29. Al-Ankabut
Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.
Alif, Laam, Miim! (ilmuNya didalam ilmuNya dengan ilmuNya!) [1]
Apakah manusia mengira bahwa mereka dapat meloloskan diri hanya dengan mengatakan, “Kami beriman” dan tidak dihadapkan dengan siapa diri mereka sebenarnya melalui ujian! [2]
Sungguh, orang-orang sebelum mereka juga telah diuji dengan batu-batu ujian... Allah (bukan tuhan-khayalan eksternal melainkan realitas esensial mereka yang sesungguhnya) sungguh mengetahui dan akan menampakkan orang-orang yang benar (terhadap perkataannya) dan orang-orang yang berdusta. [3]
Ataukah orang-orang yang melakukan perbuatan buruk mengira bahwa mereka dapat lari dari Kami... Betapa buruknya pemikiran mereka! [4]
Barangsiapa mengharapakan pertemuan dengan Allah (untuk mengalami manifestasi dari yang Esa yang dirujuk sebagai “Allah” di dalam kesadarannya, sesuai dengan fitrah alaminya), sungguh (ketahuilah oleh mereka bahwa) waktu kehidupan jasmaniah, yang juga merupakan hak Allah, akan berakhir! Hu itu Sami’ lagi ‘Alim. (Definisi di akhir ayat ini menunjuk kepada ‘ketiadabandingan’ [tanzih] Allah melalui HU, dan ‘kesamaan’ [tashbih] ciri Allah dengan memberikan rujukan kepada Nama-namaNya, untuk membentuk pandangan non-dual yang menyatu bagi pembaca, menurut pandangan saya.) [5]
Maka, barangsiapa berjuang dengan tekad yang bulat (untuk menjalani agama ini; realitas ini) dia berjuang untuk dirinya sendiri. (Jihad [perjuangan] terbesar adalah yang dilakukan terhadapdiri sendiri!) Sungguh, Allah itu Ghani dari seluruh alam (dipandang dari sudut Esensi Absolut, Allah terlepas dari terkondisikan atau terbatasi oleh komposisi-komposisi Nama-namaNya yang mewujud)! [6]
Adapun bagi orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka, sungguh Kami akan menghapuskan perbuatan-perbuatan buruk mereka (sifat ego meeka) dari mereka dan membalas mereka dengan yang terbaik dari perbuatan-perbuatan mereka! [7]
Dan telah kami wajibkan kepada manusia untuk bersikap santun kepada ibu-bapaknya... Tapi jika mereka meminta kamu untuk menyekutukan aku yang bertentangan dengan ilmumu, maka jangan patuhu mereka! KepadaKu tempat kembaliMu... Aku akan beritahukan kepadamu (makna dari) perbuatn-perbuatanmu. [8]
Adapun bagi orang-orang yang beriman dan memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka, sungguh Kami akan memasukkan mereka di antara orang-orang yang saleh. [9]
Dan di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah, esensi kami dengan Nama-namaNya,” tapi tatkala mereka menghadapi kesukaran di jalan Allah, mereka mempersamakan fitnah manusia sebagai hukuman Allah. Dan jika kemenangan mendatangi mereka dari Rabb mereka, mereka berkata, “Kami sungguh bersama kalian.” Apakah Allah (sebagai pencipta dengan Nama-namaNya) tidak lebih mengetahui apa yang ada di dalam dada (otak-otak manusia)? [10]
Sungguh Allah mengetahui orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang munafik (yang bermuka-dua yang menggunakan kecerdasan untuk kepentingan pribadi bukannya untuk kepentingan Kebenaran). [11]
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata kepada orang-orang beriman, “Ikutilah faham kami dan kami akan menanggung kesalahan-kesalahan (dosa-dosa) kalian!” Orang-orang yang ingkar tidak dapat memikul tanggung-jawab kesalahan-kesalahan mereka... Sungguh, mereka adalah para pendusta. [12]
Sungguh mereka akan memikul beban mereka sendiri dan beban-beban (orang lain) disamping bebannya sendiri... Dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban untuk ide-ide yang mereka ada-adakan selama periode Kiamat. [13]
Dan telah Kami datangkan Nuh kepada kaumnya dan dia tinggal selama seribu tahun kurang limapuluh di antara mereka! Tapi banjir besar menimpa mereka karena kezaliman mereka. [14]
Kami selamatkan dia dan para penumpang perahu (ashabas-safinah), dan menjadikannya sebagai pelajaran teladan bagi manusia. [15]
Dan Ibrahim... Bagaimana dia berkata kepada kaumnya, “Mengabdilah kepada Allah dan lindungi diri kalian dariNya (bertakwalah)! Ini lebih baik bagi kalian jika kalian mengerti.” [16]
“Kalian menyembah berhala selain Allah dan kalian mengada-adakan sesuatu! Benda-benda yang kalian sembah selain Allah tidak bisa memberi kalian rezeki apapun! Mintalah rezekimu kepada Allah (esensimu)... Beribadahlah dan bersyukurlah kepadaNya... KepadaNya lah kalian dikembalikan.” [17]
“Dan jika kalian ingkar, (ketahuilah dengan baik) bahwa umat sebelum kalian pun mengingkarinya... (Kewajiban)atas Rasul hanyalah menyampaikan dengan terang.” [18]
Apakah mereka tidak melihat bagaimana Allah memulai penciptaan dan mengembalikan mereka (kepada asalnya atau kepada ciptaan baru untuk kedua kalinya)... Sungguh, ini mudah bagi Allah. [19]
Katakanlah, “Periksalah bumi (tubuh) dan lihatlah bagaimana Dia memulai penciptaan... Setelah ini Allah akan membentuk kehidupan kalian yang ke dua (tubuh kehidupan masa depan)... Sungguh, Allah itu Qadir atas segala sesuatu.” [20]
“Dia menimpakan penderitaan kepada siapa yang Dia kehendaki dan menganugerahkan rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki... Kepada Dia kalian akan dijelmakan (kalian akan menyadari bahwa Nama-nama itu menyusun esensi kalian)!” [21]
“Kalian tidak akan dapat melemahkanNya di bumi maupun di langit! Kalian tidak mempunyai penjaga ataupun penolong selain Allah.” [22]
Orang-orang yang mengingkari isyarat-isyarat Allah di dalam keberadaannya dan mengingkari akan pertemuan denganNya, mereka lah yang telah kehilangan harapan akan rahmatKu; akan ada penderitaan yang sangat berat bagi mereka! [23]
Tapi jawaban kaum (Ibrahim) itu adalah, “Bunuhlah dia atau bakarlah dia!” Tapi Allah menyelamatkannya dari api itu... Sungguh, ada isyarat-isyarat di dalam hal ini bagi kaum yang beriman. [24]
Dan (Ibrahim) berkata, “Kalian telah mempertuhankan berhala-hala selain Allah karena ikatan-ikatan emosional kalian satu sama lain (dengan nenek-moyang kalian) di kehidupan duniawi. Karena ini, kalian akan saling menyangkal dan mengutuk satu sama lain selama Kiamat! Tempat tinggal kalian adalah api dan kalian tidak memiliki penolong.” [25]
Setelah ini, Luth (keponakannya) beriman kepadanya dan berkata, “Aku akan berpindah kepada Rabb-ku!”... Sungguh, Dia itu HU, yang ‘Aziz lagi Hakim. [26]
Dan kami berikan Ishak dan Ya’kub kepada (Ibrahim)... Dan kami membentuk nubuwwah dan ilmu pada keturunannya... Kami berikan balasannya di dunia... Dan di kehidupan kekal yang akan datang dia termasuk orang-orang yang saleh. [27]
Dan Luth... Bagaimana dia berkata kepada kaumnya, “Sungguh, kalian melakukan tindak asusila yang tidak seorang pun pernah melakukannya sebelum kalian!” [28]
“Sungguh, kalian tidur dengan laki-laki dan memutuskan (proses reproduksi alami), dan kalian melakukannya di tempat umum.” Tapi jawaban mereka adalah, “maka datangkanlah hukuman Allah itu, jika benar perkataanmu!” [29]
(Luth) berkata, “Rabb-ku, tolonglah aku terhadap orang-orang yang sesat ini!” [30]
Ketika Rasul-rasul Kami mendatangi Ibrahim sebagai berita gembira, mereka berkata, “Sungguh, kami akan membinasakan kaum di wilayah ini... Karena mereka telah menjadi kaum yang menzalimi diri sendiri.” [31]
(Ibrahim) berkata, “Tapi Luth juga ada di sana?” Mereka berkata, “Kami tahu siapa yang ada di sana... Tentu saja kami akan menyelamatkan dia dan keluarganya... Kecuali istrinya, dia termasuk orang-orang yang tinggal.” [32]
Ketika Rausl-rasul Kami mendatangi Luth, dia merasa kesusahan dan sangat tidak nyaman (dengan apa yang mungkin terjadi)... (Rasul-rasul Kami) berkata, “Jangan takut ataupun bersedih! Sungguh, kami disini untuk menyelamatkanmu dan keluargamu... Kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tinggal.” [33]
“Sungguh, Kami akan datangkan penderitaan dari langit atas penduduk wilayah ini karena keyakinan mereka yang telah rusak.” [34]
Dan sungguh, Kami telah meninggalkan isyarat teladan yang nyata (dari wilayah itu) bagi orang-orang yang menggunakan akalnya. [35]
Dan kepada penduduk Madyan (Kami datangkan) saudara mereka Syu’aib... Dia berkata, Hai kaumku... Sembahlah Allah, berimanlah kepada kehidupan kekal yang akan datang, dan janganlah menyebabkan kerusakan di muka bumi.” [36]
Tapi mereka mengingkarinya (Syu’aib)... Dan karenanya gempa yang keras menimpa mereka dan mereka tersungkur jatuh di rumah-rumah mereka.” [37]
Dan (Kami melakukan hal yang sama kepada) kaum ‘Aad dan Tsamud... Dan kalian semestinya memahaminya dari keadaan tempat-tempat tinggal mereka... Setan (ego mereka) telah membuat mereka senang dengan perbuatan-perbuatan mereka dan menyimpangkan mereka dari jalan (yang benar)... Meskipun mereka telah diberi kemampuan untuk melihat realitas! [38]
Dan (Kami melakukan hal yang sama kepada) Qarun, Fir’aun dan Haman... Sungguh, Musa mendatangi mereka sebagai bukti-bukti yang nyata, namun mereka bersikap congkak (penuh dengan ego) di muka bumi... Tapi mereka tidak dapat lolos dari (kekuasaan Kami)! [39]
Kami timpakan kepada tiap-tiap orang dengan akibat dari kezalimannya sendiri... Atas sebagian dari mereka, Kami datangkan angin topan! Sebagian dari mereka kami timpa dengan suara yang bergemuruh! Dan sebagian Kami sebabkan bumi menelan mereka... Dan sebagian lain Kami tenggelamkan... Dan bukanlah Allah yang menyebabkan mereka menderita, tapi mereka lah (diri yang dibangun, identitas-ego mereka) yang menyebabkan penderitaan mereka sendiri. [40]
Perumpamaan dari orang-orang yang mengambil teman-teman selain Allah (dengan saling mempertuhankan satu sama lain) adalah bagaikan laba-laba betina yang mengambil rumahnya... Sungguh, rumah yang paling lemah adalah rumahynya laba-laba betina! Seandainya mereka mengetahui. [41]
Sungguh, Allah mengetahui apa-apa yang kepadanya kalian berpaling selain Dia... HU, yang 'Aziz lagi Hakim. [42]
Demikianlah Kami menekankan perumpamaan-perumpamaan ini kepada manusia! Tapi tiada yang dapat mengevaluasinya dengan akalnya dan dengan selayaknya kecuali orang-orang yang berilmu! [43]
Allah menciptakan langit dan bumi dengan Hak (dengan fitur-fitur yang berkaitan dengan Nama-namaNya)! Sungguh, ada isyarat di dalam hal ini bagi orang-orang yang beriman. [44]
Baca dan sampaikanlah ilmu (Kitab) yang telah diwahyukan kepadamu, dan dirikanlah shalat... Sungguh, shalat menjauhkan diri dari perbuatan amoral (berlebih-lebihan karena ikatan jasmaniah) dan perbuatan-perbuatan buruk (apa-apa yang bertentangan dengan sunnatullah)... Sungguh, dzikir (mengingat) kepada Allah itu Akbar (memungkinkan seseorang untuk mengalami Akbariyah - Keagungan Absolut)! Allah mengetahui keadaan kalian. [45]
Kecuali orang-orang di antara mereka yang zalim! Berjuanglah dengan cara yang terbaik bersama orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu di masa lalu dan katakanlah, “Kami beriman kepada apa yang telah diwahyukan kepada kami dan apa yang telah diwahyukan kepada kalian... Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah SATU! Kepada Dia kami berserah diri.” [46]
Demikianlah Kami telah mewahyukan Kitab (ilmu mengenai realitas dan sunnatullah) kepadamu... Orang-orang yang yang kepadanya telah Kami beri Kitab beriman kepadaNya (sebagai realitas esensial mereka)... Dan di antaranya juga ada sebagian yang beriman kepadaNya (esensi mereka)... Hanya orang-orang yang mengingkari ilmu realitas (orang-orang yang hatinya telah terkunci) dengan sengaja mengingkari ayat-ayat kami. [47]
Dan kamu tidak pernah membaca kitab apapun (seperti Taurat dan Injil) sebelumnya (ilmu yang kami singkapkan ini), dan tidak pula menuliskannya dengan tangan kananmu... (Karenanya, dia mungkin buta huruf dalam artian umum... 25:5). Jika tidak, (jika kamu dapat membaca) orang-orang yang berkeinginan untuk memalsukan kata-katamu tentu telah meragukannya. [48]
Sebaliknya, ia (Qur’an) merupakan isyarat-isyarat nyata pada kedalaman orang-orang yang kepadanya telah diberikan ilmu... Hanya orang-orang yang zalim kepada dirinya sendiri yang mengingkari isyarat-isyarat Kami (yang melekat di dalam esensi mereka). [49]
Mereka berkata, “Dia semestinya telah diberi mujizat dari Rabb-nya!”... Katakanlah, “Mujizat hanyalah dari Allah... Aku hanyalah pemberi peringatan yang nyata.” [50]
Tidak cukupkah bagi mereka bahwa Kami mewahyukan kepadamu ilmu yang telah disampaikan kepada mereka? Sungguh, ada rahmat dan nasihat di dalam ini bagi orang-orang yang beriman. [51]
Katakanlah, “Cukuplah bagiku Allah, yang menyusun esensiku dengan Nama-namaNya, sebagai saksi di antara kalian dan aku! Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi! Orang-orang yang beriman kepada kepalsuan (bahwa mereka adalah tubuh yang akan rusak) dan mengingkari Allah, esensi dari keberadaan mereka dengan Nama-namaNya, mereka itu sangat merugi!” [52]
Mereka menginginkan kamu mempercepat penderitaan (kematian) bagi mereka. Seandainya saja rentang hidup mereka belum ditetapkan, tentu penderitaan itu telah mendatangi mereka! Tapi itu pasti akan mendatangi mereka, dengan tiba-tiba, ketika mereka tidak menyadarinya. [53]
Mereka menginginkan kamu mempercepat penderitaan (kematian) bagi mereka... Sungguh, Neraka telah meliputi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas (saat ini juga)! [54]
Pada saat itu, penderitaan akan menutupi mereka dari atas (kesadaran mereka) dan di bawah (tubuh mereka) dan akan dikatakan, “Rasakanlah akibat dari perbuatan-perbuatan kalian!” [55]
Hai hamba-hambaKu yang beriman! Sungguh, bumiku itu luas! (kapasitas otak kalian sangat besar! Perlu dicatat bahwa sementara tubuh dan otak, dari sudut susunan materinya, ditunjuk dengan kata ‘bumi’, fungsi dari otak, aktivitas sarafnya dan manifestasi datanya, dirujuk sebagai ‘langit.’ Alasan mengapa ‘langit’ digunakan dalam bentuk jamak, menurut pemahaman saya, adalah karena beragam tingkatan dari data dan ilmunya yang mewujud. Karenanya, dengan mengatakan ‘Bumiku itu luas,’ ada indikasi betapa sangat luasnya kapasitas otak itu, dan menjadi usulan untuk menggunakannya semaksimal mungkin untuk meraih ilmu. Karena, perhatian utamanya bukanlah mengenai obyek-obyek yang akan hancur di bawah bumi, melainkan perolehan yang diperlukan berkenaan dengan kehidupan kekal.) Mengabdilah hanya kepadaKu! [56]
Setiap mahluk (kesadaran individu) akan merasakan kematian... Dan kemudian kepada Kami lah kalian akan dikembalikan! [57]
Adapaun bagi orang-orang yang beriman (kepada realitas esensial mereka) dan memenuhi ketentuan-ketentuan agamanya, Kami sungguh akan menyiapkan kamar-kamar yang ditinggikan bagi mereka yang di bawahnya mengalir sungai-sungai... Mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya... Betapa indahnya balasan bagi orang-orang yang bekerja keras! [58]
Mereka adalah orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Rabb mereka (mereka beriman kepada fitur dari Nama Wakil di dalam esensi mereka dan yakin terhadap fungsinya)! [59]
Dan ada banyak mahluk yang tidak membawa rezekinya sendiri... Allah memberi rezeki kepada mereka dan kepada kalian... HU itu Sami’ lagi ‘Alim. [60]
Sungguh, jika kalian bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi, dan siapakah yang memberikan fungsi kepada Matahari dan Bulan?” Mereka pasti akan berkata, “Allah”... Mengapa mereka berpaling (kepada dualitas bukannya kepada Kebenaran)? [61]
Allah menambah rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambanya dan menguranginya (kepada siapa yang dikehendakiNya)! Sungguh Allah itu ‘Alim atas segala sesuatu. [62]
Dan sungguh, jika kalian bertanya kepada mereka, “Siapakah yang mendatangkan air dari langit (ilmu di dalam kesadaran) dan menghidupkan kembali bumi (tubuh) setelah kematiannya (ketika kalian hidup tanpa jiwa tanpa kesadaran akan realitas)?” Pasti mereka akan mengatakan, “Allah”... Katakanlah, “Hamd kepunyaan Allah!” Tidak, kebanyakan dari mereka tidak menggunakan akal mereka dan tidak mengevaluasi! [63]
Dan kehidupan duniawi yang nyata dan nampak ini (keadaan kesadaran paling rendah) bukan lain hanyalah kesenangan (penyimpangan menipu dipandang dari kenyataan) dan permainan (dimana kita hanya memainkan peran-peran di dalam skenario)! Adapun tempat tinggal yang kekal, itulah sebenar-benarnya keadaan kehidupan berkesadaran. Andai saja mereka dapat memahaminya! [64]
Tatkala mereka menaiki perahu itu, mereka menghadapkan seluruh keyakinan mereka kepada Dia dan berdoa kepada Allah... Namun tatkala Dia telah menyampaikan mereka ke daratan, mereka jatuh kedalam dualitas! [65]
Maka mereka (berpaling kepada dualitas dan) menunjukkan ketidakbersyukuran terhadap apa-apa yang telah Kami berikan kepada mereka (kekuatan-kekuatan dan fitur-fitur di dalam esensi mereka) dan kebaikan (dari hal-hal yang bersifat sementara)! Mereka akan segera memahaminya! [66]
Apakah mereka tidak melihat bagaimana Kami membuatnya sebagai Tempat Suci yang aman (Harem) sementara orang-orang dijauhkan dari sekitarnya... Apakah mereka masih mempercayai kepalsuan (bahwa mereka hanya tubuh semata, dan akan rusak setelah kematian) dan dengan tidak bersyukur mengingkari nikmat Allah (kekuatan-kekuatan Nama-namadi dalam esensi mereka)? [67]
Siapa yang lebih zalim dibanding orang yang mengada-adakan kebohongan tentang Allah atau mengingkari apa yang datang sebagai Kebenaran (Rasul)? Bukankah Neraka itu tempat tinggal dari orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas? [68]
Dan orang-orang yang berjuang (terhadap ego mereka) agar sampai kepada Kami, Kami pasti akan memungkinkan mereka sampai kepada jalan Kami (dengan memungkinkan mereka merealisasikan realitas esensial mereka yang paling dalam... Kemampuan untuk melihat manifestasi nama-nama Allah yang ada dimana-mana). Sungguh, Allah beserta orang-orang yang memiliki keyakinan (orang-orang yang kembali kepada Allah seolah mereka melihat Dia, yakni manifestasi fitur-fitur dari Nama-namaNya). [69]