Mimpi Khadijah
Pada suatu hari, Khadijah, ibu dari Hind, salah seorang bangsawan Mekah, bermimpi… Itu sebuah mimpi yang mengherankan. Dia segera berlari kepada sepupunya Waraqah bin Naufal untuk menafsirkan mimpinya.
Waraqah itu seperti seorang peramal. Saudara perempuannya juga seorang peramal. Ketika Abdullah bin Abdul Muthalib lahir, dari peramal inilah Abdul Muthalib meminta saran untuk tidak mengurbankan anaknya.
Waraqah seorang Kristen. Dia mengenal Injil dan Taurat dengan sangat baik. Dia memiliki kitab-kitab berharga yang mengandung ilmu kebatinan rahasia… Dari waktu ke waktu, dia akan membuat ramalan mengenai apa yang akan terjadi… Pada saat itu, dia sudah cukup tua…
Ketika Waraqah melihat Khadijah di hadapannya, dia bertanya, “Ada apa Khadijah? Jika engkau ada di sini di waktu seperti ini, pasti ada hal yang sangat penting?”
Khadijah berseru, “Sepupuku sayang, semalam aku bermimpi indah!”
“Apa yang kau lihat?”
“Aku melihat Matahari di dalam mimpiku, ia begitu terang. Cahayanya begitu benderang sehingga bukan saja menerangi rumahku tapi juga seluruh rumah di Mekah…
Waraqah menyimak Khadijah dengan serius. Ketika Khadijah selesai berbicara, dia merenung untuk beberapa saat lalu berkata, “Khadijah, aku punya kabar gembira bagimu! Beginilah tafsir mimpimu itu: Engkau akan menjadi istri dari Nabi akhir jaman…”
Khadijah telah menikah dua kali. Suami pertamanya bernama Atiq bin Ali dari bani Nahzum. Dia mempunyai satu putra dan satu putri dari pernikahan pertamanya. Suami ke duanya Abu Hala Maliq bin Zurarah. Dari pernikahan ini dia mempunyai seorang putri bernama Hale dan seorang putra bernama Hind.
Nenek moyang Khadijah dari pihak ayah bertalian dengan salah satu buyut dari Guru kita yang dipanggil Qusayy.
Silsilah Guru kita dari pihak ayah adalah sebagai berikut:
Ayahnya bernama Abdullah, bin Abdul Muthalib, bin Hasyim, bin Abdi Manaf, bin Qusayy, bin Qilab, Bin Murrah…
Silsilah Khadijah dari pihak ayah adalah sebagai berikut:
Ayahnya adalah Huwaylid, bin As’ad, bin Abduluzza, bin Qusayy…
Mendengar kabar ini, jantung khadijah mulai berdebar kencang… Siapa yang akan menjadi Rasul akhir jaman itu?
Pertanyaan dan keingintahuan ini menyita pikirannya lebih dari yang lain… Dia seorang pengusaha wanita terkenal ketika itu, yang paling terkenal di Mekah pada tahun 595-596… Kafilah dagangnya yang penuh dengan barang dagangan melintasi berbagai negara baik ke Utara maupun Selatan Mekah. Dia mengekspor dan mengimpor barang. Dia mewarisi sistem perdagangan ini dari suami-suami terdahulunya. Walaupun bukan dia sendiri yang pergi berdagang ke luar Mekah, dia mempekerjakan orang-orang yang dipercayainya untuk mengelola kafilah dagangnya dan menjualkan barangnya. Ketika banyak pria yang buta huruf pada masa itu, Khadijah sendiri adalah wanita terpelajar yang tahu baca tulis.
Salah satu sebab mengapa dia sukses adalah perlakuannya terhadap karyawannya. Jika mereka kembali dari Damaskus atau Yaman, dia akan mengajak mereka duduk, membiarkan mereka memberi laporan penuh lalu memberikan setengah labanya kepada mereka. Ini tidak hanya menangkis segala bentuk penipuan atau pengkhianatan, tetapi juga membuat semua karyawannya sangat setia kepadanya.