25 - Al-Furqon
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
tabārakallażī nazzalal-furqāna 'alā 'abdihī liyakụna lil-'ālamīna nażīrā;
Maha mulia Dia yang mewahyukan furqan (kriteria yang dengannya realitas dapat dibedakan dari kepalsuan) kepada hambanya sebagai pemberi peringatan kepada seluruh alam (semua manusia).
-
allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā;
Keberadaan langit dan bumi adalah untuk Dia! Dia terbebas dari konsep mempunyai anak! Dia tidak memiliki sekutu di dalam semua keberadaan! Dia lah yang menciptakan segala sesuatu dan membentuk mereka sesuai dengan ketentuanNya!
-
wattakhażụ min dụnihī ālihatal lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụna wa lā yamlikụna li`anfusihim ḍarraw wa lā naf'aw wa lā yamlikụna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyụrā;
Tapi mereka telah mengambil tuhan-tuhan selain Dia, yang tidak menciptakan apapun dan tidak pula menciptakan dirinya, yang tidak mempunyai kekuasaan untuk mendatangkan manfaat atau bahaya bagi dirinya sendiri, dan tidak memliki perlengkapan untuk membentuk kehidupan, atau kematian, atau kehidupan setelah kematian.
-
wa qālallażīna kafarū in hāżā illā ifkuniftarāhu wa a'ānahụ 'alaihi qaumun ākharụn, fa qad jā`ụ ẓulmaw wa zụrā;
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata, “(Al-Qur’an) ini hanyalah kebohongan yang dia buat-buat. Dan orang-orang lain (Yahudi) telah membantu melakukannya”... Sebenarnya, mereka telah melakukan kezaliman dan bersumpah palsu.
-
wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā 'alaihi bukrataw wa aṣīlā;
Mereka berkata, “Ini adalah dongeng binatang dari masa lampau yang dituliskannya, untuk dibaca di pagi dan malam hari.”
-
qul anzalahullażī ya'lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ, innahụ kāna gafụrar-raḥīmā;
Katakanlah, “Ia telah diwahyukan oleh yang Esa yang mengetahui rahasia langit dan bumi! Sungguh, Dia itu Ghafur lagi Rahim.”
-
wa qālụ mā lihāżar-rasụli ya`kuluṭ-ṭa'āma wa yamsyī fil-aswāq, lau lā unzila ilaihi malakun fa yakụna ma'ahụ nażīrā;
Mereka berkata, “Rasul macam apa dia itu? Dia makan makanan dan berjalan-jalan di pasar-pasar... Tidakkah seharusnya dikirimkan malaikat kepadanya, menemani dia sebagai pemberi peringatan?”
-
au yulqā ilaihi kanzun au takụnu lahụ jannatuy ya`kulu min-hā, wa qālaẓ-ẓālimụna in tattabi'ụna illā rajulam mas-ḥụrā;
“Atau bukankah seharusnya dia telah diberi harta pusaka atau kebun dengan hasil yang istimewa...” Orang-orang yang zalim berbicara satu sama lainnya dengan mengatakan, “Kalian mengikuti seorang lelaki yang terkena sihir.”
-
unẓur kaifa ḍarabụ lakal-amṡāla fa ḍallụ fa lā yastaṭī'ụna sabīlā;
Lihatlah bagaimana mereka telah tersesat karena perbandingan-perbandingan (evaluasi yang keliru) yang mereka lakukan terhadapmu! Mereka tidak lagi dapat menemukan jalan keluar!
-
tabārakallażī in syā`a ja'ala laka khairam min żālika jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru wa yaj'al laka quṣụrā;
Maha Mulia Dia yang, jika Dia kehendaki, dapat memberikan kepadamu apa-apa yang lebih baik dari ini; yang dapat membentuk Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai dan membuatkan istana bagimu.
-
bal każżabụ bis-sā'ati wa a'tadnā limang każżaba bis-sā'ati sa'īrā;
Tapi mereka mengingkari Saat itu (kehidupan kekal mereka yang dimulai setelah kematian)... Dan telah Kami siapkan api yang menyala-nyala bagi orang-orang yang mengingkari akibat-akibat dari Saat itu.
-
iżā ra`at-hum mim makānim ba'īdin sami'ụ lahā tagayyuẓaw wa zafīrā;
Mereka akan mendengar gelegak murkanya dan raungan kerasnya bahkan sebelum mereka memasukinya (ketika mereka di dalam dimensi alam barzakh).
-
wa iżā ulqụ min-hā makānan ḍayyiqam muqarranīna da'au hunālika ṡubụrā;
Ketika mereka terikat (tak berdaya) dan dilempar kedalam ruang yang sempit, mereka akan memohon untuk dibunuh saja (mereka akan menyadari bahwa kematian adalah satu-satunya jalan keluar dari penderitaan yang menimpa mereka).
-
lā tad'ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad'ụ ṡubụrang kaṡīrā;
“Berharaplah tidak hanya untuk satu kematian tapi banyak kematian hari ini! (kasihan, kalian tidak akan pernah mati)”
-
qul a żālika khairun am jannatul-khuldillatī wu'idal-muttaqụn, kānat lahum jazā`aw wa maṣīrā;
Katakanlah, “Apakah yang ini lebih baik ataukah Surga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang melindungi dirinya sendiri (bertakwa)? Surga itu adalah akibat (dari kehidupan mereka) dan sebuah tempat kembali (kepada esensi mereka).”
-
lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna 'alā rabbika wa'dam mas`ụlā;
Selamanya mereka akan menemukan apapun yang mereka inginkan di dalamnya. Ini adalah perjanjian mengikat kepada Rabb-mu!
-
wa yauma yaḥsyuruhum wa mā ya'budụna min dụnillāhi fa yaqụlu a antum aḍlaltum 'ibādī hā`ulā`i am hum ḍallus-sabīl;
Pada saat ketika Dia mengumpulkan mereka dan segala sesuatu yang mereka pertuhankan/persekutukan selain Allah, dan berkata, “Apakah kalian menyesatkan hamba-hambaKu ataukah mereka menyesatkan diri mereka sendiri dari jalan ini (yang menuntun kepada realitas esensial mereka)?”
-
qālụ sub-ḥānaka mā kāna yambagī lanā an nattakhiża min dụnika min auliyā`a wa lākim matta'tahum wa ābā`ahum ḥattā nasuż-żikr, wa kānụ qaumam bụrā;
Mereka (obyek-obyek/berhala-berhala yang mereka sembah) akan mengatakan, “Subhan, Engkau! Mustahil bagi kami mengambil penjaga selain Engkau. Tapi apabila Engkau memberi kenikmatan kepada mereka dan bapak-bapak mereka, mereka melupakan ilmu mengenai realitas dan memuaskan diri dalam kesenangan jasmaniah yang pada akhirnya menuntun kepada kehancuran mereka.”
-
fa qad każżabụkum bimā taqụlụna fa mā tastaṭī'ụna ṣarfaw wa lā naṣrā, wa may yaẓlim mingkum nużiq-hu 'ażābang kabīrā;
(Dia akan mengatakan kepada apa-apa yang mereka sembah selain Allah): “Mereka benar-benar menyangkal apa-apa yang telah kalian katakan... Kalian tidak mempunyai kekuatan untuk menolak (penderitaan ini) dari diri kalian sendiri dan tidak pula menemukan penolong! Barangsiapa berbuat zalim di antara kalian, akan Kami kenakan kepadanya penderitaan yang sangat berat.”
-
wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa'āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja'alnā ba'ḍakum liba'ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrā;
Rasul-rasul yang Kami datangkan sebelum kamu juga makan makanan dan berjalan di pasar-pasar! Kami jadikan kalian sebagai ujian bagi bagi yang lainnya... Maukah kalian bersabar? Rabb-mu itu Bashir.
-
wa qālallażīna lā yarjụna liqā`anā lau lā unzila 'alainal-malā`ikatu au narā rabbanā, laqadistakbarụ fī anfusihim wa 'atau 'utuwwang kabīrā;
Orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (untuk mengalami manifestasi Nama-nama Kami didalam esensi mereka) berkata, “Bukankah seharusnya diturunkan seorang malaikat kepada kita atau bukankah seharusnya kita dapat melihat Rabb kita (dengan mata kita)?” (Tidak dapat memahami realitas intrinsik di dalam esensi mereka dan tidak putus-putusnya mencari tuhan eksternal!) Sungguh, mereka sangat takabur dan memandang tinggi dirinya sendiri, dan mereka melampaui batas dan tidak patuh.
-
yauma yaraunal-malā`ikata lā busyrā yauma`iżil lil-mujrimīna wa yaqụlụna ḥijram maḥjụrā;
Tidak ada berita gembira bagi orang-orang yang berdosa karena mengingkari realitas pada saat mereka melihat malaikat-malaikat! Mereka akan mengatakan, “Itu (berita-berita gembira dan kemampuan untuk mengatur dengan kekuatan-kekuatan Nama-nama) telah dilarang bagi kalian, diharamkan!”
-
wa qadimnā ilā mā 'amilụ min 'amalin fa ja'alnāhu habā`am manṡụrā;
Apabila pelaku sebenarnya menjadi nyata, mereka akan menyadari bahwa pekerjaan baik yang mereka lakukan sebenarnya bukan milik mereka! (Semua pekerjaan mereka telah sia-sia. Karena, ketika kalian beranggapan kalian yang melakukannya, Allah lah sebenarnya yang melakukan suatu perbuatan baik melalui kalian!)
-
aṣ-ḥābul-jannati yauma`iżin khairum mustaqarraw wa aḥsanu maqīlā;
Para penduduk Surga akan memiliki tempat tinggal yang terbaik dan kediaman terbaik sebagai tempat tinggal abadi mereka.
-
wa yauma tasyaqqaqus-samā`u bil-gamāmi wa nuzzilal-malā`ikatu tanzīlā;
Pada saat ketika langit (kesadaran) terbelah beserta awan-awannya (rahmat yang memungkinkan realisasi dari realitas) dan kekuatan-kekuatan malakut (realitas Nama-nama) mewujud satu demi satu!
-
al-mulku yauma`iżinil-ḥaqqu lir-raḥmān, wa kāna yauman 'alal-kāfirīna 'asīrā;
Pada saat ketika realitas kekuasaan adalah milik Ar-Rahman (akan dialami)! Saat terjadinya kesukaran besar bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas (realitas Nama-nama di dalam esensi mereka)!
-
wa yauma ya'aḍḍuẓ-ẓālimu 'alā yadaihi yaqụlu yā laitanittakhażtu ma'ar-rasụli sabīlā;
Pada saat itu, orang yang menzalimi dirinya sendiri (karena gagal mengalami realitas diri asalnya) akan menggigit tangan-tangannya dan berkata, “Andai saja aku telah berjalan di atas jalan Rasul itu.”
-
yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā;
“Celakalah aku, andai saja aku tidak berteman dengannya (iblis tubuh, ide bahwa “aku adalah tubuh ini” yang dibuat oleh otak kedua dari perut seseorang)!”
-
laqad aḍallanī 'aniż-żikri ba'da iż jā`anī, wa kānasy-syaiṭānu lil-insāni khażụlā;
“Sungguh, itu menjauhkan aku dari mengingat (ilmu mengenai realitas yang mengingatkan aku kepada esensiku)... Setan (khayalan – berpikiran bahwa Anda adalah tubuh Anda) adalah pengkhianat manusia yang ulung (menghianatinya dan meninggalkannya tak berdaya).”
-
wa qālar-rasụlu yā rabbi inna qaumittakhażụ hāżal-qur`āna mahjụrā;
Rasul itu (orang yang memBACA realitas esensialnya) berkata, “Ya Rabb! Sungguh kaumku telah meninggalkan Al-Qur’an (mengalami ketentuan-ketentuan realitas esensial mereka dan malah beralih kepada kesenangan-kesenangan jasmani)!”
-
wa każālika ja'alnā likulli nabiyyin 'aduwwam minal-mujrimīn, wa kafā birabbika hādiyaw wa naṣīrā;
Dan demikianlah, bagi setiap Nabi, musuh-musuh dibentuk dari kalangan orang-orang yang mengingkari realitas... Cukuplah Rabb-mu, yang menyusun esensimu, sebagai Hadi (yang Esa yangmemungkinkan realisasi dari realitas esensial seseorang) dan Nashir (yang Esa yang membantu proses pencapaian kebebasan/kemenangan ini).
-
wa qālallażīna kafarụ lau lā nuzzila 'alaihil-qur`ānu jumlataw wāḥidah, każālika linuṡabbita bihī fu`ādaka wa rattalnāhu tartīlā;
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata, “Al-Qur’an semestinya diwahyukan kepadanya sekaligus (seperti yang diwahyukan kepada Bani Israil).” (Padahal) Kami (mewahyukan demikian) untuk mematrinya di dalam hatimu (reflektor-reflektor Nama-nama menuju otakmu – neuron-neuron hati) dan membuatmu membacakannya pasal demi pasal (agar kamu menemukan masing-masing fitur yang ditunjuk di dalam esensi dirimu).
-
wa lā ya`tụnaka bimaṡalin illā ji`nāka bil-ḥaqqi wa aḥsana tafsīrā;
Setiap kali mereka mendatangimu dengan suatu permasalahan, Kami mendatangimu dengan penjelasan terbaik dan sebagai Kebenaran.
-
allażīna yuḥsyarụna 'alā wujụhihim ilā jahannama ulā`ika syarrum makānaw wa aḍallu sabīlā;
Orang-orang yang akan dikumpulkan di neraka, yang esensinya telah gelap dan yang wajahnya tertunduk, mereka lah yang paling buruk kedudukannya dan paling sesat jalannya.
-
wa laqad ātainā mụsal-kitāba wa ja'alnā ma'ahū akhāhu hārụna wazīrā;
Sungguh, Kami beri Musa ilmu mengenai realitas dan perintah untuk menerapkannya, dan menunjuk Harun sebagai asistennya.
-
fa qulnaż-habā ilal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, fa dammarnāhum tadmīrā;
Kemudia Kami katakan, “Pergilah kalian berdua kepada kaum yang telah mengingkari isyarat-isyarat Kami di dalam esensi mereka!” Dan Kami buat mereka dalam keadaan menyedihkan!
-
wa qauma nụḥil lammā każżabur-rusula agraqnāhum wa ja'alnāhum lin-nāsi āyah, wa a'tadnā liẓ-ẓālimīna 'ażāban alīmā;
Dan ketika kaum Nuh mengingkari Rasul mereka, Kami tenggelamkan mereka dan menjadikan mereka teladan buruk bagi manusia... Telah Kami siapkan penderitaan yang tragis bagi orang-orang yang zalim.
-
wa 'ādaw wa ṡamụda wa aṣ-ḥābar-rassi wa qurụnam baina żālika kaṡīrā;
Dan ‘Aad (kaum Hud) dan Tsamud (kaumShaleh) dan penduduk Rass (sumur yang tidak stabil) dan banyak generasi di antara mereka..
-
wa kullan ḍarabnā lahul-amṡāla wa kullan tabbarnā tatbīrā;
Masing-masing telah Kami beri pelajaran... (Dan pada akhirnya) Kami binasakan mereka semua.
-
wa laqad atau 'alal-qaryatillatī umṭirat maṭaras-saụ`, a fa lam yakụnụ yaraunahā, bal kānụ lā yarjụna nusyụrā;
Sungguh mereka telah mendatangi kota yang Kami hujani dengan murka Kami itu (kota kaum Luth yang dihancurkan)... Apakah mereka tidak melihatnya? Tidak! Mereka tidak mengharapkan dihidupkan kembali dan dikembalikan kepada esensi mereka setelah kematian!
-
wa iżā ra`auka iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī ba'aṡallāhu rasụlā;
Apabila mereka melihatmu, mereka hanya mencemoohkanmu, “Inikah orangnya yang Allah datangkan sebagi RasulNya!”
-
ing kāda layuḍillunā 'an ālihatinā lau lā an ṣabarnā 'alaihā, wa saufa ya'lamụna ḥīna yaraunal-'ażāba man aḍallu sabīlā;
"Seandainya kita tidak bersabar (atas tuhan-tuhan berhala kita) dia (Rasul itu) tentu telah menyesatkan kita dari tuhan-tuhan kita”... Apabila mereka melihat penderitaan itu, mereka akan mengetahui jalan siapa yang sesat.
-
a ra`aita manittakhaża ilāhahụ hawāh, a fa anta takụnu 'alaihi wakīlā;
Apakah kamu tidak melihat orang yang telah mempertuhankan ‘hawa’ nafsunya (hasrat-hasrat insting, jasmaniah, diri khayal)...! Apakah kamu mau menjadi perwakilannya?
-
am taḥsabu anna akṡarahum yasma'ụna au ya'qilụn, in hum illā kal-an'āmi bal hum aḍallu sabīlā;
Apakah kamu benar-benar mengira kebanyakan dari mereka dapat mendengar dan menggunakan kecerdasan mereka? Mereka bagaikan binatang ternak, bukan, mereka mungkin lebih sesat lagi (dari manusia) di jalan mereka!
-
a lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlā;
Apakah kamu tidak melihat bagaimana Rabb-mu memanjangkan bayang-bayang (diri-ego, ketika matahari realitas belum sepenuhnya naik)? Seandainya Dia berkehendak, tentu Dia dapa membuatnya tetap (tidak bergerak) ... Dan Kami membuat Matahari (kesadaran akan realitas) sebuah bukti bagi mereka.
-
ṡumma qabaḍnāhu ilainā qabḍay yasīrā;
Kemudian Kami menariknya (menangkapnya) (bayang-bayang yang telah dipanjangkan) kepada Kami dengan tarikan yang mudah (membuatnya merasakan ketiadaannya dengan kesadaran akan realitas).
-
wa huwallażī ja'ala lakumul-laila libāsaw wan-nauma subātaw wa ja'alan-nahāra nusyụrā;
Dia lah yang membuat malam sebagai selimut kalian dan tidur sebagai bentuk kematian... Dan membuat siang untuk bangun (kebangkitan).
-
wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an ṭahụrā;
Dia lah... Yang mengirimkan angin-angin sebagai pengabar akan rahmatNya (hujan)... Kami telah datangkan air murni dari langit.
-
linuḥyiya bihī baldatam maitaw wa nusqiyahụ mimmā khalaqnā an'āmaw wa anāsiyya kaṡīrā;
Agar Kami hidupkan tanah yang mati dan kami pelihara dengannya banyak binatang dan manusia yang Kami ciptakan.
-
wa laqad ṣarrafnāhu bainahum liyażżakkarụ fa abā akṡarun-nāsi illā kufụrā;
Sungguh, Kami telah menerangkan ini (Al-Qur’an) kepada mereka dengan banyak cara (agar mereka mengingatnya dan merenungkannya) ... Tapi kebanyakan manusia mengingkari realitas.
-
walau syi`nā laba'aṡnā fī kulli qaryatin nażīrā;
Seandainya Kami menghendaki, tentu telah Kami datangkan seorang pemberi peringatan di setiap kota.
-
fa lā tuṭi'il kāfirīna wa jāhid-hum bihī jihādang kabīrā;
Janganlah mengikuti orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas, berjuang keraslah terhadap mereka dengan ini (Al-Qur’an) dengan seluruh kekuatanmu!
-
wa huwallażī marajal-baḥraini hāżā 'ażbun furātuw wa hāżā mil-ḥun ujāj, wa ja'ala bainahumā barzakhaw wa ḥijram maḥjụrā;
HU lah... Yang melepaskan kedua kumpulan air (kesadaran universal dan individual – tubuh): yang satu manis (diri asal) dan yang lain asin lagi pahit (identitas ego yang beranggapan hanya ada tubuh saja)! Dan membentuk dinding permusuhan (pertentangan) di antara mereka (ingat ayat ‘turunlah sebagai musuh satu dengan lainnya’)!
-
wa huwallażī khalaqa minal-mā`i basyaran fa ja'alahụ nasabaw wa ṣihrā, wa kāna rabbuka qadīrā;
HU lah yang menciptakan manusia (tubuh biologis manusia) dari air dan membentuk hubungan darah (berdasarkan genetika) dan pernikahan! Rabb-mu itu Qadir.
-
wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'uhum wa lā yaḍurruhum, wa kānal-kāfiru 'alā rabbihī ẓahīrā;
Mereka menyembah berhala-berhala (mereka mengambil tuhan-tuhan) selain Allah yang tidak memberi mereka manfaat atau membahayakan mereka! Orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas mendukung apa yang menentang Rabb-nya.
-
wa mā arsalnāka illā mubasysyiraw wa nażīrā;
Kami mendatangkanmu hanya sebagai penyampai berita gembira dan sebagai pemberi peringatan.
-
qul mā as`alukum 'alaihi min ajrin illā man syā`a ay yattakhiża ilā rabbihī sabīlā;
Katakanlah, “Satu-satunya imbalan yang aku minta adalah bahwa kalian menemukan jalan menuju Rabb kalian!”
-
wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā;
Bertawakkallah kepada yang Esa yang Hidup-abadi yang tidak akan mati (menyusun esensi kalian dengan fitur-fiturNya) dan bertasbihlah kepadaNya (sebagai Hamd-nya)! Cukuplah bahwa Dia itu Khabir (waspada) terhadap kesalahan-kesalahan hamba-hambaNya!
-
allażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, ar-raḥmānu fas`al bihī khabīrā;
Dia lah yang menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu di antaranya dalam enam tahap, dan kemudian menempatkan kekuasaannyadi atas Singgasana (beragam gelombang data yang diciptakan dengan ciri-ciri Nama-nama Allah)... Dia lah yang Rahman! Tanyalah orang yang Khabir (mengetahui realitas) tentang Dia!
-
wa iżā qīla lahumusjudụ lir-raḥmāni qālụ wa mar-raḥmānu a nasjudu limā ta`murunā wa zādahum nufụrā;
Apabila dikatakan kepada mereka, “Bersujudlah kepada Rahman” (yakni, rasakanlah keberadaan kalian dalam pandangan realitas berdasarkan-Nama esensial kalian), mereka berkata, “Apa itu Rahman? Mengapa kami harus bersujud kepada sesuatu yang kamu katakan?”... (Ajakan) ini bahkan menambah-nambah kebencian mereka. (Ayat ini adalah ayat sujud.)
-
tabārakallażī ja'ala fis-samā`i burụjaw wa ja'ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā;
Betapa agungnya Dia yang membentuk rasi-rasi bintang di langit (materialisasi beragam kelompok komposisional dari Nama-namaNya pada tingkatan makro) dan membentuk benda (Matahari – sumber energi) bercahaya (Nur) dan pantulan bercahaya (Bulan – pemantul cahaya) (masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda)!
-
wa huwallażī ja'alal-laila wan-nahāra khilfatal liman arāda ay yażżakkara au arāda syukụrā;
Dia lah yang membuat malam dan siang silih berganti bagi orang-orang yang ingin menyadari dan mengevaluasi Kebenaran.
-
wa 'ibādur-raḥmānillażīna yamsyụna 'alal-arḍi haunaw wa iżā khāṭabahumul-jāhilụna qālụ salāmā;
Hamba-hamba dari Rahman (yang menyadari esensi mereka berdasar-Nama-nama) hidup di muka bumi (di dalam tubuh) dengan sadar dan tanpa ego... Apabila orang-orang jahil (yang terhijab dari realitas) berusaha menghasut mereka, mereka berkata, “Salam!”
-
wallażīna yabītụna lirabbihim sujjadaw wa qiyāmā;
Mereka menghabiskan malam dengan bersujud (dengan kesadaran akan ketiadaan mereka) dan berdiri (dalam penglihatan akan Qayyum di dalam esensi mereka) dihadapan Rabb mereka.
-
wallażīna yaqụlụna rabbanaṣrif 'annā 'ażāba jahannama inna 'ażābahā kāna garāmā;
Mereka berkata, “Rabb kami... Hindarkanlah penderitaan neraka dari kami! Karena penderitaannya sungguh menyiksa manusia!”
-
innahā sā`at mustaqarraw wa muqāmā;
“Sungguh, keadaan dan tempat pembakaran itu sangat mengerikan!”
-
wallażīna iżā anfaqụ lam yusrifụ wa lam yaqturụ wa kāna baina żālika qawāmā;
Mereka adalah orang-orang yang tidak boros apabila memberi dengan ikhlas dan tidak pula kikir... Tapi berusaha seimbang di antara keduanya.
-
wallażīna lā yad'ụna ma'allāhi ilāhan ākhara wa lā yaqtulụnan-nafsallatī ḥarramallāhu illā bil-ḥaqqi wa lā yaznụn, wa may yaf'al żālika yalqa aṡāmā;
Mereka tidak berpaling kepada tuhan selain Allah, juga tidak membunuh yang diharamkan Allah kecuali dengan hak (pembalasan) dan tidak berbuat zina... Dan barangsiapa berbuat demikian akan menghadapi akibatnya!
-
yuḍā'af lahul-'ażābu yaumal-qiyāmati wa yakhlud fīhī muhānā;
Pembakaran akan dilipatgandakan baginya selama Kiamat dan dia akan tinggal abadi dalam kehinaan (ditinggalkan, sendiri).
-
illā man tāba wa āmana wa 'amila 'amalan ṣāliḥan fa ulā`ika yubaddilullāhu sayyi`ātihim ḥasanāt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā;
Kecuali dia yang bertaubat, beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agamanya! Allah akan mengubah perbuatan-perbuatan buruknya menjadi perbuatan-perbuatan baik... Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
wa man tāba wa 'amila ṣāliḥan fa innahụ yatụbu ilallāhi matābā;
Dan barang siapa bertaubat dan beramal saleh, dia sungguh akan kembali kepada Allah sebagai orang yang taubatnya diterima.
-
wallażīna lā yasy-hadụnaz-zụra wa iżā marrụ bil-lagwi marrụ kirāmā;
Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah bersaksi palsu... Apabila mereka berjumpa dengan desas-desus dan pembicaraan kosong, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan diri.
-
wallażīna iżā żukkirụ bi`āyāti rabbihim lam yakhirrụ 'alaihā ṣummaw wa 'umyānā;
Apabila diingatkan terhadap isyarat-isyarat keberadaan Rabb mereka di dalam keberadaan mereka (esensi) mereka tidak bersikap tuli atau buta (terhadap Kebenaran itu)!
-
wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a'yuniw waj'alnā lil-muttaqīna imāmā;
Mereka berkata, Rabb kami... Anugerahkanlah kepada kami istri-istri (atau tubuh) dan anak-anak (buah-buah dari ikhtiar jasmaniah kami) yang akan menyenangkan kami (kehidupan Surgawi) dan jadikanlah kami pemimpin-pemimpin yang pantas diikuti bagi orang-orang yang ingin terlindungi (takwa).”
-
ulā`ika yujzaunal-gurfata bimā ṣabarụ wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salāmā;
Mereka akan dibalas dengan rumah-rumah besar (keadaan kehidupan yang lebih tinggi) karena telah bersabar (terhadap kondisi-kondisi kehidupan duniawi dan jasmani)! Di sana, mereka akan disambut dengan kehidupan dan salam (aktualisasi kekuatan Nama-nama).
-
khālidīna fīhā, ḥasunat mustaqarraw wa muqāmā;
Mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya... Sebaik-baiknya stasiun yang diberkati dan sebaik-baiknya tempat tinggal!
-
qul mā ya'ba`u bikum rabbī lau lā du'ā`ukum, fa qad każżabtum fa saufa yakụnu lizāmā;
Katakanlah, “Seandainya bukan karena introspeksi kalian, Rabb-ku tidak akan memuliakan kalian! Kalian benar-benar telah ingkar... Tidak lama lagi, kalian akan menjalani akibat yang tidak dapat dihindarkan!”