Waktu Untuk Berdoa
Walaupun orang bisa berdoa kapan saja dia mau, berdoa pada siang atau malam-malam tertentu juga bisa sangat efektif.
Sebagai contoh:
Pada waktu di antara khutbah Jum'at dan waktu asharnya.
Pada malam pertama dan ke-15 bulan Rajab.
Pada Malam Mi'raj.
Pada malam ke-27 Rajab.
Pada siang dan malam ke-15 bulan Shaban.
Pada malam sebelum dan sesudah semua Hari Raya.
Pada bulan Ramadhan.
Pada malam-malam ganjil setelah 20 Ramadhan (mis. Malam ke-21, ke-23, dst.)
Pada malam Idul Fitri dan Idul Adha.
Pada hari dan malam ke-10 bulan Muharram.
Pada hari ke-10 bulan dzulhijjah.
Perlu dicatat bahwa berdoa di malam hari lebih optimal, khususnya pada jam-jam setelah tengah malam.
Dua hal yang sangat penting berkenaan dengan waktu berdoa:
- Keadaan batin
- Kondisi eksternal
Kondisi batin adalah keadaan spiritual dan kondisi umum pada waktu berdoa. Penting bahwa berdoa mesti dilakukan dengan gairah dan keinginan karena setelah itulah orang yang bersangkutan memasuki tingkat konsentrasi yang tinggi, yang memungkinkan daya otak menjadi mampat (lebih kuat) dan terarah kepada satu tujuan khusus.
Kondisi-kondisi eksternal berkaitan dengan keadaan lingkungan sekitar pada waktu berdoa. Sedikit atau tanpa sinar matahari merupakan kondisi ideal karena sinar-sinar kosmik yang dipancarkan Matahari umumnya menghalangi gelombang-gelombang otak.
Lagi pula, kondisi-kondisi untuk berdoa lebih optimal selama jam-jam Jupiter dan Venus, ketika sinar-sinar yang lebih lembut dan bernutrisi dipancarkan, dibanding misalnya pada jam-jam Mars, ketika sinar-sinarnya lebih kasar.
Ketika kejadian-kejadian bisa mengarah kepada perselisihan dan pertengkaran juga hasil yang kurang optimal selama jam-jam lain, Anda akan tercengang mendapati betapa lancarnya apa-apa yang berjalan selama jam-jam Venus dan Jupiter, dan perkara-perkara yang rumit pun dapat diselesaikan dengan mudah.
Informasi mengenai cara menghitung jam-jam ini dapat Anda temukan melalui beragam publikasi dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.