Jadi, jangan berpikir bahwa orang-orang yang telah dikubur sebagai orang yang mati; mereka hidup dan sadar! Namun, karena tubuh mereka tidak lagi digunakan, mereka tidak dapat menghubungi kita melalui tubuh fisik mereka. Tapi mereka memiliki persepsi sepenuhnya terhadap kita. Untuk alasan inilah ada manfaatnya untuk mendo’akan seseorang yang telah meninggal.
Kematian adalah gerbang menuju dimensi kehidupan baru! Dan di dalam dimensi kehidupan yang baru ini, kita akan memiliki badan astral atau badan gelombang yang baru, yang dalam istilah agama dirujuk sebagi ‘ruh.’ Tapi hal yang paling penting adalah bahwa kita terus-menerus dan secara serentak membangun badan-rohani kita di dunia ini dengan dan melalui otak biologis kita sekarang! Itulah sebabnya mengapa telah dikatakan dalam sebuah hadits, “Dunia adalah ladang (tempat menabur benih) akhirat; apa yang kalian tabur akan kalian petik hasilnya di akhirat,” Yakni, tubuh yang Anda ciptakan dan Anda bangun disini, akan Anda gunakan di sana! Anda tidak akan mempunyai alasan untuk mengeluh mengenai tubuh Anda di sana, karena Anda lah yang telah merancang dan membangunnya sendiri dengan otak Anda di dunia ini!
Ketika kita sampai ke pentas akhirat, pentasnya matahari, masing-masing kita akan melihat Kebenaran ini dan mengatakan, “Aku berharap dapat kembali ke dunia dan melakukan hal-hal yang aku abaikan, dan karenanya aku mempunyai kesempatan untuk membangun badan-rohani yang baru sehingga kita tidak harus mengalami penderitaan di sini!”
Al-Qur’an mengatakan:
“Ketika kematian mendatangi salah satu dari mereka, ia berkata, ‘Rabb-ku, kembalikan aku (kepada kehidupan duniawi). Sehingga aku bisa melakukan kebajikan yang aku tinggalkan (yakni hidup taat yang tidak aku acuhkan atau anggap penting; potensi yang tidak aku gunakan dan aktifkan).’ Tidak! (Mustahil untuk kembali!) Ucapannya tidak berlaku! (Permintaannya tidak dikenal dalam sistem ini) dan dibelakang mereka ada penghalang (sebuah tanah genting; perbedaan dimensi) sampai Hari mereka dibangkitkan (mereka tidak dapat kembali; reinkarnasi, terlahir kembali untuk kehidupan duniawi baru, adalah mustahil!).”[1]
Menurut Al-Qur’an dan Rasulullah, reinkarnasi, atau kembali ke dunia ini dalam bentuk lain dan memiliki peluang lain untuk memenuhi amalan-amalan tertentu, adalah hal yang sama sekali mustahil! Kita akan terikat oleh apapun yang telah kita lakukan di dunia. Tapi peluang apakah yang nyata bagi kita untuk mempersiapkan kehidupan kekal yang akan datang ini selama kita masih di dunia?
Menurut pemahaman kita, kita hidup 20 tahun, 30 tahun, atau mungkin 50 tahun atau 60 tahun… Namun dari sudut pandang pentas (platform) matahari, semua ini hanya terhitung sebagai beberapa detik saja.
Jadi, kita hanya mempunyai beberapa detik saja untuk mencapai keadaan kehidupan yang akan bertahan selama jutaan dan milyaran tahun. Pilihannya adalah apakah kita akan berusaha dan memahami ini lalu menjalani hidup kita sesuai dengannya, atau tidak mementingkan Kebenaran ini dan menghadapi akibat pahitnya selama milyaran tahun.
Ijinkan saya mengulangi, tidak ada tuhan di atas sana yang akan mengirim Anda ke surganya untuk didandani ataupun ke nerakanya untuk dibakar! Cernalah hal ini baik-baik! Hanya ada Allah, pencipta Alam-alam semesta! Dan banyak ilmuwan dan figur agamis yang tidak mengetahui perbedaan di antara konsep tuhan dengan realitas yang ditunjuk dengan nama Allah! Pilihannya ada pada kita! Kita mungkin tidak mempunyai pilihan apapun hingga titik ini dalam kehidupan kita, tapi mulai saat ini kita berhadapan dengan pilihan ini secara sadar. Jadi, kita harus membersihkan diri kita dari semua pengkondisian dan keyakinan masa lalu, yang kita dapatkan dari lingkungan dan secara sungguh-sungguh menyelidiki Kebenaran, atau sama sekali mengesampingkan pikiran ini dan siap menghadapi akibat-akibat kejamnya!