersabar terhadap bahaya yang kalian sebabkan… Maka, hendaklah orang-orang yang beriman bertawakal kepada Allah (meyakini Nama Wakil di dalam esensi mereka akan memenuhi fungsinya).”
-
wa qālallażīna kafarụ lirusulihim lanukhrijannakum min arḍinā au lata'ụdunna fī millatinā, fa auḥā ilaihim rabbuhum lanuhlikannaẓ-ẓālimīn;
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas (yang menjalani kehidupan egosentris) berkata kepada Rasul-rasul mereka, “Kami akan mengusir kalian dari tanah kami kecuali kalian kembali kepada keyakinan kami”… Rabb mereka mewahyukan kepada mereka, “Sungguh, Kami akan menghancurkan orang-orang yang zalim.”
-
wa lanuskinannakumul-arḍa mim ba'dihim, żālika liman khāfa maqāmī wa khāfa wa'īd;
Dan setelah mereka, Kami akan membuat kalian tinggal di tanah itu… Ini khusus bagi orang-orang yang takut akan kedudukanKu dan ancamanKu.”
-
wastaftaḥụ wa khāba kullu jabbārin 'anīd;
(Para Rasul) menginginkan kemenangan… Dan (demikianlah) setiap tiran yang keras kepala akhirnya menderita kekalahan.
-
miw warā`ihī jahannamu wa yusqā mim mā`in ṣadīd;
Dan di hadapannya (masa depannya) adalah Neraka… Dia akan diberi air yang busuk (air neraka).
-
yatajarra'uhụ wa lā yakādu yusīguhụ wa ya`tīhil-mautu ming kulli makāniw wa mā huwa bimayyit, wa miw warā`ihī 'ażābun galīẓ;
Dia akan mencoba meminumnya namun tidak dapat menelannya… Kematian akan mendatangi dia dari segala arah, tapi dia tidak akan mati! Dan setelah itu adalah penderitaan yang lebih buruk!
-
maṡalullażīna kafarụ birabbihim a'māluhum karamādinisytaddat bihir-rīḥu fī yaumin 'āṣif, lā yaqdirụna mimmā kasabụ 'alā syaī`, żālika huwaḍ-ḍalālul-ba'īd;
Perumpamaan orang-orang yang mengingkari Rabb mereka (fitur-fitur dari Nama-nama didalam esensi mereka) adalah seperti abu yang tersapu angin di hari yang berangin kencang… Mereka tidak mendapatkan apapun dari apa yang mereka kerjakan… Yang demikian itu adalah penyimpangan yang besar (dari realitas).
-
a lam tara annallāha khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, iy yasya` yuż-hibkum wa ya`ti bikhalqin jadīd;
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan Kebenaran (dengan fitur-fittur dari Nama-namaNya sebagai komposisi dari Nama-namaNya)… Jika Dia berkehendak, Dia dapat melenyapkan kalian dan mendatangkan ciptaan yang baru, yang unik lagi baru.
-
wa mā żālika 'alallāhi bi'azīz;
Ini tidak sukar bagi Allah, yang ‘Aziz (yang perintahnya tidak seorang pun dapat menolaknya)!
-
wa barazụ lillāhi jamī'an fa qālaḍ-ḍu'afā`u lillażīnastakbarū innā kunnā lakum taba'an fa hal antum mugnụna 'annā min 'ażābillāhi min syaī`, qālụ lau hadānallāhu lahadainākum, sawā`un 'alainā ajazi'nā am ṣabarnā mā lanā mim maḥīṣ;
Dan mereka semua dikumpulkan dan sepenuhnya nampak bagi Allah! Yang lemah akan berkata kepada orang-orang yang sombong, “Sungguh, kami adalah para pengikut kalian, maka bisakah kalian sekarang menghindarkan dari kami murka Allah yang manapun?” (Yang sombong) akan mengatakan, “Seandainya Allah menuntun kami, tentu kami telah menuntun kalian… (Namun sekarang) baik kita berteriak kesakitan ataupun bersabar, hasilnya sama saja bagi kita… (Karena) kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”
-
wa qālasy-syaiṭānu lammā quḍiyal-amru innallāha wa'adakum wa'dal-ḥaqqi wa wa'attukum fa akhlaftukum, wa mā kāna liya 'alaikum min sulṭānin illā an da'autukum fastajabtum lī, fa lā talụmụnī wa lụmū anfusakum, mā ana bimuṣrikhikum wa mā antum bimuṣrikhiyy, innī kafartu bimā asyraktumụni ming qabl, innaẓ-ẓālimīna lahum 'ażābun alīm;
Dan ketika perkaranya telah selesai (ketika realitas menjadi nyata), Setan akan berkata, “Sungguh, Allah telah memberitahu kalian janjiNya yang benar… Aku juga berjanji kepada kalian, tapi kemudian aku mengkhianati kalian… Aku tidak memiliki wewenang (kekuasaan) atas kalian (walau bagaimanapun)… Aku hanya membisikkan beberapa ide kepada kalian dan kalian mengikuti ide-ideku (karena semua itu selaras dengan ego kalian)! Maka janganlah menyalahkan aku, salahkanlah diri kalian sendiri! Aku tidak bisa dipanggil untuk kalian tolong, kalian pun tidak bisa berlari untuk mendapat pertolonganku. Aku juga telah mengingkari tindakan kalian mempersekutukanku dengan Allah sebelum ini! Sungguh, ada penderitaan yang menyakitkan bagi orang-orang yang zalim.
-
wa udkhilallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā bi`iżni rabbihim, taḥiyyatuhum fīhā salām;
Adapun bagi orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan agama mereka, mereka akan dimasukkan kedalam Surga, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, dan mereka akan tinggal kekal di dalamnya, menurut komposisi Nama yang menyusun Rabb mereka (B-izni Rabbihim).
-
a lam tara kaifa ḍaraballāhu maṡalang kalimatan ṭayyibatang kasyajaratin ṭayyibatin aṣluhā ṡābituw wa far'uhā fis-samā`;
Tidakkah kalian melihat bagaimana Allah menerangkan dengan simbol-simbol, ekspresi yang suci (ilmu mengenai realitas) adalah seperti pohon yang suci (manusia sempurna) yang akarnya menancap kuat (data inti di dalam otak yang berkenaan degan diri asal) dan yang cabang-cabangnya menggapai langit (hasil yang dibentuk di dalam kesadaran)!
-
tu`tī ukulahā kulla ḥīnim bi`iżni rabbihā, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nāsi la'allahum yatażakkarụn;
(Pohon itu) menghasilkan buahnya (ilmu dan pengetahuan) di setiap waktu, berdasarkan kecocokan komposisi Namanya (B-izni Rabbiha)… Allah memberikan perumpamaan kepada manusia agar mereka merenungkannya dan mengingatnya.
-
wa maṡalu kalimatin khabīṡating kasyajaratin khabīṡatinijtuṡṡat min fauqil-arḍi mā lahā ming qarār;
Dan perumpamaan dari perkataan yang kotor (ide tak berdasar) adalah seperti pohon yang kotor (tidak berbuah/sia-sia), tidak mempunyai akar, dangkal dan tanpa dasar.
-
yuṡabbitullāhullażīna āmanụ bil-qauliṡ-ṡābiti fil-ḥayātid-dun-yā wa fil-ākhirah, wa yuḍillullāhuẓ-ẓālimīn, wa yaf'alullāhu mā yasyā`;
Baik di kehidupan duniawi maupun di kehidupan kekal yang akan datang, Allah mengikat orang-orang yang beriman kepada kata Kebenaran yang permanen (Kata Kesatuan)! Dan Allah melakukan sebagaimana Dia kehendaki (Allah mewujudkan fitur-fitur dari Nama-namanya yang Dia inginkan)!
-
a lam tara ilallażīna baddalụ ni'matallāhi kufraw wa aḥallụ qaumahum dāral-bawār;
Tidakkah kamu melihat orang yang menukar nikmat Allah (ilmu mengenai realitas) dengan kekafiran (pengingkaran) dan menurunkan martabat kaumnya kepada kehidupan yang bukannya hasil dari realitas?
-
jahannam, yaṣlaunahā, wa bi`sal-qarār;
Kepada Neraka lah mereka bersandar! Betapa buruknya keadaan kehidupan yang demikian itu!
-
wa ja'alụ lillāhi andādal liyuḍillụ 'an sabīlih, qul tamatta'ụ fa inna maṣīrakum ilan-nār;
Mereka mempersekutukan Allah, untuk memalingkan dari jalanNya! Katakanlah, “Bersenang-senanglah, tujuan akhir kalian adalah api itu (Neraka)!”
-
qul li'ibādiyallażīna āmanụ yuqīmuṣ-ṣalāta wa yunfiqụ mimmā razaqnāhum sirraw wa 'alāniyatam ming qabli ay ya`tiya yaumul lā bai'un fīhi wa lā khilāl;
Katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah beriman untuk mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rejeki yang telah Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan, sebelum datang saat dimana tidak akan ada jual-beli ataupun persahabatan.”
-
allāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, wa sakhkhara lakumul-fulka litajriya fil-baḥri bi`amrih, wasakhkhara lakumul-an-hār;
Allah lah yang menciptakan langit dan bumi, dan menurunkan air dari langit dan dengannya membuat buah-buahan sebagai karunia bagi kalian dan menundukkan perahu-perahu untuk kalian berlayar mengarungi laut dengan perintahNya dan menundukkan bagi kalian sungai-sungai!
-
wa sakhkhara lakumusy-syamsa wal-qamara dā`ibaīn, wa sakhkhara lakumul-laila wan-nahār;
Matahari dan Bulan, yang terus-menerus menjalankan fungsinya, selalu sedia melayani kalian (Kalian selalu menggunakan energi dan beragam sifat Matahari dan Bulan tanpa menyadarinya sama sekali)… Dan kalian mendapatkan manfaat dari malam dan siang.
-
wa ātākum ming kulli mā sa`altumụh, wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innal-insāna laẓalụmung kaffār;
Dia telah memberikan semua yang telah kamu minta kepadaNya (berdasarkan fitrah alami kalian selama periode penciptaan)… Seandainya kalian mesti menghitung nikmat Allah, kalian tidak akan dapat menghitungnya dengan mengevaluasinya… Sungguh, manusia itu tidak adil dan menutup-nutupi Kebenaran yang nyata!
-
wa iż qāla ibrāhīmu rabbij'al hāżal-balada āminaw wajnubnī wa baniyya an na'budal-aṣnām;
Dan Ibrahim telah berkata, “Rabb-ku, buatlah kota ini aman… Lindungilah aku dan anak-anakku dari menyembah berhala-berhala.”
-
rabbi innahunna aḍlalna kaṡīram minan-nās, fa man tabi'anī fa innahụ minnī, wa man 'aṣānī fa innaka gafụrur raḥīm;
“Rabb-ku… Sungguh, mereka (berhala-berhala) telah menyesatkan banyak manusia… Maka, barangsiapa mengikutiku, sungguh dia adalah golonganku… Dan barangsiapa tidak mematuhiku, sungguh Engkau itu Ghafur lagi Rahim.”
-
rabbanā innī askantu min żurriyyatī biwādin gairi żī zar'in 'inda baitikal-muḥarrami rabbanā liyuqīmuṣ-ṣalāta faj'al af`idatam minan-nāsi tahwī ilaihim warzuq-hum minaṡ-ṡamarāti la'allahum yasykurụn;
“Rabb kami… Sungguh, Aku telah menempatkan keturunanku di lembah yang belum digarap di dekat rumah suciMu, Rabb kami, agar mereka mendirikan shalat (mengalami kembalinya dari introspeksi mereka akan Engkau)! Maka, buatlah orang-orang yang kesadarannya terbuka untuk memahami realitas, cenderung kepadanya, dan berikanlah kepada mereka ilmu dan pengetahuan… agar mereka mengevaluasi dan bersyukur.”
-
rabbanā innaka ta'lamu mā nukhfī wa mā nu'lin, wa mā yakhfā 'alallāhi min syai`in fil-arḍi wa lā fis-samā`;
“Rabb kami! Sungguh, Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami nyatakan… (Karena) tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi dapat tersembunyi dari Allah.”
-
al-ḥamdu lillāhillażī wahaba lī 'alal-kibari ismā'īla wa is-ḥāq, inna rabbī lasamī'ud-du'ā`;
“Hamd (evaluasi terhadap alam-alam jasmani) kepunyaan Allah, yang telah menganugerahkan Ismail dan Ishak kepadaku di usia tuaku… Sungguh, Rabb-ku itu Sami’ terhadap doa di dalam esensiku.”
-
rabbij'alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī rabbanā wa taqabbal du'ā`;
“Rabb-ku, jadikanlah aku orang yang mendirikan shalat (dari golongan orang-orang yang mengalami perjalanan kembali dengan kembali secara introspektif kepada realitas Nama-nama) dan juga dari keturunanku (buatlah orang-orang yang mendirikan shalat)! Rabb kami, kabulkanlah doaku.”
Not:Individu seperti Ibrahim memohon bisa mendirikan dan merasakan shalat; patut untuk direnungkan apa makna yang dikandungnya.
-
rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb;
“Rabb kami, pada waktu ketika catatan kehidupan diperlihatkan dengan terbuka, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan orang-orang yang beriman!”
-
wa lā taḥsabannallāha gāfilan 'ammā ya'maluẓ-ẓālimụn, innamā yu`akhkhiruhum liyaumin tasykhaṣu fīhil-abṣār;
Dan jangan pernah mengira bahwa Allah tidak mengetahui apa yang dilakukan orang-orang yang zalim! Dia hanya menunda mereka hingga tibanya saat dimana mata mereka melotot ketakutan.
-
muhṭi'īna muqni'ī ru`ụsihim lā yartaddu ilaihim ṭarfuhum, wa af`idatuhum hawā`;
(Pada hari itu) mereka akan berlari ke depan, kepala mereka terulur (mencari pertolongan), pandangan mereka gelap… Keadaan dimana mereka tidak dapat melihat diri mereka sendiri! Mereka tidak mengetahui apa yang harus dipikirkan!
-
wa anżirin-nāsa yauma ya`tīhimul-'ażābu fa yaqụlullażīna ẓalamụ rabbanā akhkhirnā ilā ajaling qarībin nujib da'wataka wa nattabi'ir-rusul, a wa lam takụnū aqsamtum ming qablu mā lakum min zawāl;
Peringatkanlah manusia akan periode ketika murka (kematian – awal dari penderitaan abadi bagi orang-orang yang tidak mempersiapkan diri) akan menghampiri mereka! Pada saat itu, orang-orang yang zalim akan mengatakan, “Rabb kami, tangguhkanlah kami untuk beberapa saat agar kami menanggapi ajakanMu dan mengikuti Rasul-rasulMu”… Bukankah dulu kalian telah bersumpah bahwa bagi kalian tidak ada akhir semacam itu?
-
wa sakantum fī masākinillażīna ẓalamū anfusahum wa tabayyana lakum kaifa fa'alnā bihim wa ḍarabnā lakumul-amṡāl;
Dan kalian hidup di antara penduduk yang orang- orangnya menzalimi diri mereka sendiri! Telah dijelaskan kepada kalian bagaimana Kami menghadapi mereka…Dan Kami telah memberikan perumpamaannya kepada kalian.
-
wa qad makarụ makrahum wa 'indallāhi makruhum, wa ing kāna makruhum litazụla min-hul-jibāl;
Sungguh, mereka telah merencanakan jebakan, tapi jebakan mereka disertai Allah (mereka tidak akan dapat berlari dari akibatnya)! (Tiada gunanya) meskipun jebakan mereka (rencana/siasat) bisa memindahkan gunung!
-
fa lā taḥsabannallāha mukhlifa wa'dihī rusulah, innallāha 'azīzun żuntiqām;
Jangan pernah mengira bahwa Allah akan menyalahi janjiNya kepada Rasul-rasulNya… Sungguh, Allah itu ‘Azizun Dzuntiqam (yang memungkinkan suatu sistem dimana hak dari pihak yang layak menerimanya akan dilaksanakan tanpa dapat dihalangi)!
-
yauma tubaddalul-arḍu gairal-arḍi was-samāwātu wa barazụ lillāhil-wāḥidil-qahhār;
Selama periode itu, bumi (tubuh) akan diganti dengan bumi yang lain (tubuh yang lain), dan demikian pula langitnya (kesadaran individu juga akan berubah menjadi sistem persepsi yang lain)! Segalanya akan jelas (nampak terbuka dengan semua wajah batin mereka) bagi Allah, yang Wahid lagi Qahhar.
-
wa taral-mujrimīna yauma`iżim muqarranīna fil-aṣfād;
Selama periode itu, kamu akan melihat orang-orang yang berdosa terikat rantai-rantai (dengan ikatan-ikatan yang memisahkan mereka dari Allah)!
-
sarābīluhum ming qaṭirāniw wa tagsyā wujụhahumun-nār;
Pakaian mereka dari aspal cair (hitamnya ego mereka telah meliputi mereka) dan wajah-wajah mereka ditutupi dengan api (karena terhijab dari realitas).
-
liyajziyallāhu kulla nafsim mā kasabat, innallāha sarī'ul-ḥisāb;
Allah telah berkehendak bahwa setiap ego/diri akan menjalani akibat-akibat dari hasil perbuatannya! Sungguh Allah itu Sari’ul Hisab (membentuk dengan seketika akibat-akibat dari setiap perbuatan)!
-
hāżā balāgul lin-nāsi wa liyunżarụ bihī wa liya'lamū annamā huwa ilāhuw wāḥiduw wa liyażżakkara ulul-albāb;
Inilah pemberitahuan bagi manusia; agar mereka diperingati dengannya dan mengetahui bahwa HU adalah yang ESA, pemilik Uluhiyyah! Biarlah orang-orang yang berakal, yang dapat merenung secara mendalam, mengingat dan mengevaluasi (kebenaran ini)!