33 - Al-Ahzab
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
yā ayyuhan-nabiyyuttaqillāha wa lā tuṭi'il-kāfirīna wal-munāfiqīn, innallāha kāna 'alīman ḥakīmā;
Hai Nabi! Jadilah kamu golongan orang-orang yang melindungi diri dari Allah (bertakwa) (karenaDia pastiakan melaksanakanakibat-akibat dari perbuatan-perbuatanmukepadamu)! Dan janganlah mematuhi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan orang-orang munafik (yag bermuka-dua)! Sungguh, Allah itu ‘Alim lagi Hakim.
-
wattabi' mā yụḥā ilaika mir rabbik, innallāha kāna bimā ta'malụna khabīrā;
Ikutilah apa yang telah diwahyukan (ilhamkan) kepadamu dari Rabb-mu... Sungguh, Allah itu Khabir terhadap apa yang kamu kerjakan (sebagai pencipta mereka).
-
wa tawakkal 'alallāh, wa kafā billāhi wakīlā;
Bertawakallah kepada Allah! Cukuplah bagimu Allah, realitas esensialmu dengan Nama-namaNya sebagai Wakil.
-
mā ja'alallāhu lirajulim ming qalbaini fī jaufih, wa mā ja'ala azwājakumul-lā`ī tuẓāhirụna min-hunna ummahātikum, wa mā ja'ala ad'iyā`akum abnā`akum, żālikum qaulukum bi`afwāhikum, wallāhu yaqụlul-ḥaqqa wa huwa yahdis-sabīl;
Allah tidak membentuk dua hati di dalam rongga dada manusia! Dan Dia tidak menjadikan istri-istri kalian, (yang kalian panggil sebagai ibu kalian dan kalian haramkan bagi kalian sendiri) sebagai ibu kalian. Dan dia tidak menjadikan anak-anak angkat kalian sebagai anak kandung kalian. Itu hanyalah omong-kosong! Allah memberitahukan Kebenaran dan menuntun kepada jalan yang benar!
-
ud'ụhum li`ābā`ihim huwa aqsaṭu 'indallāh, fa il lam ta'lamū ābā`ahum fa ikhwānukum fid-dīni wa mawālīkum, wa laisa 'alaikum junāḥun fīmā akhṭa`tum bihī wa lākim mā ta'ammadat qulụbukum, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā;
Panggillah mereka (anak-anak angkat kalian) dengan (nama) ayah-ayah mereka... Ini lebih adil dalam pandangan Allah. Jika kalian tidak mengetahui ayah-ayah mereka, maka mereka adalah saudara-saudara dan teman-teman kalian di dalam agama... Dan tidak ada dosa atas kalian untuk hal yang kalian khilaf padanya... Kecuali untuk hal-hal yang kalian kerjakan dengan niat yang sengaja... Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
an-nabiyyu aulā bil-mu`minīna min anfusihim wa azwājuhū ummahātuhum, wa ulul-ar-ḥāmi ba'ḍuhum aulā biba'ḍin fī kitābillāhi minal-mu`minīna wal-muhājirīna illā an taf'alū ilā auliyā`ikum ma'rụfā, kāna żālika fil-kitābi masṭụrā;
Nabi memiliki prioritas yang lebih tinggi dibanding dirinya bagi orang-orang yang beriman! Istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka (orang-orang yang beriman)! Dan kaum kerabat memiliki prioritas lebih tinggi di dalam Kitab Allah (dari sudut waris) dibanding (yang lain) orang-orang yang beriman dan orang-orang muhajirin... Kecuali kebaikan yang kalian kerjakan untuk teman-teman kalian di jalan agama... Ini adalah hukum dari ilmu yang diwahyukan.
-
wa iż akhażnā minan-nabiyyīna mīṡāqahum wa mingka wa min nụḥiw wa ibrāhīma wa mụsā wa 'īsabni maryama wa akhażnā min-hum mīṡāqan galīẓā;
Dan Kami mengmbil janji dari para Nabi: darimu, Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa, putra Maryam... Kami mengambil perjanjian yang khidmat dari mereka.
-
liyas`alaṣ-ṣādiqīna 'an ṣidqihim, wa a'adda lil-kāfirīna 'ażāban alīmā;
Agar orang-orang yang benar bisa ditanya tentang Kebenaran mereka (agar mereka dapat diuji)... Dan Dia telah menyiapkan penderitaan yang berat bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas.
-
yā ayyuhallażīna āmanużkurụ ni'matallāhi 'alaikum iż jā`atkum junụdun fa arsalnā 'alaihim rīḥaw wa junụdal lam tarauhā, wa kānallāhu bimā ta'malụna baṣīrā;
Hai orang-orang beriman... Ingatlah nikmat Allah atas kalian... Tatkala pasukan bersenjata (dalam Perang Parit) mendatangi kalian dan Kami mendatangkan angin topan dan pasukan yang tidak nampak kepada mereka... Allah itu Bashir terhadap apa yang kalian kerjakan (sebagai pencipta mereka).
-
iż jā`ụkum min fauqikum wa min asfala mingkum wa iż zāgatil-abṣāru wa balagatil-qulụbul-ḥanājira wa taẓunnụna billāhiẓ-ẓunụnā;
Dan tatkala mereka mendatangi kalian dari atas dan dari bawah... Dan mata kalian bergeser dan hati kalian sampai ke tenggorokan! Kalian dalam beragam prasangka terhadap Allah.
-
hunālikabtuliyal-mu`minụna wa zulzilụ zilzālan syadīdā;
Di sana orang-orang yang beriman diuji dan terguncang keras.
-
wa iż yaqụlul-munāfiqụna wallażīna fī qulụbihim maraḍum mā wa'adanallāhu wa rasụluhū illā gurụrā;
Dan orang-orang munafik dan orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit (tidak mempunyai pikiran yang sehat) berkata, “Allah dan RasulNya tidak menjanjikan apapun kepada kita kecuali tipu-daya.”
-
wa iż qālat ṭā`ifatum min-hum yā ahla yaṡriba lā muqāma lakum farji'ụ, wa yasta`żinu farīqum min-humun-nabiyya yaqụlụna inna buyụtanā 'aurah, wa mā hiya bi'aurah, iy yurīdụna illā firārā;
Dan segolongan di antara mereka mengatakan, “Hai penduduk Yatsrib (nama sebelum menjadi Madinah)! Di sini tidak ada tempat bagi kalian, kembalilah!” Dan segolongan yang lain meminta ijin dari Nabi dengan mengatakan, “Sungguh, rumah-rumah kami tidak terlindungi”... Sementara mereka (rumah-rumah mereka) tidaklah dijaga... Mereka tidak menginginkan kecuali lari (darinya).
-
walau dukhilat 'alaihim min aqṭārihā ṡumma su`ilul-fitnata la`ātauhā wa mā talabbaṡụ bihā illā yasīrā;
Seandainya rumah-rumah mereka dimasuki dengan paksa dari segala penjuru (kota) dan mereka harus kembali dari agama mereka, mereka (orang-orang munafik) tentu telah melakukannya...
-
wa laqad kānụ 'āhadullāha ming qablu lā yuwallụnal-adbār, wa kāna 'ahdullāhi mas`ụlā;
Sungguh, mereka telah berjanji kepada Allah sebelumnya bahwa mereka tidak akan berputar kebelakang dan lari... Dan suatu janji kepada Allah akan dimintai pertanggungjawaban (akibatnya akan dialami tanpa terhindarkan)!
-
qul lay yanfa'akumul-firāru in farartum minal-mauti awil-qatli wa iżal lā tumatta'ụna illā qalīlā;
Katakanlah, Jika kalian mencoba lari dari kematian atau dari terbunuh, pelarian kalian tidak akan memberi manfaat kepada kalian... Meskipun kalian berhasil kabur, apa yang kalian peroleh hampir tiada (karena kehidupan duniawi sangatlah singkat)!”
-
qul man żallażī ya'ṣimukum minallāhi in arāda bikum sū`an au arāda bikum raḥmah, wa lā yajidụna lahum min dụnillāhi waliyyaw wa lā naṣīrā;
Katakanlah, “Siapa yang dapat melindungi kalian terhadap (kehendak) Allah jika Dia berkehendak (untuk mewujudkan) hal buruk kepada kalian atau (berkehendak untuk mewujudkan) rahmat?” Mereka tidak akan mendapatkan seorang teman atau penolong selain Allah.
-
qad ya'lamullāhul-mu'awwiqīna mingkum wal-qā`ilīna li`ikhwānihim halumma ilainā, wa lā ya`tụnal-ba`sa illā qalīlā;
Allah telah mengetahui orang-orang di antara kalian yang menyebabkan gangguan dan mengatakan kepada orang-orang, “(Tinggalkan Rasul itu dan) datanglah kepada kami!” Namun hanya sedikit dari mereka yang datang ke medan tempur.
-
asyiḥḥatan 'alaikum fa iżā jā`al-khaufu ra`aitahum yanẓurụna ilaika tadụru a'yunuhum kallażī yugsyā 'alaihi minal-maụt, fa iżā żahabal-khaufu salaqụkum bi`alsinatin ḥidādin asyiḥḥatan 'alal-khaīr, ulā`ika lam yu`minụ fa aḥbaṭallāhu a'mālahum, wa kāna żālika 'alallāhi yasīrā;
Mereka kikir (bermuka-dua) terhadap kalian! Ketika rasa takut dari pertempuran – kematian – datang, kamu akan melihat mereka memandangmu, mata mereka terbalik seperti orang yang dikuasai rasa takut kematian... Dan ketika rasa takut mereka berlalu, tamak akan perolehan, mereka akan menyakitimu dengan lidah mereka yang tajam... Mereka bukanlah orang-orang yang beriman! Dan karenanya Allah menjadikan amal-amal mereka tidak berharga... Yang demikian ini mudah bagi Allah.
-
yaḥsabụnal-aḥzāba lam yaż-habụ, wa iy ya`til-aḥzābu yawaddụ lau annahum bādụna fil-a'rābi yas`alụna 'an ambā`ikum, walau kānụ fīkum mā qātalū illā qalīlā;
Mereka mengira bahwa sekutu-sekutu itu (Ahzab – pasukan pendukung dalam pertempuran) belum pergi... Seandainya sekutu-sekutu itu datang, tentu mereka lebih suka tinggal di gurun bersama orang-orang Arab Badwi, saling berbantahan tentang berita kalian! Seandainya mereka berada di antara kalian, akan sedikit sekali mereka ikut serta dalam pertempuran.
-
laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā;
Sungguh, ada teladan sempurna pada Rasul Allah bagi orang-orang yang berharap kepada Allah dan kehidupan kekal yang akan datang, dan banyak mengingat Allah!
-
wa lammā ra`al-mu`minụnal-aḥzāba qālụ hāżā mā wa'adanallāhu wa rasụluhụ wa ṣadaqallāhu wa rasụluhụ wa mā zādahum illā īmānaw wa taslīmā;
Tatkala orang-orang yang beriman melihat sekutu-sekutu itu (Ahzab – kelompok-kelompok yang datang sebagai perkuatan) mereka berkata, “Inilah janji Allah dan RasulNya... Allah dan Rasulnya telah berkata benar”... Hal ini hanya menambah-nambah keimanan dan kepasrahan mereka.
-
minal-mu`minīna rijālun ṣadaqụ mā 'āhadullāha 'alaīh, fa min-hum mang qaḍā naḥbahụ wa min-hum may yantaẓiru wa mā baddalụ tabdīlā;
Di antara orang-orang yang beriman ada orang-orang yang memegang janjinya kepada Allah... Mereka telah menggadaikan hidup mereka dan mereka memenuhinya (mereka merasakan kematian karena Allah)... dan sebagian yang masih menunggu (untuk memenuhinya)... Mereka tidak berubah (pendiriannya)!
-
liyajziyallāhuṣ-ṣādiqīna biṣidqihim wa yu'ażżibal-munāfiqīna in syā`a au yatụba 'alaihim, innallāha kāna gafụrar raḥīmā;
Demikianlah, Allah akan membalas orang-orang yang benar (orang-orang yang meneguhkan realitas) karena kebenarannya (keyakinan mereka yang murni dan ikhlas) dan menyebabkan orang-orang munafik mengalami penderitaan jika Dia berkehendak, atau menerima taubat mereka. Sungguh. Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
wa raddallāhullażīna kafarụ bigaiẓihim lam yanālụ khairā, wa kafallāhul-mu`minīnal-qitāl, wa kānallāhu qawiyyan 'azīzā;
Allah mengusir orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dengan kegusaran pada diri mereka, karena tidak mendapatkan kebaikan apapun! Dan cukuplah Allah bagi orang-orang yang beriman didalam pertempuran... Allah itu Qawwi lagi ‘Aziz.
-
wa anzalallażīna ẓāharụhum min ahlil-kitābi min ṣayāṣīhim wa qażafa fī qulụbihimur-ru'ba farīqan taqtulụna wa ta`sirụna farīqā;
Dia menurunkan dari benteng-benteng mereka orang-orang yang mendukung mereka di antara Ahli Kitab, dan memasukkan rasa takut kedalam hati mereka... Kalian membunuh segolongan dari mereka, dan menangkap segolongan yang lainnya.
-
wa auraṡakum arḍahum wa diyārahum wa amwālahum wa arḍal lam taṭa'ụhā, wa kānallāhu 'alā kulli syai`ing qadīrā;
Dia menjadikan kalian pewaris dari tanah, rumah-rumah, harta-benda mereka dan tanah yang belum pernah kalian injak... Allah itu Qadir atas segala sesuatu.
-
yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika ing kuntunna turidnal-ḥayātad-dun-yā wa zīnatahā fa ta'ālaina umatti'kunna wa usarriḥkunna sarāḥan jamīlā;
Hai Nabi... Katakan kepada istri-istrimu, “Jika kalian menginginkan perhiasan duniawi, maka kemarilah, biarkan aku memberi kalian kompensasi sebagai tanda perpisahan, dan menceraikan kalian dengan cara yang baik.”
-
wa ing kuntunna turidnallāha wa rasụlahụ wad-dāral-ākhirata fa innallāha a'adda lil-muḥsināti mingkunna ajran 'aẓīmā;
“Tapi jika kalian menginginkan Allah dan RasulNya dan kehidupan kekal yang akan datang, maka sungguh Allah telah menyiapkan bagi orang-orang yang mengerjakan kebaikan di antara kalian para perempuan (yang telah kembali kepada Allah seolah mereka melihat Dia) pahala yang besar.”
-
yā nisā`an-nabiyyi may ya`ti mingkunna bifāḥisyatim mubayyinatiy yuḍā'af lahal-'ażābu ḍi'faīn, wa kāna żālika 'alallāhi yasīrā;
Hai istri-istri Nabi... Barangsiapa di antara kalian mengerjakan perbuatan amoral yang nyata – tindakan melanggar batas – hukumannya akan dua kali lipat! Yang demikian ini mudah bagi Allah.
-
wa may yaqnut mingkunna lillāhi wa rasụlihī wa ta'mal ṣāliḥan nu`tihā ajrahā marrataini wa a'tadnā lahā rizqang karīmā;
Dan barangsiapa di antara kalian menaati Allah dan RasulNya dan memenuhi ketentuan-ketentuan agamanya, Kami akan membalasnya dua kali lipat... Kami telah menyiapkan rezeki yang berlimpah bagi mereka.
-
yā nisā`an-nabiyyi lastunna ka`aḥadim minan-nisā`i inittaqaitunna fa lā takhḍa'na bil-qauli fa yaṭma'allażī fī qalbihī maraḍuw wa qulna qaulam ma'rụfā;
Hai istri-istri Nabi... Kalian tidak seperti perempuan-perempuan lainnya! Jika kalian ingin dilindungi, janganlah berbicara dengan genit (dengan laki-laki)! Jangan sampai orang yang di dalam hatinya ada penyakit mempunyai harapan! Berbicaralah dengan perkataan yang pantas untuk menghindari kesalahfahaman!
-
wa qarna fī buyụtikunna wa lā tabarrajna tabarrujal-jāhiliyyatil-ụlā wa aqimnaṣ-ṣalāta wa ātīnaz-zakāta wa aṭi'nallāha wa rasụlah, innamā yurīdullāhu liyuż-hiba 'angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭ-hīrā;
Tinggallah di rumah-rumah kalian... Jangan berbicara (dengan genit) seperti para perempuan di masa jahiliyah sebelumnya, mengungkapkan diri kalian (untuk memancing dan menggoda)... Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan RasulNya! Hai ahlul bait, Allah ingin menghilangkan kotoran (semua pembatasan yang berkaitan dengan kecanduan duniawi dan jasmaniah) dari kalian dan menyucikan kalian!
-
ważkurna mā yutlā fī buyụtikunna min āyātillāhi wal-ḥikmah, innallāha kāna laṭīfan khabīrā;
Ingatlah (bacalah) ayat-ayat Allah di rumah-rumah kalian dan apa yang telah diberitahukan dari hikmah... Sungguh, Allah itu Latif lagi Khabir.
-
innal-muslimīna wal-muslimāti wal-mu`minīna wal-mu`mināti wal-qānitīna wal-qānitāti waṣ-ṣādiqīna waṣ-ṣādiqāti waṣ-ṣābirīna waṣ-ṣābirāti wal-khāsyi'īna wal-khāsyi'āti wal-mutaṣaddiqīna wal-mutaṣaddiqāti waṣ-ṣā`imīna waṣ-ṣā`imāti wal-ḥāfiẓīna furụjahum wal-ḥāfiẓāti waż-żākirīnallāha kaṡīraw waż-żākirāti a'addallāhu lahum magfirataw wa ajran 'aẓīmā;
Sungguh, bagi laki-laki yang telah menerima Islam dan perempuan-perempuan yang telah menerima Islam, laki-laki beriman dan perempuan-perempuan beriman, laki-laki yang taat dan perempuan-perempuan yang taat, laki-laki yang benar dan perempuan-perempuan yang benar, laki-laki yang sabar dan perempuan-perempuan yang sabar, laki-laki yang khusyu (terhadap realitas) dan perempuan-perempuan yang khusyu, laki-laki yang bersedekah dan perempuan-perempuan yang bersedekah, laki-laki yang menjalani puasa dan perempuan-perempuan yang menjalani puasa, laki-laki yang menjaga kesuciannya dan perempuan yang menjaga kesuciannya, laki-laki yang banyak mengingat Allah dan perempuan-perempuan yang banyak mengingat Allah – Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar.
-
wa mā kāna limu`miniw wa lā mu`minatin iżā qaḍallāhu wa rasụluhū amran ay yakụna lahumul-khiyaratu min amrihim, wa may ya'ṣillāha wa rasụlahụ fa qad ḍalla ḍalālam mubīnā;
Apabila Allah dan RasulNya membuat keputusan terhadap suatu perkara, laki-laki dan perempuan-perempuan yang beriman tidak mempunyai pilihan terhadap urusan mereka! Barangsiapa tidak menaati Allah dan RasulNya, benar-benar mereka telah jatuh kedalam keyakinan yang sesat!
-
wa iż taqụlu lillażī an'amallāhu 'alaihi wa an'amta 'alaihi amsik 'alaika zaujaka wattaqillāha wa tukhfī fī nafsika mallāhu mubdīhi wa takhsyan-nās, wallāhu aḥaqqu an takhsyāh, fa lammā qaḍā zaidum min-hā waṭarā, zawwajnākahā likai lā yakụna 'alal-mu`minīna ḥarajun fī azwāji ad'iyā`ihim iżā qaḍau min-hunna waṭarā, wa kāna amrullāhi maf'ụlā;
Dan ingatlah ketika kamu berkata kepada orang yang Allah dan kamu beri kenikmatan (anak angkat Rasul, Zaid), “Pertahankanlah istrimu dan lindungilah dirimu dari Allah (bertakwalah),” tapi kamu menyembunyikan pikiranmu apa yang hendak Allah ungkapkan, dan kamu takut bahwa orang-orang (akan salah faham dan berpaling dari jalan Allah)! (Padahal) Allah lebih berhak untuk ditakuti! Ketika Zaid menceraikan dia, Kami nikahkan dia (Zaynab) kepadamu, agar tidak ada rasa tidak-nyaman atau halangan bagi orang-orang yang beriman mengenai menikahi istri bekas anak-anak angkat tatkala hubungan mereka telah berakhir... Perintah Allah telah terpenuhi!
-
mā kāna 'alan-nabiyyi min ḥarajin fīmā faraḍallāhu lah, sunnatallāhi fillażīna khalau ming qabl, wa kāna amrullāhi qadaram maqdụrā;
Tidak ada tanggung-jawab atas Nabi mengenai apa yang telah Allah tetapkan kepadanya! Yang demikian itu juga merupakan sunnatullah bagi orang-orang yang datang sebelum dia... Perintah Allah adalah takdir yang telah ditetapkan (direncanakan) (pasti terpenuhi)!
-
allażīna yuballigụna risālātillāhi wa yakhsyaunahụ wa lā yakhsyauna aḥadan illallāh, wa kafā billāhi ḥasībā;
Mereka (para Rasul) menyampaikan risalah (ilmu mengenai realitas) Allah, mereka takut kepadaNya dan mereka tidak takut kepada yang lainnya kecuali kepada Allah... Cukuplah Allah sebagai yang Hasib!
-
mā kāna muḥammadun aba aḥadim mir rijālikum wa lākir rasụlallāhi wa khātaman-nabiyyīn, wa kānallāhu bikulli syai`in 'alīmā;
Muhammad bukanlah ayah dari salah satu kalian para laki-laki... Tapi dia adalah Rasul Allah, penutup para Nabi (puncak kesempurnaan – yang terakhir)... Allah itu ‘Alim atas segala sesuatu (berkenaan dengan misteri huruf B).
-
yā ayyuhallażīna āmanużkurullāha żikrang kaṡīrā;
Hai orang-orang yang beriman! Banyak-banyaklah mengingat Allah!
-
wa sabbiḥụhu bukrataw wa aṣīlā;
Agungkanlah (bertasbihlah) kepadaNya di pagi hari dan di malam hari (tanpa henti)!
-
huwallażī yuṣallī 'alaikum wa malā`ikatuhụ liyukhrijakum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wa kāna bil-mu`minīna raḥīmā;
HU lah yang merefleksikan pada kalian dan malaikat-malaikatnya (kekuatan-kekuatan Nama-namaNya), untuk mengeluarkan kalian dari kegelapan (identitas khayalmu yang dibentuk) menuju Nur (kehidupan berdasarkan ilmu mengenai realitas)! Dan selamanya, Rahim kepada orang-orang yang beriman kepada realitas esensial mereka.
-
taḥiyyatuhum yauma yalqaunahụ salām, wa a'adda lahum ajrang karīmā;
Sambutan mereka ketika menyatu dengan Dia (melalui kematian) adalah “Salam”... Dan Dia telah menyiapkan pahala yang mulia bagi mereka.
-
yā ayyuhan-nabiyyu innā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa nażīrā;
Hai Nabi... Sungguh, Kami mendatangkan kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan;
-
wa dā'iyan ilallāhi bi`iżnihī wa sirājam munīrā;
Sebagai sumber cahaya yang menyeru kepada (realitas) Allah dengan ijinNya!
-
wa basysyiril-mu`minīna bi`anna lahum minallāhi faḍlang kabīrā;
Maka sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa ada karunia yang besar dari Allah!
-
wa lā tuṭi'il-kāfirīna wal-munāfiqīna wa da' ażāhum wa tawakkal 'alallāh, wa kafā billāhi wakīlā;
Dan janganlah mengikuti orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dan orang-orang munafik! Jangan hiraukan gangguan mereka! Bertawakallah kepada Allah! Cukuplah bagimu Allah, realitas esensialmu dengan Nama-namaNya, sebagai Wakil.
-
yā ayyuhallażīna āmanū iżā nakaḥtumul-mu`mināti ṡumma ṭallaqtumụhunna ming qabli an tamassụhunna fa mā lakum 'alaihinna min 'iddatin ta'taddụnahā, fa matti'ụhunna wa sarriḥụhunna sarāḥan jamīlā;
Hai orang-orang yang beriman! Jika kalian menikahi perempuan-perempuan beriman dan menceraikan mereka tanpa pernah menyentuh mereka, kalian tidak memiliki hak untuk menentukan iddah (waktu tunggu) terhadap mereka... Bayarlah dengan segera ganti rugi perceraian (mutah) dan lepaskanlah mereka dengan mudah.
-
yā ayyuhan-nabiyyu innā aḥlalnā laka azwājakallātī ātaita ujụrahunna wa mā malakat yamīnuka mimmā afā`allāhu 'alaika wa banāti 'ammika wa banāti 'ammātika wa banāti khālika wa banāti khālātikallātī hājarna ma'ak, wamra`atam mu`minatan iw wahabat nafsahā lin-nabiyyi in arādan-nabiyyu ay yastangkiḥahā khāliṣatal laka min dụnil-mu`minīn, qad 'alimnā mā faraḍnā 'alaihim fī azwājihim wa mā malakat aimānuhum likai lā yakụna 'alaika ḥaraj, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā;
Hai Nabi! Secara khusus telah Kami jadikan halal bagimu istri-istrimu yang kepadanya telah kemu berikan mas kawinnya, dan juga apa yang kamu miliki dengan tangan kananmu (hamba sahaya) dari antara tawanan perang yang telah Allah karuniakan kepadamu; dan anak perempuan dari paman-paman dan bibi-bibimu dari pihak ayah, dan anak perempuan dari paman dan bibimu dari pihak ibu, yang ikut berhijrah bersamamu; dan setiap perempuan beriman yang telah menyerahkan dirinya kepada Nabi, jika Nabi pun ingin menikahinya... Ini tidak berlaku untuk orang-orang yang beriman lainnya... Kami tahu benar apa yang telah Kami wajibkan kepada mereka mengenai istri-istri mereka dan hamba-hamba sahaya mereka... (Kami jelaskan ini) agar tidak ada yang menyalahkanmu... Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
turjī man tasyā`u min-hunna wa tu`wī ilaika man tasyā`, wa manibtagaita mim man 'azalta fa lā junāḥa 'alaīk, żālika adnā an taqarra a'yunuhunna wa lā yaḥzanna wa yarḍaina bimā ātaitahunna kulluhunn, wallāhu ya'lamu mā fī qulụbikum, wa kānallāhu 'alīman ḥalīmā;
Kamu dapat mengenyampingkan siapa yang kamu kehendaki dari mereka dan mengambilnya untuk dirimu siapa yang kamu kehendaki... Dan tidak salah jika kamu mengambil (lagi) yang (gilirannya) kamu kesampingkan... Ini paling pantas agar mereka merasa nyaman dan tidak bersedih dan agar mereka berkenan dengan apa yang kamu berikan kepada mereka... Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu... Allah itu ‘Alim lagi Halim.
-
lā yaḥillu lakan-nisā`u mim ba'du wa lā an tabaddala bihinna min azwājiw walau a'jabaka ḥusnuhunna illā mā malakat yamīnuk, wa kānallāhu 'alā kulli syai`ir raqībā;
Tidak ada perempuan-perempuan (lain) setelah ini yang halal bagimu... Kamu tidak dapat menukar mereka dengan istri-istri yang lain meskipun kecantikannya menyenangkanmu! Kecuali hamba-hamba sahayamu... Allah itu Raqib atas segala sesuatu.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tadkhulụ buyụtan-nabiyyi illā ay yu`żana lakum ilā ṭa'āmin gaira nāẓirīna ināhu wa lākin iżā du'ītum fadkhulụ fa iżā ṭa'imtum fantasyirụ wa lā musta`nisīna liḥadīṡ, inna żālikum kāna yu`żin-nabiyya fa yastaḥyī mingkum wallāhu lā yastaḥyī minal-ḥaqq, wa iżā sa`altumụhunna matā'an fas`alụhunna miw warā`i ḥijāb, żālikum aṭ-haru liqulụbikum wa qulụbihinn, wa mā kāna lakum an tu`żụ rasụlallāhi wa lā an tangkiḥū azwājahụ mim ba'dihī abadā, inna żālikum kāna 'indallāhi 'aẓīmā;
Hai orang-orang yang beriman... Jangan memasuki rumah Nabi kecuali kalian diijinkan untuk makan... (Dan tidak) tanpa menunggu (makanannya) siap... Tapi pergilah jika kalian diundang, dan setelah kalian makan, keluarlah tanpa berlama-lama dengan percakapan omong-kosong... Karena ini (perilaku buruk kalian) menyusahkan Nabi, namun dia enggan mengatakannya kepada kalian (karena dia tidak ingin menyakiti kalian), tapi Allah tidak ragu untuk mengungkapkan kebenaran! Dan jika kalian meminta sesuatu (kepada istrinya), mintalah dari balik tirai... Ini lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka... Tidak dapat dibayangkan bahwa kalian menyusahkan Nabi, atau menikahi istrinya setelah dia, selama-lamanya... Sungguh, yang demikian itu berat dalam pandangan Allah.
-
in tubdụ syai`an au tukhfụhu fa innallāha kāna bikulli syai`in 'alīmā;
Apakah kalian mengungkapkan sesuatu atau menyembunyikannya, Allah pasti ‘Alim atas segala sesuatu (sebagai pencipta mereka).
-
lā junāḥa 'alaihinna fī ābā`ihinna wa lā abnā`ihinna wa lā ikhwānihinna wa lā abnā`i ikhwānihinna wa lā abnā`i akhawātihinna wa lā nisā`ihinna wa lā mā malakat aimānuhunn, wattaqīnallāh, innallāha kāna 'alā kulli syai`in syahīdā;
Tidak salah bagi mereka untuk menampakkan diri dihadapan ayah-ayah, anak-anak laki-laki, saudara laki-laki, keponakan-keponakan mereka, perempuan-perempuan lain yang beriman dan hamba sahaya mereka... Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah)... Sungguh, Allah menjadi saksi atas segala sesuatu!
-
innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā;
Sungguh, Allah dan malaikat-malaikatNya bersalawat kepada Nabi... Hai orang-orang yang beriman, kirim shalawat (berpalinglah) kepadanya dan berilah salam kepadanya dengan berserah diri!
-
innallażīna yu`żụnallāha wa rasụlahụ la'anahumullāhu fid-dun-yā wal-ākhirati wa a'adda lahum 'ażābam muhīnā;
Adapun bagi orang-orang yang menyebabkan kesusahan kepada Allah dan RasulNya, Allah telah melaknatnya di dunia dan di kehidupan kekal yang akan datang, dan telah menyiapkan penderitaan yang menghinakan bagi mereka.
-
wallażīna yu`żụnal-mu`minīna wal-mu`mināti bigairi maktasabụ faqadiḥtamalụ buhtānaw wa iṡmam mubīnā;
Adapun bagi orang-orang yang menyebabkan kesusahan kepada laki-laki beriman dan perempuan-perempuan beriman dengan menuduh mereka dengan hal-hal yang tidak mereka lakukan, mereka sungguh telah mengambil bagi diri mereka sendiri (pertanggungjawaban akan) fitnah dan dosa yang nyata.
-
yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna yudnīna 'alaihinna min jalābībihinn, żālika adnā ay yu'rafna fa lā yu`żaīn, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā;
Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri dari orang-orang yang beriman untuk mengenakan pakaian luar mereka... Ini akan memungkinkan mereka untuk dikenali dan karenanya tidak diganggu... Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
la`il lam yantahil-munāfiqụna wallażīna fī qulụbihim maraḍuw wal-murjifụna fil-madīnati lanugriyannaka bihim ṡumma lā yujāwirụnaka fīhā illā qalīlā;
Jika yang bermuka-dua, orang-orang yang pikirannya sakit dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah tidak berhenti, Kami sungguh akan mengirim kamu kepadanya dan kemudian mereka hanya menjadi tetanggamu dalam waktu yang singkat.
-
mal'ụnīna ainamā ṡuqifū ukhiżụ wa quttilụ taqtīlā;
Terkutuk, dimanapun mereka ditemukan, mereka akan ditangkap dan dibunuh.
-
sunnatallāhi fillażīna khalau ming qabl, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā;
Yang demikian itu juga merupakan jalan sunnatullah bagi orang-orang yang berlalu sebelum mereka... Dan tidak ada perubahan dalam sunnatullah!
-
yas`alukan-nāsu 'anis-sā'ah, qul innamā 'ilmuhā 'indallāh, wa mā yudrīka la'allas-sā'ata takụnu qarībā;
Manusia bertanya kepadamu tentang Saat (kematian) itu... Katakanlah, “Ilmunya ada pada Allah semata”... Siapa yang mengetahuinya? Mungkin saat itu telah dekat!
-
innallāha la'anal-kāfirīna wa a'adda lahum sa'īrā;
Sungguh, Allah telah melaknat orang-orang yang telah mengingkari ilmu mengenai realitas dan menyiapkan bagi mereka api yang menyala-nyala.
-
khālidīna fīhā abadā, lā yajidụna waliyyaw wa lā naṣīrā;
Mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya... Dan mereka tidak akan menemukan seorang teman atau seorang penolong pun.
-
yauma tuqallabu wujụhuhum fin-nāri yaqụlụna yā laitanā aṭa'nallāha wa aṭa'nar-rasụlā;
Pada saat wajah-wajah mereka (kesadaran) dihadapkan kepada api (api penyesalan), mereka akan berkata, “Celakalah kami! Andai saja kami telah menaati Allah; andai saja kami telah menaati Rasul itu.”
-
wa qālụ rabbanā innā aṭa'nā sādatanā wa kubarā`anā fa aḍallụnas-sabīlā;
Dan mereka akan berkata, “Rabb kami... Sungguh kami mengikuti pemimpin-pemimpin kami dan orang-orang yang lebih tua dari kami, namun mereka telah menyesatkan kami dari jalan (Kebenaran).”
-
rabbanā ātihim ḍi'faini minal-'ażābi wal'an-hum la'nang kabīrā;
“Rabb kami, berikanlah kepada mereka penderitaan berlipat ganda dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar.”
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā takụnụ kallażīna āżau mụsā fa barra`ahullāhu mimmā qālụ, wa kāna 'indallāhi wajīhā;
Hai orang-orang yang beriman! Janganlah seperti orang-orang yang menyebabkan kesusahan kepada Musa! Allah membersihkan Musa dari tuduhan-tuduhan mereka... Dia menyerahkan dirinya kepada Allah.
-
yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdā;
Hai orang-orang yang beriman! Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah) (sistemNya yang dengannya Dia akan melaksanakan kepada kalian akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan kalian) dan katakanlah kebenaran yang kokoh!
-
yuṣliḥ lakum a'mālakum wa yagfir lakum żunụbakum, wa may yuṭi'illāha wa rasụlahụ fa qad fāza fauzan 'aẓīmā;
(Agar Allah) memperbaiki tindakan-tindakan kalian dan menutupi kesalahan-kesalahan kalian... Barangsiapa menaati Allah dan RasulNya, sungguh dia telah mencapai keberhasilan yang besar.
-
innā 'araḍnal-amānata 'alas-samāwāti wal-arḍi wal-jibāli fa abaina ay yaḥmilnahā wa asyfaqna min-hā wa ḥamalahal-insān, innahụ kāna ẓalụman jahụlā;
Sungguh, Kami telah menawarkan Kepercayaan (hidup berkesadaran terhadap Nama-nama) kepada langit (kesadaran diri, ego) dan bumi (tubuh) dan gunung-gunung (organ-organ tubuh), dan mereka menolak untuk memikulnya (komposisi-komposisi Nama mereka tidak memiliki kapasaitas untuk mewujudkannya) dan takut mengenainya; tapi Manusia (kesadaran untuk mewujudkan Nama-nama yang menyusun kekhalifahan) bersedia untuk memikulnya. Sungguh, dia tidak adil (tidak memadai dalam menjalani realitas sebagaimana mestinya) dan jahil (terhadap ilmu mengenai Nama-nama tak-hinggaNya).
-
liyu'ażżiballāhul-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-musyrikīna wal-musyrikāti wa yatụballāhu 'alal-mu`minīna wal-mu`mināt, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā;
Allah akan menyebabkan penderitaan kepada laki-laki dan perempuan-perempuan munafik, dan laki-laki dan perempuan-perempuan dualis, dan menerima taubat dari laki-laki dan perempuan-perempuan yang beriman... Allah itu Ghafur lagi Rahim.