Tidak adakah yang memperhatikannya?
Ketika beberapa ilmuwan berbicara tentang Kecerdasan Kreatif dan Rancangan Cerdas, seluruh dunia terguncang! Padahal ini semata cara lain untuk mengungkapkan makna nama Allah al-Fathir: merancang, merencanakan, menata, menjadwal, mengatur, dan lain-lain... Semua ini sinonim dengan menciptakan, yang tersirat oleh kata 'fitrah' atau Fathir!
Ban yak ilmuwan menyatakan: “Tidak ada Tuhan” dan kaum intelek condong kepada pandangan ini, tapi tak seorang pun mengatakan kepada mereka tentang makna yang dirujuk dengan kata Allah, tak seorang pun berbagi realitas yang diterangkan oleh Rasul Allah (saw)!
Apakah karena kita telah menjadi buta dan terhijab?
Ateisme, atau menolak adanya Tuhan/ketuhanan, yang hadir sebagai pandangan sains moderen, pertama kali diusung oleh Ibrahim (as) (mula-mula sebagai seorang Hanif, kemudian sebagai Rasul Allah) dan kemudian lagi oleh semua Rasul, Nabi, para wali dan para pencari realitas di masa lampau, berabad-abad yang lalu! Para pemuka ini telah mendeklarasikan “Laa ilaaha” (Tidak ada Tuhan) beribu-ribu tahun yang lampau! Mereka telah menegakkan kebenaran “Tidak ada Tuhan/ ketuhanan, hanya ada Allah” sejak awal!
“Hadapkan wajahmu (kesadaran) sebagai Hanif (tanpa konsep tuhan-berhala, tanpa melakukan syirik kepada Allah, yakni dengan kesadaran tanpa mendua) kepada Satu Agama (satu- satunya sistem dan tatanan), fitrah alami dari Allah (yakni sistem dan mekanisme utama dari otak) yang padanya Allah menciptakan manusia. Tidak ada perubahan dalam ciptaan Allah. Ini adalah Sistem yang absah tak terhingga (diinul qayyim) tapi kebanyakan orang tidak mengetahui.” (Al-Qur'an 30:30)
Rahman mengajarkan Al-Qur'an! Ajaran ini, berdasarkan sistem dan tatanan khusus, membentuk jagat di dalam jagat!
'Al-Qur'an' adalah rujukan umum kepada turunan Dzat Absolut kepada dunia Nama-nama dan Sifat-sifat (keberagaman) untuk membentuk segala sesuatu yang nampak dan yang gaib; jin (semua mahluk yang tak nampak) dan manusia.
Setiap iota di dalam kosmos di setiap saat mewujudkan ilmu Allah dengan samaran yang berbeda, yang melaluinya sifat kehendak bertransformasi menjadi kekuasaan untuk menciptakan setiap unit perwujudan!
Walaupun kode genetika kera sangat mirip dengan manusia, kera yang lebih maju, baik kita menyebutnya mutasi ataupun efek malaikati, pada kenyataannya ilmu yang agung telah membentuk di muka bumi ini sebuah spesies dari tiada yang disebut manusia.
Faktanya, 'deklarasi' adalah penggerak dari informasi ini. 'Deklarasi' adalah nama dari sistem operasi yang menjalankan program keberadaan seseorang!
Ajaran deklarasi bermakna menciptakan manusia dengan sistem operasi yang sama yang menjalankan alam semesta, yang merupakan hasil alami dari sunnatullah!
Yakni, progran yang beroperasi di tingkat makro diterapkan di tingkat mikro!
Itulah sebabnya mengapa dikatakan 'bagian mencerminkan keseluruhan'!
Inilah mengapa alam semesta didefinisikan sebagai makro dan manusia sebagai mikro.
Dan ini pula sebabnya mengapa bertahun-tahun yang lalu saya mengatakan “Otak kita adalah mikrokosmos kita”.
Sebagaimana halnya jagat raya, dengan semua kedalaman dimensionalnya, merupakan manifestasi nama-nama dan sifat-sifat Allah pada beragam tingkatan dan beragam komposisi, serupa dengan itu pula manusia, yang dibentuk dengan program (ta'lim yang diajarkan), adalah dunia-mikro yang mengandung semua manifestasi ini didalam dirinya.
Hazrat Ali (ra) menyinggung kebenaran ini 1.400 tahun yang lalu dengan perkataannya: “Kalian mengira bahwa kalian adalah sebuah dunia kecil, padahal kalian adalah dunia yang sangat besar”!
Sayangnya, karena segalanya diungkapkan melalui metafora dan simbol-simbol, kebenaran ini selalu tersembunyi.
Perkataan “Manusia adalah saudara kembar dari Al-Qur'an” juga merujuk kepada kebenaran yang sama.
Konsep yang dirujuk oleh kata Qur'an dalam “Rahman mengajar Al-Qur'an” bukanlah konsep yang sama yang kita kumpulkan dari 'kitab suci' yang kita pegang dewasa ini.
Al-Qur'an dalam ayat ini merupakan rujukan kepada kode sistem operasi utama yang dengannya Allah menciptakan kosmos, atau Kitab Utama. Karena manusia juga ada dengan sistem yag sama, dia didefinisikan sebagai saudara kembar atau bentuk mikro dari jagat makro dan telah dirujuk secara sinonim dengan Kitab yang diwahyukan kepadanya. Al-Qur'an yang 'diwahyukan' kepada Rasulullah (saw) berarti beliau telah mampu membaca (iqra) sistem universal. Karenanya, dikatakan bahwa “Al-Qur'an diwahyukan seketika.”
Karena ilmu ini disampaikan kepada manusia, terbentuklah Al-Qur'an seperti yang kita kenal. Al-Qur'an adalah ilmu! Bukan kertas, kulit atau kumpulan halaman!