114. An-Nas
Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.
Katakanlah (kenali, sadari, fahami, rasakan): “Aku berlindung kepada Rabb-nya (realitas Nama-nama yang menyusun esensiku) Nas (manusia).” [1]
“Penguasa manusia,” (yang Malik, yang Esa yang kekuasaan dan pengaturanNya bersifat absolut terhadap Nas, manusia.) [2]
“Tuhannya manusia,” (Realitas uluhiyyah yang berada di dalam esensi setiap manusia, yang dengannya dia mendapatkan keberadaannya, dan salah mengira bahwa keadaan ini berkenaan dengan sosok tuhan di luar dirinya!) [3]
“Dari kejahatan pembisik yang menjalar secara tersembunyi kemudian mundur, dan menjatuhkan manusia kedalam kejasmanian.” [4]
“Yang membisikkan khayalan kedalam kesadaran manusia mengenai realitas esensial manusia.” [5]
“Dari kalangan jin dan manusia!” [6]