Sejalan dengan ini, amal-amal lain seperti shalat, berpuasa, haji, dll. juga mempunyai tujuan yang sama – untuk menyiapkan dan melengkapi kita secara efektif bagi kehidupan kita yang akan datang.
Pilihannya ada pada kita. Kita dapat memanfaatkan perangkat-perangkat ini untuk membangun badan-rohani kita dan memastikan kehidupan kita di masa yang akan datang, atau mengabaikannya dengan menerima segala akibatnya. Kita dapat memahami realitas sebenarnya yang dirujuk dengan nama ‘Allah’ dan membentuk kehidupan kita sesuai dengannya, atau memikirkan Dia sebagai tuhan-khayalan di atas sana, yang ‘tidak membutuhkan penyembahan kita’, dan karenanya menghadapi kosekuensi-konsekuensi pahit di akhirnya.
Saya telah berusaha berbagi mengenai Hakikat kehidupan dengan Anda. Saya tidak tahu apakah ini akan bermanfaat bagi Anda atau tidak. Tapi, baik Anda setuju atau tidak setuju dengan saya, Saya mengajak Anda untuk melakukan penelitian Anda sendiri dan mengesahkan segalanya dari diri Anda sendiri.
Jangan mengambil risiko dengan kehidupan Anda – kehidupan kekal Anda.
Ingatlah, kita hanya berada beberapa detik saja di sini! Sementara jarum jam terus berdetak… Manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu Anda yang tersisa. Menurut Al-Qur’an tidak ada peluang untuk kembali ke dunia ini! Nabi Muhammad saw mengatakan kepada kita bahwa mustahil bagi siapapun untuk kembali dan mendapatkan kesempatan ke dua di kehidupan duniawi. Kita tidak akan dapat kembali dan melakukan apa-apa yang gagal kita lakukan di dunia atau untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita. Tidak satu pun dari nilai-nilai yang ada sekarang yang akan berlaku dalam dimensi kehidupan berikutnya. Maka bersikap realistiklah, dan jalani hidupan Anda dengan cara yang tidak akan menyebabkan Anda menyesal di akhir kemudian.
Semoga Allah memungkinkan kita semua untuk menjalani hidup tanpa penyesalan di hari kemudian, dan memperkenankan dan memudahkan kita semua untuk mengevaluasi Hakikat kehidupan dengan cermat!
Tetap baik, sahabat-sahabatku.
AHMED HULUSI
Antalya