181. “Ha Miim. Demi Ilmu yang menyingkap kan realitas dengan jelas, Sungguh Kami telah membuatnya sebagai Qur'an berbahasa Arab agar kalian bisa (memahaminya dan) mengg unakan akal kalian untuk mengkajinya!” (Al-Qur'an 43:1-3)
182. “Kami tidak mengabaikan sedikit pun di dalam (Kitab) yang dapat di BACA mengenai wujud yang diciptakan!..” (Al-Qur'an 6:38)
183. “HU lah yang mewah yukan kepadamu ILMU (Kitab); yang di dalamnya ada ayat-ayat [yang] saksama (jelas dan mudah difahami) – yang terdiri dari landasan Ilmu (Kitab) – dan yang lainnya yang berupa perumpamaan (ungkapan simbolik). Adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyimpangan [dari kebenaran; niat buruk], mereka akan mengikuti ayat-ayat perumpamaan, menafsirkannya untuk tujuan menciptakan pertentangan. Hanya Allah yang mengetahui penafsiran [yang sebenarnya] (yakni pesan sebenarnya yang ditunjuk ayat-ayat ini]. Tapi orang-orang yang teguh ilmunya (para ahli tafakur) mengatakan, 'Kami beriman kepadanya. Semuanya berasal dari Rabb kami.' Dan tidak seorang pun dapat memahami ini kecuali orang-orang yang telah mencapai hakikat (orang-orang yang tercerahkan yang dengannya Allah mendengar, melihat dan berbicara[1]).” (Al-Qur'an 3:7)
184. “Dan perumpamaan-perumpamaan (bahasa simbolik) ini Kami tunjukkan kepada manusia agar mereka mau merenungka nnya.” (Al-Qur'an 59:21)
185. “...Dan katakanlah, 'Rabb-ku. Tambahkan kepadaku ilmu.'“(Al-Qur'an 20:114)
186. “...Yang kepadanya telah kami berikan (hadiahkan) rahmat (memungkinkannya merasakan Realitasnya) dan telah mewujud melaluinya Ilmu Kami (manifestasi sifat-sifat agung sebagai diri yang rida [nafs-i mardiyyah]).” (Al- Qur'an 18:65)
187. “...Katakanlah, 'Da patkah orang-orang yang mengetahui disamakan dengan yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang cerdas yang bertafakur yang dapat memahami ini'..” (Al-Qur'an 39:9)
188. “Dan Rabb-mu me wahyukan kepada lebah..” (Al-Qur'an 16:68)
189. “Dan tidak mahluk bergerak di muka [atau di dalam] bumi atau burung yang terbang dengan dua sayap (ilmu dan kekuasaan) melainkan [mereka itu] komunitas- komunitas (terbentuk dengan tatanan berdasarkan sistem khusus) seperti kalian!” (Al-Qur'an 6:38)
190. “...Sungguh, rahmat Allah dekat dengan orang- orang yang berbuat kebaikan (rahmat Allah sampai kepada Anda dengan tangan yang mengamalkannya).” (Al-Qur'an 7:56)
191. “...Minyak (pohon) itu (penglihatan akan realitas di dalam kesadaran) hampir-hampir menyala meskipun tidak tersentuh api (pembersihan aktif)... Cahaya di atas cahaya! (Manifestasi individual mengenai ilmu Nama-nama)..” (Al-Qur'an 24:35)
192. “Sungguh, kami telah menawarkan Amanat (kesadaran hidup akan Nama-nama) kepada langit (kesadaran diri, ego) dan bumi (tubuh jasmani) dan gunung-gunu ng (organ-organ tubuh), dan mereka menolak untuk memikulnya (Komposisi-komposisi Nama mereka tidak memiliki kapasitas untuk mewujudkannya) dan takut terhadapnya; tapi manusia (kesadaran untuk memanifestasikan Nama-nama yang menyusun kekhalifahan) menerima untuk memikulnya. Sungguh, dia zalim (tidak cukup dalam menjalani realitasnya) dan bodoh (akan ilmu mengenai Nama-namaNya yang tak terhingga).” (Al-Qur'an 33:72)
193. Dan orang-orang yang berjuang (melawan egonya) untuk mecapai Kami, pasti Kami akan memungkinkan mereka sampai kepada jalan-jalan Kami (dengan memungkinkan mereka menyadari realitas esensial mereka yang paling dalam... Kemampuan untuk melihat manifestasi Nama-nama Allah dimana-mana). Sungguh Allah beserta orang-orang yang mempunyai keyakinan (orang-orang yang kembali kepada Allah seolah-olah mereka melihatNya, yakni manifestasi fitur-fitur dari Nama-namaNya).” (Al-Qur'an 29:69)
194. “Kecuali bagi orang-orang yang telah beriman (di dalam realitas esensial mereka) dan menerapkan ketentuan - ketentuan dari agama mereka..” (Al-Qur'an 103:3)
195. “Sungguh, Kami telah menciptakan kalian, dan memberi kalian bentuk. Kemudian Kami katakan kepada para malaikat, 'Bersujudlah kepada Adam (mengingat bahwa Adam adalah manifestasi totalitas Nama-nama Allah)'; maka mereka semua bersujud (menyadari ketiadaan mereka dihadapan manifestasi Nama-nama Allah), kecuali Iblis[2]. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud (Dia dari golongan jin; wujud yang berbasis ego).” (Al-Qur'an 7:11)
196. “...Allah rida kepada mereka, mereka pun rida kepadaNya (refleksi-refleksi dari fitur-fitur agung)..” (Al- Qur'an 98:8)
197. “... Dan Rabb mereka akan memberi mereka anggur yang murni (perasaan bahagia karena penampakan realitas... semua uraian yang berkenaan dengan surga merupakan kiasan dan gambaran seperti disebutkan dalam ayat 13:35 dan 47:15. Jangan pernah dilupakan).” (Al-Qur'an 76:21)
198. “Celupan Allah! Dan apa yang bisa lebih baik dibanding warna celupan Allah?” (Al-Qur'an 2:138)
199. “Dan Allah tidak akan gagal untuk memenuhi janji nya.” (Al-Qur'an 3:9)
200. “Adapun dia yang memberi (baik mengenai dirinya, yakni identitas yang dibangunnya, maupun dari dirinya, yakni dari apa yang berharga baginya) dan melindungi dirinya (takwa), dan beriman (membenarkan) (Nama-nama) Yang Paling Indah (sebagai realitas esensialnya), akan Kami mudahkan baginya kepada kemudahan. Tapi bagi dia yang kikir dan menganggap dirinya terbebas dari kebutuhan (dari penyucian dan perlindungan) dan mengingkari (Nama-nama) Yang Paling Indah (sebagai realitas esensial dirinya), akan Kami mudahkan baginya kepada kesukaran (kepada kehidupan yang terhijab dari ilmu mengenai Realitas dan sunnatullah)!” (Al-Qur'an 92:5-10)
201. “...Berhaji ke Baitullah (Kabah, tempat tinggal Allah di hati seseorang) adalah hak Allah (fitur-fitur Nama- nama di dalam esensi diri) atas semua orang yang telah memiliki sarana untuk melaksanakannya..” (Al-Qur'an 3:97)
202. “Perangi mereka; (agar) Allah mengh ukumi mereka melalui tangan- tangan kalian dan menghinakan mereka..” (Al-Qur'an 9:14)
203. “Engkau mengubah malam menjadi siang, dan Engkau mengu bah siang menjadi malam; dan Eng kau menghidu pkan dari yang mati, dan En gkau mematikan dari yang hidup. Dan Engkau memberi rezeki (baik rezeki terbatas untuk kehidupan jasmani maupun rezeki tak-hingga yang berkenaan dengan kesadaran akan realitas batin dan manfaat- manfaatnya) kepada siapa yang Eng kau kehendaki tanpa hisab.” (Al-Qur'an 3:27)
204. “Kemudian Setan membisikkan rasa waswas kepada mereka (membuat mereka menyadari ego dan kejasmanian mereka)..” (Al-Qur'an 7:20)
205. “Dan dia bersumpah kepada mereka, 'Sungguh, aku ini dari kelompok para penasihat.'” (Al-Qur'an 7:21)
[1] “Apabila sang hamba mendekatiKu melalui banyak amalan, Aku mencintainya, dan apabila Aku mencintainya, Aku menjadi telinganya yang dengannya dia mendengar, dan Aku menjadi matanya yang dengannya dia melihat, dan Aku menjadi lisannya yang dengannya dia berbicara, dan Aku menjadi tangannya yang dengannya dia memegang.” (Hadits Qudsi)
[2] Iblis adalah nama yang diberikan kepada wujud berbasis-jin khusus yang silsilahnya berlanjut untuk melayani fungsi yang sama. Kata Setan, di sisi lain, merupakan simbol yang merujuk kepada keadaan wujud yang didorong oleh ego dan kejasmanian. Mereka yang memiliki sifat setaniah tidak beriman kepada kehidupan abadi setelah kematian tubuh fisik, dan menolak ilmu bahwa Nama-nama Allah menyusun esensi diri mereka.