AL-JALIL
Yang Esa yang, dengan kelengkapan dan kesempurnaan agungNya, menjadi sultan dari dunia tindakan.
AL-KARIM
Yang Esa yang sangat pemurah dan banyak karunianya yang tetap memberikan karuniaNya meskipun kepada orang-orang yang mengingkari keberadaanNya. Kemampuan untuk memBACA (iqra) hanya mungkin melalui aktivasi dari Nama ini, yang tertidur di dalam esensi setiap individu.
RAQIB
Yang Esa yang mengawasi dan selalu mengendalikan manifestasi dari Nama-namaNya, dengan Nama-namaNya, di setiap saat.
AL-MUJIB
Yang Esa yang dengan tegas mengabulkan semua permintaan kepadaNya (dalam shalat dan doa) dan memberikan kebutuhan mereka.
AL-WASI
Yang Maha Meliputi. Yang Esa yang meliputi seluruh keberadaan dengan ekspresi Nama-namaNya.
AL-HAKIM
Yang Esa yang kekuasaan ilmuNya muncul dibawah samaran yang disebut sebagai ‘sebab’, dan karenanya menciptakan hubungan sebab-akibat dan mengarah kepada persepsi keserbaragaman.
AL-WADUD
Pencipta daya-tarik. Pencipta dari cinta yang ikhlas tanpa syarat. Esensi di dalam setiap yang dicintai!
AL-MAJID
Yang Esa yang kemuliaannya yang agung nampak jelas melalui manifestasi-manifestasiNya yang indah!
AL-BA’ITS
Yang Esa yang terus-menerus mengubah bentuk dimensi-dimensi keberadaan yang baru. Sebagai ketentuan dari mekanisme yang ditunjuk oleh ayat “Segala sesuatu di langit dan di bumi meminta dariNya; di setiap saat, HU (Esensi Keberadaan Absolut) mewujudkan diriNya dengan cara yang lain!” (Al-Qur’an 55:29), Al-Ba’its terus menerus menciptakan pengalaman-pengalaman baru.
Ekspresi dari nama ini yang berkaitan dengan kemanusiaan digambarkan dengan ‘amantu’ (Terdiri dari enam landasan keimanan dalam Islam. Ia terdiri dari keimanan kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, Hari-Kiamat [kehidupan setelah kematian], dan qadar, bahwa semua kebaikan dan keburukan adalah dari Allah.) seperti ‘beriman kepada kehidupan (kebangkitan) setelah kematian’ (bats’u ba'dal maut) dan ayat “Bahwa kalian pasti akan berubah dimensi dan berubah bentuk menjadi tubuh yang sesuai dengan dimensi-dimensi itu!” (Al-Qur’an 84:19)
Telah kami katakan bahwa ba’ts (kebangkitan) adalah merasakan kematian dan memulai keadaan kehidupan yang baru setelah kematian... Namun demikian, kebangkitan juga mungkin terjadi di bumi ini, di latar keberadaan ini, seperti kebangkitan wilayah (kewalian), nubuwwah (kenabian), dan risalah (personifikasi ilmu Allah)! Karena semua stasiun ini menyusun keadaan-keadaan kehidupan yang baru.
Sebagai contoh, bisa kita katakan bahwa ba’ts adalah seperti penyemaian benih agar bertunas, atau ‘memberikan tunas kehidupan baru’. Serupa dengan itu, kehidupan muncul dari kematian (potensi tak-aktif yang masih tidur). Berkaitan dengan hal keberadaan baru, keadaan sebelumnya dianggap sebagai ‘kuburan’ (qabir).
“Saat (kematian) itu pasti akan datang – tidak ada keraguan padanya. Dan Allah pasti akan membangkitkan para mahluk (bentuk—bentuk kesadaran individu) di dalam kubur mereka (tubuh) (untuk meneruskan kehidupan mereka melalui tubuh-tubuh yang baru)!” (Al-Qur’an 22:7)
ASY-SYAHID
Yang Esa yang menyaksikan keberadaanNya melalui keberadaanNya sendiri. Yang Esa yang melihat penyingkapan Nama-namaNya dan menyaksikan manifestasi-manifestasiNya! Yang melaksanakan realitas bahwa tidak ada yang melihat kecuali diriNya sendiri.
AL-HAQQ
Realitas absolut dan tegas! Sumber dan esensi dari setiap fungsi dalam manifestasi!
AL-WAKIL
Yang Esa yang menyediakan sarana untuk mengaktualisasikan-diri. Yang Esa yang menolong dan melindungi orang-orang yang bertawakal kepadaNya, dengan memberi mereka hasil-hasil yang paling diharapkan. Orang yang beriman kepada potensi dari nama Al-Wakil didalam esensi dirinya akan menegaskan keyakinannya kepada semua Nama-nama (semua potensi dirinya). Sumber misteri dari kekhalifahan terletak dalam Nama ini!
AL-QAWWI
Yang Esa yang mengubah bentuk kekuasaanNya menjadi potensi yang memungkinkan untuk manifestasi keberadaan (karenanya menyusun kekuatan dari seluruh keberadaan).
Yang Esa yang membentuk keadaan malaikati.
AL-MATIN
Yang Esa yang menopang alam tindakan, yang kokoh, pencipta kekuatan dan stabilitas, pemberi kekuatan dan ketahanan!
AL-WALIYY
Yang Esa yang menuntun dan memungkinkan individu untuk menemukan realitas mereka dan menjalani hidupnya selaras dengan esensi mereka. Ia merupakan sumber risalah (personifikasi ilmu Allah) dan nubuwwah (kenabian), yang mencakup keadaan-keadaan puncak kewalian (wilayah), Ia yang mengirimkan fitur-fitur sempurna yang mencakup titik tertinggi kewalian, risalah, dan satu martabat di bawahnya, nubuwwah. Sementara ekspresi nubuwwah selamanya fungsional, ekspresi nubuwwahhanya berlaku untuk kehidupan duniawi. Seorang Nabi melanjutkan hidupnya pada martabat kesempurnaan yang sama setelah kematian, tapi peran eksplisitnya sebagai Nabi tidak lagi aktif. Berbeda dengan itu, karena fitur-fitur suci yang melekat padanya, risalah terus berlanjut selamanya (seperti halnya kewalian).
AL-HAMID
Yang Esa yang melihat dan mengevaluasi kesempurnaan universalNya pada bentuk-bentuk duniawi yang dimanifestasikan oleh NamaNya Al-Waliyy.
Hamd kepunyaan Dia semata.
AL-MUHSI
Pencipta ‘bentuk-bentuk’ (mikro hingga makro) yang membentuk apa yang nampak sebagai keserbaragaman, masing-masing diperlengkapi dengan fitur-fitur dan sifat-sifat yang unik, di dalam KESATUAN.
AL-MUBDI
Yang Esa yang memunculkan semua ciptaan di alam-alam jasmani, semuanya dengan fitur-fitur eksklusif dan unik.
AL-MU’ID
Yang Esa yang memulihkan kehidupan pada orang-orang yang kembali kepada esensi mereka.
AL-MUHYI
Yang Esa yang menghidupkan dan memberi pencerahan! Yang Esa yang memungkinkan berlanjutnya kehidupan seseorang melalui penerapan ilmu dan penglihatan terhadap realitas esensialnya.
AL-MUMIT
Yang Esa yang memungkinkan ‘rasa’ (pengalaman) kematian. Yang Esa yang memperkenankan peralihan di antara satu wujud ke wujud lainnya.
AL-HAYY
Sumber dari nama-nama! Yang Esa yang memberikan kehidupan kepada Nama-nama dan mewujudkannya. Sumber dari energi universal, esensi dari energi!
AL-QAYYUM
Yang Esa yang membuat diriNya ada dengan sifat-sifatNya sendiri, tanpa membutuhkan apapun. Segala sesuatu yang ada hidup dengan Al-Qayyum.
AL-WAJID
Yang Esa yang fitur-fitur dan sifat-sifatNya selalu berlimpah tiada habisnya. Yang Esa yang Maha Mewujud. Yang Esa, yang dariNya tiada yang berkurang, meskipun manifestasi-manifestasinya sangat berlimpah.
AL-MAJID
Yang Esa yang agung dan mulia dengan kemurahan dan karunianya yang tak-berbatas dan tak terhingga (Maha Pemurah).
AL-WAHID
Yang Esa dan satu-satunya! Ke’ESA’anNya di luar jangkauan konsep keserbaragaman. Yang ESA, yang tidak tersusun dari (atau dapat dipecah-pecah kedalam) bagian-bagian (seperti halnya dalam panteisme). Ke’ESA’anNya membuat dualitas menjadi usang! Ke’ESA’anNya tidak ada pikiran ataupun akal yang dapat memahaminya dengan sepenuhnya!
ASH-SHAMAD
Yang Esa yang Seluruhnya Suci-murni! Terbebas dari konsep keserbaragaman! Tidak dibentuk dari bagian-bagian yang bergabung. Jauh dari konseptualisasi dan pembatasan. Yang Esa yang mencukupi-dirinya sendiri, yang tidak membutuhkan apapun!
Sebuah hadits yang otentik menyebutkan: “Ash-shamad adalah sedemikian rupa sehingga ia tidak memiliki ruang atau kekosongan di dalamnya (semua, seluruhnya, satu).”
AL-QADIR
Yang Esa yang menciptakan (mendatangkan, mewujudkan) dan melihat ilmuNya dengan kekuasaanNya tanpa bergantung kepada sebab-akibat. Yang Esa yang sama sekali tak-terbatas!