38 - Shaad
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
shād, wal-qur`āni żiż-żikr;
Shaad... Al-Qur’an yang mengingatkan akan realitas esensialmu!
-
balillażīna kafarụ fī 'izzatiw wa syiqāq;
Lihatlah orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas, namun mengira bahwa mereka mulia, betapa mereka itu terputus dari Kebenaran!
-
kam ahlaknā ming qablihim ming qarnin fa nādaw wa lāta ḥīna manāṣ;
Berapa generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka sedangkan mereka berteriak kesakitan! Namun mustahil bagi mereka untuk meloloskan diri!
-
wa 'ajibū an jā`ahum munżirum min-hum wa qālal-kāfirụna hāżā sāḥirung każżāb;
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas merasa heran bahwa seorang pemberi peringatan datang kepada mereka dari kalangan mereka sendiri dan berkata, “Ini adalah tukang sihir dan pendusta.”
-
a ja'alal-ālihata ilāhaw wāḥidan inna hāżā lasyai`un 'ujāb;
“Apakah dia telah mengurangi tuhan-tuhan kita menjadi satu tuhan saja? Sungguh ini hal yang aneh!”
-
wanṭalaqal-mala`u min-hum animsyụ waṣbirụ 'alā ālihatikum inna hāżā lasyai`uy yurād;
Para pemimpin mereka berjalan sambil berkata, “Teruslah dan tetaplah teguh kepada tuhan-tuhan kalian! Karena begitulah seharusnya!”
-
mā sami'nā bihāżā fil-millatil-ākhirati in hāżā illakhtilāq;
“Kami belum mendengar hal ini dari orang-orang terdahulu! Ini (konsep non-dualitas dan keesaan) hanyalah dibuat-buat!”
-
a unzila 'alaihiż-żikru mim baininā, bal hum fī syakkim min żikrī, bal lammā yażụqụ 'ażāb;
“Apakah dzikir didatangkan kepada dia di tengah-tengah kita?” Tidak! Mereka ragu akan dzikirKu (Aku mengingatkan mereka akan esensi mereka)! Tidak, mereka belum merasakan hukumanKu (kematian; sarana untuk merealisasikan Kebenaran)!
-
am 'indahum khazā`inu raḥmati rabbikal-'azīzil wahhāb;
Ataukah ada perbendaharaan (rahmat) dari Rabb-mu, yang ‘Aziz lagi Wahhab, bersama mereka?
-
am lahum mulkus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā, falyartaqụ fil-asbāb;
Ataukah kekuasaan langit, bumi dan segala sesuatu di antaranya adalah milik mereka? Jika demikian pemikiran mereka, maka hendaklah mereka membentuk sebab-sebab dan naiklah (dan lihatlah apa yang akan mereka raih)!
-
jundum mā hunālika mahzụmum minal-aḥzāb;
Mereka hanyalah tentara-tentara yang dikalahkan, sisa-sisa dari mereka yang berserikat dalam kekafiran.
-
każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa 'āduw wa fir'aunu żul-autād;
Sebelum mereka, telah ingkar pula kaum Nuh, ‘Aad (kaumnya Hud) dan Fir’aun sang pemilik (rumah besar yang dibangun di atas) tiang-tiang.
-
wa ṡamụdu wa qaumu lụṭiw wa aṣ-ḥābul-aikah, ulā`ikal-aḥzāb;
Dan Tsamud (kaumnya Saleh), kaum Luth (orang-orang yang dibinasakan oleh hasrat-hasrat jasmaniah mereka) dan penduduk belukar (kaumnya Syu’aib)... Mereka adalah kaum yang berserikat dalam kekafiran!
-
ing kullun illā każżabar-rusula fa ḥaqqa 'iqāb;
Mereka semua mengingkari Rasul-rasul... Demikianlah, mereka layak menerima akibat buruk dari perbuatan-perbuatan mereka!
-
wa mā yanẓuru hā`ulā`i illā ṣaiḥataw wāḥidatam mā lahā min fawāq;
Mereka hanya menunggu satu teriakan (kematian) yang tidak ada penundaan padanya.
-
wa qālụ rabbanā 'ajjil lanā qiṭṭanā qabla yaumil-ḥisāb;
(Dengan memperolok-olokan) mereka berkata, “Rabb kami! Percepatlah bagi kami bagian kami sebelum tibanya waktu dimana akibat-akibat semua perbuatan akan dihadapi dengan nyata!”
-
iṣbir 'alā mā yaqụlụna ważkur 'abdanā dāwụda żal-aīd, innahū awwāb;
Bersabarlah atas apa yang mereka katakan dan ingatlah mengenai Dawud, sang pemilik kekuatan... Sungguh, dia adalah orang yang berkali-kali kembali kepada esensinya.
-
innā sakhkharnal-jibāla ma'ahụ yusabbiḥna bil-'asyiyyi wal-isyrāq;
Sungguh, Kami tundukkan gunung-gunung (orang-orang dengan egonya) untuk memenuhi fungsi mereka (tasbih) di malam hari dan ketika Matahari naik kepadanya.
-
waṭ-ṭaira maḥsyụrah, kullul lahū awwāb;
Dan burung-burung yang terkumpul (orang-orang yang beriman kepadanya)... Mereka semua adalah orang-orang yang berkali-kali kembali (kepada esensi mereka).
-
wa syadadnā mulkahụ wa ātaināhul-ḥikmata wa faṣlal-khiṭāb;
Kami kuatkan kekuasaannya dan memberi dia hikmah (ilmu mengenai sebab-sebab) dan kearifan dalam berbicara (kemampuan untuk membedakan yang benar dari yang salah dengan logis).
-
wa hal atāka naba`ul khaṣm, iż tasawwarul-miḥrāb;
Apakah telah datang kepadamu berita tentang perselisihan mereka? Bagaimana mereka memanjat dinding dan mencapai ruang sembahyang (mihrab)?
-
iż dakhalụ 'alā dāwụda fa fazi'a min-hum qālụ lā takhaf, khaṣmāni bagā ba'ḍunā 'alā ba'ḍin faḥkum bainanā bil-ḥaqqi wa lā tusyṭiṭ wahdinā ilā sawā`iṣ-ṣirāṭ;
Bagaimana mereka masuk ke tempat Dawud dan dia terkejut oleh kedatangan mereka... Mereka berkata, “Jangan takut, kami adalah dua orang yang saling berselisih, beberapa dari mereka telah menzalimi yang lainnya (ini adalah ungkapan dalam bentuk jamak)... Maka, adililah kami dengan kebenaran; jangan berbuat tidak adil dan tuntunlah kami ke jalan tengah/adil (paling benar).”
-
inna hāżā akhī, lahụ tis'uw wa tis'ụna na'jataw wa liya na'jatuw wāḥidah, fa qāla akfilnīhā wa 'azzanī fil-khiṭāb;
“Sungguh ini, saudaraku, mempunyai sembilanpuluh sembilan biri-biri betina, dan aku mempunyai satu biri-biri betina, kemudian dia berkata, ‘Berikan ia kepadaku’ dan itu membuat aku memberikannya!”
-
qāla laqad ẓalamaka bisu`āli na'jatika ilā ni'ājih, wa inna kaṡīram minal-khulaṭā`i layabgī ba'ḍuhum 'alā ba'ḍin illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa qalīlum mā hum, wa ẓanna dāwụdu annamā fatannāhu fastagfara rabbahụ wa kharra rāki'aw wa anāb;
(Dawud) berkata, “Dia benar-benar telah menzalimi kamu dengan menambahkan satu-satunya biri-biri betinamu kepada biri-biri betinanya... Sungguh, banyak rekan dekat saling menindas satu sama lain dengan cara yang serupa... Hanya orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka yang berbeda... Tapi mereka sangat sedikit!” Dawud mengira Kami telah menguji dia dan memohon ampunan dari Rabb-nya dan kembali kepadaNya dengan bersujud! (Ini adalah ayat sujud.)
-
fa gafarnā lahụ żālik, wa inna lahụ 'indanā lazulfā wa ḥusna ma`āb;
Maka Kami ampuni dia untuk dia... Baginya ada kedekatan dari Kami dan tempat kembali yang baik.
-
yā dāwụdu innā ja'alnāka khalīfatan fil-arḍi faḥkum bainan-nāsi bil-ḥaqqi wa lā tattabi'il-hawā fa yuḍillaka 'an sabīlillāh, innallażīna yaḍillụna 'an sabīlillāhi lahum 'ażābun syadīdum bimā nasụ yaumal-ḥisāb;
Hai Dawud! Kami telah jadikan kamu sebagai khalifah di muka bumi! Maka adililah di antara manusia dengan Kebenaran dan jangan ikuti keinginan-keinginanmu (pikiran dan perasaan bukan berdasarkan Kebenaran)! Karena hal ini akan menyesatkan kamu dari jalan Allah ... Adapun bagi orang-orang yang tersesat dari jalan Allah, mereka akan dikenai penderitaan yang berat karena melupakan saat diamana mereka akan menghadapi akibat-akibat.
-
wa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā bāṭilā, żālika ẓannullażīna kafarụ fa wailul lillażīna kafarụ minan-nār;
Dan Kami tidak menciptakan langit, bumi dan segala sesuatu di antaranya tanpa fungsi! Berpikiran (ia tidak memiliki fungsi dan tujuan) adalah asumsi dari orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas! Maka, celakalah bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas di dalam pembakaran mereka (dunia)!
-
am naj'alullażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti kal-mufsidīna fil-arḍi am naj'alul-muttaqīna kal-fujjār;
Atau haruskah Kami perlakukan orang-orang yang beriman (kepada realitas esensial mereka) dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka sama seperti halnya orang-orang yang hidup di bumi (didorong oleh kehidupan jasmaniah mereka) dengan keyakinan sesat? Atau haruskah Kami memperlakukan orang-orang yang melindungi dirinya sendiri (bertakwa) karena Allah sama seperti halnya memperlakukan orang-orang yang jahat (orang-orang yang hidunya berlawanan dengan fitrah mereka)?
-
kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb;
Ilmu ilahiah yang Kami datangkan kepadamu ini adalah agar mereka merenungkannya dalam-dalam dan agar orang-orang yang cerdas yang telah mencapai esensinya bisa mengingat (realitas)!
-
wa wahabnā lidāwụda sulaimān, ni'mal-'abd, innahū awwāb;
Dan kepada Dawud Kami anugerahkan Sulaiman; seorang hamba yang elok! Sungguh, dia adalah orang yang berkali-kali kembali (mengalami realitas esensialnya).
-
iż 'uriḍa 'alaihi bil-'asyiyyiṣ-ṣāfinātul-jiyād;
Ketika muncul di hadapannya di sore hari kuda-kuda pacu yang tenang dan terpelihara (elok).
-
fa qāla innī aḥbabtu ḥubbal-khairi 'an żikri rabbī, ḥattā tawārat bil-ḥijāb;
(Ketika dia memandangnya, Sulaiman berkata dalam hatinya): “Aku berpaling dari mengingat (melihat) Rabb-ku kepada kecintaan kepada kuda-kuda”... Dan kuda-kuda itupun lenyap dari pandangannya!
-
ruddụhā 'alayy, fa ṭafiqa mas-ḥam bis-sụqi wal-a'nāq;
“Bawalah mereka kembali kepadaku” (kata Sulaiman)... Dan mulai memukul leher dan kaki mereka (kali ini dengan penglihatan sadar).
-
wa laqad fatannā sulaimāna wa alqainā 'alā kursiyyihī jasadan ṡumma anāb;
Sungguh, Kami uji Sulaiman dan menempatkan tubuh tanpa jiwa di atas singgasananya (ahli waris tanpa iman)... Kemudian dia kembali dengan bertaubat.
-
qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba'dī, innaka antal-wahhāb;
“Rabb-ku, ampunilah aku (tutuplah identitasku) dan rahmati aku dengan ciri yang tidak akan pernah dibutuhkan orang setelahku (ciri yang khusus bagiku)... Sungguh, Engkau adalah yang Wahhab.”
-
fa sakhkharnā lahur-rīḥa tajrī bi`amrihī rukhā`an ḥaiṡu aṣāb;
Maka Kami tundukan (yang dapat bergerak seperti) angin dengan perintahnya; dengannya, dia bepergian kemana pun dia inginkan, tanpa menyebabkan bahaya kepada apapun.
-
wasy-syayāṭīna kulla bannā`iw wa gawwāṣ;
Dan Kami pun menundukkan setan untuk melayaninya; sebagai ahli bangunan dan penyelam!
-
wa ākharīna muqarranīna fil-aṣfād;
Dan yang lainnya dirantai bersama dalam belenggu...
-
hāżā 'aṭā`unā famnun au amsik bigairi ḥisāb;
Ini (kekuasaan yang dengannya kamu memerintah) adalah hadiahKu untukmu; maka berikanlah atau tahanlah, gunakanlah tanpa batas!”
-
wa inna lahụ 'indanā lazulfā wa ḥusna ma`āb;
Sungguh, baginya ada kedekatan kepada Kami dan tempat kembali yang baik.
-
ważkur 'abdanā ayyụb, iż nādā rabbahū annī massaniyasy-syaiṭānu binuṣbiw wa 'ażāb;
Dan ingatlah hamba Kami Ayub, ketika dia menyeru kepada Rabb-nya, “Sungguh, Setan (perasaan menjadi tubuh ini) telah memberiku kesusahan dan siksaan,”
-
urkuḍ birijlik, hāżā mugtasalum bāriduw wa syarāb;
Maka Kami berkata, “Hantamlah tanah dengan kakimu! Ini adalah mata air yang sejuk (ilmu mengenai realitas) yang dapat kamu minum dan mandi dengannya.”
-
wa wahabnā lahū ahlahụ wa miṡlahum ma'ahum raḥmatam minnā wa żikrā li`ulil-albāb;
Dan Kami anugerahi dia keluarganya dan yang seperti mereka sebagai rahmat dari Kami dan sebagai peringatan bagi orang-orang yang cerdas yang merenungkannya.
-
wa khuż biyadika ḍigṡan faḍrib bihī wa lā taḥnaṡ, innā wajadnāhu ṣābirā, ni'mal-'abd, innahū awwāb;
“Ambillah dengan tanganmu seikat dan pukullah dengan itu agar janjimu terpenuhi!” Kami dapati dia sebagai orang yang sabar... Dia adalah hamba yang elok! Sungguh, dia orang yang berkali-kali kembali (kepada Allah – orang yang sering mengalami realitas esensialnya).
-
ważkur 'ibādanā ibrāhīma wa is-ḥāqa wa ya'qụba ulil-aidī wal-abṣār;
Dan ingatlah hamba-hamba kami yang kuat dan berwawasan: Ibrahim, Ishak dan juga Ya’kub!
-
innā akhlaṣnāhum bikhāliṣatin żikrad-dār;
Sungguh, Kami anugerahkan kepada mereka kehidupan yang suci dengan mengingat rumah sejati mereka (realitas esensial mereka).
-
wa innahum 'indanā laminal-muṣṭafainal-akhyār;
Sungguh dalam pandangan Kami mereka adalah orang-orang pilihan, terasah dan termurnikan.
-
ważkur ismā'īla walyasa'a wa żal-kifl, wa kullum minal-akhyār;
Dan ingatlah Ismail, ilyasa dan Zulkifli! Mereka semua termasuk orang-orang yang terkemuka.
-
hāżā żikr, wa inna lil-muttaqīna laḥusna ma`āb;
Ini adalah sebuah peringatan! Sungguh, ada tempat kembali yang baik bagi orang-orang yang dilindungi (takwa).
-
jannāti 'adnim mufattaḥatal lahumul-abwāb;
Surga ’Adn, yang pintunya terbuka bagi mereka.
-
muttaki`īna fīhā yad'ụna fīhā bifākihating kaṡīratiw wa syarāb;
Mereka akan membuat diri mereka nyaman dan meminta buah-buahan dan minuman yang berlimpah di dalamnya.
-
wa 'indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi atrāb;
Dan bersama mereka akan ada sesama (tubuh) yang pandangannya akan diarahkan kepada mereka (kepada apa yang mereka wujudkan).
Not:Tubuh-tubuh surgawi yang cocok dengan kapasitas manifestasi mereka yang siap untuk mengaktualisasikan makna-makna yang mewujud dari bentuk-bentuk kesadaran dan telah menyadari realitas esensial mereka dengan Nama-nama [yang telah mencapai stasiun/martabat keyakinan kepada Rabb mereka].
-
hāżā mā tụ'adụna liyaumil-ḥisāb;
Inilah dia! Ini adalah waktunya untuk menghadapi akibat-akibat dari perbuatan kalian, yang telah dijanjikan kepada kalian!
-
inna hāżā larizqunā mā lahụ min nafād;
Sungguh, inilah rezeki kehidupan Kami, yang tidak pernah surut!
-
hāżā, wa inna liṭ-ṭāgīna lasyarra ma`āb;
Inilah dia! Sungguh, ada tempat kembali yang buruk bagi orang-orang yang berdosa.
-
jahannam, yaṣlaunahā, fa bi`sal-mihād;
Neraka, yang kepadanya mereka akan bersandar! Sungguh tempat tinggal yang buruk!
-
hāżā falyażụqụhu ḥamīmuw wa gassāq;
Inilah dia! Biarkan mereka merasakannya! Air yang panas (ide-ide panas yang berkaitan dengan diri-identitas) dan nanah (situasi yang dihasilkan dari tindakan-indakan yang berdasarkan ide diri sebagai tubuh semata)!
-
wa ākharu min syaklihī azwāj;
Dan yang lain-lain dengan pasangannya (diri-identitas dan tubuhnya)!
-
hāżā faujum muqtaḥimum ma'akum, lā mar-ḥabam bihim, innahum ṣālun-nār;
Inilah kelompok yang merasakan derita (neraka) bersama kalian... Mereka (orang-orang yang menyesatkan mereka) akan berkata, “Tidak ada gunanya mengatakan ‘Selamat datang’ (pengukuhan rasa nyaman) kepada mereka... Sungguh mereka akan dikenai pembakaran.”
-
qālụ bal antum lā mar-ḥabam bikum, antum qaddamtumụhu lanā, fa bi`sal-qarār;
Mereka (yang mengikuti para pemimpin itu) akan mengatakan, “Tidak, pada kenyataannya kalianlah yang tidak ‘disambut’ (tidak ada kebaikan bagi kalian)... Karena kalianlah yang menuntun kami ke sini (neraka)! Tempat menetap yang amat buruk!”
-
qālụ rabbanā mang qaddama lanā hāżā fa zid-hu 'ażāban ḍi'fan fin-nār;
Mereka berkata, “Rabb kami! Siapapun yang membawa kami ke sini, lipatgandakanlah derita pembakarannya.”
-
wa qālụ mā lanā lā narā rijālang kunnā na'udduhum minal-asyrār;
Mereka berkata, “Mengapa kami tidak dapat melihat orang-orang yang biasa kami anggap sebagai orang-orang jahat di sini?”
-
attakhażnāhum sikhriyyan am zāgat 'an-humul-abṣār;
“Kami suka mencemoohkan dia... Ataukah mata kami tidak bisa melihat mereka disini?”
-
inna żālika laḥaqqun takhāṣumu ahlin-nār;
Sungguh, ini akan terjadi... Pertengkaran dari orang-orang yang akan terbakar!
-
qul innamā ana munżiruw wa mā min ilāhin illallāhul-wāḥidul-qahhār;
Katakanlah, “Sungguh, aku adalah seorang pemberi peringatan! Tidak ada tuhan, dan konsep ketuhanan tidaklah absah; hanya ada Allah, yang Wahid lagi Qahhar...”
-
rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumal-'azīzul-gaffār;
“Rabb-nya langit dan bumi dan segala sesuatu di antaranya, yang ‘Aziz (yang kekuasaannya tidak tertandingi) lagi Gaffar.”
-
qul huwa naba`un 'aẓīm;
Katakanlah, “(Kebenaran tentang) HU adalah berita yang besar!” (Jika kalian dapat memaham makna dan nilai dari berita ini)
-
antum 'an-hu mu'riḍụn;
“Tapi kalian berpaling darinya (dari apa yang kalian bisa raih dari realitas yang disingkapkan oleh Kebenaran besar itu)!”
-
mā kāna liya min 'ilmim bil-mala`il-a'lā iż yakhtaṣimụn;
“Aku tidak mempunyai ilmu mengenai pembicaraan Mala-i ‘Ala (Majelis Tinggi para malaikat).”
-
iy yụḥā ilayya illā annamā ana nażīrum mubīn;
“Itu belum diwahyukan kepadaku, kecuali bahwa aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata!”
-
iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī khāliqum basyaram min ṭīn;
Dan ketika Rabb-mu berkata kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan menciptakan manusia dari tanah liat (air plus mineral).”
-
fa iżā sawwaituhụ wa nafakhtu fīhi mir rụḥī faqa'ụ lahụ sājidīn;
Maka apabila Aku telah mengatur susunannya (membentuk otaknya) dan menghembuskan kedalamnya (mewujud melaluinya; kata ‘menghembus’ yakni ‘nafh’ dalam bahasa Arab secara harfiah berarti meniup keluar, yakni menampakkan, mewujudkan, bermaterialisasi) ruh-Ku (Nama-namaKu), bersujudlah kepadanya (terimalah kekuasaanya dan pengaturannya).
-
fa sajadal-malā`ikatu kulluhum ajma'ụn;
Maka para malaikat pun bersujud, semuanya tanpa kecuali.
-
illā iblīs, istakbara wa kāna minal-kāfirīn;
Kecuali Iblis; dia (dengan bersandar pada pikirannya) sombong dan termasuk dari mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas (orang-orang yang tidak dapat mengenali realitas esensial orang lain karena ego mereka).
-
qāla yā iblīsu mā mana'aka an tasjuda limā khalaqtu biyadayy, astakbarta am kunta minal-'ālīn;
Dia berkata, “Hai Iblis (dia yang berada dalam dualitas)! Apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada apa yang aku ciptakan dengan kedua tanganku (ilmu dan kekuatan)? Apakah egomu yang menghalangimu, ataukah kamu mengira bahwa kamu termasuk mereka yang ‘Alun (kekuatan-kekuatan malaikat yang tinggi yang bagi mereka bersujud kepada Adam tidak berlaku)?”
-
qāla ana khairum min-hu khalaqtanī min nāriw wa khalaqtahụ min ṭīn;
(Iblis) berkata, “Aku lebih baik darinya; Engkau menciptakan aku dari api (radiasi- gelombang yang membakar – kata ini adalah kata yang sama yang digunakan untuk merujuk kepada api neraka) dan menciptakan dia dari tanah liat (tubuh dengan material berbasis-sel).”
-
qāla fakhruj min-hā fa innaka rajīm;
(Allah) berkata, “Keluarlah dari sana, karena kamu itu rajim (terperosok jauh dari realitas esensialmu)!”
-
wa inna 'alaika la'natī ilā yaumid-dīn;
“Dan sungguh bagimu adalah laknatKu (keterpisahan dariKu; ketidakmampuan untuk mengalami realitas esnsialmu, karena terperangkap egomu) hingga Hari Pembalasan (periode dimana relaitas sistem akan nampak nyata dan dialami).
-
qāla rabbi fa anẓirnī ilā yaumi yub'aṡụn;
(Iblis) berkata, “Rabb-ku! Tangguhkanlah aku hingga saatnya (kematian mereka) kebangkitan (agar aku bisa menggunakan kekuatanku terhadap mereka).”
-
qāla fa innaka minal-munẓarīn;
(Allah) berkata, “Sungguh, kamu termasuk mereka yang diberi tangguh!”
-
ilā yaumil-waqtil-ma'lụm;
“Sampai waktu yang telah ditentukan!”
-
qāla fa bi'izzatika la`ugwiyannahum ajma'īn;
(Iblis) berkata, “Aku bersumpah demi kekuasaanMu (kekuatan yang tidak dapat ditandingi didalam esensiku yang ditunjuk oleh rahasia huruf B), aku pasti akan menyesatkan mereka semua (menyimpangkan dari spiritualitas, dengan membuat keberadaa mereka terkungkung pada tubuh fisik semata dan dengan membuat mereka mengejar kesenangan-kesenangan jasmaniah).
-
illā 'ibādaka min-humul-mukhlaṣīn;
“Kecuali di antara mereka yang suci esensinya (orang-orang yang telah Engkau anugerahi pengalaman realitas esensial mereka).”
-
qāla fal-ḥaqqu wal-ḥaqqa aqụl;
(Allah) berkata, “Kamu telah mengatakan kebenaran (mengenai hamba-hambaKu yang tulus-suci) dan biar Aku katakan juga kepadamu sebuah kebenaran...”
-
la`amla`anna jahannama mingka wa mim man tabi'aka min-hum ajma'īn;
“Aku pasti akan mengisi neraka dengan kamu dan orang-orang yang mengikutimu, semuanya bersama-sama.”
-
qul mā as`alukum 'alaihi min ajriw wa mā ana minal-mutakallifīn;
Katakanlah, “Aku tidak meminta balasan apapun kepada kalian untuk apa yang aku sampaikan kepada kalian dan aku tidak mendatangi kalian dengan pernyataan yang tak berdasar.”
-
in huwa illā żikrul lil-'ālamīn;
“Ini tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam (manusia).”
-
wa lata'lamunna naba`ahụ ba'da ḥīn;
“Kalian akan memahami kebenarannya tidak lama lagi (pada saat kematian)!”