Ayat-Ayat Pilihan Dari Kitab Allah
1. “'Hai orang-orang yang beriman; Aminu B'illahi [1]' yakni, 'Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah dengan makna yang dimaksud oleh huruf 'Ba'..” (Al-Qur'an 4:136)
2. “Dan dari sebagian manusia ada yang mengatakan, 'Kami beriman kepada Allah (sesuai dengan makna huruf Ba – bahwa Nama-namaNya menyusun keberadaan kita) dan kepada akhirat' (bahwa selamanya kita akan menjalani akibat dari perbuatan-perbuatan kita), namun mereka bukanlah orang-orang yang beriman (sesuai dengan makna huruf Ba).” (Al-Qur'an 2:8)
3. “Maka berimanlah kepada Allah, yang Nama- nama Nya menyusun esensi keberadaan kalian, dan Rasul Nya, Na bi yang Ummi, yang beriman kepada Allah, esensi dirinya, dan apa yang disingkapkannya..” (Al-Qur'an 7:158)
4. “Adap un orang-orang yang beriman kepada Allah, esensi dari segala sesuatu, dan berpegang teguh kepadaNya sebagai realitas esensial mereka – HU akan memasukkan mereka kedalam rahmat dan karunia (kesadaran akan fitur-fitur dari Nama-nama) dan menuntun mereka kepada Diri Nya (kemampuan untuk melihat esensi terdalam mereka) di jalan yang lurus (shirath al-mustaqim).” (Al-Qur'an 4:175)
5. “Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Berimanlah kepada apa yang diwahyukan Allah (ilmu bahwa Nama-nama Allah menyusun semua wujud, keberadaan sejati kalian dan ilmu mengenai sunnatullah),' mereka berkata, “Tidak, kami akan mengikuti apa yang diikuti bapak- bapak kami (tuhan eksternal).' Ba gaimana jika bapak-bapak mereka sesat dan gagal memahami realitas?” (Al-Qur'an 2:170)
6. “... Sungguh Allah itu Ghani dari seluruh alam (dari segi Dzat AbsolutNya, Allah bebas-lepas dari pengkondisian dan pembatasan oleh komposisi-komposisi yang mewujud dari Nama-namaNya).” (Al-Qur'an 29:6)
7. “... Tidak ada yang menyerupai HU..” (Al-Qur'an 42:11)
8. “Setiap rasa diri yang dibangun (ego) di muka bumi (kehidupan jasmani) adalah khayalan (tiada), Al-Baqi (yang kekal, tidak terkena konsep waktu) adalah wajah (realitas absolut) dari Rabb-mu (makna dari Nama-nama yag menyusun esensimu), Dzul Jalali Wal-Ikram.” (Al-Qur'an 55:26-27)
9. “Persepsi indrawi tidak bisa melihat Dia, tapi Dia melihat (mengevaluasi) semua persepsi..” (Al-Qur'an 6:103)
10. “... 'Engkau' (dengan diri khayalmu) tidak akan bisa melihat (memahami) 'Ku'... (Realitas Absolut, 'Aku' Absolut)..” (Al-Qur'an 7:143)
11. “Mereka tidak menilai (manifestasi-manifestasi fitur-fitur yang ditunjuk oleh nama) Allah dengan selayaknya..” (Al-Qur'an 22:74)
12. “Rahman teguh di Singgasana” (Rahman meneguhkan kekuasaanNya dengan menciptakan seluruh alam [dunia perwujudan yang diciptakan oleh potensi Nama-nama yang melekat di dalam otak kita] dengan Nama-namaNya, yakni Rahman melihat ilmuNya dengan ilmuNya, di dalam potensial quantum).” (Al-Qur'an 20:5)
13. “Sungguh, Jika Dia menghendaki sesuatu, perintahNya adalah' Kun = jadilah' (hanya dengan berkehendak), dan jadilah ia (terbentuk dengan mudah)! Subhan Dia yang ditangan Nya (pengaturan) al-Malakut (kekuatan Nama-nama) dari segala sesuatu, dan kepadaNya lah kalian akan dikembalikan (diri ilusi – ego akan berakhir dan Realitas Absolut akan terfahami).” (Al-Qur'an 36:82-83)
14. “Di dalam diri kalian sendiri (esensi diri). Tidakkah kalian ingin melihatnya (memahaminya)?” (Al- Qur'an 51:21)
15. “Dan barangsiapa buta (tak mampu melihat kebenaran) di kehidupan ini (kehidupan luar/jasmani) juga akan buta di kehidupan abadi yang akan datang (kehidupan batin/rohani) dan semakin menyimpang dari jalan (pikiran).” (Al-Qur'an 17:72)
16. “HU adalah Al-Awwal (pertama dan paling awal)dan Al-Akhir (yang paling akhir dari semua manifestasi), Az- Zhahir (manifestasi yang nampak Nyata dan tegas; Realitas Absolut diluar khayalan) dan Al-Bathin... (realitas yang tidak nampak dalam manifestasi yang nampak, sumber dari yang gaib; Diri Absolut diluat diri khayal) (Tak ada apapun selain HU).” (Al- Qur'an 57:3)
17. “...Kami lebih dekat kepadaNya daripada urat lehernya (dalam dimensi-dimensi otak)!” (Al-Qur'an 50:16)
18. “... Dan Dia bersama kalian (asal keberadaan kalian)dimana pun kalian berada (karena realitas kalian ada beserta Nama-namaNya)... (Ini menunjuk kepada kesatuan wujud diluar ilusi dualitas).” (Al-Qur'an 57:4)
19. “... Maka kemana pun kalian berpaling, ada wajah Allah (kalian berhadap-hadapan dengan manifestasi fitur- fitur yang ditunjuk oleh Nama-nama Allah)..” (Al-Qur'an 2:115)
20. “... Waspadalah! Sungguh Dia itu Al-Muhith (yang Esa yang membentuk wujud segala sesuatu dengan fitur-fitur Nama-namaNya).” (Al-Qur'an 41:54)
21. “...Takutlah kepada Ku (karena kalian akan menghadapi akibat dari perbuatan kalian berdasarkan mekanika sistemnya; sunnatullah), jika kalian termasuk orang-orang yang beriman.” (Al-Qur'an 3:175)
22. “... Yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia tidak memiliki keyakinan akan ayat-ayat Kami (mereka tidak mampu melihat fitur-fitur dari Nama-nama yag menyusun keberadaan mereka).” (Al-Qur'an 27:82)
23. “... Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka (ide-ide dan keinginan-keinginan yang dibentuk oleh pengkondisian mereka) setelah apa yang telah datang kepadamu dari ilmu, jadilah golongan orang-orang yang berdosa (orang-orang yang menghukum diri mereka sendiri karena gagal memahami realitas esensial mereka).” (Al-Qur'an 2:145)
24. “Hadap kan wajahmu sebagai seorang Hanif (tanpa konsep tuhan-berhala, tanpa berbuat syirik kepada Allah, yakni dengan kesadaran yang tidak mendua) kepada Agama yang Satu (satu-satunya sistem dan tatanan), fitrah alami dari Allah (yakni sistem dan mekanisme utama dari otak) yang atasnya Allah menciptakan manusia. Tidak ada perubahan dalam penciptaan oleh Allah. Ini adalah Sistem yang berlaku tiada hingga (diin al-qayyim) tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.” (Al-Qur'an 30:30)
25. “Dan kami telah menciptakan langit (tahap-tahap manifestasi yang berkenaan dengan fitur-fitur yang ditunjuk oleh Nama-nama) dan bumi (dunia khayal manusia) dan segala sesuatu di antaranya dengan Kebenaran Absolut.” (Al- Qur'an 15:85)
26. “... Katakanlah: 'Allah' dan biarkanlah mereka bersenang-senang di dalam percakapan kosong mereka (dunia khayal mereka) dan tenggelam didalamnya.” (Al- Qur'an 6:91)
27. “... Dan bukan engkau yang melempar ketika engkau (diri khayal; ego) melempar, melainkan Allah yang melempar..” (Al-Qur'an 8:17)
28. “Dia tidak ditanya atas apa yang diperbuat Nya! (karena tidak ada dualitas!)..” (Al-Qur'an 21:23)
29. “... Dia menciptakan apapun yang dikehendaki Nya..” (Al-Qur'an 42:49)
30. “... Sungguh, Allah melakukan apa yang dikehendaki Nya (Dia membentuk apa yang dikehendakiNya untuk mewujudkannya dari ilmuNya dengan kekuasaanNya; Ilmu – Kehendak – Kekuasaan).” (Al-Qur'an 22:14)
31. “... Allah melakukan sesuai kehendakNya (Allah mewujudkan fitur-fitur dari Nama-namaNya yang Dia iginkan!).” (Al-Qur'an 14:27)
32. “... Allah memungkinkan penglihatan kepada realitas esensial terdalam kepada siapa yang dikehendaki Nya.” (Al-Qur'an 22:16)
33. “... Allah (Nama-nama [beragam komposisi fitur-fitur struktural yang menyusun keberadaan] dalam esensi manusia) memungkinkan realisasi Nur-nya (ilmu mengenai Realitas Absolut diluar apa yang nampak) kepada siapa yang Dia kehendaki.” (Al-Qur'an 24:35)
34. “Barangsiapa dimungkinkan Allah untuk melihat hakikat inti dirinya yang terdalam, dia lah yang telah sampai kepada realitas..” (Al-Qur'an 7:178)
35. “Orang yang dimungkinkan Allah melihat realitas esensialnya yang terdalam tidak akan pernah tersesat!..” (Al-Qur'an 39:37)
36. “... Allah memungkinkan orang-orang yang kembali kepadaNya untuk menyadari realitas batin mereka!” (Al-Qur'an 42:13)
37. “Dia menganugerahkan hikmah (sistem yang dengannya fitur-fitur dari Nama-nama diwujudkan) kepada siapa yang dikehendaki Nya, dan barangsiapa diberi hikmah pasti telah diberi manfaat yang banyak. Dan tidak seorangp un akan memahami ini kecuali orang-orang yang berakal dan pandai bertafakur.” (Al-Qur'an 2:269)
38. “Allah memilih (memungkinkan seseorang untuk memahami realitas batinnya) bagi Diri Nya kepada siapa yang dikehendaki Nya..” (Al-Qur'an 42:3)
39. “...Demikianlah karunia Allah (realisasi fitur-fitur dari Nama-nama Allah yang sangat luas), yang Dia berikan kepada siapapun yang dikehendaki Nya..” (Al-Qur'an 57:21)
40. “Dan barangsiapa dikehendaki Allah untuk menyadari realitas esensialnya, Dia buka dadanya (pemahaman terdalamnya) kepada Islam (kepada kesadaran akan keberserahdiriannya) dan barangsiapa dikehendaki Nya sesat, Dia membuat dadanya sempit dan sesak, seolah dia sedang mendaki ke langit!..” (Al-Qur'an 6:125)
41. “...tapi Allah membersihkan (dari diri khayalnya; ego) siapa yang dikehendaki Nya..” (Al-Qur'an 24:21)
42. “Orang yang membersihkan (kesadarannya) telah berhasil.” (Al-Qur'an 91:9)
43. “Ketahuilah dengan baik, bah wa (jika kalian tidak memenuhi ajakan ini) Allah akan membuat penghalang di antara kesadaran dan hatinya (Allah menciptakan rintangan di antara emosi-emosinya dan akalnya, membiarkannya pada keadaan wujud emosional yang menyusun nerakanya melalui sistem otak) dan menghalanginya. KepadaNya kalian akan dibangkitkan kembali (kalian akan tinggal di alam dimana Realitas Absolut menjadiNyata; kalian akan dievaluasi dengan fitur-fitur dari Nama-nama yang menyusun esensi kalian).” (Al- Qur'an 8:24)
44. “... Di setiap saat, HU (Dzat Absolut keberadaan) mewujudkan Diri Nya dengan cara yang lain.” (Al-Qur'an 55:29)
45.“Allah melenyapkan apa yang dikehendaki Nya atau membentuk (menjadi realitas yang nampak, apa yang dikehendakiNya), dan bersamanya ada Induk Kitab (ilmu utama; ilmu mengenai cara dimana Nama-nama mewujud di setiap saat).” (Al-Qur'an 13:39)
46. “Keputusan Ku (aturanKu) tidak akan berubah..” (Al-Qur'an 50:29)
47. “...Dan Allah memberi rezeki (baik rezeki yang terbatas untuk kehidupan jasmani dan rezeki yang tak higga yang berkenaan dengan kesadaran akan realitas batin dan manfaatnya) kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa hisab.” (Al- Qur'an 2:212)
48. “...Kepada masing-masing kalian Kami tetapkan hukum (aturan-aturan dan kondisi-kondisi mengenai gaya-hidup) dan metode (sistem yang berdasarkan pada realitas yang kokoh yang tidak berubah menurut waktu)..” (Al-Qur'an 5:48)
49. “Rasul (Muhammad saw) beriman kepada apa yang diwahyukan (ilmu yang muncul dari kedalaman-kedalaman dimensional) kepadanya (kepada kesadarannya) dari Rabb-nya (fitur-fitur dari Nama-nama Allah yang menyusun realitas esensialnya).” (Al-Qur'an 2:285)
50. “...Kami tidak membeda-bedakan di antara (cara- cara ilmu Allah diwahyukan kepada) Rasul-rasul Nya..” (Al- Qur'an 2:285)
51. “...Seandainya Allah menghendaki, Dia tentu memungkinkan kesadaran akan realitas absolut kepada semua umat manusia..” (Al-Qur'an 13:31)
52. “Dan seandainya Kami menghendaki, tentu Kami telah memung kinkan setiap mahluk (diri khayal; ego) menyadari realitas esensialnya, tapi perkataan Ku: 'Aku pasti mengisi Neraka (kondisi-kondisi untuk mewujudkan konfigurasi khusus dari fitur-fitur Nama-nama yang dihasilkan dalam suasana kehidupan neraka) dengan jin dan manusia bersama-sama' pasti terlaksana.” (Al-Qur'an 32:13)
53. “Seandainya Rabb-mu (realitas Nama-nama yang menyusun esensimu) berkehendak, semua yang hidup di muka bumi tentu memiliki iman (dalam fitur-fitur Nama- nama Allah yang menyusun keberadaannya dan semua yang mewujud melaluinya), semuanya... Maka, apakah engkau mau memaksa orang-orang menjadi beriman? Dan tidak satu jiwa pun akan beriman kecuali komposisi unik dari Nama-nama Allah yang menyus un esensinya mengijinkan.” (Al-Qur'an 10:99-100)
54. “Tidak ada lagi keharusan bagi Rasul kecuali menyampaikan ilmu (mengenai realitas dan ketentuan- ketentuannya)..”(Al-Qur'an 5:99)
55. “Tidak ada kewajiban dalam (menerima) agama (sistem dan tatanan Allah; sunnatullah)..” (Al-Qur'an 2:256)
56. “...dan tidak akan pernah ada derita kecuali jika didatangkan seorang Rasul yang mengajarkan realitas absolut.” (Al-Qur'an 17:15)
57. “Dan Kami tidak mendatangkanmu kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam (manusia).” (Al-Qur'a 21:107)
58. “...tapi (dia adalah) Rasul Allah, penutup para Nabi (puncak kesempurnaan).” (Al-Qur'an 33:40)
59. “Wahai yang berselimut; bangun dan bangkitlah!” (Al-Qur'an 74:1-2)
60.. “Katakanlah (Ya Rasul): 'Aku manusia biasa seperti kalian (kecuali mengenai ilmu Allah yang disigkapkan kepadaku [Risalah], kita memiliki realitas yang sama).” (Al-Qur'an 18:110)
61. “Dan taatilah Allah dan Rasulnya..” (Al-Qur'an 8:46)
62. “Sugguh, agama (sistem dan tatanan) di sisi Allah adalah Islam (seluruh ciptaan dalam keadaan berserahdiri, sadar atau tidak sadar akan fitur-fitur dari Nama-nama)..” (Al-Qur'an 3:19)
63. “Dan siapapun yag mencari agama (sistem dan tatanan) selain dari Islam (kesadaran akan keberserahdirian) pencariannya tidak akan berhasil!..” (Al-Qur'an 3:85)
64. “Orang yang hatinya (esensinya) telah dibukakan Allah untuk memahami Islam, bukankah dia di atas Nur (ilmu) yang disingkapkan oleh Rabb-nya (realitas esensialnya)?..” (Al-Qur'an 39:22)
65. “Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu (raihan ilmu agamamu) dan disempurnakan pertolongan Ku atasmu dan telah disetujui bagimu Islam (kepasrahan sempurna kepada Allah) sebagai (pemahaman akan) agama..” (Al-Qur'an 5:3)
66. “HU lah yang membentuk (memrogram) kalian di dalam rahim (mekanisme produktif di dalam esensi kalian; rahimiyyah) sesuai keinginan Dia..” (Al-Qur'an 3:6)
67. “...Tapi jika kebaikan mendatangi mereka, mereka berkata, 'Ini dari Allah'; dan jika keburukan menimpa mereka, mereka berkata, 'Ini dari kalian.' Katakanlah, 'Semua [hal] dari Allah..'” (Al-Qur'an 4:78)
68. “Rabb kalian (realitas Nama-nama yang menyusun esensi kalian) menciptakan dan memilih sesuka Dia, mereka tidak memiliki kehenda k (atau pilihan) bebas..” (Al-Qur'an 28:68)
69. “Siapakah yang membuat kehidupan (kesadaran akan hidup dengan Nama-nama Hayy) dari kematian (keberadaan jasmaniah yang sia-sia) dan yang membuat kematian (keadaan buta akan realitas diri sendiri atau realitas mahluk lain; membatasi wujud diri hanya sekedar tubuh jasmani da beranggapan bahwa hidup akan berakhir apabila tubuh hancur di dalam tanah) dari kehidupan (padahal dari realitas esensialnya dia itu hidup)? Siapakah yang melakukan pengha kiman? Mereka akan mengatakan, 'Allah'..” (Al-Qur'an 10:31)
70. “...Dan barangsiapa bersyukur, dia bersyukur bagi dirinya sendiri (kesadaran dan evaluasi terhadap kesempurnaan esensi dirinya)..” (Al-Qur'an 27:40)
71. “Apabila bencana [tunggal] menimpa kalian, meskipun kami telah menimpakan [kepada musuh] dua kali lebih berat, kalian mengatakan, 'Mengapa dan bagaimana ini terjadi?' Katakanlah, 'Itu terjadi dari kalian sendiri (ego kalian)'. Su gguh, Allah itu Qadir (pemilik kekuasaan yang sinambung dan tak hingga) atas segala sesuatu.” (Al-Qur'an 3:165)
72. “...Orang yang pasrah dan bertawakal kepada Allah, Allah cukup baginya (orang yang beriman kepada kekuatan-kekuatan yang berkenaan degan fitur-fitur dari Nama- nama yang menyusun esensi dirinya dan selaras dengan ketentuan-ketentuannya, kekuatan-kekuatan itu akan selalu cukup baginya).” (Al-Qur'an 65:3)
73. “...Carilah manifestasi sinambung dari Nama- nama Allah (dari esensi kalian yang berkenaan dengan Uluhiyyah; dari kekuatan Nama-nama yang menyusun keberadaan kalian) dan bersabarlah..” (Al-Qur'an 7:128)
74. “Dan Rabb kalian telah menetapkan bahwa kalian hanya mengabdi kepadaNya (Dia menciptakan kalian untuk mewujudkan fitur-fitur dari Nama-namaNya)..” (Al-Qur'an 17:23)
75. “Aku ciptakan jin dan manusia agar mereka mengabdi kepada Ku (dengan cara mewujudkan fitur-fitur dari Nama-namaKu).” (Al-Qur'an 51:56)
76. “Dia itu al-Badii (Pencipta langit [kesadaran] dan bumi [tubuh jasmani] yang membuat mahluk-mahluk tanpa contoh sama sekali atau kesamaan). Apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya mengatakan kepadanya, 'Jadilah,' maka jadilah ia.” (Al-Qur'an 2:117)
77. “...Padahal Allah lah yang menciptakan kalian dan semua yang kalian kerjakan.” (Al-Qur'an 37:96)
78. “Tidakkah kalian melihat bahwa kepada Allah bersujud apapun yang di langit dan apapun yang di bumi, matahari, bulan, bintang-bintang, gunung-gunu ng, pepohonan, mahluk-mahluk melata dan banyak manusia? Tapi banyak yang pantas menerima azab. Dan barangsiapa dihinakan Allah, baginya tidak ada ada pemberi kemuliaan. Sungguh, Allah melaksanakan apa yang dikehendaki Nya.” (Al-Qur'an 22:18)
79. “Katakanlah: 'Setiap orang bertindak menurut program penciptaannya (fitrah alaminya) '..” (Al-Qur'an 17:84)
80. “Dan kepun yaan Dia siapapun yang di langit (mahluk-mahuk sadar) dan di bumi (mahluk-mahluk jasmaniah). Demikianlah, semuanya dalam keadaan patuh kepadaNya (dalam mewujudkan fitur-fitur dari Nama-namaNya)..” (Al- Qur'an 30:26)
81. “...Ketujuh langit (semua ciptaan di dalam ketujuh dimensi kesadaran) dan bumi (tubuh-tubuh jasmani) dan apapun yang di dalamnya melanjutkan keberadaan mereka melalui Dia (tasbih). Dan tidak ada satu pun yang melanjutkan keberadaannya tanpa melalui hamd-Nya (realitas Nama-nama yang menyusun esensi diri [Rabb] adalah evaluator dari keberadaan yang sinambung ini), tapi kalian tidak memahami [cara, ungkapan, kecenderungan] tasbih mereka..”(Al-Qur'an 17:44)
82. “...Tidak ada satu mahluk bergerak pun melainkan Dia memegang keningnya (otaknya; fitur-fitur dari Nama-nama Allah!)..” (Al-Qur'an 11:56)
83. “Kalian tidak bisa berkehendak kecuali Allah menghen daki (kehendak kalian adalah kehendak Allah)..” (Al- Qur'an 76:30)
84. “Sungguh, Kami ciptakan segala sesuatu dengan programnya (qadar).” (Al-Qur'an 54:49)
85. “Dan tidak ada satu hal pun yang khazanahnya (kekuatan yang menyusunnya) tidak bersama kami! Dan kami singkap kan (kekuatan/fitur-fiturnya) menurut programnya. Ketentuan-ketentuan dari program inti penciptaannya membuka secara berurutan,” (Al-Qur'an 15:21)
86. “Tidak ada bencana yang menimpa kalian di bumi (pada tubuh kalian dan dunia luar) atau di antara kalian sendiri (dunia batin kalian) yang belum tercatat di dalam kitab (terbentuk dalam dimensi ilmu) sebelum Kami wujudkan! Sungguh bagi Allah hal ini mudah. Kami sampaikan ini kepada kalian agar kalian tidak berputus asa atas apa yang luput dari kalian atau merasa bangga atas apa yang Kami berikan kepada kalian, karena Allah tidak suka dengan orang yang bangga dan sombong!” (Al-Qur'an 57:22-23)
87. “...Mungkin kalian benci akan sesuatu padahal itu baik bagi kalian; dan mungkin kalian mencintai sesuatu padahal itu buruk bagi kalian. Dan Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahuinya.” (Al-Qur'an 2:216)
88. “Apap un yang baik yang mendatangi kalian adalah dari Allah, tapi apapun keburukan yang datang kepada kalian adalah dari diri kalian sendiri (karena menuruti keyakinan kalian yang terkondisikan termasuk 'aturan moral' yang kalian ambil)..” (Al-Qur'an 4:79)
89. “...Sungguh, dzikir (mengingat) kepada Allah itu Akbar (memungkinkan seseorang merasakan Akbariyyah –Keagungan Absolut)..” (Al-Qur'an 29:45)
90. “...dan banyak-banyaklah berdzikir (merenungkan tentang kekuatan Nama-nama yang menyusun esensi kalian) kepada Allah agar kalian dapat mengatasi kesukaran dan mencapai keselamatan.” (Al-Qur'an 8:45)
91. “...Dan ingatlah (berdzikir kepada) Dia, hingga tingkat kesadaran akan realitas esensial kalian yang terdalam.” (Al-Qur'an 2:198)
92. “Allah tidak pernah membebani siapapun melampaui kemampuannya..” (Al-Qur'an 2:286)
93. “Ingatlah (dzikir) fitur-fitur dari Nama-nama yang menyusun esensi kalian; Rabb kalian, dan berkhal watlah kepada Nya dengan pengabdian yang sempurna.” (Al-Qur'an 73:8)
94. “Maka, ingatlah (dzikir) kepadaKu; agar Aku mengingat kalian.” (Al-Qur'an 2:152)
95. “...Dan ingatlah Allah dikala berdiri, duduk atau [berbaring] pada sisi-sisi (tubuh) kalian (yakni, rasakan Dia dalam keberadaan kalian di setiap saat)..” (Al-Qur'an 4:103)
96. “Mereka (orang-orang yang telah mencapai hakikat realitas) mengingat Allah ketika berdiri atau dudu k atau [berbaring] pada sisi-sisi (tubuh) mereka..” (Al-Qur'an 3:191)
97. “Dan jika kalian mengutarakan pikiran-pikiran kalian (atau menyembunyikannya), ketahuilah bahwa sungguh Dia mengetahui rahasia (dalam kesadaran kalian) [bahkan] yang lebih dalam dari itu (Nama-nama yang sesungguhnya yang menyusunnya).” (Al-Qur'an 20:7)
98. “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kebaikan-kebaikan duniawi kalian dan anak-anak kalian menghalangi kalian dari mengingat Allah (mengingat diri hakiki kalian dan pengalaman yang dihasilkannya). Dan barangsiapa melakukannya – mereka itulah orang-orang yang merugi!” (Al-Qur'an 63:9)
99. “Dan orang yang berpaling dari mengingat Ku (realitas absolut yang Aku ingatkan kepadanya) Sungguh akan memiliki kehidupan yang terbatas (terbatasi oleh kondisi- kondisi tubuh dan pikirannya), dan Kami akan membangkitkannya kembali dalam keadaan buta di hari (periode) kebangkitan.” (Al-Qur'an 20:124)
100. “Mereka (benda-benda/berhala yang mereka sembah)akan berkata, ' Subhan, Engkau! Mustahil bagi kami mengambil sekutu selain Engkau'. Tapi apabila engkau memberi kenyamanan kepada mereka dan bapak-bapak mereka, mereka melupakan ilmu mengenai realitas dan memperturutkan kesenangan- kesenangan jasmani yang akhirnya menghancurkan mereka.” (Al-Qur'an 25:18)
101. “...Dan barangsiapa terbutakan (oleh hal-hal eksternal) dari mengingat Rahman (untuk mengingat bahwa realitas esensialnya terdiri dari Nama-nama Allah dan karenanya meninggalkan ketentuan-ketentuannya) Kami angkat untuknya Setan (khayalan; ide bahwa dia hanyalah tubuh jasmani dan hidup hanyalah untuk mengejar kesenangan jasmani) dan (keyakinan) ini akan menjadi identitasnya (yang baru)! Dan sungguh, ini akan menyimpangkan mereka dari jalan [menuju realitas] sementara mereka mengira berada di jalan yang benar.” (Al-Qur'an 43:36-37)
102. “Setan (kejasmanian; ide bahwa wujud ini hanyalah tubuh fisik semata) telah menguasai mereka dan membuat mereka lupa untuk mengingat Allah (realitas diri yang telah diingatkan, dan bahwa mereka akan meninggalkan tubuh mereka dan hidup kekal sebagai 'kesadaran' yang terdiri dari Nama-nama Allah!) Mereka adalah kawanan Setan (mereka yang mudah menerima godaan setan dan yang menganggap diri mereka hanya sebagai tubuh fisik semata). Waspadalah, sangat pasti bahwa golongan Setan akan sangat merugi!” (Al-Qur'an 58:19)
103. “[adalah] orang yang perdagangan dan urusan dunianya tidak melalaikan mereka dari dzikir kepada Allah (mengingat realitas esensial mereka) dan melaksanakan shalat (merasakan esensi diri) dan menunaikan zakat (berbagi tanpa menuntut imbalan).” (Al-Qur'an 24:37)
104. “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya tentang Aku – sungguh Aku Qarib (sedemikian dekatnya sehingga kalian tiada; hanya Aku yang ada... Ingatlah ayat 'Aku lebih dekat dibanding urat leher'). Aku mengabulkan orang yang kembali kepadaKu dan memohon kepada Ku (dalam doa)..” (Al-Qur'an 2:186)
105. “...Dan kalian tidak akan pernah mendapati di dalam Sistem (jalan) Allah (sunnatullah) perubahan apapun.” (Al-Qur'an 48:23)
106. “...Kalian tidak akan pernah melihat perubahan di dalam sunnatullah (mekanika sistemnya Allah).” (Al-Qur'an 35:43)
107. “Peliharalah shalat (doa; kembali kepada Allah) dengan khusyu [terkhusus] shalat tengah-tengah (shalat Ashar – rasa sinambung mengenai realitas ini dalam kesadaran diri)..” (Al-Qur'an 2:238)
108. “Celakalah orang-orang yang shalat (karena tradisi), yang lalai (terhijab) dari (merasakan makna) shalat mereka (yang merupakan asensi [mi'raj] kepada realitas esensial yang terdalam; Rabb mereka).” (Al-Qur'an 107:4-5)
109. “Mereka (orang-orang beriman) berkhidmat karena melihat fitur-fitur dari Nama-nama Allah.” (Al-Qur'an 23:2)
110. “...Di antara hamba-hambaNya, hanya orang- orang yang mempunyai ilmu (mengenai apa yang ditunjuk oleh nama Allah dan yang mengetahui Kekuasaannya) yang sungguh merasa khidmat kepada Allah! (menyadari ketiadaan mereka karena keagunganNya)..” (Al-Qur'an 35:28)
111. “Sungguh, aku hadapkan wajahku (kesadaranku), bersih dari konsep penuhanan (Hanif), kepada ' Al-Fathir ' (Dia yang menciptakan segala sesuatu terprogram sesuai tujuannya) yang menciptakan langit dan bumi, dan aku buka nlah dari golongan yang menduakan (musyrik).” (Al-Qur'an 6:79)
112. “Tidak kah kalian melihat orang yang mempertuhan kan ' hawa '-nya (hasrat-hasrat insting, bentuk jasmaniah, diri khayal)..!” (Al-Qur'an 25:43)
113. “Sungguh, Allah tidak mengampuni syirik (nyata atau diskrit [tersendiri], yakni beranggapan, langsung atau tidak langsung, keberadaan 'lain' selain Allah, baik obyek eksternal maupun ego kita sendiri [diskrit]; sehingga memecah realitas tak- mendua), tapi Dia mengampuni dosa-dosa yang lebih kecil dari ini (maa duuna) ('dosa yg lebih kecil' di sini berkonotasi dengan persepsi bahwa tindakan-tindakan diawali oleh diri/ego bukannya oleh Allah), sekehendak Dia..” (Al-Qur'an 4:48)
114. “...Sungguh, jika kalian hidup dalam keadaan mendua (syirik), semua yang kalian kerjakan tentu menjadi sia-sia dan kalian tentu menjadi orang-orang yang merugi..” (Al-Qur'an 39:65)
115. “Akan Kami masukkan rasa takut kedalam hati orang-orang yang mempertuhankan ego mereka (dualitas) atas Nama-nama Allah yang menyusun esensi mereka, dan yang menutupi realitas absolut di dalam diri, meskipun tidak ada bukti bah wa identitas-ego mereka ada! Dan tempat tinggal mereka adalah api itu..” (Al- Qur'an 3:151)
116. “...Sungguh, dualitas adalah ketidakadilan/ dosa yang sangat besar (dualitas, yang menunjukkan pengingkaran terhadap fitur-fitur hakiki yang dirujuk dengan Nama-nama Allah, menuntun kepada tercerabutnya diri dari fitur-fitur inti ini).” (Al- Qur'an 31:13)
117. “Sungguh orang-orang yang musyrik (yang mengklaim keberadaan identitas-ego mereka disamping Keesaan Absolut) telah terkontaminasi (kotor/najis)..” (Al-Qur'an 9:28)
118. “...Tidak ada yang menyentuhnya (yakni menjadi tercerahkan dengan ilmu mengenai Realitas Absolut) kecuali orang yang tersucikan (dari kotoran syirik - dualitas - sifat hewani).” (Al-Qur'an 56:79)
119. “Jangan menganggap adanya sosok tuhan (manifestasi eksterior dari kekuasaan atau diri khayal kalian) disamping Allah. Karena tidak ada Tuhan. Hanya ada HU! Segala sesuatu (dari segi kebendaannya) sebenarnya tiada, hanya wajah HU (hanya yang berkenaan dengan Realitas Absolut) yang ada!..” (Al-Qur'an 28:88)
120. “Jangan membuat [di dalam pikiran kalian] tuhan yang lain disamping Allah (jangan menuhankan diri khayal kalian)! Atau kalian akan mendapati diri kalian hina dan diabaikan (karena syirik, pemahaman mendua, kalian akan terbatasi oleh batas-batas ego kalian bukannya mewujudkan potensi tak hingga dari esensi kalian).” (Al-Qur'an 17:22)
121. “Allah mengetahui pasti bahwa tiada yang lain kecuali Dia. Dialah HU, tak ada yang lain, hanya ada HU... dan (begitu pula) kekuatan-kekuatan (potensi-potensi) dari Nama-namaNya (malaikat-malaikat; komposisi fitur-fitur yang mewujud melalui ilmu mengenai realitas) demikian juga orang-orang yang berilmu (mereka yang memiliki ilmu ini juga mengetahui, dan bersaksi terhadap realitas ini) dan memelihara diri mereka sesuai dengan kebenaran ini..” (Al-Qur'an 3:18)
122. “Sean dainya di dalam keduanya (langit [makna]dan bumi [tindakan]) ada tuhan-tuhan disamping Allah, pastilah sistem ini telah rusak tatanannya. Maha Agung (subhan) Allah, Rabb-nya Singgasana (yang menciptakan dan membentuk keberadaan dari potensial quantum, dengan kehendakNya) melampaui definisi yang mereka sifatkan kepadaNya.” (Al-Qur'an 21:22)
123. “Maha Ag ung Dia yang membentuk rasi-rasi bintang di langit (materialisasi beragam kelompok komposisional dari Nama-namaNya di tingkat makro)..” (Al- Qur'an 25:61)
124. “Sungguh, Kami telah menghiasi langit dunia (otak manusia yang terkonfigurasi) dengan planet-planet (data astrologis) dan melindunginya dari setiap Setan yang membangkang (kesadaran murni diluar jangkauan gangguan- gangguan khayal).” (Al-Qur'an 37:6-7)
125. “...Dan bintang-bintang mengikuti dan mengabdi kepada perintahNya (bintang-bitang juga merupakan manifestasi makna-makna dari Nama-nama yang menyusun esensinya)..” (Al-Qur'an 16:12)
126. “Dia mengatur bumi (otak) dari langit (melalui energi elektromagnetik kosmik yang berasal dari fitur-fitur Nama- nama dalam bentuk rasi-rasi bintang [tanda-tanda bintang] yang mempengaruhi otak ke dua di dalam perut dan kemudian kesadaran, atau dari perspektif internal, melalui Nama-nama yang mewujud di dalam otak berdasarkan realitas holografik)..” (Al-Qur'an 32:5)
127. “Allah adalah Dia yang menciptakan tujuh langit dan bumi, yang serupa dengann ya. Perintah (Nya) terus mewujud di antara mereka (pengaruh-pengaruh astrologis yang juga merupakan manifestasi Nama-nama Allah dan pengaruhnya pada ciptaan).” (Ayat ini mesti direnungkan dalam- dalam!) (Al-Qur-an 65:12)
128. “Dan sungguh HU lah Rabb-nya (bintang) Sirius!” (Al-Qur'an 53:49)
129. “Dan menuntun kepada realitas dengan (Nama-nama yang menyusun esensi dari) bintang-bintang (ahli realitas, hadits: 'Para sahabatku bagaikan bintang-bintang; siapapun dari mereka yang kalian ikuti, kalian akan mencapai kebenaran')..!” (Al-Qur'an 16:16)
130. “Tidak adakah masa (dahr), dikala nama manusia tidak disebut? (Apa artinya sepotong es di dalam samudera yang sangat luas? Yakni ketika manusia belum mewujud; dia merupakan bakal yang belum mewujud di dalam dimensi Nama-nama).” (Al-Qur'an 76:1)
131. “Dan [ingatlah] ketika Rabb-mu mengambil dari anak-anak Adam, dari sulbi-sulbi (mani, gen-gen) mereka, keturunan-keturunan mereka dan membuat mereka bersaksi kepada diri mereka sendiri, {dengan bertanya kepada mereka], 'Bukankah Aku Rabb kalian?' dan mereka berkata, 'Benar, kami bersaksi!' [Mengenai ini Kami mengingatkanmu] – agar kalian tidak mengatakan di hari Kebangkitan, 'Kami terhijab (tidak mengetahui ilmu ini) dari ini' (Ini merujuk kepada manusia yang diciptakan dengan fitrah Islam).” (Al-Qur'an 7:172)
132. “Dan mereka (para Rabbi) bertanya kepadamu, [Ya Muhammad], tentang ruh. Katakanlah, 'Ruh berada dalam perintah Rabb-ku (Amr; manifestasi Nama-nama). Dan kalian diberi sedikit pengetahuan mengenai ilmu ini' (jawaban ini adalah untuk para Rabbi yang mengajukan pertanyaan ini).” (Al-Qur'an 17:85)
133. “Aku akan membuat di muka bumi (tubuh jasmani) seorang khalifah (mahluk sadar yang akan hidup dengan pengetahuan akan Nama-nama).” (Al-Qur'an 2:30)
134. “Dan Dia mengajarkan (mewujudkan dan memogram) kepada Adam semua Nama-nama (semua potensi berkenaan dengan Nama-nama)..” (Al-Qur'an 2:31)
135. “Sungguh Kami menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik (dengan fitur-fitur dari Nama-nama). Kemudian Kami rendahkan dia serendah-rendahn ya (kepada dunia pengkondisian mereka).” (Al-Qur'an 95:4-5)
136. “Siapakah yang menciptakan kalian, membentuk kalian (menciptakan kalian dengan program untuk membentuk otak kalian, kesadaran individu dan ruh) dan menyeimbangkan kalian (proses kerja otak kalian, kesadaran dan ruh)! Bentuk apapun (manifestasi Nama-nama) yang Dia kehendaki untuk kalian, Dia mengkonfigurasikan komposisi kalian sesuai dengannya.” (Al-Qur'an 82:7-8)
137. “Demi diri dan yang Esa yang membentuk (otak), dan mengilhaminya (kesadaran individu) (dengan pemahaman mengenai) kejahatannya (kapasitas untuk tersesat dari Realitas dan Sistem) dan ketakwaannya (perlindungan).” (Al-Qur'an 91:7-8)
138. “Dan mengabdilah kepada Rabb-mu hingga datang kepadamu keyakinan! (penglihatan bahwa identitas atau egomu hanyalah ilusi dan tiada, dan satu-satunya realitas yang absah adalah Nama-nama; bahwa kematian adalah realisasi dari realitas absolut; pengalaman Wahidul Qahhar) (setelah keyakinan ini, pegabdian kepada Rabb seseorang akan berlanjut sebagai akibat alami dari proses ini)” (Al-Qur'an 15:99)
139. “Dan manusia hanya akan menerima akibat (hasil) dari perbuatannya sendiri (yang mewujud melalui dirinya; pikiran-pikiran dan tindakan-tindakannya, karena sistem pemicu).” (Al-Qur'an 53:39)
140. “Selama periode ini, setiap kesadaran individu akan ditanya atas apa yang telah dikerjakann ya (menghadapi akibat dari perbuatan-perbuatannya), tiada kezaliman [yang akan dilakukan] dalam masa ini; sungguh, Allah langsung memberikan akibat dari tindakan- tindakan seseorang.” (Al-Qur'an 40:17)
141. “...Dan kalian tidak akan mendapat balasan kecuali untuk apa yang telah kalian kerjakan (tindakan- tindakan kalian sendiri)!” (Al-Qur'an 36:54)
142. “...Dan Allah tidak menyebabkan mereka menderita (mengazab), tapi mereka sendiri lah (diri yang mereka bangun, identitas-ego) yang menyebab kan mereka menderita.” (Al-Qur'an 29:40)
143. 'Dan ada tingkatan-tingkatan berdasarkan apa yang mereka wujudkan, agar mereka dibalas sepenuhnya atas perbuatan-perbuatan mereka, tanpa dizalimi sedikitpun.” (Al-Qur'an 46:19)
144. “Sungguh, kalian akan merasakan azab yang pedih. Dan kalian ddak akan menerima balasan kecuali atas apa yang telah kalian kerjakan (tindakan-tindakan kalian sendiri).” (Al-Qur'an 37:38-39)
145. “Ini adalah hasil dari apa yang diperbuat tangan kalian. Sungguh, Allah tidak pernah menzalimi hamba-hamba [Nya] (Allah bukan penyebab dari persepsi kalian yang mendua; ego atau identitas yang kalian bangunlah yang menyifatkan wujud terpisah pada dirinya sendiri, dan karenanya menyebabkan dualitas [syirik] yang menuntun kepada penderitaan/azab).” (Al-Qur'an 22:10)
146. “Dan kehidupan duniawi yang nampak ini (tingkat kesadaran terendah) tidak lain hanyalah kesenangan (pengalihan yang menipu dari yang nyata) dan permainan (dimana kita hanya mengambil peran sesuai naskah cerita)!” (Al- Qur'an 29:64)
147. “Sadarilah dengan baik bahwa kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan dan hiburan dan hiasan dan berbangga-bangga satu dengan lainnya serta berlomba- lomba dalam kekayaan dan anak... Hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan duniawi hanyalah tipuan.” (Al-Qur'an 57:20)
148. “Dan pasti Kami akan menguji kalian (ihwal mendua kalian, syirik) dengan rasa takut dan lapar dan kehilangan harta dan jiwa (jiwa orang-orang yang kalian cintai) serta hasil usaha kalian, namun sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (orang- orang yang menahan diri dari bereaksi sontak dan menunggu dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya).” (Al-Qur'an 2:155)
149. “Kalian tidak akan pernah merasakan esensi realitas (albirra) hingga kalian melepaskan apa-apa yang kalian cintai..”(Al-Qur'an 3:92)
150. “...Mereka hanya mengikuti asumsi dan hasrat- hasrat khayalan dari ego mereka (meskipun) Ilmu mengenai Realitas sungguh telah datang kepada mereka dari Rabb (realitas Nama-nama yang menyusun esensi mereka) mereka.” (Al-Qur'an 53:23)
151. “Dan mereka tidak mempunyai bukti darinya. Mereka hanya mengikuti asumsi-asumsi tak berdasar, dan sungguh asumsi tidak pernah mencerminkan kebenaran.” (Al-Qur'an 53:28)
152. “Asumsi kalian tentang Rabb kalian membawa kalian kepada kebinasaan, dan menjadikan kalian orang- orang yang merugi.” (Al-Qur'an 41:23)
153. “Hai orang-orang yang beriman, hindarilah banyak prasangka (dugaan tentang hal-hal yang tidak kalian ketahui). Sungguh sebagian prasangka adalah dosa (menuntun kepada atau akibat dari dualitas). Dan jangan memata-matai orang lain (jangan menyelidiki atau ingin tahu perkara pribadi orang lain) dan jangan memfitnah. Apakah kalian suka memakan bangkai saudaranya? Kalian tentu jijik!..” (Al-Qur'an 49:12)
154. “Dan bagi semua orang telah ditetapkan rentang hidup nya. Maka apabila telah tiba akhir waktunya, mereka tidak dapat menundanya sesaat pun, ataupun mendahuluinya.[2]” (Al-Qur'an 7:34)
155. “Setiap kesadaran individu akan merasakan kematian (hidup tanpa tubuh biologis akan berlanjut kekal)..” (Al-Qur'an 3:185)
156. “Dan jangan pernah berpikir bahwa orang- orang yang terbunuh di jalan Allah itu mati. Mereka itu hidup bersama Rabb mereka, menerima rezeki (dari kekuatan yang berkenaan dengan realitas esensial terdalam mereka).” (Al-Qur'an 3:169)
157. “Mereka tidak akan merasakan kematian di dalamnya kecuali kematian yang pertama (mereka akan hidup selama-lamanya).” (Al-Qur'an 44:56)
158. “Selama masa itu (kehidupan kekal) mereka akan melihat seolah mereka tidak tinggal [di dunia] kecuali selama 'Ashiyyah' (sesaat matahari terbenam di ufuknya) atau sesaat senjakala.” (Al-Qur'an 79:46)
159. “Bagaimana bisa kalian mengingkari bah wa Nama-nama Allah menyusun esensi kalian (sesuai dengan makna huruf Ba)? Ketika kalian tak memiliki kehidupan (mati; tidak menyadari realitas hakiki kalian) dan Dia menghidu pkan kalian (dengan ilmu yang Dia singkapkan kepada kalian); kemudian Dia akan menyebabkan kalian mati (dari pemikiran bahwa kalian hanya tubuh jasmani semata), dan kemudian Dia akan menghidupkan kalian lagi (menyucikan kalian dari membatasi wujud kalian sebatas tubuh jasmani semata dan memungkinkan kalian hidup dalam ahwal kesadaran)... Pada akhirnya kalian akan melihat realitas diri kalian!” (Al-Qur'an 2:28)
160. “Dan Allah menyebabkan kalian tumbuh perlahan dari bumi seperti tanaman (tubuh yang berasal dari bumi melanjutkan hidupnya sebagai kesadaran). Kemudian Dia akan mengembalikan kalian kepadanya dan mengambil kalian darinya. Dan Allah telah menjadikan bagi kalian bumi sebagai tempat pertunjukan (lingkungan hidup), agar kalian berjalan-jalan di dalamnya, di jalan-jalan yang luas.” (Al-Qur'an 71:17-20)
161. “Maka apabila kematian akhirnya mendatangi salah satu dari mereka, dia berkata, ' Rabb-ku, kembalikan aku (ke kehidupan duia) agar aku bisa mengerjakan apa yang diperlukan bagi masa depanku yang kekal (hidup beriman yang sebelum ini tidak aku acuhkan atau tidak anggap penting; potensi yang tidak aku gunakan dan tidak aku aktifkan).' Tidak! (Mustahil untuk kembali!) Perkatannya sia-sia! (Permintaannya tidak dikenal di dalam sistem ini) dan di belakang mereka ada penghalang (istsmus, dimensi yang berbeda) hingga Hari mereka dibangkitkan kembali (mereka tidak bisa kembali; reinkarnasi, lahir kembali ke dunia adalah hal yang mustahil!). Maka apabila Sangkakala ditiup (apabila proses kebangkitan kembali, yakni awal baru dimulai), tidak ada hubu ngan (interaksi duniawi, hubungan keluarga, jabatan atau wajah-wajah yang dikenal) lagi di sana di antara mereka Hari itu, atau saling bertanya satu sama lain di antara mereka (dari sudut hubungan duniawi).” (Al-Qur'an 23:101)
162. “Pada masa itu bumi (tubuh) akan diganti dengan bumi yang lain (tubuh yang lain), dan begitu pula langit (kesadaran individu juga akan diubah kepada sistem persepsi yang lain)..” (Al-Qur'an 14:48)
163. “Mereka akan saling berbisik di antara mereka, 'Kalian hanya tinggal (di bumi) sepuluh [jam].” (Al-Qur'an 20:103)
164. “[Akan dikatakan] 'Kamu benar-benar tak menghiraukan ini (kalian hidup di dalam kepompong kalian), dan telah Kami hilangkan darimu hijabmu, maka penglihatanmu, mulai saat ini menjadi tajam.'“(Al-Qur'an 50:22)
165. “Bacalah ilmu (kitab) kehidupanmu! Cukuplah dirimu sendiri (kesadaranmu) terhadapmu pada tahap ini sebagai penghisab (saksikan akibat dari pikiran-pikiran dan tindakan-tindakanmu selama hidup didunia agar tidak menghakimi orang lain). (Al-Qur'an 17:14)
166. “Andai engkau bisa melihat ketika mereka dihadapkan dengan api itu (derita/azab) mereka akan berkata, 'Oh, andai saja kami dapat kembali (ke kehidupan bilologis di bumi; karena kehidupan biologis diperlukan untuk mengaktifkan kekuatan-kekuatan di dalam otak) dan tidak mengingkari tanda-tanda dari Rabb (fitur-fitur dan potensi agung intrinsik kami yang berasal dari Nama-nama yang menyusun realitas esensial kami) dan termasuk orang-orang yang beriman. Tapi yang mereka sembunyikan sebelumnya (ilmu mengenai realitas yang telah dikaruniakan kepada mereka) kini menjadi nyata bagi mereka. Bahkan seandainya mereka dikembalikan, mereka akan kembali kepada apa yang telah dilarang kepada mereka, mereka benar-benar pembohong. Dan mereka mengatakan, 'Tidak ada kehidupan lain kecuali kehidupan duniawi, dan kami tidak akan dibangkitkan kembali, seandainya engkau bisa melihat ketika mereka akan dibawa ke hadapan Rabb mereka (ketika mereka mengenali dan menjadi tahu mengenai potensi dari Nama-nama di dalam realitas diri mereka). Dia akan berkata, 'Bukankah ini Realitasnya?' Mereka akan berkata, 'Benar, ya Rabb kami.' Kemudian Dia akan berkata, 'Maka rasakanlah siksanya sekarang karena mengingkari ilmu mengenai realitas.” (Al-Qur'an 6:27:30)
167. “Dan pada Hari (periode) itu Neraka akan dibawa (mendekati bumi) – selama periode ini manusia akan ingat dan berpikir, tapi apa manfaat baginya mengingat (dzikir) itu (ketika dia bukan lagi tubuh jasmani – sudah tidak ada otak untuk mengembangkan ruhnya)?” Dia akan mengatakan, “Andai saja aku telah mengerjakan hal-hal yang bermanfaat (meningkatkan kesadaranku untuk melihat Nama-nama).” (Al-Qur'an 89:23-24)
168. “Sungguh, Neraka telah menjadi tempat berlalu (setiap orang akan melewatinya).” (Al-Qur'an 78:21)
169. “Dan tidak seorang pun dari kalian yang tidak akan menghadapi (merasakan) neraka. Ini, demi Rabb kalian, adalah ketetapan yang pasti. Kemudian Dia akan menyelamatkan orang-orang yang melindungi dirinya sendiri (takwa; yang menunjukkan kekuatan-kekuatan yang mewujud sebagai hasil dari menjalani realitas) dan membiarkan orang-orang yang melewati batas berlutut!” (Al-Qur'an 19:71-72)
170. “Ketika mereka dipertemukan satu dengan yang lainnya... Untuk menyelamatkan diri mereka dari azab di masa itu, orang-orang yang berdosa akan berkeinginan untuk menawarkan anak-anak mereka ke neraka sebagai ganti mereka... Dan istrinya serta saudara laki-lakinya; dan keluarga terdekatnya yang melindunginya dan segala sesuatu yang ada di bumi agar dapat menyelamatkannya!” (Al-Qur'an 70:11-14)
171. “Sungguh Kami telah memperingatkan kepada kalian derita/ azab yang dekat (dikarenakan realisasi kebenaran melalui pengalaman kematian)! Pada hari itu, manusia akan melihat apa yang dikerjakan kedua tangann ya, dan orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas akan mengatakan, 'Oh, andai saja dulu aku ini menjadi debu!'“(Al-Qur'an 78:40)
172. “Pada Hari itu, laki-laki (munafik) dan perempuan-perempuan bermuka-dua akan berkata kepada orang-orang yang beriman, 'tunggulah kami agar kami bisa mendapat sebagian dari cahaya kalian (nur; ilmu mengenai realitas).' Akan dikatakan, 'Kembalilah dan carilah cahaya.' Dan sebuah dinding akan ditempatkan di antara mereka dengan sebuah pintu, bagian dalamnya (dunia batin) mengandung rahmat, namun bagian luarnya mengand ung siksa (kondisi dari orang-orang yang gagal merasakan realitas merasakan derita, sedangkan orang-orang yang melihat fitur-fitur dari Nama-nama menuju kepada keadaan yang dirahmati).” (Al-Qur'an 57:13)
173. “[Pada] Hari itu (selama periode itu), Allah tidak akan menghinakan Nabi dan orang-orang yang berbagi dengan keyakinan mereka. Cahaya (nur) mereka akan berjalan di depan mereka dan di kanan mereka; mereka akan mengatakan, ' Rabb kami, sempurnakan nur kami (luaskan penglihatan kami) dan ampunilah kami...'” (Al- Qur'an 66:8)
174. “Maka Allah memberikan pertolongan kepada kami dan melindungi kami dari derita/ azab (api neraka; keadaan terbakar) samum (radiasi gelombang-mikro yang berbahaya bagi tubuh astral)!” (Al-Qur'an 52:27)
175. “Dalam pandan gan Rabb (persepsi pada tingkat realitas esensial Anda yang dimanifestasikan oleh kekuatan- kekuatan yang menyusun keberadaan Anda) satu hari adalah bagaikan seribu tahun (waktu bumi)! (Allah lebih mengetahuinya, tapi saya yakin bahwa ayat ini merujuk kepada persepsi yang berkenaan dengan dimensi kehidupan setelah kematian, karena, 'Rabb-mumengandung arti keadaan [ahwal] kesadaran sebagai akibat dari Rabb individu seseorang atau komposisi Nama-nama. Ini bukan merujuk kepada 'Rabb seluruh alam')” (Al-Qur'an 22:47)
176. “Para malaikat dan Ruh akan kembali kepada esensi mereka dalam periode (yang dalam pandangan kalian seperti) limapuluh ribu tahun (periode waktu untuk sampai kepada Allah di dalam esensi diri mereka).” (Al-Qur'an 70:4)
177. “Bacalah (fahami) dengan Nama Rabb-mu (dengan ilmu yang menyusun keberadaanmu), yang menciptakan. Menciptakan manusia dari alaq (secuil darah; komposisi genetik). Bacalah! Karena Rabb-mu itu Akram (Maha Pemurah). Yang mengajar (memrogram gen-gen dan fitur-fitur esensial) dengan Pena. (Yakni) Mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Al-Qur'an 96:1-5)
178. “...Dan katakanlah kepada orang-orang yang diberi ilmu mengenai Realitas – sunnatullah, dan [kepada] yang tidak belajar (umiyyin; orang-orang yang tidak peduli dengan ilmu ini; para dualis), 'Apakah kalian telah menerima Islam?' Dan apabila mereka berserahdiri kepada pemahaman ini, mereka berada di jalan yang benar; tapi apabila mereka berpaling – maka atasmu hanyalah [tugas] menyampaikan..” (Al-Qur'an 3:20)
179. “Dan engkau tidak membaca kitab manapun (seperti Taurat dan Injil) sebelum (ILMU yang kami singkapkan), tidak pula engkau menulisnya dengan tangan kananmu (karenanya, dia mungkin megetahui huruf dalam artian umum[3]). Jika tidak (seandainya kamu telah membaca dan menulis) pemalsu itu tentu telah meragukann ya.” (Al-Qur'an 29:48)
180. “Ta pi ini adalah Qur'an yang dimuliakan di dalam lauh yang terpelihara (Lauh Mahfudz; ilmu Allah yang belum mewujud dan sunnatullah).” (Al-Qur'an 85:21-22)
181. “Ha Miim. Demi Ilmu yang menyingkap kan realitas dengan jelas, Sungguh Kami telah membuatnya sebagai Qur'an berbahasa Arab agar kalian bisa (memahaminya dan) mengg unakan akal kalian untuk mengkajinya!” (Al-Qur'an 43:1-3)
182. “Kami tidak mengabaikan sedikit pun di dalam (Kitab) yang dapat di BACA mengenai wujud yang diciptakan!..” (Al-Qur'an 6:38)
183. “HU lah yang mewah yukan kepadamu ILMU (Kitab); yang di dalamnya ada ayat-ayat [yang] saksama (jelas dan mudah difahami) – yang terdiri dari landasan Ilmu (Kitab) – dan yang lainnya yang berupa perumpamaan (ungkapan simbolik). Adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyimpangan [dari kebenaran; niat buruk], mereka akan mengikuti ayat-ayat perumpamaan, menafsirkannya untuk tujuan menciptakan pertentangan. Hanya Allah yang mengetahui penafsiran [yang sebenarnya] (yakni pesan sebenarnya yang ditunjuk ayat-ayat ini]. Tapi orang-orang yang teguh ilmunya (para ahli tafakur) mengatakan, 'Kami beriman kepadanya. Semuanya berasal dari Rabb kami.' Dan tidak seorang pun dapat memahami ini kecuali orang-orang yang telah mencapai hakikat (orang-orang yang tercerahkan yang dengannya Allah mendengar, melihat dan berbicara[4]).” (Al-Qur'an 3:7)
184. “Dan perumpamaan-perumpamaan (bahasa simbolik) ini Kami tunjukkan kepada manusia agar mereka mau merenungka nnya.” (Al-Qur'an 59:21)
185. “...Dan katakanlah, 'Rabb-ku. Tambahkan kepadaku ilmu.'“(Al-Qur'an 20:114)
186. “...Yang kepadanya telah kami berikan (hadiahkan) rahmat (memungkinkannya merasakan Realitasnya) dan telah mewujud melaluinya Ilmu Kami (manifestasi sifat-sifat agung sebagai diri yang rida [nafs-i mardiyyah]).” (Al- Qur'an 18:65)
187. “...Katakanlah, 'Da patkah orang-orang yang mengetahui disamakan dengan yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang cerdas yang bertafakur yang dapat memahami ini'..” (Al-Qur'an 39:9)
188. “Dan Rabb-mu me wahyukan kepada lebah..” (Al-Qur'an 16:68)
189. “Dan tidak mahluk bergerak di muka [atau di dalam] bumi atau burung yang terbang dengan dua sayap (ilmu dan kekuasaan) melainkan [mereka itu] komunitas- komunitas (terbentuk dengan tatanan berdasarkan sistem khusus) seperti kalian!” (Al-Qur'an 6:38)
190. “...Sungguh, rahmat Allah dekat dengan orang- orang yang berbuat kebaikan (rahmat Allah sampai kepada Anda dengan tangan yang mengamalkannya).” (Al-Qur'an 7:56)
191. “...Minyak (pohon) itu (penglihatan akan realitas di dalam kesadaran) hampir-hampir menyala meskipun tidak tersentuh api (pembersihan aktif)... Cahaya di atas cahaya! (Manifestasi individual mengenai ilmu Nama-nama)..” (Al-Qur'an 24:35)
192. “Sungguh, kami telah menawarkan Amanat (kesadaran hidup akan Nama-nama) kepada langit (kesadaran diri, ego) dan bumi (tubuh jasmani) dan gunung-gunu ng (organ-organ tubuh), dan mereka menolak untuk memikulnya (Komposisi-komposisi Nama mereka tidak memiliki kapasitas untuk mewujudkannya) dan takut terhadapnya; tapi manusia (kesadaran untuk memanifestasikan Nama-nama yang menyusun kekhalifahan) menerima untuk memikulnya. Sungguh, dia zalim (tidak cukup dalam menjalani realitasnya) dan bodoh (akan ilmu mengenai Nama-namaNya yang tak terhingga).” (Al-Qur'an 33:72)
193. Dan orang-orang yang berjuang (melawan egonya) untuk mecapai Kami, pasti Kami akan memungkinkan mereka sampai kepada jalan-jalan Kami (dengan memungkinkan mereka menyadari realitas esensial mereka yang paling dalam... Kemampuan untuk melihat manifestasi Nama-nama Allah dimana-mana). Sungguh Allah beserta orang-orang yang mempunyai keyakinan (orang-orang yang kembali kepada Allah seolah-olah mereka melihatNya, yakni manifestasi fitur-fitur dari Nama-namaNya).” (Al-Qur'an 29:69)
194. “Kecuali bagi orang-orang yang telah beriman (di dalam realitas esensial mereka) dan menerapkan ketentuan - ketentuan dari agama mereka..” (Al-Qur'an 103:3)
195. “Sungguh, Kami telah menciptakan kalian, dan memberi kalian bentuk. Kemudian Kami katakan kepada para malaikat, 'Bersujudlah kepada Adam (mengingat bahwa Adam adalah manifestasi totalitas Nama-nama Allah)'; maka mereka semua bersujud (menyadari ketiadaan mereka dihadapan manifestasi Nama-nama Allah), kecuali Iblis[5]. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud (Dia dari golongan jin; wujud yang berbasis ego).” (Al-Qur'an 7:11)
196. “...Allah rida kepada mereka, mereka pun rida kepadaNya (refleksi-refleksi dari fitur-fitur agung)..” (Al- Qur'an 98:8)
197. “... Dan Rabb mereka akan memberi mereka anggur yang murni (perasaan bahagia karena penampakan realitas... semua uraian yang berkenaan dengan surga merupakan kiasan dan gambaran seperti disebutkan dalam ayat 13:35 dan 47:15. Jangan pernah dilupakan).” (Al-Qur'an 76:21)
198. “Celupan Allah! Dan apa yang bisa lebih baik dibanding warna celupan Allah?” (Al-Qur'an 2:138)
199. “Dan Allah tidak akan gagal untuk memenuhi janji nya.” (Al-Qur'an 3:9)
200. “Adapun dia yang memberi (baik mengenai dirinya, yakni identitas yang dibangunnya, maupun dari dirinya, yakni dari apa yang berharga baginya) dan melindungi dirinya (takwa), dan beriman (membenarkan) (Nama-nama) Yang Paling Indah (sebagai realitas esensialnya), akan Kami mudahkan baginya kepada kemudahan. Tapi bagi dia yang kikir dan menganggap dirinya terbebas dari kebutuhan (dari penyucian dan perlindungan) dan mengingkari (Nama-nama) Yang Paling Indah (sebagai realitas esensial dirinya), akan Kami mudahkan baginya kepada kesukaran (kepada kehidupan yang terhijab dari ilmu mengenai Realitas dan sunnatullah)!” (Al-Qur'an 92:5-10)
201. “...Berhaji ke Baitullah (Kabah, tempat tinggal Allah di hati seseorang) adalah hak Allah (fitur-fitur Nama- nama di dalam esensi diri) atas semua orang yang telah memiliki sarana untuk melaksanakannya..” (Al-Qur'an 3:97)
202. “Perangi mereka; (agar) Allah mengh ukumi mereka melalui tangan- tangan kalian dan menghinakan mereka..” (Al-Qur'an 9:14)
203. “Engkau mengubah malam menjadi siang, dan Engkau mengu bah siang menjadi malam; dan Eng kau menghidu pkan dari yang mati, dan En gkau mematikan dari yang hidup. Dan Engkau memberi rezeki (baik rezeki terbatas untuk kehidupan jasmani maupun rezeki tak-hingga yang berkenaan dengan kesadaran akan realitas batin dan manfaat- manfaatnya) kepada siapa yang Eng kau kehendaki tanpa hisab.” (Al-Qur'an 3:27)
204. “Kemudian Setan membisikkan rasa waswas kepada mereka (membuat mereka menyadari ego dan kejasmanian mereka)..” (Al-Qur'an 7:20)
205. “Dan dia bersumpah kepada mereka, 'Sungguh, aku ini dari kelompok para penasihat.'” (Al-Qur'an 7:21)
206. “Maka dia menipu mereka (dengan memasukkan pikiran-pikiran palsu, membuat mereka beranggapan bahwa mereka adalah tubuh jasmani; menarik perhatian mereka kepada kejasmanian mereka).” (Al-Qur'an 7:22)
207. “Dan adam tidak mematuhi Rabb-nya (kalah oleh egonya), dan jalan hidupnya keliru (karena terhijab kepada realitas Nama-nama yang menyusun esensi dirinya).” (Al-Qur'an 20:121)
208. “Dan Setan (ego mereka) telah menjadikan indah perbuatan mereka dan memalingkan mereka dari jalan (yang benar)... Walaupun mereka dikaruniai kemampuan untuk melihat realitas.” (Al-Qur'an 29:38)
209. “Dan [ingatlah] ketika Kami berkata kepada para malaikat, 'Bersujudlah kepada Adam,' dan semuanya bersujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin... (karenanya mengutamakan egonya) Dia tidak mematuhi perintah Rabb-nya (dia tidak memiliki ilmu mengenai realitas [kaum jin tidak memiliki pemahaman akan ilmu mengenai realitas], mereka hidup semata dengan ego. A.H.).” (Al-Qur'an 18:50)
210. “Dan ingatlah ketika Rabb-mu berkata kepada malaikat, 'Sungguh Aku akan menciptakan manusia dari tanah liat (air dan mineral).' Maka ketika Aku telah membentuknya (dengan memogram otaknya) dan Aku hembuskan[6] kepadanya (sehingga mewujud membentuk otak) dari ruhKu. Maka para malaikat bersujud semuanya. Kecuali Iblis; dia (condong kepada pikirannya) takabur dan menjadi golongan yang ingkar terhadap ilmu Kebenaran (kelompok yang tidak mengenal esensi/realitas yang lain karena egonya).” (Al-Qur'an 71-74)
211. “[Allah] berkata, 'Apa yang mencegahmu bersujud ketika Aku memerintahkanmu?' [Iblis] berkata, 'Aku lebih baik darinya. Egkau menciptakan aku dari api (radiasi – frekuensi gelombang khusus. Perlu dicatat bahwa kata api [naar] di dalam ayat ini sama dengan kata yang digunakan untuk merujuk kepada api neraka. Ini patut direnungkan! A.H.) dan menciptakan dia dari tanah liat (materi).' [Allah] berkata, 'Turunlah engkau dari derajatmu, karena derajat ini bukan bagi yang takabur dan merasa lebih ungg ul dari yang lain. Pergilah! Sungguh, engkau telah menghinakan dirimu sendiri.'“(Al-Qur'an 7:12-13)
212. “[Iblis] berkata, 'Tangguh kanlah hukumanku hingga Hari ketika mereka dibangkitkan kembali (setelah kematian).'” (Al-Qur'an 7:14)
213. “[Iblis] berkata, 'Karena Engkau telah menyesatkanku, (yudhillu man yasya'u = berdasarkan realitas bahwa Dia menyesatkan siapa yang dikehendakiNya), aku pasti akan duduk di jalanMu yang lurus (shirath al mustaqim) untuk menghalangi mereka. Kemudian kami akan mendatangi mereka dari hadapan mereka (dengan menghasutkan ambisi pada mereka dan memuliakan rasa ego mereka agar mereka mengingkari kebenaran) dan dari belakang mereka (dengan menghasutkan ide-ide buruk pada mereka dan menuntun mereka kepada bentuk syirik yang samar [dualitas]) dan dari kanan mereka (dengan mengilhamkan kepada mereka 'perbuatan-perbuatan baik' yang akan menjauhkan mereka dari Engkau) dan dari kiri mereka (dengan membuat indah perbuatan-perbuatan buruk dan membuat dosa nampak sebagai kebaikan)... Dan Engka u akan mendapati kebanyakan mereka tidak bersyuk ur kepadaMu (tidak mampu mengevaluasi apa yang telah Engkau berikan kepada mereka).” (Al-Qur'an 7:16-17)
214. “[Iblis] berkata, 'Aku bersumpah demi kekuasaanMu (kekuasaan tak tertandingi di dalam esensiku yang ditunjuk oleh rahasia huruf Ba), aku pasti akan menyesatkan mereka semua (menyimpangkan mereka dari spiritualitas, dengan membuat mereka membatasi wujud mereka sebatas tubuh jasmani dan mengejar kesenangan-kesenangan jasmaniah). Kecuali, di antara mereka, yang suci dalam esensinya (orang-orang yang telah Engkau karuniai rasa realitas hakiki diri mereka).'” (Al-Qur'an 38:82-83)
215. “Allah mengutuk (Iblis) karena dia mengatakan,'Aku pasti akan mengambil sebagian (yang cukup banyak) di antara hamba-hambaMu. Dan aku akan menyesatkan mereka, dan akan aku bangkitkan pada diri mereka keinginan-keinginan (kosong jasmaniah penuh dosa), dan aku akan perintahkan mereka agar mereka mengiris telinga- telinga lembu (sebagai persembahan), dan akan aku perintahkan mereka agar mereka mengu bah ciptaan Allah.' Dan barangsiapa mengambil Setan (godaan-godaan jasmaniah; ego) sebagai tuannya bukan nya Allah, pasti akan merasakan derita kehilangan yang sangat besar. Setan menjanjikan kepada mereka dan membangkitkan harapan dan keinginan palsu pada mereka. Tapi Setan tidak menjanjikan apapun kecuali tipuan belaka.” (Al- Qur'an 4:118-120)
216. “Dan sudah pasti, atasmu kutukan Ku (keterpisahan dariKu; ketidakmampuan untuk merasakan realitas esensialmu, terperangkap dalam egomu) hingga Hari Pembalasan (periode dimana realitas dari sistem akan menjadiNyata dan dialami).” (Al-Qur'an 38:78)
217. “[Allah] berkata, 'Turunlah (kepada ahwal/keadaan wujud jasmaniah rendah dan sempit, dari kehidupan yang diatur oleh kekuatan-kekuatan suci) sebagai musuh satu sama lain (dualitas tubuh dan kesadaran)...'“(Al-Qur'an 7:24)
218. “Kalian tidak bisa memalingkan (orang-orang yang suci esensinya) dari nya. Kecuali dia yang mesti masuk Api neraka.” (Al-Qur'an 37:162-163)
219. “Sungguh Iblis telah membuktikan bahwa anggapannya (mengenai manusia) adalah benar, kecuali bagi sebagian orang-orang yang beriman, mereka semua mengikutinya. Namun mereka (Iblis/jin) tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap mereka! Kami hanya melakukan ini untuk mengun gkapkan perbedaan di antara orang-orang yang benar-benar beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang dan orang-orang yang yang meragukan terhadapn ya..” (Al-Qur'an 34:20-21)
220. “'Hai kaum jin dan manusia, tidakkah datang kepada kalian Rasul-rasul di antara kalian, menyampaikan kepada kalian pesan-pesanKu yang menunjuk kan kepada realitas dan memperingatkan kalian akan datangnya Hari ini?' Mereka akan mengatakan, 'Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri'; dan kehidupan duniawi (mereka menafsirkannya berdasarkan kejasmanian) telah menipu mereka, dan mereka akan bersaksi terhadap diri mereka sendiri bah wa mereka adalah orang-orang yang ingkar terhadap ilmu mengenai realitas.” (Al-Qur'an 6:130)
221. “Dan jin Kami ciptakan sebelumnya dari api 'samum' (radiasi gelombang mikro yang berbahaya bagi tubuh astral).” (Al-Qur'an 15:27)
222. “Dan Dia menciptakan jann (mahluk tak nampak, sejenis jin) dari Nyala api tak berasap (radiasi, energi radiasi, tubuh gelombang elektromagnetik).” (Al-Qur'an 55:15)
223. Dan [ingatlah, ya Muhammad], ketika Kami mengarahkan kepada kalian sekelompok jin, agar mereka mendengarkan Al-Qur'an. Dan ketika mereka siap untuk itu, mereka berkata, 'Diamlah!' Dan ketika ketentuan telah tiba, mereka kembali kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan. Mereka berkata, 'Wahai kaum kami, sungguh kami telah mendengar Ilmu yang diwahyukan setelah Musa, membenarkan apa yang datang sebelumnya yang menuntun kepada kebenaran dan ke jalan yang lurus (thariq al mustaqim; ilmu yang menuntun kepada realisasi pengabdian diri kepada Allah, dengan atau tanpa persetujuan mereka). Wahai kaum kami, terimalah DA'I ALLAH (jin memandang beliau sebagai Da'i Allah bukannya Rasulullah; kata yang keliru seperti 'utusan' menunjuk kepada kurir informasi berasal dari kata ini) dan berimanlah kepadanya; Allah akan mengampuni dosa-dosa[7] kalian dan melindungi kalian dari derita/ azab yang sangat besar...'“(Al-Qur'an 46:29-31)
224. “Pemahaman kami yang tidak memadai telah membuat kami menyatakan hal-hal yang bodoh tentang Allah! Kami mengira bah wa manusia dan jin tidak akan pernah berbohong tentang Allah. Tapi masih ada laki- laki dan perempuan-perempuan dari golongan manusia yang mencari perlindu ngan kepada laki-laki dan perempuan-perempuan dari golongan jin, sehingga bertambah-tambahlah (hasutan satu sama lain) dengan perilaku yang berlebihan (jasmaniah).” (Al-Qur'an 72:4-6)
225. “Mereka berpaling kepada berhala-berhala perempuan yang tidak berdaya, dan karenanya mereka tidak lain hanyalah berpaling kepada Setan durhaka yang tak berguna (ego).” (Al-Qur'an 4:117)
226. “Sungguh, mereka (orang-orang yang tersesat) telah mengambil setan-setan (para penyimpang) sebagai sekutu- sekutu selain Allah, dan mereka beranggapan bahwa diri mereka mendapat petujuk yang benar.” (Al-Qur'an 7:30)
227. “Ta pi mereka menyifati jin (mahluk-mahluk yang tak nampak) sebagai sekutu-sekutu Allah– padahal Dia (Allah) lah yang menciptakan mereka (fitur-fitur yang mereka manifestasikan tersusun dari Nama-nama Allah)..” (Al-Qur'an 6:100)
228. “Dan telah kami angkat untuk mereka teman-teman (mereka yang mempunyai ide-ide setaniah dari golongan jin dan manusia) yang menjadikan tindakan-tindakan dan keinginan mereka nampak indah bagi mereka. Dan perkataan mengenai jin dan manusia yang telah berlalu sebelum mereka kini telah berlaku pada mereka. Sungguh, mereka [semua] adalah orang-orang yang merugi.” (Al-Qur'an 41:25)
229. “Dan mereka beranggapan bahwa di antara Dia (Allah) dan jin (mahluk-mahluk sadar di luar jangkauan persepsi manusia) ada hub ungan (persekutuan), tapi jin mengetahui benar bah wa mereka Sungguh akan dimintai pertanggun gjawaban (akan menyadari bahwa hubungan semacam itu sebenarnya tidak ada).” (Al-Qur'an 37:158)
230. “Sungguh, dia (Iblis dan keturunannya dari jin) tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang yang beriman (bahwa Rabb mereka cukup bagi mereka) dan berta wakal kepada Rabb mereka. Kek uasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya sebagai pelindung (yang mengikuti ide-ide yang dipaksakan kepada mereka) dan orang- orang yang mempersekutukan Rabb-nya.” (Al-Qur'an 16:99-100)
231. “Hari ketika Dia mengumpulkan (membangkitkan kembali) mereka semua [dan berkata], 'Wahai kaum jin, kalian telah menguasai (menyesatkan dari realitas) sebagian besar manusia.' Dan sekutu-sekutu mereka di antara manusia akan berkata, 'Rabb kami, kami saling mengambil manfaat satu sama lain, dan [sekarang] kami telah sampai kepada wa ktu kami, yang telah Engkau tetapkan bagi kami.' Dia akan berkata, 'Api itu adalah tempat tinggal kalian, dimana kalian akan tinggal abadi, kecuali Allah berkehendak lain...'“(Al-Qur'an 6:128)
232. “Bukankah Aku telah melarang kalian (memberitahu kalian), wahai Bani Adam, agar kalian tidak mengabdi kepada Setan (ihwal keberadaan jasmaniah dan tidak-sadar, yang tercerabut dari ilmu mengenai realitas; keberadaan yang didorong ego), [karena] sungguh, dia (ahwal ketidaksadaran ini) itu musuh yang nyata bagi kalian! Dan kalian hanya mengabdi kepada Ku (menjalani dan merasakan ketentuan-ketentuan dari realitas), [karena] inilah jalan yang lurus (shirath al-mustaqim). Sungguh, keadaan tidak sadar ini (anggapan bahwa kalian semata tubuh fisik yang bakal hancur) telah membuat kebanya kan kalian sesat. Tidakkah kalian mengg unakan akal kalian?” (Al-Qur'an 36:60-62)
233. “Dia menyeru kepada Rabb-nya (realitas Nama-nama yang menyusun esensinya), 'Sungguh, Setan (perasaan hanya sebagai tubuh jasmani) telah menimbulkan kesukaran dan siksaan.'“(Al-Qur'an 38:41)
234. “Dan katakanlah, 'Rabb-ku (Nama-nama pelindung di dalam esensiku), aku berlindung kepadaMu dari godaan- godaan setan-setan (yang mengajak kepada kejasmanian). Dan aku berlindung kepadaMu (Nama-nama pelindung di dalam esensiku), Rabb-ku, agar mereka tidak hadir bersamaku.'“(Al-Qur'an 23:97-98)
235. “Wahai kaum jin dan manusia, jika kalian mampu melampaui batas wilayah langit dan bumi, maka lampauilah (hidup tanpa tubuh jasmani!). Kalian tidak bisa melampauinya kecuali dengan kekuasaan (manifestasi sifat kuasa Allah pada diri kalian). Maka, dengan realitas ini, nikmat Rabb (realitas Nama-nama yang menyusun esensi kalian – kesadaran dan tubuh kalian) kalian yang mana yang akan kalian ingkari? Akan dikirim kepada kalian nyala api dan asap (kemenduaan dan kebingungan di dalam kesadaran kalian), dan kalian tidak akan berhasil.” (Al-Qur'an 55:33-35)
236. “Dan apabila (selama kematian) langit (identitas; rasa diri) terpecah belah dan (realitas) menjadi (sangat jelas dan diri-ego lenyap) berwarna minyak terbakar, seperti bunga mawar[8] (realitasnya terlihat)! Maka, dengan realitas ini, nikmat Rabb (realitas Nama-nama yang menyusun esensi kalian– kesadaran dan tubuh kalian) kalian yang mana yang akan kalian ingkari?” (Al-Qur'an 55:37-38)
237. “Kemudian pada Hari itu tidak satupun di antara manusia dan jin akan ditanya mengenai dosanya (mereka akan mulai menjalani akibat alami dari perbuatan- perbuatan mereka)!” (Al-Qur'an 55:39)
238. “Pastilah kalian akan berubah dimensi dan berubah bentuk menjadi tubuh- tubuh yang sesuai dengan dimensi-dimensi tersebut!” (Al-Qur'an 84:19)
[1] Apa maknanya? Maknanya: Di antara seluruh alam yang disusun oleh makna Nama-nama Allah, realitas, wujud dan keberadaan Anda juga terdiri dari Nama-nama Allah. Rabb Anda, realitas sejati Anda adalah al-Asma (Nama-nama). Oleh karenanya, Anda dan apapun di sekitar Anda bukan lain dari manifestasi Nama-nama ini. Karenanya, janganlah termasuk orang-orang yang gagal untuk melihat realitas yang tidak-mendua ini, dan tidak termasuk mereka yang merasa terpisah dari apa yang mereka yakini 'selain' Allah. Dualitas semacam itu hanya menghasilkan panasnya api, baik di kehidupan ini maupun di kehidupan berikutnya. Untuk informasi lebih jauh, silakan merujuk kepada Informasi Pengantar Untuk Memahami Al-Qur'an dalam buku Menyingkap Sandi Al-Qur'an.
[2] Ketidakmampuan suatu kaum untuk memahami Nabi tidak menjadikan Nabi tak berguna, melainkan menunjukkan ujung pemahaman dari kaum tersebut.
[3] Lihat Al-Qur'an 25:05
[4] “Apabila sang hamba mendekatiKu melalui banyak amalan, Aku mencintainya, dan apabila Aku mencintainya, Aku menjadi telinganya yang dengannya dia mendengar, dan Aku menjadi matanya yang dengannya dia melihat, dan Aku menjadi lisannya yang dengannya dia berbicara, dan Aku menjadi tangannya yang dengannya dia memegang.” (Hadits Qudsi)
[5] Iblis adalah nama yang diberikan kepada wujud berbasis-jin khusus yang silsilahnya berlanjut untuk melayani fungsi yang sama. Kata Setan, di sisi lain, merupakan simbol yang merujuk kepada keadaan wujud yang didorong oleh ego dan kejasmanian. Mereka yang memiliki sifat setaniah tidak beriman kepada kehidupan abadi setelah kematian tubuh fisik, dan menolak ilmu bahwa Nama-nama Allah menyusun esensi diri mereka.
[6] Kata 'hembus' yakni 'nafh' dalam bahasa Arab secara harfiah berarti meniupkan, yaitu memproyeksikan secara eksplisit, mewujudkan, mematerialisasikan.
[7] Mengampuni dosa berarti penghilangan ego dan timbulnya kesadaran bahwa wujud itu tidak lain hanyalah manifestasi dari Nama-nama.
[8] Dalam Sufisme, bunga mawar merupakan simbol penglihatan akan realitas.