AL-MUTAKABBIR
Yang Esa yang secara eksklusif memiliki kata ‘Aku’. Ke’Aku’an Absolut hanya milik Dia sendiri. Barangsiapa, dengan kata ‘Aku’, mengakui sebagian dari ke’Aku’an ini kepada dirinya sendiri, dan dengan begitu menyembunyikan ke’Aku’an yang menyusun esensinya dan membentengi ke’Aku’an relatif dirinya, akan menerima akibatnya dengan ‘pembakaran’ (penderitaan). Keagungan (Ke’Aku’an Absolut) adalah sifat yang hanya dimiliki olehNya.
AL-KHALIQ.
Yang ESA Sang Pencipta Absolut! Yang Esa yang memunculkan individu-individu menjadi ada dari ketiadaan, dengan Nama-namaNya! Segala sesuatu yang diciptakan Al-Khaliq mempunyai tujuan yang harus dipenuhi, dan menurut tujuan unik ini, memiliki fitrah alami dan karakter (akhlak). Karenanya telah dikatakan: “Berkarakterlah kalian dengan karakter Allah” (Takhallaqu biakhlaqillah) yang mengandung makna: Hiduplah selaras dengan kesadaran bahwa kalian tersusun dari fitur-fitur struktural dari Nama-nama Allah!
AL-BARI
Yang Esa yang menghiasi semua ciptaan (dari mikro hingga makro) dengan fungsi-fungsi dan rancangan-rancangan unik namun semuanya selaras dengan keseluruhan, seperti fungsi harmonis dari semua organ di dalam tubuh manusia!
AL-MUSAWWIR
Sang Penghias bentuk-bentuk. Yang Esa yang menampakkan ‘makna’ sebagai ‘bentuk’ dan menyusun mekanisme pada perseptor untuk mempersepsikan bentuk-bentuk itu.
AL-GHAFFAR
Yang Esa yang, sebagai ketentuan dari kekuasaan atau hikmah ilahiah, ‘menyembunyikan’ kekurangan-kekurangan dari orang-orang yang mengenali kekurangannya dan berkeinginan untuk dibebaskan dari akibat-akibatnya. Yang Esa yang mengampuni.
AL-QAHHAR
Yang Esa yang melaksanakan efek-efek dari NamaNya ‘Wahid’ dan menghapuskan keberadaan semu dari ke’Aku’an relatif.
AL-WAHHAB
Yang Esa yang menganugerahkan dan memberi tanpa meminta balasan kepada orang-orang yang Dia inginkan, tanpa memandang kepantasan.
AR-RAZZAQ
Yang Esa yang memberikan semua rezeki yang diperlukan untuk bertahan hidup kepada setiap unit manifestasi tanpa memandang latar/bidang keberadaannya.
AL-FATTAH
Yang Esa yang membangkitkan pengembangan di dalam individu-individu. Yang Esa yang memungkinkan pengenalan dan penglihatan akan Realitas, dan karenanya, tidak ada kekurangan, kelemahan, ataupun kesalahan dalam wujud yang ditimbulkan. Yang Esa yang mengembangkan visi dan aktivitas seseorang, dan memungkinkan pemanfaatannya secara tepat. Yang Esa yang memungkinkan pengenalan dan penggunaan hal yang tak-dikenali.
AL-‘ALIM
Yang Esa yang, dengan fitur ilmuNya, mengetahui dengan tak-hingga segala sesuatu di setiap dimensi dari segala sisinya.
AL-QABID
Yang Esa yang melaksanakan keputusanNya dengan mempertahankan esensi dari realitas Nama individual. Yang Esa yang menahan dan memaksa penyendirian.
AL-BASITH
Yang Esa yang membuka dan mengembangkan; yang Esa yang memungkinkan penglihatan dimensional dan secara mendalam.
AL-KHAFIDH
Yang Esa yang merendahkan. Yang Esa yang memberi kemampuan untuk merasakan keberadaan yang jauh dari realitas. Pencipta dari ‘asfala safilin’ (hal keberadaan yang lebih rendah). Pembentuk visi ‘keserbaragaman’ untuk menyembunyikan realitas.
AR-RAFI
Yang Esa yang meninggikan. Yang Esa yang menaikkan mahluk-mahluk sadar kepada hal keberadaan yang lebih tinggi, memungkinkan realisasi dan penglihatan akan realitas esensial mereka.
AL-MU’IZZ
Pemberi kemuliaan. Yang Esa yang memberikan kemuliaan kepada siapa yang Dia inginkan dan meninggikan kehormatan mereka di atas yang lain.
ALMUDZILL
Yang Esa yang menampakkan kehinaan sebagian orang dan merendahkannya di bawah yang lain. Yang Esa yang mencabut fitur-fitur mulia dan mendorong kepada kehinaan dengan hijab ke’Aku’an (ego).
AS-SAMI’
Yang Esa yang mendengar manifestasi-manifestasiNya di setiap saat. Yang Esa yang memungkinkan kesadaran dan pemahaman.
Nama ini memicu Nama Al-Bashir.
AL-BASHIR
Yang Esa yang terus-menerus melihat manifestasi-manifestasiNya dan mengevaluasi keluarannya (output)
AL-HAKAM
Hakim Absolut yang penghakimannya (keputusannya) pasti terlaksana.
AL-ADL
Yang Esa yang memberikan kepada tiap-tiap manifestasiNya hak mereka seirama dengan program penciptaan mereka. Yang Esa yang mutlak terbebas dari ketidak-adilan dan tirani.
AL-LATIF
Yang Esa yang secara halus hadir di kedalaman setiap manifestasi. Yang Esa yang pertolongannya berlimpah.
AL-KHABIR
Yang Esa yang mengetahui manifestasi Nama-namaNya di setiap saat. Yang Esa yang memperkenankan manifestasi-manifestasiNya melihat tingkat pemahaman mereka melalui hasil-hasil perbuatan mereka.
AL-HALIM
Yang Esa yang menahan diri dari memberikan reaksi dengan segera (sontak) terhadap kejadian-kejadian, melainkan mengevaluasi semua situasi dari sudut pandang tujuan manifestasi mereka.
AL-‘AZHIM
Kemuliaan agung di luar jangkauan kapasitas pemahaman manifestasi apapun.
AL-GHAFUR
Yang Esa yang KasihNya jangan pernah diragukan dan digugurkan. Yang Esa yang memungkinkan pembersihan yang diperlukan, dan memicu nama Rahim untuk memberikan berkat.
ASY-SYAKUR
Yang Esa yang memperkenankan penggunaan yang tepat terhadap karuniaNya agar Dia bisa menambahnya. Yang Esa yang memungkinkan evaluasi yang selayaknya terhadap sumberdaya sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh lebih banyak lagi. Nama ini memicu nama Al-Karim. Jika nama ini tidak teraktivasi di dalam kehidupan seseorang, hubungannya dengan Allah akan rusak dan menjadi tidak mampu untuk memanfaatkan sumberdayanya dengan selayaknya, memalingkan perhatiannya kepada hal-hal yang lain dan karenanya menjadi terhijab dari rahmat Allah. Ini mengarahkannya kepada ‘ketidak-bersyukuran’, yang didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengevaluasi dengan baik dan memanfaatkan pemberianNya. Pada akhirnya, ini menghasilkan ketercerabutan total.
AL-‘ALIY
Yang Maha Tinggi (atau Yang Maha Agung). Yang Esa yang Maha agung yang melihat keberadaan dari titik realitas (esensi).
AL-KABIR
Besarnya seluruh alam yang Dia ciptakan dengan Nama-namaNya tidak dapat difahami.
AL-HAFIZH
Yang Esa yang memberikan semua ketentuan untuk melestarikan dan memelihara wujud/keberadaan.
AL-MUQIT
Yang Esa yang memudahkan ekspresi Nama Al-Hafizh dengan menyediakan pentas (platform) material dan spiritual yang diperlukan untuk itu.
AL-HASIB
Yang Esa yang memelihara individualitas dengan meminta pertanggungjawaban mereka atas hasil perilaku mereka melalui mekanisme ‘akibat’.
Dengan berbuat demikian, aliran formasi tak-terbatas terbentuk dengan kokoh.