“Mereka mempunyai hati (kesadaran) yang dengannya mereka tidak dapat memahami (realitas), mereka mempunyai mata yang dengannya mereka tidak dapat mengkaji apa yang mereka lihat, mereka mempunyai telinga yang dengannya mereka tidak dapat memahami apa yang mereka dengar! Mereka bagai binatang ternak (an'am, binatang peliharaan), mereka bahkan kurang sadar akan jalan yang benar: merekalah, mereka itulah yang [benar-benar] tidak peduli!” (Al-Qur'an 7:179)
“Allah telah menutup persepsi otak mereka akan realitas; wa wasan mereka terhijab.” (Al-Qur'an 2:7)
Ungkapan bahwa Allah telah 'menutup' persepsi mereka merujuk kepada kebutaan dan pemblokiran yang terbentuk pada orang yang bersangkutan karena begitulah sunnatullah atau mekanika sistem otak bekerja! Apabila seseorang membuat penilaian yang keliru dan menyimpannya di dalam otaknya, dia tidak akan mengenalnya jika mereka menjumpai kebenaran di depan mata!
Kufur adalah menutupi kebenaran; ketidakmampuan untuk melihat, dan karenanya merupakan pengingkaran terhadap realitas, yang lagi-lagi berkaitan dengan pemblokiran otak. Seorang yang kafir adalah orang yang tertutupi otaknya oleh data lain dan karenanya menjadi tidak mampu untuk melihat dan mengevaluasi Allah, Rasul Allah, dan Al-Qur'an.
Orang yang belum familiar dengan tulisan saya, atau belum sungguh-sungguh membacanya, mungkin telah mengambil kesimpulan dari semua ini bahwa saya sedang merujuk kepada tuhan eksternal di luar angkasa yang secara harfiah menyegel dan mengunci hati dan pikiran manusia. Padahal, mereka yang memBACA karya tulis saya akan mengetahui dan mengenal bahwa saya sedang merujuk pada fungsi alami dari Nama-nama Allah yang menyusun realitas esensial dari masing-masing individu. Di dalam Al-Qur'an, hal ini dirujuk sebagai pengaturan Allah.
Di tangan kita telah telah tergenggam kunci penting untuk memahami Al-Qur'an...
Aturan pertama untuk memBACA adalah meninggalkan semua ilmu yang telah dikumpulkan di masa lalu dan jangan biarkan itu mengganggu kajian terhadap data baru sehingga ia dapat dilihat secara obyektif tanpa bias.
Langkah ke dua adalah memperhatikan contoh-contoh, metafora dan perumpamaan yang diterapkan pada data yang dibaca atau dilihat.
Ke tiga, jangan pernah mengatakan: “Aku sudah tahu ini, aku telah mendengar atau membacanya sebelum ini” dan jangan mempunyai prasangka atau prakira.
Jika kebetulan kita tidak memahami topiknya, kita jangan pernah mengingkari atau menolak pemikirannya, tapi berilah waktu agar didapat hasil kajian dan pemahaman, tanpa terburu-buru menarik kesimpulan. Karena ini terjadi apabila pangkalan data kita tidak memadai, atau karena telah terbentuk penilaian terhadap topik tersebut pada waktu sebelumnya, dan karenanya otak kita terhalang kepada data yang baru. Dalam hal ini, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah tetap terbuka terhadap semua aspek-aspek dari topiknya sebisa mungkin.
Ketahuilah bahwa kebanyakan penilaian yang kita buat menghalangi kita untuk memperoleh rahasia yang begitu banyak yang berkenaan dengan realitas-realitas universal yang tak hingga.
Kepompong yang membentuk dunia pikiran kita seringkali menjadi penjara kita, bukannya menjadi sarana untuk membebaskan kita kepada dimensi-dimensi baru yang tak hingga!
Segala sesuatu di alam semesta dan di dunia kita selalu diperbarui di setiap saatnya!
“Di setiap saat, HU (Dzat Wujud Absolut) memanifes-tasikan Diri Nya dengan cara yang lain.” (Al-Qur'an 55:29)
Ayat ini mengalihkan perhatian kita kepada pembaruan alam semesta yang terjadi di setiap saat!
Sayangnya, kita masih menantikan kedatangan seorang Mujaddid (Pembaru) yang mengendarai kuda dan mengayunkan pedang dengan pasukan tentara yang mengajak orang-orang kepada gaya-hidup di sekian abad yang lampau!
Mungkin saya tidak di sini lagi untuk bisa melihat beliau. Tapi jika Anda melihatnya, ketahuilah dengan pasti bahwa Rasul Mahdi tidak akan mengajak manusia dan pemahaman agama mundur kepada cara-cara lama, atau mengulangi konsep masa lalu! Sebaliknya, beliau adalah seorang inovator, seorang pembaru, sebagaimana dikatakan Rumi, beliau akan “berbicara tentang hal-hal baru dewasa ini”!
Otak-otak yang terblokir, atau seperti saya, mereka yang hidup dalam periode yang telah berlalu, tidak akan melihat orang yang diberkati ini, tapi sedikitnya kita mengetahui beliau adalah seorang PEMBARU! Menurut pemahaman saya, beliau telah datang ke bumi untuk memperbarui dan merevitalisasi pemahaman kita mengenai agama! Sungguh berkati orang-orang yang terbuka akan hal ini!
Orang-orang yang hidup dan melihatnya akan mengirimi saya doa keberkahan!
Siapapun Anda, cobalah untuk membersihkan otak Anda dari pengkondisian-pengkondisian dan rintangan-rintangan yang membeku agar tidak tercerabut dari realitas-realitas universal yang disebut 'sunnatullah'!
18 Agustus 2005
Raleigh – NC, USA