21 - Al-Anbiya
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
iqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim mu'riḍụn;
Saat bagi manusia untuk melihat akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan mereka telah semakin dekat! Tapi mereka dalam keadaan tidak peduli didalam kepompong mereka!
-
mā ya`tīhim min żikrim mir rabbihim muḥdaṡin illastama'ụhu wa hum yal'abụn;
Mereka mendengarkan kepada setiap peringatan yang baru dari Rabb mereka dengan memperolokannya!
-
lāhiyatang qulụbuhum, wa asarrun-najwallażīna ẓalamụ hal hāżā illā basyarum miṡlukum, a fa ta`tụnas-siḥra wa antum tubṣirụn;
Waktu mereka tersita oleh kesenangan (dunia)! Orang-orang yang menzalimi dirinya sendiri saling berbisik satu dengan lainnya, “Bukankah dia pun manusia seperti kalian? Akankah kalian mengalah kepada perkataan sihirnya padahal kalian dapat melihat kebenarannya?”
-
qāla rabbī ya'lamul-qaula fis-samā`i wal-arḍi wa huwas-samī'ul-'alīm;
(Rasulullah saw) berkata, “Rabb-ku mengetahui apa yang dibicarakan di langit dan di bumi… Dia itu Sami’ lagi ‘Alim.”
-
bal qālū aḍgāṡu aḥlām, baliftarāhu bal huwa syā'ir, falya`tinā bi`āyating kamā ursilal-awwalụn;
Dan mereka berkata, “Dia hanya berbicara mengenai mimpi-mimpi khayalan! Dia mungkin membuatnya sendiri… Bukan, dia seorang penyair! (Jika tidak demikian) biar dia menunjukkan mujizatnya seperti yang dilakukan Rasil-rasul sebelum dia!”
-
mā āmanat qablahum ming qaryatin ahlaknāhā, a fa hum yu`minụn;
Tidak satu penduduk kota pun yang Kami hancurkan sebelum mereka mengimaninya… Maka, bagaimana mungkin yang ini akan beriman?
-
wa mā arsalnā qablaka illā rijālan nụḥī ilaihim fas`alū ahlaż-żikri ing kuntum lā ta'lamụn;
Dan tidak Kami datangkan seorang pun kepada mereka dengan membawa wahyu sebelum kamu, melainkan mereka itu manusia… Jika Jika kalian tidak tahu, maka tanyalah orang-orang yang memiliki ilmu tentang masa lampau.
-
wa mā ja'alnāhum jasadal lā ya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa mā kānụ khālidīn;
Dan Kami tidak membentuk mereka (para Nabi dan Rasul) dengan tubuh yang tidak membutuhkan makanan! Tidak pula mereka hidup abadi (di dunia)!
-
ṡumma ṣadaqnāhumul-wa'da fa anjaināhum wa man nasyā`u wa ahlaknal-musrifīn;
Kemudian kami penuhi janji Kami kepada mereka dan Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki untuk diselamatkan, dan menghancurkan orang-orang yang melampaui batas-batas mereka.
-
laqad anzalnā ilaikum kitāban fīhi żikrukum, a fa lā ta'qilụn;
Sungguh, Kami telah mewahyukan Ilmu kepada kalian yang didalamnya ada pengingat (akan realitas esensial kalian) bagi kalian! Tidakkah kalian memahaminya?
-
wa kam qaṣamnā ming qaryating kānat ẓālimataw wa ansya`nā ba'dahā qauman ākharīn;
Kami telah menghancurkan banyak kaum yang zalim dan membentuk kaum-kaum yang baru setelah mereka.
-
fa lammā aḥassụ ba`sanā iżā hum min-hā yarkuḍụn;
Ketika mereka merasakan kekuatan kami, lihatlah, mereka mulai melarikan diri!
-
lā tarkuḍụ warji'ū ilā mā utriftum fīhi wa masākinikum la'allakum tus`alụn;
“Jangan melarikan diri, tapi kembalilah ke tempat dimana kalian dimanjakan agar kalian ditanya.”
-
qālụ yā wailanā innā kunnā ẓālimīn;
Mereka berkata, “Celakalah kami! Kami sungguh telah menjadi orang-orang yang zalim!”
-
fa mā zālat tilka da'wāhum ḥattā ja'alnāhum ḥaṣīdan khāmidīn;
Dan mereka terus berbantahan… Hingga Kami mengubah mereka bagai tanaman yang dipangkas dan bagai api yang padam.
-
wa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā lā'ibīn;
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu di antaranya dengan main-main (semuanya memiliki fungsi-fungsi yang penting)!
-
lau aradnā an nattakhiża lahwal lattakhażnāhu mil ladunnā ing kunnā fā'ilīn;
Seandainya kami bermaksud menciptakan permainan dan hiburan, sungguh Kami akan melakukannya dari ladun Kami sendiri. Tapi bukan itu yang Kami lakukan!
-
bal naqżifu bil-ḥaqqi 'alal-bāṭili fa yadmaguhụ fa iżā huwa zāhiq, wa lakumul-wailu mimmā taṣifụn;
Sebaliknya, Kami menurunkan Kebenaran (realitas) di atas kepalsuan (ide-ide khayal) dan menghancurkan sistem pemikirannya berkeping-keping… Dan lihatlah, ia akan hancur dan lenyap… Celakalah bagi kalian karena apa-apa yang kalian katakan!
-
wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man 'indahụ lā yastakbirụna 'an 'ibādatihī wa lā yastaḥsirụn;
Dan apapun yang di langit dan di bumi adalah untukNya (untuk mewujudkan Nama-namaNya)! Dan orang-orang yang bersamaNya tidak bersikap egois atau tidak sarat dengan kepentingan pribadi, dan tidak pula letih!
-
yusabbiḥụnal-laila wan-nahāra lā yafturụn;
Malam dan siang mereka mengagungkan (bertasbih) Dia (dengan memenuhi tujuan penciptaan mereka) terus-menerus!
-
amittakhażū ālihatam minal-arḍi hum yunsyirụn;
Ataukah mereka mengambil tuhan-tuhan di muka bumi yang dapat menghidupkan (memungkinkan untuk mengalami realitas esensial diri) orang-orang yang mati di dalam kubur mereka (tidak menyadari kesadaran didalam tubuh mereka)?
-
lau kāna fīhimā ālihatun illallāhu lafasadatā, fa sub-ḥānallāhi rabbil-'arsyi 'ammā yaṣifụn;
Seandainya ada tuhan-tuhan selain Allah di dalam keduanya (langit dan bumi), tentulah tatanan sistem ini telah berantakan. Allah, Rabbnya Singgasana, jauh dari jangkauan definisi yang mereka sifatkan kepadaNya.
-
lā yus`alu 'ammā yaf'alu wa hum yus`alụn;
Dia tidak ditanya (tidak bertanggungjawab) tentang apa yang Dia lakukan! Mereka lah yang akan ditanya (mereka akan menjalani akibat-akibat dari tindakan-tindakan mereka)!
-
amittakhażụ min dụnihī ālihah, qul hātụ bur-hānakum, hāżā żikru mam ma'iya wa żikru mang qablī, bal akṡaruhum lā ya'lamụnal-ḥaqqa fa hum mu'riḍụn;
Ataukah mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia? Katakanlah, “Bawalah bukti-bukti kalian! Ini (“La ilaha illa Allah”) adalah dzikir (akan realitas) dari orang-orang yang bersamaku dan dzikir (akan realitas) dari orang-orang sebelumku… Tidak, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui Kebenaran… dan karenanya mereka berpaling.
-
wa mā arsalnā ming qablika mir rasụlin illā nụḥī ilaihi annahụ lā ilāha illā ana fa'budụn;
Dan Kami tidak mendatangkan seorang Rasul sebelummu kecuali Kami wahyukan kepadanya, “Tidak ada tuhan-berhala, hanya ada Aku! Maka, sadarilah pengabdian kalian kepadaKu.”
-
wa qāluttakhażar-raḥmānu waladan sub-ḥānah, bal 'ibādum mukramụn;
Mereka berkata, “Yang Rahman telah mengambil anak!” Subhan Dia! Sebaliknya, mereka (Isa dan para malaikat yang mereka akui sebagai anak-anak perempuan Allah) adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan.
-
lā yasbiqụnahụ bil-qauli wa hum bi`amrihī ya'malụn;
Perkataan mereka tidak mendahului perintahNya! Mereka menjalankan perintahNya.
-
ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa lā yasyfa'ụna illā limanirtaḍā wa hum min khasy-yatihī musyfiqụn;
Dia mengetahui apa yang di depan mereka dan di belakang mereka… Mereka hanya memperantarai orang-orang yang telah mencapai ridhaNya… Mereka gemetar karena takut kepadaNya.
-
wa may yaqul min-hum innī ilāhum min dụnihī fa żālika najzīhi jahannam, każālika najziẓ-ẓālimīn;
Barangsiapa di antara mereka mengatakan, “Aku lah tuhan selain Dia,” Kami akan buat dia menjalani akibatnya sebagai Neraka. Demikianlah akibat yang akan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim.
-
a wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụn;
Apakah orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas tidak melihat bahwa langit dan bumi tadinya menyatu (pada tingkatan subatom) dan Kami pisahkan mereka (melalui tingkatan-tingkatan persepsi yang terpadatkan). Kami telah menciptakan segala yang hidup dari air (H2O)… Apakah mereka belum mau beriman juga?
-
wa ja'alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja'alnā fīhā fijājan subulal la'allahum yahtadụn;
Dan Kami pasang gunung-gunung yang teguh di muka bumi (organ-organ tubuh)… Dan menempatkan jalan-jalan yang lebar di antara gunung-gunung itu agar mereka menemukan jalan yang benar.
-
wa ja'alnas-samā`a saqfam maḥfụẓā, wa hum 'an āyātihā mu'riḍụn;
Dan kami buat langit sebagai atap yang terlindungi… Tapi mereka tidak memperhatikan isyarat-isyaratNya.
-
wa huwallażī khalaqal-laila wan-nahāra wasy-syamsa wal-qamar, kullun fī falakiy yasbaḥụn;
HU lah yang menciptakan malam, siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing berjalan pada orbitnya sendiri (didalam samudera gelombang – energi)!
-
wa mā ja'alnā libasyarim ming qablikal-khuld, a fā im mitta fa humul-khālidụn;
Dan Kami belum pernah memberikan kehidupan yang abadi kepada manusia manapun sebelum kamu! Mungkinkah bahwa kamu mati sedangkan mereka hidup abadi?
-
kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụn;
Setiap jiwa (kesadaran) akan MERASAKAN kematian! Kami menguji kalian dengan kebaikan dan keburukan agar kalian menemukan kekuatan-kekuatan didalam diri kalian sendiri… Dan kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.
-
wa iżā ra`ākallażīna kafarū iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī yażkuru ālihatakum, wa hum biżikrir-raḥmāni hum kāfirụn;
Apabila orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas itu melihatmu, apa yang bisa mereka lakukan hanyalah menyepelekanmu dengan mengatakan, “Inikah orangnya yang berbicara mengenai tuhan-tuhan kalian!” Tapi, apabila mereka diingatkan tentang Rahmaniyyah dari esensi mereka, mereka mengingkarinya!
-
khuliqal-insānu min 'ajal, sa`urīkum āyātī fa lā tasta'jilụn;
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang menginginkan hasil seketika (tergesa-gesa)! Aku akan tunjukkan kepadamu isyarat-isyaratKu (dan apa maknanya) tidak lama lagi… Tapi janganlah tergesa-gesa (untuk pembentukannya)!
-
wa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīn;
Mereka berkata, “Jika yang kamu katakan benar, kapankah janji ini akan dipenuhi?”
-
lau ya'lamullażīna kafarụ ḥīna lā yakuffụna 'aw wujụhihimun-nāra wa lā 'an ẓuhụrihim wa lā hum yunṣarụn;
Andai saja orang-orang yang mengingkari ilmu realitas itu mengetahui saatnya ketika mereka tidak akan mampu menghindari api itu, baik dari wajah mereka (dunia internal mereka) maupun dari punggung mereka (dunia luar mereka); andai saja mereka mengetahui saatnya ketika mereka tidak akan mendapatkan pertolongan!
-
bal ta`tīhim bagtatan fa tab-hatuhum fa lā yastaṭī'ụna raddahā wa lā hum yunẓarụn;
Tapi, ia (pemenuhan janji melalui kematian, putusnya hubungan yang disebabkan hilangnya nyawa dari badan) akan mendatangi mereka dengan tiba-tiba dan mengacaukan hati mereka! Dan mereka tidak akan memiliki kekuasaan untuk menolaknya dan tidak akan pula diberi tangguh.
-
wa laqadistuhzi`a birusulim ming qablika fa ḥāqa billażīna sakhirụ min-hum mā kānụ bihī yastahzi`ụn;
Sungguh, Rasul-rasul yang datang sebelum kamu juga dicemoohkan, tapi orang-orang yang mencemoohkan ditelan dari segala sisi oleh hal yang sangat mereka remehkan.
-
qul may yakla`ukum bil-laili wan-nahāri minar-raḥmān, bal hum 'an żikri rabbihim mu'riḍụn;
Katakanlah, “Siapa, di malam dan siang kalian, yang akan melindungi kalian dari yang Rahman (penderitaan akibat tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dari sifat-sifat yang berkaitan dengan sifat Rahman di dalam esensi kalian)?” Tidak, mereka berpaling dari mengingat (dzikir) akan Rabb mereka!
-
am lahum ālihatun tamna'uhum min dụninā, lā yastaṭī'ụna naṣra anfusihim wa lā hum minnā yuṣ-ḥabụn;
Ataukah mereka mempunyai tuhan-tuhan berhala selain Kami yang akan melindungi mereka? Padahal mereka (tuhan-tuhan yang mereka asumsikan) tidak mempunyai kekuasaan untuk menolong diri mereka sendiri, dan mereka tidak pula mendapat dukungan Kami.
-
bal matta'nā hā`ulā`i wa ābā`ahum ḥattā ṭāla 'alaihimul-'umur, a fa lā yarauna annā na`til-arḍa nangquṣuhā min aṭrāfihā, a fa humul-gālibụn;
Tidak, Kami biarkan mereka dan nenek-nenek moyang mereka mendapatkan manfaat (dari kenikmatan dunia ini). Sedemikian rupa sehingga rentang hidup mereka terasa lama sekali bagi mereka (seolah tidak akan pernah berakhir)! Tidakkah mereka melihat bahwa Kami datang ke dunia (tubuh) dan menguranginya dari batas-batasnya (sehingga menjadi tua dan merasakan kematian)… Apakah mereka orang-orang yang menang?
-
qul innamā unżirukum bil-waḥyi wa lā yasma'uṣ-ṣummud-du'ā`a iżā mā yunżarụn;
Katakanlah, “Aku hanya mengingatkan kalian melalui wahyu.” Tapi orang yang buta tidak akan bisa mendengar panggilan ketika mereka diingatkan!
-
wa la`im massat-hum naf-ḥatum min 'ażābi rabbika layaqụlunna yā wailanā innā kunnā ẓālimīn;
Sungguh, walau hanya sedikit hembusan penderitaan yang menyentuh mereka dari Rabb mereka, mereka akan berkata, “Celakalah kita! Sungguh kita adalah orang-orang yang zalim.”
-
wa naḍa'ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn;
Kami akan mengadakan timbangan menurut ukuran Uluhiyyah selama periode Kiamat! Tidak ada orang yang (kesadaran individu; rasa diri) akan dizalimi sedikitpun. Kami akan menimbang suatu tindakan walau sekecil biji sawi sekalipun. Cukuplah Kami (sifat Hasib di dalam esensi seseorang) sebagai pembuat perhitungan.
-
wa laqad ātainā mụsā wa hārụnal-furqāna wa ḍiyā`aw wa żikral lil-muttaqīn;
Sungguh, kepada Musa dan Harun, Kami memberikan Furqan (kemampuan dan ilmu untuk membedakan benar dan salah) sebagai cahaya dan sebagai peringatan bagi orang-orang yang ingin dilindungi (takwa).
-
allażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi wa hum minas-sā'ati musyfiqụn;
Orang-orang yang takut kepada Rabb-nya… Dan yang gemetar terhadap Saat itu.
-
wa hāżā żikrum mubārakun anzalnāh, a fa antum lahụ mungkirụn;
Dan ini, yang Kami wahyukan, adalah peringatan yang berkah! Apakah kalian mengingkarinya?
-
wa laqad ātainā ibrāhīma rusydahụ ming qablu wa kunnā bihī 'ālimīn;
Sungguh, Kami memberikan kematangan (pikiran yang matang – sifat dari seorang yang Hanif) kepada Ibrahim sebelum ini… Dan Kami mengetahui dia dengan baik.
-
iż qāla li`abīhi wa qaumihī mā hāżihit-tamāṡīlullatī antum lahā 'ākifụn;
Ketika dia (Ibrahim) bertanya kepada bapaknya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kalian sembah?”
-
qālụ wajadnā ābā`anā lahā 'ābidīn;
Mereka berkata, “Kami melihat bapak-bapak kami menyembah mereka (jadi kami meniru mereka).”
-
qāla laqad kuntum antum wa ābā`ukum fī ḍalālim mubīn;
(Ibrahim) berkata, “Sungguh, kalian dan bapak-bapak kalian benar-benar telah tersesat!”
-
qālū a ji`tanā bil-ḥaqqi am anta minal-lā'ibīn;
Mereka berkata, “Apakah kamu datang kepada kami sebagai Kebenaran ataukah sedang mempermainkan kami?”
-
qāla bar rabbukum rabbus-samāwāti wal-arḍillażī faṭarahunna wa ana 'alā żālikum minasy-syāhidīn;
(Ibrahim) berkata, “Tidak (ini bukan permainan)! Rabb kalian adalah Rabb-nya langit dan bumi, yang menciptakan keduanya dengan fungsi dan sistem khusus! Dan aku bersaksi terhadapnya.”
-
wa tallāhi la`akīdanna aṣnāmakum ba'da an tuwallụ mudbirīn;
“Demi Allah, apabila kalian memutar badan dan berlalu, aku pasti akan menyusun jebakan bagi berhala-berhala kalian.”
-
fa ja'alahum jużāżan illā kabīral lahum la'allahum ilaihi yarji'ụn;
Maka (Ibrahim) memecahkan semuanya berkeping-keping kecuali yang paling besar, seandainya mereka ingin menanyakan kepadanya untuk penyelidikan.
-
qālụ man fa'ala hāżā bi`ālihatinā innahụ laminaẓ-ẓālimīn;
Mereka berkata, “Siapapun yang telah melakukan hal ini kepada tuhan-tuhan kami sungguh dia seorang yang zalim.”
-
qālụ sami'nā fatay yażkuruhum yuqālu lahū ibrāhīm;
Mereka berkata, “Kami mendengar tentang anak muda bernama Ibrahim berbicara mengenai (ketidakabsahan) mereka.”
-
qālụ fa`tụ bihī 'alā a'yunin-nāsi la'allahum yasy-hadụn;
Mereka berkata, “Tangkap dia dan bawa dia kemari dihadapan semua orang agar setiap orang menyaksikan ini.”
-
qālū a anta fa'alta hāżā bi`ālihatinā yā ibrāhīm;
Mereka berkata, “Apakah kamu, hai Ibrahim, yang melakukan ini kepada tuhan-tuhan kamu (patung-patung – berhala-berhala)?”
-
qāla bal fa'alahụ kabīruhum hāżā fas`alụhum ing kānụ yanṭiqụn;
(Ibrahim) berkata, Tidak! Tapi, patung paling besar dari mereka yang melakukannya. Tanyalah mereka, jika mereka memang dapat berbicara!”
-
fa raja'ū ilā anfusihim fa qālū innakum antumuẓ-ẓālimụn;
Setelah berpikir beberapa saat, mereka berkata (satu sama lainnya), “Sungguh, kalian lah, ya kalian, yang berbuat zalim.”
-
ṡumma nukisụ 'alā ru`ụsihim, laqad 'alimta mā hā`ulā`i yanṭiqụn;
Kemudian, dengan perasaan bingung, mereka kembali kepada pikiran sebelumnya dan mendesak, “Tapi kamu tahu mereka tidak bisa berbicara!”
-
qāla a fa ta'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'ukum syai`aw wa lā yaḍurrukum;
(Ibrahim) berkata, “Jadi kalian menyembah benda-benda selain Allah yang tidak memberi kalian manfaat ataupun membahayakan kalian?”
-
uffil lakum wa limā ta'budụna min dụnillāh, a fa lā ta'qilụn;
“Celakalah kalian! Dan celakalah benda-benda yang kalian sembah selain Allah! Apakah kalian tidak menggunakan kecerdasan kalian?”
-
qālụ ḥarriqụhu wanṣurū ālihatakum ing kuntum fā'ilīn;
Mereka berkata, “Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kalian… Jika kalian dapat melakukan sesuatu (setidaknya lakukanlah ini).”
-
qulnā yā nāru kụnī bardaw wa salāman 'alā ibrāhīm;
Kami berkata, “Hai Api… Dinginlah dan selamatkan (aktifkan keadaan salam bagi) Ibrahim!”
-
wa arādụ bihī kaidan fa ja'alnāhumul-akhsarīn;
Mereka ingin menjebak Ibrahim, tapi Kami membuat rencana mereka sia-sia!
-
wa najjaināhu wa lụṭan ilal-arḍillatī bāraknā fīhā lil-'ālamīn;
Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Luth, dan membawa mereka ke tanah yang kami buat makmur bagi penduduknya.
-
wa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qụba nāfilah, wa kullan ja'alnā ṣāliḥīn;
Kami anugerahi dia dengan Ishak dan Kami beri juga dia Ya’kub, dan menjadikan mereka semua orang-orang yang saleh.
-
wa ja'alnāhum a`immatay yahdụna bi`amrinā wa auḥainā ilaihim fi'lal-khairāti wa iqāmaṣ-ṣalāti wa ītā`az-zakāh, wa kānụ lanā 'ābidīn;
Kami jadikan mereka para pemimpin yang menuntun manusia kepada realitas dengan perintah Kami. Kami wahyukan kepada mereka untuk melakukan kebaikan, tekun bersembahyang dan menunaikan zakat… Mereka menyadari pengabdian mereka.
-
wa lụṭan ātaināhu ḥukmaw wa 'ilmaw wa najjaināhu minal-qaryatillatī kānat ta'malul-khabā`iṡ, innahum kānụ qauma sau`in fāsiqīn;
Adapaun bagi Luth, Kami beri dia hikmah dan ilmu… Dan Kami selamatkan dia dari kota itu dimana perbuatan-perbuatan buruk biasa dikerjakan… Sungguh, mereka adalah kaum yang keji dengan keyakinan sesat.
-
wa adkhalnāhu fī raḥmatinā, innahụ minaṣ-ṣāliḥīn;
Kami masukkan dia kedalam rahmat Kami… Sungguh dia itu orang yang saleh.
-
wa nụḥan iż nādā ming qablu fastajabnā lahụ fa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīm;
Dan Nuh… Dia telah berdoa kepada Kami sebelum ini dan Kami mengabulkan dia, dan menyelamatkan dia dan kaumnya dari bahaya besar itu.
-
wa naṣarnāhu minal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, innahum kānụ qauma sau`in fa agraqnāhum ajma'īn;
Kami telah menolong dia melawan kaum yang mengingkari isyarat-isyarat Kami… Sungguh, mereka adalah kaum yang jahat… Maka, Kami tenggelamkan mereka semua.
-
wa dāwụda wa sulaimāna iż yaḥkumāni fil-ḥarṡi iż nafasyat fīhi ganamul-qaụm, wa kunnā liḥukmihim syāhidīn;
Dan ingat juga mengenai Dawud dan Sulaiman… Bagaimana mereka berdua mengambil keputusan mengenai kebun itu dan bagaimana kambing dari kaum itu tersesat kedalam kebun itu (dan makan tanamannya di malam hari)… Kami menjadi saksi atas keputusan mereka.
-
fa fahhamnāhā sulaimān, wa kullan ātainā ḥukmaw wa 'ilmaw wa sakhkharnā ma'a dāwụdal-jibāla yusabbiḥna waṭ-ṭaīr, wa kunnā fā'ilīn;
Kami memberi Sulaiman pemahaman yang benar mengenai perkara itu! Kepada masing-masing dari mereka Kami berikan hikmah dan ilmu. Ketika Dawud mengagungkan Kami (bertasbih), Kami menjadikan gunung-gunung dan burung-burung melayaninya. Kami lah yang melakukannya.
-
wa 'allamnāhu ṣan'ata labụsil lakum lituhṣinakum mim ba`sikum, fa hal antum syākirụn;
Kami ajari (Dawud) seni membuat perisai untuk melindungi kalian didalam pertempuran… Apakah sekarang kalian mau bersyukur?
-
wa lisulaimānar-rīḥa 'āṣifatan tajrī bi`amrihī ilal-arḍillatī bāraknā fīhā, wa kunnā bikulli syai`in 'ālimīn;
Dan Kami tundukkan angin topan bagi Sulaiman… Yang bertiup dengan perintahnya ke tanah yang telah kami karuniakan kemakmuran! Karena Kami lah yang mengetahui ilmu dari segala sesuatu.
-
wa minasy-syayāṭīni may yagụṣụna lahụ wa ya'malụna 'amalan dụna żālik, wa kunnā lahum ḥāfiẓīn;
Dan ada juga setan-setan yang melayaninya (Sulaiman) (entitas yang melayaninya), yang menyelam ke kedalaman lautan baginya dan melakukan tugas-tugsa lainnya… Kami terus mengawasi mereka.
-
wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn;
Dan ingatlah tatkala Ayub berkata kepada Rabb-nya, “Sungguh, penyakit ini telah membuatku benar-benar letih dan Engkau adalah yang paling Rahim di antara yang Rahim (yang Esa yang mewujudkan sifat tak-hingga dari Nama-namamu dengan rahmatMu [arhamurrahimin]).”
-
fastajabnā lahụ fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahụ wa miṡlahum ma'ahum raḥmatam min 'indinā wa żikrā lil-'ābidīn;
Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari penyakitnya… Dan, sebagai rahmat Kami dan peringatan bagi orang-orang yang menyembah (yang menjalani amal-amal yang diwajibkan hingga mereka mencapai keadaan yakin), Kami berikan keluarganya dan yang seperti mereka kepadanya.
-
wa ismā'īla wa idrīsa wa żal-kifl, kullum minaṣ-ṣābirīn;
Ismail, Idris, Dzul Kifli… Mereka semua orang-orang yang sabar.
-
wa adkhalnāhum fī raḥmatinā, innahum minaṣ-ṣāliḥīn;
Kami masukkan mereka kedalam rahmat Kami… Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh.
-
wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn;
Dan Yunus… Ingatlah bagaimana dia pergi dengan keadaan marah dan berpikiran bahwa Kami tidak akan mengujinya! Kemudian dia menyeru di dalam kegelapan, “Tidak ada tuhan-berhala (tidak ada ‘aku’) hanya ada Engkau (Nama-nama yang menyusun realitas esensialku)! Aku mengagungkan Engkau (melalui fungsiku yang mewujudkan Nama-namaMu)! Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”
-
fastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn;
Maka Kami mengabulkan doanya dan menyelamatkannya dari kesukaran yang dia telah jatuh kedalamnya! Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.
-
wa zakariyyā iż nādā rabbahụ rabbi lā tażarnī fardaw wa anta khairul-wāriṡīn;
Dan sebutlah Zakaria tatkala dia memanggil Rabb-nya, “Rabb-ku,,, Jangan tinggalkan aku hidup sendirian (karuniai aku ahli waris)! Engkaulah sebaik-baik Waris.”
-
fastajabnā lahụ wa wahabnā lahụ yaḥyā wa aṣlaḥnā lahụ zaujah, innahum kānụ yusāri'ụna fil-khairāti wa yad'ụnanā ragabaw wa rahabā, wa kānụ lanā khāsyi'īn;
Maka Kami mengabulkan doanya dan menganugerahi dia dengan Yahya dan membuat istrinya sehat untuk mengandung bayi… Mereka selalu bersegera dalam melakukan kebaikan dan berdoa kepada Kami dalam harap dan cemas; mereka adalah orang-orang yang takut kepada Kami.
-
wallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhā mir rụḥinā wa ja'alnāhā wabnahā āyatal lil-'ālamīn;
Dan orang yang menjaga kesuciannya (Maryam)… Kami tiupkan kepadanya Ruh Kami (embrio di dalam rahimnya – seperti penciptaan Adam) (Kami ciptakan Isa [sebuah bentuk kesadaran] dengan mewujudkan makna-makna khusus dari sebagian Nama-nama kami)… Kami membuat dia dan anaknya sebagai isyarat bagi seluruh alam.
-
inna hāżihī ummatukum ummataw wāḥidataw wa ana rabbukum fa'budụn;
Sungguh, umat kalian ini adalah umat yang satu! Dan Aku adalah Rabb kalian! Maka sadarilah pengabdian kalian kepadaKu!
-
wa taqaṭṭa'ū amrahum bainahum, kullun ilainā rāji'ụn;
Tapi mereka membagi-bagi urusan mereka (pemahaman agama dan sistem) kedalam bagian-bagian… Kepada Kami lah mereka akan kembali.
-
fa may ya'mal minaṣ-ṣāliḥāti wa huwa mu`minun fa lā kufrāna lisa'yih, wa innā lahụ kātibụn;
Barangsiapa melakukan perbuatan yang bermanfaat, sebagi orang yang beriman, dia akan menerima balasan dari perbuatannya! Kami mencatat semuanya!
-
wa ḥarāmun 'alā qaryatin ahlaknāhā annahum lā yarji'ụn;
Ada sebuah larangan di kota manapun yang kami hancurkan; mereka tidak akan kembali!
-
ḥattā iżā futiḥat ya`jụju wa ma`jụju wa hum ming kulli ḥadabiy yansilụn;
Tapi apabila pintu-pintu Gog dan Magog terbuka, mereka akan turun dengan cepat dari setiap tempat yang tinggi (mungkin pesawat ruang angkasa)!
-
waqtarabal-wa'dul-ḥaqqu fa iżā hiya syākhiṣatun abṣārullażīna kafarụ, yā wailanā qad kunnā fī gaflatim min hāżā bal kunnā ẓālimīn;
Ketika kematian semakin mendekat, lihatlah, orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas akan terbelalak ketakutan! Celakalah kami! Kami benar-benar hidup di dalam dunia kepompong kami (tidak mengetahui realitas ini)! Tidak, kami sungguh orang-orang yang zalim.”
-
innakum wa mā ta'budụna min dụnillāhi ḥaṣabu jahannam, antum lahā wāridụn;
Sungguh, kalian dan apa-apa yang kalian sembah selain Allah akan menjadi bahan bakar bagi api neraka! Kalian akan tiba di sana!
-
lau kāna hā`ulā`i ālihatam mā waradụhā, wa kullun fīhā khālidụn;
Seandainya mereka benar-benar tuhan, tentu mereka tidak akan masuk kedalamnya! Tapi mereka semua akan tinggal di sana selama-lamanya.
-
lahum fīhā zafīruw wa hum fīhā lā yasma'ụn;
Akan ada erangan yang amat berat di sana bagi mereka dan mereka tidak akan mendengar yang selain itu (sebagai akibat ketulian mereka terhadap realitas semasa di dunia)!
-
innallażīna sabaqat lahum minnal-ḥusnā ulā`ika 'an-hā mub'adụn;
Adapun bagi orang-orang yang keindahan dan kebahagiaan telah Kami anugerahkan kepada mereka, mereka akan dijauhkan dari Neraka.
-
lā yasma'ụna ḥasīsahā, wa hum fī masytahat anfusuhum khālidụn;
Mereka tidak akan mendengar gema suaranya (Neraka)… Mereka akan hidup abadi dikelilingi apapun yang ruh-ruh mereka inginkan.
-
lā yaḥzunuhumul-faza'ul-akbaru wa tatalaqqāhumul-malā`ikah, hāżā yaumukumullażī kuntum tụ'adụn;
Horor mengerikan tidak akan membuat mereka takut (karena konsep kematian akan dihapuskan) dan para malaikat akan menyambut mereka dengan mengatakan, “Inilah hari yang telah dijanjikan kepada kalian.”
-
yauma naṭwis-samā`a kaṭayyis-sijilli lil-kutub, kamā bada`nā awwala khalqin nu'īduh, wa'dan 'alainā, innā kunnā fā'ilīn;
Pada hari itu Kami akan gulung langit seperti gulungan kertas! Dan akan Kami kembalikan kepada keadaan seperti yang Kami ciptakan pertama kali (langit dan bumi disatukan)! Inilah janji Kami! Kami lah yang akan memenuhi janji ini!
-
wa laqad katabnā fiz-zabụri mim ba'diż-żikri annal-arḍa yariṡuhā 'ibādiyaṣ-ṣāliḥụn;
Sungguh, Kami telah tuliskan di dalam Zabur (Kitab Hikmah) setelah Peringatan (ilmu sebelumnya yang datang sebagai peringatan), “Hamba-hambaKu yang saleh (prinsip kekhalifahan) akan mewarisi bumi (pengaturan tubuh dengan kekuatan-kekuatan Nama-nama)!”
-
inna fī hāżā labalāgal liqaumin 'ābidīn;
Sungguh, ada informasi yang jelas di dalamnya bagi bagi kaum yang menyembah (yang melaksanakan amal-amal untuk menyucikan diri).
-
wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīn;
Dan Kami telah mewahyukan kepadamu semata sebagai rahmat bagi seluruh alam (manusia)!
-
qul innamā yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa hal antum muslimụn;
Katakanlah, “Telah diwahyukan kepadaku bahwa yang kalian pikirkan sebagai tuhan adalah Yang ESA, pemilik dari Uluhiyyah! Maka, apakah kalian orang-orang Muslim (menyadari keberserahdirian kalian)?
-
fa in tawallau fa qul āżantukum 'alā sawā`, wa in adrī a qarībun am ba'īdum mā tụ'adụn;
Jika mereka berpaling, katakanlah, “Aku telah memberitahu kalian dengan adil… Aku tidak mengetahui apakah yang telah dijanjikan kepada kalian (kematian) sudah dekat atau masih jauh.”
-
innahụ ya'lamul-jahra minal-qauli wa ya'lamu mā taktumụn;
“Sungguh, Dia mengetahui pikiran yang kalian nampakkan dan yang kalian sembunyikan.”
-
wa in adrī la'allahụ fitnatul lakum wa matā'un ilā ḥīn;
“Aku tidak mengetahui, mungkin penundaan merupakan ujian bagi kalian (agar kalian merasakan dan melihat Kebenaran mengenai diri kalian sendiri) dan kenikmatan yang terbatas.”
-
qāla rabbiḥkum bil-ḥaqq, wa rabbunar-raḥmānul-musta'ānu 'alā mā taṣifụn;
Dia berkata, “Rabb-ku, adililah dengan Kebenaran! Bertentangan dengan definisi kalian yang tidak berdasar, Rabb Kami, yang Rahman, adalah Musta’an (Penolong yang kami cari)!”