30 - Ar-Rum
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
alif lām mīm;
Alif, Laam, Miim.
-
gulibatir-rụm;
Bangsa Rumawi (Bizantium) telah dikalahkan!
-
fī adnal-arḍi wa hum mim ba'di galabihim sayaglibụn;
Di tanah yang dekat... Mereka (Bizantium) akan menang setelah kekalahan ini.
-
fī biḍ'i sinīn, lillāhil-amru ming qablu wa mim ba'd, wa yauma`iżiy yafraḥul-mu`minụn;
Dalam beberapa tahun... Keputusan ada di tangan Allah sejak awal hingga akhir! Maka orang-orang yang beriman akan bergembira (karena janji Allah akan terpenuhi).
-
binaṣrillāh, yanṣuru may yasyā`, wa huwal-'azīzur-raḥīm;
Dengan pertolongan Allah... Dia memberikan kemenangan kepada siapa yang Dia kehendaki! HU itu ‘Aziz lagi Rahim.
-
wa'dallāh, lā yukhlifullāhu wa'dahụ wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn;
(Inilah) janji Allah; Dia tidak menyalahi janjinya! Tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
-
ya'lamụna ẓāhiram minal-ḥayātid-dun-yā wa hum 'anil-ākhirati hum gāfilụn;
Hidup didalam kepompong mereka, mereka tidak menyadari kehidupan kekal yang akan datang; mereka hanya mengetahui dan mengenal aspek materi dari kehidupan duniawi!
-
a wa lam yatafakkarụ fī anfusihim, mā khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqqi wa ajalim musammā, wa inna kaṡīram minan-nāsi biliqā`i rabbihim lakāfirụn;
Apakah mereka tidak merenungkan tentang diri mereka sendiri (realitas esensial mereka sendiri)? Allah menciptakan langit, bumi dan segala sesuatu di antara keduanya hanyalah sebagai Kebenaran, dan dengan rentang hidup yang ditetapkan! Sungguh, kebanyakan manusia mengingkari bahwa mereka akan menemui Rabb mereka.
-
a wa lam yasīrụ fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming qablihim, kānū asyadda min-hum quwwataw wa aṡārul-arḍa wa 'amarụhā akṡara mimmā 'amarụhā wa jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināt, fa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn;
Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi dan melihat bagaimana akhir dari para pendahulu mereka? Mereka (para pendahulu itu) lebih kuat dari mereka (manusia sekarang)... Mereka lebih banyak mengolah bumi dan lebih banyak membangun dibanding yang telah dibangun ini... Rasul-rasul mereka juga telah mendatangi mereka sebagai bukti-bukti yang nyata. Maka bukanlah Allah yang menzalimi mereka, tapi mereka lah yang menzalimi diri mereka sendiri.
-
ṡumma kāna 'āqibatallażīna asā`us-sū`ā ang każżabụ bi`āyātillāhi wa kānụ bihā yastahzi`ụn;
Maka akhir dari orang-orang yang mezalimi (diri mereka sendiri) adalah yang terburuk! Karena mereka telah mengingkari ayat-ayat Allah, dan mereka telah mencemoohkannya.
-
allāhu yabda`ul-khalqa ṡumma yu'īduhụ ṡumma ilaihi turja'ụn;
Allah memulai penciptaan, kemudian Dia akan memulihkannya, dan kepadaNya lah kalian akan dikembalikan.
-
wa yauma taqụmus-sā'atu yublisul-mujrimụn;
Selama masa itu, orang-orang yang berdosa (para dualis) akan terdiam dalam keputus-asaan.
-
wa lam yakul lahum min syurakā`ihim syufa'ā`u wa kānụ bisyurakā`ihim kāfirīn;
Tidak ada syafaat dari mitra-mitra yang mereka persekutukan, karena mereka melihat ketidakabsahan dari mitra-mitra itu!
-
wa yauma taqụmus-sā'atu yauma`iżiy yatafarraqụn;
Pada ketika itu (kematian), (orang-orang yang beriman dan para dualis) akan dipilah-pilah.
-
fa ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa hum fī rauḍatiy yuḥbarụn;
Orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka akan bergembira di dalam lingkungan yang penuh kebahagiaan.
-
wa ammallażīna kafarụ wa każżabụ bi`āyātinā wa liqā`il-ākhirati fa ulā`ika fil-'ażābi muḥḍarụn;
Dan orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan isyarat-isyarat Kami di dalam esensi mereka dan yang mengingkari kehidupan kekal yang akan datang, mereka akan dipaksa tinggal di dalam penderitaan itu.
-
fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbiḥụn;
Subhan Allah, di waktu malam kalian dan di waktu pagi kalian!
-
wa lahul-ḥamdu fis-samāwāti wal-arḍi wa 'asyiyyaw wa ḥīna tuẓ-hirụn;
Hamd kepunyaan Dia di langit dan di bumi... Di tengah hari ketika matahari pada puncaknya dan di sore hari ketika ia mulai terbenam!
-
yukhrijul-ḥayya minal-mayyiti wa yukhrijul-mayyita minal-ḥayyi wa yuḥyil-arḍa ba'da mautihā, wa każālika tukhrajụn;
Dia menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup, dan memberi kehidupan kepada bumi setelah kematiannya... Demikianlah kalian pun akan dibangkitkan.
-
wa min āyātihī an khalaqakum min turābin ṡumma iżā antum basyarun tantasyirụn;
Itu dari mujizatNya – isyarat-isyarat – bahwa Dia menciptakan kalian dari debu... Kemudian kalian bertebaran sebagai manusia (dengan berpikiran bahwa kalian hanyalah tubuh semata, padahal kalian telah diciptakan sebagai khalifah-khalifah)!
-
wa min āyātihī an khalaqa lakum min anfusikum azwājal litaskunū ilaihā wa ja'ala bainakum mawaddataw wa raḥmah, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn;
Dari isyarat-isyaratNya lah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan (tubuh) dari kalian sendiri (kesadaran kalian yang dibentuk oleh komposisi Nama-nama) agar kalian mapan dan merasa tenteram di dalamnya, dan agar Dia membentuk kasih sayang di antara kalian dan rahmat... Sungguh, ada banyak isyarat di dalam hal ini bagi kaum yang merenungkannya.
-
wa min āyātihī khalqus-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfu alsinatikum wa alwānikum, inna fī żālika la`āyātil lil-'ālimīn;
Itu adalah dari isyarat-isyaratNya... Penciptaan langit (tingkat-tingkat kesadaran) dan bumi (otak – tubuh) dan perbedaan bahasa dan warna kulit kalian... Sungguh, ada isyarat-isyarat di dalam hal ini bagi orang-orang yang berilmu (kemanusiaan).
-
wa min āyātihī manāmukum bil-laili wan-nahāri wabtigā`ukum min faḍlih, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yasma'ụn;
Dari isyarat-isyaratNya lah bahwa kalian tidur di malam hari dan meminta karuniaNya di siang hari... Sungguh, ada isyarat-isyarat di dalam hal ini bagi kaum yang melihat.
-
wa min āyātihī yurīkumul-barqa khaufaw wa ṭama'aw wa yunazzilu minas-samā`i mā`an fa yuḥyī bihil-arḍa ba'da mautihā, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy ya'qilụn;
Dari isyarat-isyaratNya lah bahwa Dia menunjukkan kepada kalian kilat (kilatan realitas yang tiba-tiba) yang menimbulkan rasa takut dan harapan... Dia mendatangkan air (ilmu) dari langit (dimensi Nama-nama [data] yang menyusun esensi otak kalian) dan menghidupkan bumi (ide bahwa diri adalah tubuh) setelah kematiannya (setelah tidak sadar dari realitas)... Sungguh, ada isyarat-isyarat – pelajaran – dalam hal ini bagi kaum yang dapat menggunakan akalnya.
-
wa min āyātihī an taqụmas-samā`u wal-arḍu bi`amrih, ṡumma iżā da'ākum da'watam minal-arḍi iżā antum takhrujụn;
Dari isyarat-isyaratNya lah bahwa langit (kesadaran) dan bumi (tubuh) tetap ada dengan perintahNya... Dan ketika Dia memanggil kalian dari tanah (tubuh kalian), kalian akan keluar (dengan kekuatan malaikat Izrail)!
-
wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, kullul lahụ qānitụn;
Dan kepunyaanNya siapapun di langit dan di bumi (mahluk-mahluk berkesadaran) dan di bumi (mahluk-mahluk jasmaniah). Demikianlah, semuanya dalam keadaan benar-benar tunduk kepadaNya (dalam mewujudkan fitur-fitur dari Nama-namanya)...
-
wa huwallażī yabda`ul-khalqa ṡumma yu'īduhụ wa huwa ahwanu 'alaīh, wa lahul-maṡalul-a'lā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm;
HU lah yang mewujudkan ciptaan dan kemudian mengembalikannya! Dan yang demikian itu mudah bagiNya (untuk melakukannya)! Dan kepunyaanNya lah perumpamaan-perumpamaan terbesar di langit dan di bumi. HU itu ‘Aziz lagi Hakim.
-
ḍaraba lakum maṡalam min anfusikum, hal lakum mimmā malakat aimānukum min syurakā`a fī mā razaqnākum fa antum fīhi sawā`un takhāfụnahum kakhīfatikum anfusakum, każālika nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya'qilụn;
Dia memberi perumpamaan dari diri kalian sendiri: Maukah kalian menerima hamba-hamba sahaya kalian menjadi mitra di dalam hal rezeki (kekayaan) sehingga kalian setara dengan mereka dalam kekayaan dan merasa takut kepada mereka sebagaimana kalian saling takut di antara kalian? Demikianlah, Kami meragamkan pelajaran-pelajaran bagi kaum yang menggunakan akalnya.
-
balittaba'allażīna ẓalamū ahwā`ahum bigairi 'ilm, fa may yahdī man aḍallallāh, wa mā lahum min nāṣirīn;
Tidak, orang-orang yang berbuat zalim dengan jahil mengikuti keinginan-keinginan kosong dan khayalan mereka... Siapakah yang dapat menuntun orang yang disesatkan Allah? Dan mereka tidak mempunyai penolong.
-
fa aqim waj-haka lid-dīni ḥanīfā, fiṭratallāhillatī faṭaran-nāsa 'alaihā, lā tabdīla likhalqillāh, żālikad-dīnul qayyimu wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn;
Hadapkanlah wajahmu (kesadaran) sebagai seorang Hanif (tanpa konsep tuhan-berhala, tanpa menduakan Allah, yakni dengan kesadaran non-dualitas) kepada Agama Yang Satu (satu-satunya sistem dan tatanan), fitrah dari Allah (yakni sistem dan mekanisme utama dari otak) yang atasnya Allah menciptakan manusia. Tidak ada perubahan dalam ciptaan Allah. Ini adalah sistem yang absah tiada hingga (diinul qayyim), tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
-
munībīna ilaihi wattaqụhu wa aqīmuṣ-ṣalāta wa lā takụnụ minal-musyrikīn;
Adapun yang telah berpaling kepadaNya, lindungilah diri kalian dariNya (bertakwalah) (karena sistem dan tatananNya akan berjalan secara otomatis terhadap kalian dengan akibat-akibat dari perbuatan kalian) dan dirikanlah shalat, dan jangamlah termasuk golongan para dualis!
-
minallażīna farraqụ dīnahum wa kānụ syiya'ā, kullu ḥizbim bimā ladaihim fariḥụn;
Janganlah termasuk orang-orang yang pemahaman agamanya terpecah-belah dan terbagi-bagi menjadi golongan-golongan... Dimana masing-masing golongan merasa bangga dengan golongannya sendiri (dalam pendekatan agama)!
-
wa iżā massan-nāsa ḍurrun da'au rabbahum munībīna ilaihi ṡumma iżā ażāqahum min-hu raḥmatan iżā farīqum min-hum birabbihim yusyrikụn;
Apabila bencana menyentuh manusia, mereka berpaling kepada Rabb mereka dengan berdoa... Kemudian, jika Dia membuat mereka merasakan rahmat dariNya, seketika sebagian dari mereka mulai mempersekutukan Rabb mereka.
-
liyakfurụ bimā ātaināhum, fa tamatta'ụ, fa saufa ta'lamụn;
Sehingga ketidakbersyukuran mereka terhadap apa yang telah Dia berikan menjadi nyata... Nikmatilah (kesenangan yang sesaat itu), tidak lama lagi kalian akan mengetahuinya.
-
am anzalnā 'alaihim sulṭānan fa huwa yatakallamu bimā kānụ bihī yusyrikụn;
Ataukah Kami telah mengungkapkan bukti yang kuat kepada mereka, dan karenanya mereka berada dalam dualitas?
-
wa iżā ażaqnan-nāsa raḥmatan fariḥụ bihā, wa in tuṣib-hum sayyi`atum bimā qaddamat aidīhim iżā hum yaqnaṭụn;
Apabila Kami membuat manusia merasakan rahmat, mereka bergembira dengannya... Namun apabila mereka menjalani sesuatu yang buruk sebagai akibat perbuatan mereka sendiri, seketika itu juga mereka berputus asa!
-
a wa lam yarau annallāha yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn;
Tidakkah mereka melihat bagaimana Allah menambah dan menyempitkan rezeki kepada siapa yang dikehendakiNya... Sungguh, ada isyarat-isyarat dalam hal ini bagi kaum yang beriman.
-
fa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīl, żālika khairul lillażīna yurīdụna waj-hallāhi wa ulā`ika humul-mufliḥụn;
Berikanlah kepada kerabat kalian hak-hak mereka dengan semestinya, dan kepada orang-orang miskin dan orang-orang dalam perjalanan... Ini lebih baik bagi orang-orang yang ingin melihat wajah Allah! Mereka adalah orang-orang yang, dengan melawan segala rintangan, mencapai dan meraih kebebasan!
-
wa mā ātaitum mir ribal liyarbuwa fī amwālin-nāsi fa lā yarbụ 'indallāh, wa mā ātaitum min zakātin turīdụna waj-hallāhi fa ulā`ika humul-muḍ'ifụn;
Apa yang kalian berikan dengan riba untuk menambah nilainya melalui harta orang lain tidak akan bertambah dalam pandangan Allah! Tapi yang kalian berikan sebagai zakat (pembersihan diri) untuk mencari wajah Allah akan bertambah berlipat ganda!
-
allāhullażī khalaqakum ṡumma razaqakum ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum, hal min syurakā`ikum may yaf'alu min żālikum min syaī`, sub-ḥānahụ wa ta'ālā 'ammā yusyrikụn;
Allah lah yang menciptakan kalian, kemudian memelihara kalian dengan rezeki kehidupan, kemudian akan menyebabkan kalian mati (membuat kalian merasakan kematian) dan kemudian menghidupkan kalian kembali (dalam dimensi keberadaan yang baru)! Dapatkah salah satu dari ‘mitra yang kalian akui’ melakukan semua itu? Maha Mulia HU dan Maha Tinggi dibanding mitra-mitra yang mereka persekutukan denganNya.
-
ẓaharal-fasādu fil-barri wal-baḥri bimā kasabat aidin-nāsi liyużīqahum ba'ḍallażī 'amilụ la'allahum yarji'ụn;
Kerusakan telah nampak di darat dan di laut sehingga (Allah) dapat membuat manusia merasakan akibat-akibat dari apa yang mereka kerjakan! Mudah-mudahan mereka akan kembali.
-
qul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming qabl, kāna akṡaruhum musyrikīn;
Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi dan lihatlah akhir dari orang-orang sebelum kalian! Kebanyakan mereka adalah para dualis!”
-
fa aqim waj-haka liddīnil-qayyimi ming qabli ay ya`tiya yaumul lā maradda lahụ minallāhi yauma`iżiy yaṣṣadda'ụn;
Hadapkanlah wajahmu (kesadaran) kepada Agama Yang Benar (Islam; realitas bahwa segala sesuatu dalam keadaan berserahdiri mutlak kepada Allah), sebelum tibanya dari Allah saat itu (kematian) yang tidak dapat ditolak, saat dimana manusia terbagi kedalam golongan-golongan.
-
mang kafara fa 'alaihi kufruh, wa man 'amila ṣāliḥan fa li`anfusihim yam-hadụn;
Barangsiapa ingkar, dia akan menanggung akibatnya sendiri... Dan barangsiapa beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agamanya, maka dia telah menyiapkan (hasil dari perbuatan-perbuatan baiknya) bagi dirinya sendiri.
-
liyajziyallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti min faḍlih, innahụ lā yuḥibbul-kāfirīn;
Agar (Allah) membalas dengan karuniaNya orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka... Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas!
-
wa min āyātihī ay yursilar-riyāḥa mubasysyirātiw wa liyużīqakum mir raḥmatihī wa litajriyal-fulku bi`amrihī wa litabtagụ min faḍlihī wa la'allakum tasykurụn;
Dari isyarat-isyaratNya lah bahwa Dia mendatangkan angin sebagai pembawa berita gembira, sehingga Dia membuat kalian merasakan rahmatNya, dan perahu-perahu berlayar dengan perintahNya... Agar kalian meminta dari karuniaNya, mengevaluasi dan menjadi orang yang bersyukur
-
wa laqad arsalnā ming qablika rusulan ilā qaumihim fa jā`ụhum bil-bayyināti fantaqamnā minallażīna ajramụ, wa kāna ḥaqqan 'alainā naṣrul-mu`minīn;
Sungguh, Kami datangkan Rasul-rasul kepada kaum mereka, sebelum kamu, yang datang kepada mereka sebagai bukti-bukti yang nyata... Dan kami melakukan balasan terhadap orang-orang yang berdosa... Adalah kewajiban Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.
-
allāhullażī yursilur-riyāḥa fa tuṡīru saḥāban fa yabsuṭuhụ fis-samā`i kaifa yasyā`u wa yaj'aluhụ kisafan fa taral-wadqa yakhruju min khilālih, fa iżā aṣāba bihī may yasyā`u min 'ibādihī iżā hum yastabsyirụn;
Allah lah yang mendatangkan angin (inspirasi) dan menggiring awan (pikiran-pikiran di dalam pangkalan data individu) dengannya, dan menyebarkannya di langit (kesadaran) dan memecah-mecahnya (memungkinkan untuk dianalisis) sehingga hujan (ilmu yang pasti) muncul di sela-selanya... Apabila Dia menyebabkannya jatuh kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya, dengan segera mereka bergembira dengan berita gembira itu.
-
wa ing kānụ ming qabli ay yunazzala 'alaihim ming qablihī lamublisīn;
Padahal sebelum ini (hujan – ilmu) mendatangi mereka, mereka kebingungan (tidak bisa membedakan di antara realitas dengan kepalsuan).
-
fanẓur ilā āṡāri raḥmatillāhi kaifa yuḥyil-arḍa ba'da mautihā, inna żālika lamuḥyil mautā, wa huwa 'alā kulli syai`ing qadīr;
Maka lihatlah bagaimana rahmat Allah bekerja, bagaimana Dia memberi kehidupan kepada bumi (dengan ilmu) setelah kematiannya (berpikiran bahwa diri kalian adalah tubuh fisik, atau ‘materi’, padahal kalian diciptakan sebagai mahluk kekal dan sebagai khalifah, pada keadaan keberadaan tertinggi). Sungguh, Dia lah yang Esa yang memberi kehidupan (kekal) kepada yang mati! HU itu Qadir atas segala sesuatu.
-
wa la`in arsalnā rīḥan fa ra`auhu muṣfarral laẓallụ mim ba'dihī yakfurụn;
Tapi jika Kami datangkan angin dan mereka melihatnya (tanaman mereka) menjadi kuning, tiba-tiba mereka menjadi tidak bersyukur.
-
fa innaka lā tusmi'ul-mautā wa lā tusmi'uṣ-ṣummad-du'ā`a iżā wallau mudbirīn;
Sungguh, kamu tidak dapat membuat orang-orang mati (orang-orang yang dengan jahil mengira bahwa mereka akan hancur dan lenyap) bisa mendengar; atau membuat orang tuli mendengar tatkala mereka membelakangi (Kebenaran) dan berlalu!
-
wa mā anta bihādil-'umyi 'an ḍalālatihim, in tusmi'u illā may yu`minu bi`āyātinā fa hum muslimụn;
Dan kamu tidak akan bisa mengeluarkan orang-orang buta dari keyakinan sesatnya dan menunjuki mereka realitas! Kamu hanya bisa membuat para Muslim (orang-orang yang berserahdiri) mendengar, orang-orang yang beriman kepada isyarat-isyarat Kami di dalam esensi mereka!
-
allāhullażī khalaqakum min ḍa'fin ṡumma ja'ala mim ba'di ḍa'fing quwwatan ṡumma ja'ala mim ba'di quwwatin ḍa'faw wa syaibah, yakhluqu mā yasyā`, wa huwal-'alīmul-qadīr;
Allah lah yang menciptakan kalian dengan kelemahan (tidak menyadari realitas)! Kemudian sesudah kelemahan kalian itu Dia membentuk kekuatan (membuat kalian mengetahui realitas esensial kalian – Rabb kalian)! Kemudian, setelah kekuatan ini, Dia membuat kalian lemah (menyadari ketidakberdayaan kalian dalam pandangan Allah) dan memberi kalian rambut yang putih (kebijaksanaan)... Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya... HU itu ‘Alim lagi Qadir.
-
wa yauma taqụmus-sā'atu yuqsimul-mujrimụna mā labiṡụ gaira sā'ah, każālika kānụ yu`fakụn;
Pada saat itu (kematian) orang-orang yang berdosa akan bersumpah bahwa mereka tidak tinggal (di dalam kehidupan jasmaniah) lebih dari sesaat saja... Demikianlah mereka tertipu (sehari dalam pandangan Rabb kalian adalah ribuan tahun dari kehidupan jasmaniah).
-
wa qālallażīna ụtul-'ilma wal-īmāna laqad labiṡtum fī kitābillāhi ilā yaumil-ba'ṡi fa hāżā yaumul-ba'ṡi wa lākinnakum kuntum lā ta'lamụn;
Dan orang-orang yang kepadanya telah diberi ilmu dan keyakinan berkata, “Sungguh, kalian tinggal di dalam Kitab Allah (Kitab yang dapat di’Baca’ atau keadaan keberadaan yang disebut sebagai Kitab Yang Nyata) hingga saatnya kebangkitan (ketika kalian diberi bentuk baru untuk melanjutkan kehidupan)... Dan inilah saatnya Kebangkitan... Tapi kalian tidak memahami realitas!”
-
fa yauma`iżil lā yanfa'ullażīna ẓalamụ ma'żiratuhum wa lā hum yusta'tabụn;
Selama masa itu, alasan-alasan dari orang-orang yang menzalimi (diri mereka sendiri) tidak berlaku bagi mereka, dan mereka pun tidak akan dimintai untuk memperbaiki (dengan tindakan positif) kondisi mereka.
-
wa laqad ḍarabnā lin-nāsi fī hāżal-qur`āni ming kulli maṡal, wa la`in ji`tahum bi`āyatil layaqụlannallażīna kafarū in antum illā mubṭilụn;
Kami telah soroti segala jenis perumpamaan di dalam Al-Qur’an ini! Sungguh, jika kamu membawa bukti kepada mereka, orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas akan mengatakan, “Kamu termasuk orang-orang yang mengada-ada!”
-
każālika yaṭba'ullāhu 'alā qulụbillażīna lā ya'lamụn;
Demikianlah Allah mengunci kesadaran dari orang-orang yang jahil!
-
faṣbir inna wa'dallāhi ḥaqquw wa lā yastakhiffannakallażīna lā yụqinụn;
Maka bersabarlah! Sungguh, janji Allah itu benar! Orang-orang yang belum mencapai keyakinan tidak akan bisa meremehkanmu (ketika janji Kami terpenuhi)!