Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.

 

Agungkanlah (bertasbihlah) nama Rabb-mu yang Maha Tinggi (rasakan ketinggian realitas yang menyusun esensimu di kedalamanmu)! [1]

Yang menciptakan (tubuh) dan menyusun kadarnya, [2]

Dan yang menentukan dan menuntun (untuk mewujudkan kesempurnaanNya), [3]

Dan yang membentuk padang rumput (sebagai tempat yang bermanfaat bagi mereka), [4]

Kemudian menjadikannya pangkal rumput yang hitam (mayat yang harus dibuang kedalam tanah). [5]

Kami akan membuatmu memBACA dan kamu tidak akan lupa! [6]

Kecuali apa yang Allah kehendaki... sungguh, Dia mengetahui apa yang mewujud dan apa yang tersembunyi. [7]

Kami akan memudahkan kamu kepada kemudahan! [8]

Maka berilah peringatan, jika peringatan itu bermanfaat! [9]

Dia yang takut akan mengingat dan merenungkan! [10]

Sementara orang yang paling tidak beruntung akan berlari darinya! [11]

Dia (yang paling tidak beruntung) akan terkena Api yang terbesar (dengan kekal terperosok jauh dari Allah)! [12]

Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya (tidak diselamatkan) tidak pula hidup (dengan ilmu mengenai realitas)! [13]

Yang tersucikan dan yang bebas dari dosa telah mencapai keberhasilan sebenarnya! [14]

Dan dia yang mengingat nama Rabb-nya dan mendirikan (merasakan) shalat telah mencapai keberhasilan sebenarnya! [15]

Tapi kalian lebih menyukai kehidupan dunia (keadaan keberadaan terendah)! [16]

Padahal kehidupan kemudian (dimensi kekuatan dan kesadaran) jauh lebih baik dan lebih kekal. [17]

Sungguh, ini (ilmu mengenai realitas) juga ada dalam ilmu yang disingkapkan sebelumnya. [18]

Ilmu yang disingkapkan oleh Ibrahim dan Musa! [19]