23 - Al-Muminun
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
qad aflaḥal-mu`minụn;
Sungguh, orang-orang beriman telah terbebaskan!
-
allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi'ụn;
Mereka (orang-orang beriman) berada dalam pengalaman melihat Allah dengan semestinya di dalam shalat mereka;
-
wallażīna hum 'anil-lagwi mu'riḍụn;
Mereka menjauhkan diri dari wacana dan perbuatan kosong (tidak bermanfaat);
-
wallażīna hum liz-zakāti fā'ilụn;
Mereka melakukan apapun yang diperlukan untuk membersihkan diri (zakat);
-
wallażīna hum lifurụjihim ḥāfiẓụn;
Mereka menjaga kemaluannya dari hubungan di luar nikah,
-
illā 'alā azwājihim au mā malakat aimānuhum fa innahum gairu malụmīn;
Kecuali kepada istri-istri mereka dan apa yang dimiliki oleh tangan kanan mereka... Sebab mereka tidak tercela.
-
fa manibtagā warā`a żālika fa ulā`ika humul-'ādụn;
Barangsiapa menginginkan yang lebih dari ini (dengan hasrat-hasrat seksual alternatif), maka mereka adalah orang-orang yang melampaui batas.
-
wallażīna hum li`amānātihim wa 'ahdihim rā'ụn;
Orang-orang (yang beriman) teguh dalam memegang amanat dan menepati janji mereka.
-
wallażīna hum 'alā ṣalawātihim yuḥāfiẓụn;
Mereka memelihara shalat mereka (introspeksi mereka – selalu melihat Allah).
-
ulā`ika humul-wāriṡụn;
Mereka itulah para pewaris!
-
allażīna yariṡụnal-firdaụs, hum fīhā khālidụn;
Dan mereka, yang mewarisi Surga, akan hidup di dalamnya selama-lamanya.
-
wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn;
Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari alur (sperma; informasi genetika) tanah liat yang basah (campuran tanah liat, air dan mineral-mineral).
-
ṡumma ja'alnāhu nuṭfatan fī qarārim makīn;
Kemudian Kami tempatkan dia sebagai sebuah tetesan di tempat yang aman.
-
ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-'alaqata muḍgatan fa khalaqnal-muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman ṡumma ansya`nāhu khalqan ākhar, fa tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn;
Kemudian Kami kembangkan tetesan itu menjadi embrio (bentuk genetik) dan kemudian menjadi secuwil daging, dan kemudian Kami kembangkan menjadi tulang-tulang, dan akhirnya dibungkus tulang-tulang itu dengan daging... Kemudian Kami susun dia dengan ciptaan yang baru (dengan membentuk ruhnya)... Maha agung Allah, yang paling indah di antara para Pencipta!
-
ṡumma innakum ba'da żālika lamayyitụn;
Setelah ini, sungguh kalian akan mati (dan beralih ke kehidupan tanpa tubuh biologis)
-
ṡumma innakum yaumal-qiyāmati tub'aṡụn;
Sungguh, selama Hari Kiamat (setelah kematian kalian) kalian akan dihidupkan kembali (dengan tubuh yang baru dalam dimensi kehidupan yang baru).
-
wa laqad khalaqnā fauqakum sab'a ṭarā`iqa wa mā kunnā 'anil-khalqi gāfilīn;
Sungguh, Kami telah menciptakan tujuh jalan di atas kalian (jalan kehidupan dari tujuh keadaan kesadaran – semua mahluk di alam semesta menjalani satu di antara keadaan-keadaan ini)... Kami tidak lengah terhadap penciptaan mereka.
-
wa anzalnā minas-samā`i mā`am biqadarin fa askannāhu fil-arḍi wa innā 'alā żahābim bihī laqādirụn;
Kami datangkan air dari langit dengan ukuran yang tepat dan menampungnya di dalam tanah (yang dengannya memberi kehidupan kepada tanah – tubuh)... Sungguh, Kami memiliki kekuasaan untuk mengambilnya.
-
fa ansya`nā lakum bihī jannātim min nakhīliw wa a'nāb, lakum fīhā fawākihu kaṡīratuw wa min-hā ta`kulụn;
Dengannya Kami membentuk bagi kalian kebun kurma dan kebun anggur (Surga – pengalaman indah pada dimensi kesadaran) yang di dalamnya banyak buahnya (pengetahuan, realisasi) dan kalian memakannya.
-
wa syajaratan takhruju min ṭụri sainā`a tambutu bid-duhni wa ṣibgil lil-ākilīn;
Juga (dengan air itu) sebuah pohon tumbuh di Gunung Thursina (tempat Musa bertemu dengan Rabb-nya) yang menghasilkan minyak dan rempah (zaitun) bagi mereka yang memakannya. (Sementara pohon ara menyimbolkan kesatuan dalam keserbaragaman, zaitun merupakan simbol langsung kesatuan dalam Sufisme.)
-
wa inna lakum fil-an'āmi la'ibrah, nusqīkum mimmā fī buṭụnihā wa lakum fīhā manāfi'u kaṡīratuw wa min-hā ta`kulụn;
Dan sungguh ada pelajaran dalam hal binatang ternak (binatang-binatang persembahan; kekuatan-kekuatan hewani di dalam tubuh) bagi kalian... Kami memberi makan kamu dari apa yang ada dalam perut mereka... Ada banyak manfaat dari mereka bagi kalian, dan kalian pun memakannya.
-
wa 'alaihā wa 'alal-fulki tuḥmalụn;
Dan kalian menunggangi mereka seperti halnya dengan perahu-perahu.
-
wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa qāla yā qaumi'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, a fa lā tattaqụn;
Sungguh, Kami mendatangkan Nuh kepada kaumnya dan dia berkata kepada mereka, “Hai kaumku! Mengabdilah kepada Allah (menyadari pengabdian kalian kepada Allah)! Kalian tidak boleh memiliki Tuhan selain HU! Apakah kalian belum juga takut dan melindungi diri sendiri (bertakwa)?”
-
fa qālal-mala`ullażīna kafarụ ming qaumihī mā hāżā illā basyarum miṡlukum yurīdu ay yatafaḍḍala 'alaikum, walau syā`allāhu la`anzala malā`ikatam mā sami'nā bihāżā fī ābā`inal-awwalīn;
Para pemimpin diantara kaumnya yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata, “Dia hanya manusia biasa seperti kalian... Dia ingin membuat dirinya lebih tinggi dari kalian... Seandainya Allah berkehendak (bukannya mengirim mahluk yang bakal mati), tentu Dia telah mengirim malaikat... Kami belum pernah mendengar hal yang seperti ini dari nenek-moyang kami.”
-
in huwa illā rajulum bihī jinnatun fa tarabbaṣụ bihī ḥattā ḥīn;
“Dia adalah manusia yang keraksukan (dikuasai jin)... Maka, awasilah dia untuk beberapa lama.”
-
qāla rabbinṣurnī bimā każżabụn;
(Nuh) berkata, “Rabb-ku! Tolonglah aku terhadap pengingkaran mereka.”
-
fa auḥainā ilaihi aniṣna'il-fulka bi`a'yuninā wa waḥyinā fa iżā jā`a amrunā wa fārat-tannụru fasluk fīhā ming kullin zaujainiṡnaini wa ahlaka illā man sabaqa 'alaihil-qaulu min-hum, wa lā tukhāṭibnī fillażīna ẓalamụ, innahum mugraqụn;
Kemudian Kami wahyukan kepada (Nuh), “Bangunlah perahu itu dengan mata Kami (dibawah pengawasan Kami; merujuk kepada kesatuan keberadaan – non-dualitas) dan wahyu Kami... Tatkala (air itu) mulai (pasang) dan tanur bergolak (jelas tidak merujuk kepada mesin uap!) naikkanlah sepasang dari tiap pasangan dan keluargamu, kecuali orang-orang yang kepadanya telah dibuat ketetapan. Jangan meminta kepadaku untuk menolong orang-orang yang zalim! Mereka sudah pasti akan ditenggelamkan!
-
fa iżastawaita anta wa mam ma'aka 'alal-fulki fa qulil-ḥamdu lillāhillażī najjānā minal-qaumiẓ-ẓālimīn;
“Apabila kamu dan orang-orang besertamu menaiki perahu mengatakan, “Hamd (evaluasi alam-alam jasmani sesuai kehendaknya) kepunyaan Allah, yang menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim.”
-
wa qur rabbi anzilnī munzalam mubārakaw wa anta khairul-munzilīn;
“Dan mengatakan, ‘Rabb-ku, tempatkan aku di tempat yang suci... Engkaulah sebaik-baiknya pemberi tempat.”
-
inna fī żālika la`āyātiw wa ing kunnā lamubtalīn;
Sungguh, ada isyarat-isyarat dalam hal ini... Sungguh Kami akan menguji kamu (agar orang yang bersangkutan bisa melihat kecakapan dirinya).
-
ṡumma ansya`nā mim ba'dihim qarnan ākharīn;
Kemudian, Kami ciptakan generasi baru setelah mereka.
-
fa arsalnā fīhim rasụlam min-hum ani'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, a fa lā tattaqụn;
Kami datangkan seorang Rasul dari kalangan mereka yang berkata, “Mengabdilah kepada Allah... Kalian tidak mempunyai tuhan selain Dia... Apakah kalian belum juga takut (akan akibat dari perbuatan-perbuatan kalian) dan melindungi diri kalian sendiri (bertakwa)?”
-
wa qālal-mala`u ming qaumihillażīna kafarụ wa każżabụ biliqā`il-ākhirati wa atrafnāhum fil-ḥayātid-dun-yā mā hāżā illā basyarum miṡlukum ya`kulu mimmā ta`kulụna min-hu wa yasyrabu mimmā tasyrabụn;
Para pemimpin yang kolot di antara kaumnya yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan kehidupan kekal yang akan datang, dan yang kepadanya Kami telah berikan kenyamanan dan peluang baik dalam kehidupan duniawi, berkata, “Dia tidak lebih dari manusia biasa yang akan mati seperti kalian... Dia makan apa yang kalian makan dan minum apa yang kalian minum.”
-
wa la`in aṭa'tum basyaram miṡlakum innakum iżal lakhāsirụn;
“Sungguh, jika kalian mengikuti manusia seperti kalian, pasti kalian akan menjadi orang-orang yang merugi.”
-
a ya'idukum annakum iżā mittum wa kuntum turābaw wa 'iẓāman annakum mukhrajụn;
“Apakah dia (Rasul itu) menjanjikan kepada kalian bahwa apabila kalian mati, dan telah menjadi debu dan tulangbelulang, kalian benar-benar akan dibangkitkan (ke dimensi yang baru)?”
-
haihāta haihāta limā tụ'adụn;
“Ah, kasihan... Hal semacam itu sangat jauh dari kebenaran!”
-
in hiya illā ḥayātunad-dun-yā namụtu wa naḥyā wa mā naḥnu bimab'ụṡīn;
“Yang ada hanya kehidupan dunia ini! Kematian dan kehidupan kita disini adanya! Hidup dengan bentuk baru setelah kematian adalah hal yang mustahil!”
-
in huwa illā rajuluniftarā 'alallāhi każibaw wa mā naḥnu lahụ bimu`minīn;
“Dia (Rasul itu) seorang pendusta, membuat fitnah terhadap Allah! Kami tidak beriman kepadanya!”
-
qāla rabbinṣurnī bimā każżabụn;
(Rasul itu) berkata, “Rabb-ku! Tolonglah aku dengan pengingkaran mereka terhadapku!”
-
qāla 'ammā qalīlil layuṣbiḥunna nādimīn;
Dia mendapat jawaban, “Sebentar lagi mereka akan menyesal.”
-
fa akhażat-humuṣ-ṣaiḥatu bil-ḥaqqi fa ja'alnāhum guṡā`ā, fa bu'dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn;
Gelombang suara ledakan yang menakutkan menimpa mereka dengan Hak, dan kami mengubah mereka menjadi cairan-caitan sampah! Kaum yang zalim itu akan dipaksa menghadapi akibat dari jauhnya mereka dari realitas!
-
ṡumma ansya`nā mim ba'dihim qurụnan ākharīn;
Kemudian, setelah mereka, Kami bentuk generasi-generasi baru.
-
mā tasbiqu min ummatin ajalahā wa mā yasta`khirụn;
Tidak satu umat pun dapat mempercepat atau menunda batas waktu mereka!
-
ṡumma arsalnā rusulanā tatrā, kullamā jā`a ummatar rasụluhā każżabụhu fa atba'nā ba'ḍahum ba'ḍaw wa ja'alnāhum aḥādīṡ, fa bu'dal liqaumil lā yu`minụn;
Kemudian kami datangkan Rasul-rasul kami secara berturut-turut... Setiap kali Rasul mereka mendatangi mereka, mereka mengingkarinya... Maka Kami pun menghancurkannya secara berturut-turut (membuat mereka menjalani akibat dari perbuatan-perbuatan mereka) dan mengubah mereka menjadi kisah teladan... Biarlah kaum yang tidak beriman menjalani akibat-akibat dari jauhnya mereka dari realitas!
-
ṡumma arsalnā mụsā wa akhāhu hārụna bi`āyātinā wa sulṭānim mubīn;
Ketika Kami mengirim Musa dan saudaranya Harun kepada mereka sebagai bukti-bukti Kami dan kekuatan yang tak-tertandingi.
-
ilā fir'auna wa malā`ihī fastakbarụ wa kānụ qauman 'ālīn;
Kepada Fir’aun dan para pembesarnya... Mereka hanya menunjukkan kecongkakan mereka dan mereka adalah kaum yang berkepala batu.
-
fa qālū a nu`minu libasyaraini miṡlinā wa qaumuhumā lanā 'ābidụn;
Bahkan mereka mengatakan, “Akankah kita percaya kepada dua manusia seperti kita padahal orang-orang mereka adalah pelayan-pelayan kita?”
-
fa każżabụhumā fa kānụ minal-muhlakīn;
Mereka mengingkari keduanya, dan demikianlah mereka termasuk orang-orang yang dibinasakan.
-
wa laqad ātainā mụsal-kitāba la'allahum yahtadụn;
Sungguh, Kami berikan ilmu mengenai realitas kepada Musa agar mereka (Bani Israil) dapat mencapai realitas.
-
wa ja'alnabna maryama wa ummahū āyataw wa āwaināhumā ilā rabwatin żāti qarāriw wa ma'īn;
Kami jadikan anak Maryam dan ibunya sebuah mujizat... Dan Kami tempatkan keduanyadi tanah yang tinggi dengan mata air yang segar.
-
yā ayyuhar-rusulu kulụ minaṭ-ṭayyibāti wa'malụ ṣāliḥā, innī bimā ta'malụna 'alīm;
Hai Rasul... Makanlah dari makanan yang bersih dan kerjakanlah perbuatan-perbuatan yang bermanfaat... Sungguh, Aku ‘Alim atas apa yang kalian kerjakan (semua perbuatan kalian mempunyai akibat).
-
wa inna hāżihī ummatukum ummataw wāḥidataw wa ana rabbukum fattaqụn;
Dan ini adalah umat kalian, umat yang satu... Dan Aku adalah Rabb kalian, maka lindungilah diri kalian sendiri (bertakwa) (dari apa yang dapat Aku timpakan kepada kalian)!
-
fa taqaṭṭa'ū amrahum bainahum zuburā, kullu ḥizbim bimā ladaihim fariḥụn;
(Sementara agama itu – sistem yang satu) mereka memecah-mecah urusan mereka di antara satu dengan lainnya dengan beragam penafsiran... Masing-masing golongan merasa puas dengan dukungan mereka sendiri.
-
fa żar-hum fī gamratihim ḥattā ḥīn;
Tinggalkanlah mereka di dalam kepompong mereka untuk sementara waktu!
-
a yaḥsabụna annamā numidduhum bihī mim māliw wa banīn;
Apakah mereka mengira bahwa dengan memberi mereka harta dan anak-anak (perhiasan hidup duniawi).
-
nusāri'u lahum fil-khairāt, bal lā yasy'urụn;
Bahwa Kami sedang bersegera untuk kebaikan mereka! Tidak, mereka tidak menyadarinya!
-
innallażīna hum min khasy-yati rabbihim musyfiqụn;
Orang-orang yang (karena melihat realitas) bergetar ketakutan terhadap Rabb mereka.
-
wallażīna hum bi`āyāti rabbihim yu`minụn;
Mereka beriman kepada isyarat-isyarat Rabb mereka didalam keberadaan mereka.
-
wallażīna hum birabbihim lā yusyrikụn;
Mereka adalah orang-orang yang tidak mempersekutukan Rabb mereka (mereka menyadari kenyataan bahwa apa yang mewujud melalui mereka adalah Nama-nama Rabb mereka – mereka menghapuskan identitas-ego mereka di dalam realitas – Allah).
-
wallażīna yu`tụna mā ātaw wa qulụbuhum wajilatun annahum ilā rabbihim rāji'ụn;
Mereka adalah orang-orang yang memberikan apa yang mereka berikan dengan berpikiran bahwa mereka akan kembali kepada Rabb mereka.
-
ulā`ika yusāri'ụna fil-khairāti wa hum lahā sābiqụn;
Mereka bersegera untuk mengerjakan kebaikan... Mereka unggul dalam berlomba-lomba mengerjakan kebaikan.
-
wa lā nukallifu nafsan illā wus'ahā waladainā kitābuy yanṭiqu bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn;
Kami tidak akan memberikan kepada bentuk kesadaran individu diluar kesanggupan mereka... Ada Ilmu mengenai Kebenaran (yang menunjukkan apa yang layak bagi masing-masing individu sesuai dengan tujuan penciptaannya)... Mereka tidak akan diperlakukan secara tidak adil (dizalimi)!
-
bal qulụbuhum fī gamratim min hāżā wa lahum a'mālum min dụni żālika hum lahā 'āmilụn;
Tapi kesadaran mereka tertutup dari ini (karena kepompong mereka)... Dan selain ini, ada perbuatan-perbuatan yang terus mereka kerjakan (yang didorong oleh godaan-godaan berbasis-ego dan kerentanan jasmaniah).
-
ḥattā iżā akhażnā mutrafīhim bil-'ażābi iżā hum yaj`arụn;
Apabila akhirnya Kami tangkap (timpakan kepada) mereka dengan penderitaan dengan pengakuan penyesalan mereka (dari realitas), mereka akan mengerang dan memohon.
-
lā taj`arul-yauma innakum minnā lā tunṣarụn;
“Jangan berteriak minta tolong hari ini! Sungguh, kalian kalian tidak akan mendapat pertolongan dari Kami!”
-
qad kānat āyātī tutlā 'alaikum fakuntum 'alā a'qābikum tangkiṣụn;
“Isyarat-isyaratKu selalu ditunjukkan kepada kalian, namun kalian selalu berpaling ke belakang.”
-
mustakbirīna bihī sāmiran tahjurụn;
“Dengan bersikap sombong terhadapnya, kalian biasa hidup lupa-daratan di malam hari!”
-
a fa lam yaddabbarul-qaula am jā`ahum mā lam ya`ti ābā`ahumul-awwalīn;
Apakah mereka tidak memikirkan dengan semestinya terhadap perkataan itu? Ataukah karena sesuatu yang belum pernah mendatangi nenek-moyang mereka kini mendatangi mereka untuk pertama kalinya?
-
am lam ya'rifụ rasụlahum fa hum lahụ mungkirụn;
Ataukah mereka tidak mengenali Rasul dan (karenanya) mereka mengingkarinya?
-
am yaqụlụna bihī jinnah, bal jā`ahum bil-ḥaqqi wa akṡaruhum lil-ḥaqqi kārihụn;
Ataukah mereka menyatakan, “Dia keraksukan”? Bahkan sebaliknya, dia mendatangi mereka sebagai Kebenaran! Tapi kebanyakan mereka tidak menyukai Kebenaran!
-
wa lawittaba'al-ḥaqqu ahwā`ahum lafasadatis-samāwātu wal-arḍu wa man fīhinn, bal ataināhum biżikrihim fa hum 'an żikrihim mu'riḍụn;
Seandainya Kebenaran bersesuaian dengan keinginan-keinginan mereka, langit, bumi dan segala sesuatu di antaranya tentulah telah musnah... Tidak, Kami memberi mereka dzikir mereka (ilmu untuk mengingatkan mereka mengenai realitas esensial mereka)... Tapi mereka berpaling dari dzikir mereka sendiri (ilmu yang berkenaan dengan esensi mereka sendiri).
-
am tas`aluhum kharjan fa kharāju rabbika khairuw wa huwa khairur-rāziqīn;
Ataukah kamu meminta bayaran terhadap mereka? Anugerah Rabb-mu lebih baik dari itu... Dia yang Esa adalah sebaik-baiknya pemberi rezeki.
-
wa innaka latad'ụhum ilā ṣirāṭim mustaqīm;
Sungguh, kamu mengajak mereka kepada jalan yang lurus.
-
wa innallażīna lā yu`minụna bil-ākhirati 'aniṣ-ṣirāṭi lanākibụn;
Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang menyimpang dari jalan yang lurus.
-
walau raḥimnāhum wa kasyafnā mā bihim min ḍurril lalajjụ fī ṭugyānihim ya'mahụn;
Jika Kami menunjukkan belas kasih Kami kepada mereka dan membebaskan mereka dari kesusahan mereka, mereka akan tetap melakukan pelanggaran (memberontak terhadap realitas mereka), berkeliaran membabi buta.
-
wa laqad akhażnāhum bil-'ażābi fa mastakānụ lirabbihim wa mā yataḍarra'ụn;
Kami sungguh telah menimpakan penderitaan kepada mereka... Mereka tidak menyerah kepada Rabb mereka dan tidak memohon!
-
ḥattā iżā fataḥnā 'alaihim bāban żā 'ażābin syadīdin iżā hum fīhi mublisụn;
Hingga Kami bukakan bagi mereka pintu penderitaan yang sangat berat, tiba-tiba mereka berputus asa dalam penderitaan itu.
-
wa huwallażī ansya`a lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn;
HU lah yang membentuk pendengaran (kekuatan mendengar) bagi kalian, penglihatan (mata) dan hati (cermin/reflektor makna-makna dari Nama-nama menuju kesadaran – neuron-neuron hati)... Betapa sedikitnya kalian bersyukur!
-
wa huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụn;
HU lah yang menciptakan kalian di muka bumi (tubuh) dan memperbanyak kalian... Kalian akan dikumpulkan kepadaNya!
-
wa huwallażī yuḥyī wa yumītu wa lahukhtilāful-laili wan-nahār, a fa lā ta'qilụn;
HU lah yang memberi kehidupan dan menyebabkan kematian... Pergantian siang dan malam adalah untukNya... Apakah kalian belum memahaminya?
-
bal qālụ miṡla mā qālal-awwalụn;
Tapi mereka mengatakan apa yang telah dikatakan orang-orang sebelum mereka.
-
qālū a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn;
Mereka mengatakan, “Apabila kami mati, dan telah menjadi debu dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan terus hidup dengan bentuk yang baru?”
-
laqad wu'idnā naḥnu wa ābā`unā hāżā ming qablu in hāżā illā asāṭīrul-awwalīn;
“Sungguh, kami dan nenek-moyang kami telah diperingatkan dengan ini sebelumnya. Ini tidak lain hanyalah dongeng binatang di masa lampau.”
-
qul limanil-arḍu wa man fīhā ing kuntum ta'lamụn;
Katakanlah, “Untuk siapakah bumi dan segala sesuatu di dalamnya? Jika kalian mengetahuinya (maka katakanlah kepadaku).”
-
sayaqụlụna lillāh, qul a fa lā tażakkarụn;
Mereka akan mengatakan, “Untuk Allah!” Katakanlah, “Apakah kalian belum mau merenungkan dan mengevaluasi?”
-
qul mar rabbus-samāwātis-sab'i wa rabbul-'arsyil-'aẓīm;
Katakanlah, “Siapakah Rabb dari ketujuh langit dan Singgasana yang Kuat?”
-
sayaqụlụna lillāh, qul a fa lā tattaqụn;
Mereka akan mengatakan, “Untuk Allah!” Katakanlah, “Maka, apakah kalian tidak akan takut dan melindungi diri sendiri (bertakwa)?”
-
qul mam biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa huwa yujīru wa lā yujāru 'alaihi ing kuntum ta'lamụn;
Katakanlah, “Siapakah yang ditangannya (ilmu dan kekuasaan) berada kekuasaan (kedalaman, esensi) dan yang melindungi (segala sesuatu dengan keberadaan sebenarnya) namun yang tidak membutuhkan perlindungan? Katakanlah, jika kalian memiliki ilmu!”
-
sayaqụlụna lillāh, qul fa annā tus-ḥarụn;
Mereka akan mengatakan, “Allah!” Katakanlah, “Maka, mengapa kalian tertipu (oleh duniamu)?”
-
bal ataināhum bil-ḥaqqi wa innahum lakāżibụn;
Tidak, Kami mendatangi mereka sebagai Kebenaran... Mereka benar-benar para pendusta.
-
mattakhażallāhu miw waladiw wa mā kāna ma'ahụ min ilāhin iżal lażahaba kullu ilāhim bimā khalaqa wa la'alā ba'ḍuhum 'alā ba'ḍ, sub-ḥānallāhi 'ammā yaṣifụn;
Allah tidak mengambil anak! Juga tidak ada tuhan selain Dia! Jika tidak, masing-masing tuhan akan berlalu dengan apa yang diciptakannya dan sebagian dari mereka akan lebih unggul dibanding yang lainnya! Maha Suci (Subhan) Allah (jauh dari) apa yang mereka sifatkan terhadapNya.”
-
'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa ta'ālā 'ammā yusyrikụn;
Dia mengetahui yang gaib dan yang wujud... Maha Tinggi Dia di atas apa yang mereka persekutukan (dualitas)!
-
qur rabbi immā turiyannī mā yụ'adụn;
Katakanlah, “Rabb-ku, Jika Engkau harus menunjukkan kepadaku apa yang diancamkan kepada mereka...”
-
rabbi fa lā taj'alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn;
“Maka jangan biarkan aku berada di antara orang-orang yang zalim, ya Rabb-ku!”
-
wa innā 'alā an nuriyaka mā na'iduhum laqādirụn;
Sungguh Kami memiliki kekuasaan untuk menunjukkan kepadamu apa yang diancamkan kepada mereka!
-
idfa' billatī hiya aḥsanus-sayyi`ah, naḥnu a'lamu bimā yaṣifụn;
Tolaklah kejahatan (kepalsuan) dengan sesuatu yang paling baik (Kebenaran, kesadaran sistem)! Kami mengetahui benar apa yang mereka katakan (tentang kamu).
-
wa qur rabbi a'ụżu bika min hamazātisy-syayāṭīn;
Dan katakanlah, “Rabb-ku (Nama-nama pelindung didalam esensiku), Aku berlindung kepadaMu dari godaan-godaan setan (yang mengajak kepada kesenangan jasmaniah).”
-
wa a'ụżu bika rabbi ay yaḥḍurụn;
“Dan aku berlindung kepadaMu (Nama-nama pelindung didalam esensiku), Rabb-ku, supaya mereka tidak berada di sekitarku.”
-
ḥattā iżā jā`a aḥadahumul-mautu qāla rabbirji'ụn;
Tatkala kematian mendatangi salah satu dari mereka, dia berkata, “Rabb-ku, kembalikan aku (kepada kehidupan duniawi).”
-
la'allī a'malu ṣāliḥan fīmā taraktu kallā, innahā kalimatun huwa qā`iluhā, wa miw warā`ihim barzakhun ilā yaumi yub'aṡụn;
“Agar aku bisa melakukan amal saleh yang aku lewatkan (yakni kehidupan yang semestinya, yang aku tidak peduli terhadapnya atau tidak aku anggap penting; potensi yang tidak aku gunakan dan aktifkan).” Tidak, (Mustahil bisa kembali!) Perkataannya tidak berguna! (Permintaannya tidak dikenal di dalam sistem ini) dan dibelakang mereka ada rintangan (tanah genting; perbedaan dimensi) hingga Hari mereka dibangkitkan (mereka tidak dapat kembali; reinkarnasi, lahir kembali ke dunia, benar-benar tidak mungkin!).
-
fa iżā nufikha fiṣ-ṣụri fa lā ansāba bainahum yauma`iżiw wa lā yatasā`alụn;
Maka ketika Sangkakala itu ditiup (ketika proses kebangkitan, yakni dimulainya awal yang baru), di sana tidak ada hubungan (interaksi duniawi, hubungan kekeluargaan, jabatan atau wajah-wajah yang dikenal) apapun di antara mereka Hari itu, tidak pula mereka saling bertanya satu sama lain (dalam hubungan duniawi).
-
fa man ṡaqulat mawāzīnuhụ fa ulā`ika humul-mufliḥụn;
Mereka yang timbangannya berat adalah orang-orang yang akan diselamatkan.
-
wa man khaffat mawāzīnuhụ fa ulā`ikallażīna khasirū anfusahum fī jahannama khālidụn;
Dan mereka yang timbangannya ringan, adalah orang-orang yang akan merugi. Mereka akan tinggal kekal di tempat pembakaran!
-
talfaḥu wujụhahumun-nāru wa hum fīhā kāliḥụn;
Api itu akan menghanguskan wajah mereka... Wajah-wajah mereka akan tegang dengan penderitaan didalam sana dan gigi mereka akan menonjol keluar!
-
a lam takun āyātī tutlā 'alaikum fa kuntum bihā tukażżibụn;
“Apakah isyarat-isyaratKu tidak ditunjukkan kepada kalian? Bukankah kalian mengingkarinya?
-
qālụ rabbanā galabat 'alainā syiqwatunā wa kunnā qauman ḍāllīn;
Mereka berkata, “Rabb kami! Keinginan-keinginan kami menguasai kami dan menuntun kami kepada penderitaan, kami menjadi kaum yang salah jalan dan tersesat.”
-
rabbanā akhrijnā min-hā fa in 'udnā fa innā ẓālimụn;
“Rabb kami... Keluarkanlah kami dari sini... Jika kami kembali (dan mengulangi kesalahan-kesalahan kami) maka kami benar-benar orang-orang yang zalim.”
-
qālakhsa`ụ fīhā wa lā tukallimụn;
Dia berkata, “Tinggallah di sana... Dan jangan datang lagi kepadaKu!”
-
innahụ kāna farīqum min 'ibādī yaqụlụna rabbanā āmannā fagfir lanā war-ḥamnā wa anta khairur-rāḥimīn;
Sungguh, di antara hamba-hambaKu ada beberapa yang biasa mengatakan, “Rabb kami, kami telah beriman... Ampunilah kami dan anugerahkanlah kepada kami rahmatMu... Engkaulah yang paling baik di antara yang Rahim.”
-
fattakhażtumụhum sikhriyyan ḥattā ansaukum żikrī wa kuntum min-hum taḍ-ḥakụn;
Tapi kalian memperolok-olokan mereka! Sesungguhnya, keadaan kalian itu membuat kalian melupakan dzikirKu (mengingat keberadaanKu didalam diri kalian)! Kalian terbiasa menertawakan mereka.”
-
innī jazaituhumul-yauma bimā ṣabarū annahum humul-fā`izụn;
Aku telah membalas kesabaran mereka hari ini... Mereka lah orang-orang yang telah mencapai kebebasan sejati.”
-
qāla kam labiṡtum fil-arḍi 'adada sinīn;
Dia berkata, “Berapa lama kalian tinggal di bumi (kehidupan jasmani)?”
-
qālụ labiṡnā yauman au ba'ḍa yaumin fas`alil-'āddīn;
Mereka akan berkata, “Kami tinggal sehari atau sebagian hari; tanyalah kepada mereka yang menghitung.”
-
qāla il labiṡtum illā qalīlal lau annakum kuntum ta'lamụn;
Dia berkata, “Kalian tinggal di sana hanya sesaat, jika saja kalian tahu!”
-
a fa ḥasibtum annamā khalaqnākum 'abaṡaw wa annakum ilainā lā turja'ụn;
“Apakah kalian mengira bahwa Kami menciptakan kalian tanpa tujuan dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
-
fa ta'ālallāhul-malikul-ḥaqq, lā ilāha illā huw, rabbul-'arsyil-karīm;
Maha Tinggi Allah, Yang Malik lagi Haq! Tidak ada tuhan, hanya ada HU! Dia lah Rabb-nya Singgasana Pemurah.
-
wa may yad'u ma'allāhi ilāhan ākhara lā bur-hāna lahụ bihī fa innamā ḥisābuhụ 'inda rabbih, innahụ lā yufliḥul-kāfirụn;
Barangsiapa berpaling kepada tuhan selain Allah, yang tidak pernah ada bukti tentang ketuhanannya, dia akan menghadapi akibatnya dalam pandangan Rabb-nya! Sungguh orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas tidak akan pernah terbebaskan.
-
wa qur rabbigfir war-ḥam wa anta khairur-rāḥimīn;
Katakanlah, “Rabb-ku, ampunilah dan berikanlah rahmatMu! Engkaulah yang terbaik di antara mereka yang Rahim!”