8. Al-Anfal
Demi Yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.
Mereka menanyakan kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang… Katakanlah, “Harta rampasan perang adalah untuk Allah dan Rasulnya… Lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah) (dari akibat tidak menjalani realitas esensial kalian) dan perbaikilah hubungan (persaudaraan berdasarkan iman) di antara kalian (dengan saling melihat realitas esensial masing-masing). Jika kalian adalah orang-orang yang benar-benar beriman, ikutilah Allah dan Rasulnya (karena realitas esensial dan artikulator dari realitas itu menginginkan kalian mengalami realitas esensial kalian). [1]
Orang-orang yang beriman (yang teguh dengan keyakinannya) adalah mereka yang ketika disebutkan dan memikirkan tentang Allah, kesadaran mereka bergetar (mereka merasakan kelemahannya dibanding kekuasaanNya)dan ketika ayat-ayatNya dibacakan kepada mereka, ia meningkatkan keimanan mereka (sejauh kemampuan mereka untuk menafakurinya)… Mereka bertawakal kepada (berserahdiri kepada) Rabb mereka (mereka beriman bahwa Nama Wakil di dalam esensi mereka akan memenuhi fungsinya). [2]
Mereka adalah orang-orang yang mendirikan shalat (melalui kembali kepada Allah secara introspektif, mereka menyadari bahwa segala sesuatu bergantung kepada perintahNya dan berdasarkan pengalaman mengakui bahwa tiada keberadaan selain dari Nama-nama Allah, sehingga mewujudkan realitas “Allah adalah pra-eternal dan pos-eternal – yang Baqi”) dan mereka menginfakkan dari apa yang telah Kami berikan kepada mereka (pemberian material atau spiritual yang dihasilkan sebagai akibat mengalami esensi shalat). [3]
Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman (yang keyakinannya didasarkan pada pencarian dan pemeriksaan)… Mereka mendapatkan derajat (yang terbentuk oleh stasiun-stasiun Nama-nama yang menyusun esensi mereka) dan ampunan (yang terbentuk oleh ilmu – kekuatan-kekuatan dari Nama-nama – yang menutupi [meluruhkan] kedirian, ego) serta rezeki yang banyak. (baik material maupun spiritual). [4]
Pada saat Rabb-mu mengeluarkan kamu dari rumahmu dengan membuatmu mengalami realitasmu (yakni, keputusan ini tidak dibuat karena emosimu, melainkan berdasarkan kebijaksanaan Rabb-mu) beberapa dari mereka yang benar-benar beriman tidak menyukai hal ini. [5]
Meskipun Kebenaran telah benar-benar nyata, mereka tidak mau menerimanya… Seolah mereka sedang sengaja pergi menuju kematian. [6]
Ingatlah ketika Allah menjanjikan kepada kalian bahwa salah satu dari dua kelompok (kaum Quraisy atau kafilah) akan menjadi milik kalian… Kalian menginginkan kelompok yang tidak bersenjata (kafilah) menjadi milik kalian (kalian tertarik dengan perolehan jangka pendek, yang keuntungannya cepat kembali, padahal ini akan menimbulkan bahaya dalam jangka panjang)… Tapi Allah berkehendak untuk menegakkan Kebenaran dengan peringatan-peringatanNya dan melenyapkan orang-orang yang mengingkari realitas. [7]
(Dia ingin) menegakkan Kebenaran dan menggugurkan apa yang sia-sia dan tidak berdasar… meskipun orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap Allah tidak menyukainya! [8]
Ingatlah ketika kalian meminta pertolongan dari Rabb kalian dan Dia mengabulkan permohonan kalian, “Sungguh Aku akan menguatkan kalian dengan seribu malaikat secara berturut-turut.” [9]
Allah melakukan ini hanya sebagai berita gembira dan agar hati kalian menjadi teguh dengannya… Pertolongan dan kemenangan hanyalah dari Allah… Sungguh Allah itu ‘Aziz lagi Hakim. [10]
Ingatlah ketika Dia membentuk ketenangan dan keamanan dariNya, dan menurunkan air dari langit (air menyimbolkan ilmu, keadaan kepastian dan aktualisasi kehendak Allah) menyucikan kalian (dari emosi-emosi berbasis-ego) dan membebaskan kalian dari kotoran Setan (rasa takut dan keraguan) dan untuk menguatkan penglihatan akan Kebenaran di dalam kesadaran kalian dan meneguhkan kaki kalian (dengan ilmu ini). (Ayat ini merupakan sebuah contoh pernyataan simbolik/perumpamaan di dalam Al-Qur’an. Karena, ‘hujan’, jika dimaknai secara harfiah, tidak akan meneguhkan kaki seseorang atau membersihkan seseorang dari godaan setan. Ini merupakan contoh bahwa ayat seperti ini harus ditafsirkan dan dievaluasi/dikaji.) [11]
Ingatlah ketika Rabb-mu mewahyukan kepada para malaikat, “Sungguh Aku bersama kalian (karena Allah secara harfiah tidak bisa berada di sisi para malaikat, ayat ini merujuk yang di dalam Sufisme dikenal sebagai ‘Kesatuan Keberadaan’, maka, para malaikat secara sadar mengetahui bahwa kekuasaan yang melekat pada diri mereka bukan lain adalah kekuasaan Allah)… Amankan orang-orang yang beriman… Aku akan menimpakan rasa takut kedalam hati orang-orang yang ingkar… Pukullah mereka pada lehernya (ikatlah orang-orang yang ingkar pada khayalan mereka) dan pukullah semua jari tangan mereka.” [12]
Ini karena mereka menentang Allah dan RasulNya, dan memisahkan dan melepaskan diri mereka dari Allah dan RasulNya… Dan barangsiapa menentang Allah dan RasulNya, sungguh Allah itu Shadidul ‘Iqab (keras dalam melaksanakan akibat semestinya dari suatu pelanggaran). [13]
Inilah (hasil-hasil dari perbuatan kalian), maka rasakanlah! Dan bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas, ada penderitaan dari api (api-api yang membakar diri secara internal maupun eksternal). [14]
Wahai orang-orang yang beriman… Apabila kalian menemui orang-orang yang secara kolektif mengingkari ilmu mengenai realitas, janganlah kalian membelakangi mereka! [15]
Dan barangsiapa membelakangi mereka, kecuali sebagai strategi atau untuk bergabung dengan pasukan lain (dari orang-orang yang beriman), sungguh akan kembali dengan murka Allah… Tempat tinggalnya adalah api (penderitaan)! Dan itulah seburuk-buruknya tempat kembali! [16]
Dan bukanlah kalian yang membunuh mereka, tapi Allah lah yang membunuh mereka! Dan bukan kamu yang melempar (panahnya) ketika kamu (diri ilusi; ego) melempar, tapi Allah lah yang melempar! Agar orang-orang yang beriman mengalami kebaikan dari DiriNya (rahmatNya)! Sungguh, Allah itu Sami’ lagi ‘Alim. [17]
Demikianlah (kalian telah menjalani dan melihatnya)! Sungguh, Allah akan melemahkan siasat orang-orang yang menolak untuk mengalami ilmu mengenai realitas! [18]
Jika kalian menginginkan kemenangan, kemenangan telah mendatangi kalian (di Badar)… Jika kalian berhenti (menahan Rasul Allah) itu lebih baik bagi kalian… Tapi jika kalian kembali (kepada dualitas) Kami akan kembali pula! (Dalam hal ini) meskipun jumlah kalian besar, itu tidak aka menguntungkan kalian… Allah sudah pasti bersama orang-orang yang beriman (Dia bersama mereka yang mengakui dan mengalami realitas bahwa kekuatan dan kekuasaan yang melekat pada diri mereka adalah kepunyaan Allah). [19]
Wahai orang-orang yang beriman… Patuhilah Allah dan RasulNya! Janganlah berpaling dariNya sedangkan kalian mendengar! [20]
Janganlah seperti mereka yang mendengar (namun tidak mengetahui) dan mengatakan, “Kami telah mendengar”! [21]
Sungguh, mahluk hidup terburuk dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang tuli dan bisu, yang tidak menggunakan akal mereka (yang hidup dengan meniru-niru). [22]
Seandainya Allah mengetahui ada kebaikan (kemampuan untuk mengevaluasi) pada mereka, sungguh Dia telah membuat mereka dapat mendengar… Dan seandainya pun Dia membuat mereka mendengar (dalam situasi program-penciptaan mereka saat ini) mereka tetap saja akan berpaling! [23]
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian diajak kepada yang menghidupkan kembali kalian (ilmu mengenai realitas) penuhilah ajakan Allah dan Rasul. Ketahuilah dengan baik bahwa (jika kalian tidak memenuhi ajakan ini) Allah akan menyusup di antara kesadaran seseorang dan hatinya (Allah menciptakan penghalang di antara emosinya dan akalnya, meninggalkan dia dalam keberadaan emosional yang menyusun nerakanya melalui sistem otaknya) dan menghalanginya. KepadaNya kalian akan dikembalikan (kalian akan tinggal di alam dimana Realitas Absolut akan menjadi nyata; kalian akan dievaluasi dengan sifat-sifat Nama-nama yang menyusun esensi kalian). [24]
Lindungilah diri kalian dari bencana, yang bukan hanya menimpa orang-orang yang berdosa (tetapi juga orang-orang baik di antara masyarakatnya)… Dan ketahuilah dengan baik bahwa Allah itu Syadidul ‘Iqab (keras dalam melaksanakan akibat semestinya dari suatu pelanggaran). [25]
Wahai orang-orang yang beriman… Ingatlah hari-hari ketika kalian takut bahwa orang-orang akan membahayakan kalian karena kalian sedikit dan lemah… Tapi Dia melindungi kalian, menyokong kalian dengan pertolonganNya, dan menganugerahi kalian karunia yang bersih agar kalian bersyukur (mengevaluasi dan bersyukur). [26]
Wahai orang-orang yang beriman… Janganlah mengkhianati Allah dan Rasulnya… Jangan mengkhianati (ilmu dan pengetahuan yang telah sampai kepada kalian melalui Nubuwwah dan Risalah) sedangkan kalian mengetahui! [27]
Ketahuilah dengan baik bahwa harta dan anak-anak hanyalah fitnah (benda ujian) bagi kalian! Adapun bagi Allah, pahala yang besar ada bersamaNya. [28]
Wahai orang-orang yang beriman… Jika kalian melindungi diri kalian dari Allah (bertakwa) (jangan mengkhianati apa yang telah sampai kepada kalian melalui Rasul dan janji alami kalian; kemampuan untuk hidup sesuai dengan Nama-nama yang menyusun esensi kalian), Dia akan membuat bagi kalian furqan (kemampuan dan ilmu untuk membedakan yang benar dari yang salah), menutupi perbuatan-perbuatan salah kalian dan mengampuni kalian… Allah itu Dzul Fadhlil ‘Azhim (pemilik karunia yang besar). [29]
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas bersiasat terhadap kamu untuk menahanmu dari maksudmu, atau membunuhmu atau mengusirmu (dari kampung halamanmu). Mereka berencana dan Allah pun menjawab rencana mereka dengan membuat mereka menjalani akibat-akibat dari rencana mereka sendiri (dengan membalikkan rencana mereka menimpa diri mereka sendiri). Dan Allah adalah sebaik-baiknya pembuat rencana! [30]
Ketika ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Sungguh, kami telah mendengar… Seandainya kami menghendaki kami akan mengatakan seperti ini… Ini tidak lain semata legenda dari masa lampau!” [31]
Ingatlah ketika mereka mengatakan, “Ya Allah… Jika ini Kebenaran dariMu, maka hujanilah kami dengan batu-batu dari langit! Atau timpakanlah kepada kami penderitaan yang menyakitkan.” [32]
Tapi Allah tidak akan menghukum mereka di saat kamu berada di antara mereka (karena kamu didatangkan sebagai rahmat bagi seluruh dunia)… Dan Allah tidak akan menimpakan kepada mereka di saat ada orang-orang yang mencari ampunan. [33]
Padahal mereka dilarang (mengunjungi orang-orang yang beriman di dalam) Masjidil Haram, mengapa Allah tidak menghukum mereka? (Ayat ini tidak bertentangan dengan ayat sebelumnya karena ayat sebelumnya merujuk pada penderitaan kelompok sedangkan ayat ini merujuk kepada penderitaan individu…) Dan mereka bukanlah para penjaga (Masjidil Haram)… Para penjaganya hanyalah orang-orang yang melindungi diri mereka sendiri (bertakwa)… Namun kebanyakan dari mereka tidak mengetahui (apa Masjidil Haram itu). [34]
Sembahyang mereka (introspeksi) di Baitullah tidak lain hanyalah bersiul dan bertepuktangan (cara-cara penyembahan eksternal yang diajarkan nenek-moyang mereka)… Maka rasakanlah penderitaan karena mengingkari Kebenaran! [35]
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas memberikan harta kekayaan mereka untuk mencegah (orang-orang) dari jalan Allah! Mereka akan menghabiskan semuanya! Dan kemudian pengeluaran ini akan menyebabkan mereka sakit-jantung (penyesalan yang menyakitkan)! Kemudian mereka akan dikuasai! Dan (pada akhirnya) di neraka lah, orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas ini, semuanya akan dikumpulkan. [36]
Demikianlah Allah memisahkan yang kotor dari yang bersih, dan mengisi neraka dengan orang-orang yang kotor saling tumpuk satu dengan yang lain… Sungguh, mereka adalah orang-orang yang sangat merugi. [37]
Katakanlah kepada orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas, jika mereka meninggalkan (keyakinan palsu mereka) maka kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalu akan diampuni! Namun jika mereka kembali kepada keyakinan lamanya, maka ingatkanlah mereka akan apa yang terjadi terhadap orang-orang terdahulu! [38]
Dan perangilah mereka hingga penindasan terangkat dari orang-orang yang beriman dan Agama (ilmu mengenai realitas dan sistem serta tatanan Allah) menjadi benar-benar nyata dan diakui (namun jika mereka dengan keras mencegah kalian dari ini, maka perangi mereka berdasarkan Kebenaran /Tidak ada paksaan dalam masalah agama’). Jika mereka meninggalkan (penindasan dan pencegahan), sungguh Allah itu Bashir atas apa yang mereka lakukan. [39]
Jika mereka berpaling, ketahuilah dengan baik bahwa Allah adalah Pelindung kalian… Sebaik-baiknya Pelindung (pemilik) dan sebaik-baiknya Penolong (pemberi kemenangan)! [40]
Jika kalian telah beriman kepada Allah dan hari furqan (hari dimana orang-orang berpisah dan berperang oleh sebab kebenaran atau kepalsuan) (yakni) kepada apa yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (penguatan dari para malaikat) pada hari ketika kedua kelompok bertemu saling berhadapan (perang Badar) maka ketahuilah bahwa seperlima dari apa yang kalian peroleh dari harta rampasan perang adalah untuk Allah (untuk digunakan di jalan Allah), Rasul, kerabatnya, anak-anak yatim, orang miskin, dan orang-orang dalam perjalanan yang terdampar di jalan Allah… Allah itu Qadir atas segala sesuatu. [41]
(Ingatlah) ketika kalian berada di sisi dekat dan mereka di sisi jauh… Dan kafilah itu berada lebih rendah dari kalian… Seandainya kalian telah membuat janji untuk menemui mereka, kalian tidak akan dapat menemui mereka pada saat yang tepat! Tapi Allah mewujudkan suatu perkara yang telah ditetapkan (tidak ada yang kebetulan)! Maka baik yang binasa maupun yang hidup telah menjalani ketentuannya, berdasarkan keputusan yang jelas dari Kebenaran! Sungguh Allah itu Sami’ lagi ‘Alim. [42]
Allah menunjukkan dalam mimpimu bahwa jumlah mereka sedikit… Seandainya Dia menunjukkan kepadamu bahwa jumlah mereka banyak, tentu kalian akan ketakutan dan berselisih terhadapnya… Tapi Allah melegakan hati kalian… Sungguh Dia itu ‘Alim terhadap apa yang ada di dalam diri kalian (‘dunia pribadi kalian yang diciptakan di dalam pikiran kalian’) sebagai esensi sesungguhnya (dengan Nama-namaNya). [43]
Dan ingatlah ketika kalian bertemu saling berhadapan, Dia menampakkan mereka kepadamu seolah sedikit dan menampakkan kamu kepada mereka seolah banyak… Demikianlah Allah melaksanakan suatu perkara yang telah ditakdirkanNya! Segala sesuatu pada akhirnya akan kembali kepada Allah. [44]
Wahai orang-orang yang beriman! Berdiri-teguhlah (dengan keimanan kalian) ketika kalian menghadapi suatu golongan… Dan banyak-banyaklah berdzikir (perenungan dan mengingat-ingat kekuatan-kekuatan dari Nama-nama yang menyusun esensi kalian) kepada Allah agar kalian dapat mengatasi kesukaran-kesukaran dan meraih keselamatan. [45]
Patuhilah Allah dan RasulNya, dan janganlah berselisih satu dengan yang lain atau kalian akan kehilangan semangat dan angin kalian (kekuatan) akan berlalu… Bersabarlah… Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar melalui sifat Nama Shabur. [46]
Janganlah seperti orang-orang yang meninggalkan rumah mereka dengan angkuh dan ingin dilihat orang (riya)dan menghalangi orang-orang dari jalan Allah! Allah itu Mu’id atas apa yang mereka kerjakan! [47]
Setan menjadikan perbuatan-perbuatan mereka nampak menarik bagi mereka dan berkata, “Tidak seorangpun dapat menguasai kalian hari ini! Sungguh, aku bersama kalian”… Tapi ketika kedua pasukan saling melihat satu sama lain dia berputar-balik dan berkata. “Sungguh, aku tidak bersama kalian! Sungguh, aku melihat apa yang tidak kalian lihat… Dan sungguh, aku takut kepada Allah… Allah itu Syadidul ‘Iqab (keras dalam melaksanakan akibat yang semestinya dari suatu pelanggaran).” [48]
Ingatlah ketika orang-orang munafik dan mereka yang tidak memiliki pikiran sehat karena keraguan di hati mereka mengatakan, “Agama mereka telah menipu-daya mereka”… Tapi barangsiapa bertawakal kepada Allah (yakni menghindari emosi-smosi mereka dan berserahdiri kepada program penciptaan mereka yang melekat dan autopilot, yakni, beriman bahwa Nama-nama yang menyusun esensi mereka akan memenuhi fungsi-fungsinya) sungguh Allah itu ‘Aziz lagi Hakim. [49]
Dan andai saja kamu dapat melihat ketika malaikat mencabut nyawa orang-orang yang mengingkari realitas, memukuli wajah dan punggung mereka, sambil berkata, “Rasakanlah penderitaan yang membakar”! [50]
“Inilah balasan bagi perbuatan-perbuatan kalian! Dan Allah tidak menzalimi hamba-hambanya!” [51]
Dinasti mereka bagaikan dinastinya Fir’aun dan orang-orang sebelum mereka… Mereka mengingkari keberadaan Allah di dalam ayat-ayatNya (manifestasi-manifestasi dari Nama-namaNya) maka Allah menghukum mereka karena dosa-dosa mereka… Sungguh, Allah itu Qawwi, dan Syadidul ‘Iqab (keras dalam melaksanakan akibat yang semestinya dari suatu pelanggaran). [52]
Demikianlah… Allah tidak akan mengubah rahmatNya kepada suatu umat (dari esensi mereka) hingga mereka mengubah apa yang ada di dalam mereka sendiri! Allah itu Sami’ lagi ‘Alim. [53]
Sama seperti halnya keadaan dinasti Fir’aun dan orang-orang sebelumnya! Mereka mengingkari keberadaan Rabb mereka di dalam isyarat-isyaratNya (sifat-sifat dari Rabb mereka) maka Kami hancurkan mereka karena dosa-dosa mereka dan menenggelamkan kaum Fir’aun! Mereka semua orang-orang yang zalim. [54]
Mahluk hidup terburuk dalam pandangan Allah adalah mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas! Mereka tidak akan beriman! [55]
Mereka adalah orang-orang yang dengannya kamu membuat perjanjian (Suku-suku Yahudi di sekitar Madinah al-Munawarah)… Tapi mereka selalu melanggar janji mereka… Mereka tidak melindungi diri mereka sendiri (mereka tidak waspada terhadap Allah). [56]
Jika kalian menguasai mereka di dalam peperangan, cerai-beraikanlah mereka dan orang-orang di belakang mereka agar mereka mengambil pelajaran. [57]
Jika kamu takut pengkhianatan dari suatu kaum, cepat-cepat beritahu mereka bahwa kamu membatalkan perjanjian itu! Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melanggar perjanjian. [58]
Janganlah orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas berpikir bahwa mereka dapat meloloskan diri mereka… Sungguh, mereka tidak dapat membuat Allah lemah untuk melakukan apa yang Dia kehendaki! [59]
Kumpulkanlah kekuatan kalian untuk melawan mereka sebanyak yang kalian mampu dan siapkanlah kuda-kuda (perang) yang dengannya kalian membuat musuh Allah ketakutan, musuh kalian, dan yang lainnya yang tidak kalian ketahui, tapi Allah mengetahuinya… Apapun yang kalian keluarkan di jalan Allah, balasannya akan dibayarkan kepada kalian sepenuhnya, dan kalian tidak akan pernah dianiaya! [60]
Jika mereka condong kepada perdamaian, maka condong pula lah (untuk membuat perdamaian)! Bertawakallah kepada Allah (pegangteguhlah Allah sebagai wakil kalian, yakinlah bahwa Nama Wakil di dalam esensi kalian akan memenuhi fungsinya)! Karena Dia itu Sami’ lagi ‘Alim. [61]
Jika mereka ingin menipu kamu, maka cukuplah Allah bagimu! Dia lah yang mendukungmu dengan pertolonganNya dan dengan orang-orang yang beriman. [62]
Dia telah menyatukan hati (orang-orang yang beriman) sebagai hati yang satu melalui cinta dengan saling berbagi! Seandainya kamu menghabiskan segala sesuatu di muka bumi, kamu tidak akan dapat menyatukan hati mereka… Tapi Allah menyatukan hati mereka (melalui daya tarik intrinsik berfrekuensi sama). Sungguh Dia itu ‘Aziz lagi Hakim. [63]
Wahai Nabi! Cukuplah Allah bagimu dan orang-orang yang mengikutimu dari golongan orang-orang yang beriman. [64]
Wahai Nabi! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang! Jika ada duapuluh (orang) di antara kalian yang bertahan, mereka akan dapat mengalahkan duaratus musuh. Dan jika ada seratus orang di antara kalian yang bertahan, mereka akan dapat mengalahkan seribu orang dari mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas… Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki pemahaman! [65]
Kini Allah telah meringankan beban kalian, karena Dia mengetahui bahwa kalian memiliki kelemahan… Jadi, jika ada seratus orang di antara kalian yang bertahan, mereka akan mengalahkan dua ratus orang… Jika ada seribu orang di antara kalian, mereka akan, dengan seijin Allah (B-izni-Allah), mengalahkan duaribu orang… Allah bersama orang-orang yang sabar. [66]
Tidak layak seorang Nabi memiliki tawanan (tanpa peperangan) hingga dia berkuasa di negerinya… Kalian menginginkan harta benda duniawi (dengan keinginan menangkap bukan membunuh musuh kalian), namun Allah menginginkan (bagi kalian) kehidupan kekal yang akan datang… Allah itu ‘Aziz lagi Hakim. [67]
Seandainya bukan karena ketetapan Allah mengenai perkara ini, tentu kalian telah menderita karena tebusan yang kalian ambil. [68]
Maka, konsumsilah yang halal dan bersih di antara apa yang kalian ambil dari harta rampasan perang… Dan lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah). Sungguh, Allah itu Ghafur lagi Rahim. [69]
Wahai Nabi! Katakanlah kepada tawanan-tawanan di tanganmu, “Jika Allah mengetahui kebaikan (iman) di hati kalian, maka Dia akan memberi kalian sesuatu yang lebih baik dibanding apa yang telah diambil dari kalian, dan Dia akan mengampuni kalian! Allah itu Ghafur lagi Rahim.” [70]
Jika mereka bermaksud mengkhianatimu, sungguh mereka telah mengkhianati Allah sebelum ini, dan Dia menjadikan kamu menguasai mereka! Allah itu ‘Alim lagi Hakim. [71]
Sungguh, orang-orang yang telah beriman, berhijrah (untuk sebab ini), dan berperang di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, dan melindungi orang-orang yang berhijrah dan menolong mereka, mereka adalah sekutu satu sama lainnya… Tapi bagi orang yang beriman namun tidak berhijrah, kalian tidak bertanggungjawab terhadap mereka hingga mereka berhijrah! Jika mereka meminta pertolongan kalian dalam agama, maka itu hutang kalian (tugas) untuk menolong mereka, kecuali hal itu bertentangan dengan kaum yang kalian mempunyai perjanjian dengannya… Allah itu Bashir terhadap apa yang kalian kerjakan (berdsarkan rahasia huruf B). [72]
Dan orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas adalah pelindung satu dengan lainnya (mereka saling mendukung)! Jika kalian tidak melakukan hal yang serupa (saling tolong dan saling dukung satu sama lain) maka kalian akan terkena fitnah dan kemerosotan ahlak di muka bumi. [73]
Orang-orang yang telah beriman, berperang di jalan Allah dan melindungi (orang-orang yang berhijrah) dan menolong mereka, mereka adalah para mukmin yang benar-benar menjalani keimanan mereka! Bagi mereka ada ampunan dan karunia yang banyak. [74]
Dan orang-orang yang beriman setelah itu, dan berhijrah dan berperang bersama kalian, mereka juga termasuk kelompok kalian! Mereka yang berhubungan (darah) lebih dekat satu dengan lainnya (mereka saling melindungi dan saling mengambil tanggung jawab satu sama lainnya) di dalam Kitab Allah. Sungguh, Allah itu ‘Alim atas segala sesuatu (sebagai esensi dari segala sesuatu dengan Nama-namaNya)! [75]