Pekan-Raya Uqaz

Itu sekitar 1-2 tahun sebelum Muhammad diberi tugas Risalah… Guru kita sedang berada di pekan-raya Uqaz bersama Abu Bakar… Ketika mereka berkeliling, datanglah seorang pria tua berjanggut putih menceramahi orang-orang dari atas untanya…

Guru kita bertanya kepada Abu Bakar, “Siapa orang ini?”

“Dia bangsawan dari suku Iyad… Dia dikenal sebagai penceramah dari gurun pasir… Namanya Quss bin Saidah... Dia seorang penengah juga penyair…”

Quss bin Saida sedang berceramah:

“Wahai anak Adam… Dengarlah perkataanku dan cobalah memahaminya!

Segala yang hidup akan mati dan berlalu dari dunia ini… Apa yang mesti terjadi akan terjadi… Seorang anak akan hidup, tumbuh, lalu menggantikan orang-tuanya… Kematian, pernikahan dan perpisahan akan terjadi, segala sesuatu akan berakhir… dan rantai peristiwa ini tidak pernah akan berhenti…

Tidak bisakah kalian melihat bahwa tidak seorang manusia pun tinggal di bumi untuk selamanya, dan tidak satupun manusia yang mati kembali ke dunia? Mengapa mereka pergi dan mengapa mereka tidak bisa kembali? Apakah mereka menyukai tempat yang mereka tuju? Apakah karena mereka tidak ingin meninggalkan tempat istirahat mereka? Ataukah mereka ingin kembali tapi tidak diijinkan untuk kembali?

Aku bersumpah bahwa ada agama besar di sisi Allah yang lebih menguntungkan dibanding yang kita jalani sekarang… Allah memiliki seorang Rasul dan akan dinampakkan segera… Bayang-bayangnya berjalan di antara kita hari ini… Betapa dirahmati orang-orang yang beriman kepadanya ketika mereka melihatnya… Dan betapa menyedihkan orang-orang yang akan mengingkarinya dan memberontak terhadapnya… Dengan menutup mata dan tiada peduli, mereka akan menyia-nyiakan hidup mereka…

Wahai Bani Iyad! Dimanakah kakek-buyut kalian sekarang? Dimanakah bangunan-bangunan besar masa lampau? Dimanakah orang-orang yang membangunnya? Dimanakah Firaun-firaun yang mengaku sebagai tuhan-tuhan? Dimanakah Namrud? Apakah mereka tidak lebih kuat dari kalian? Gilingan waktu menggilas mereka semua dan mengubah mereka menjadi tanah dan debu… Tulang-tulang, juga rumah-rumah mereka tidak tersisa… Rumah-rumah mereka telah menjadi tempat bermain anjing sekarang ini!

Wahai anak-anak Adam! Jangan terperosok kedalam ketidakpedulian seperti orang-orang sebelum kalian! Kita semua akan meninggalkan tempat ini! Hanya Allah yang tetap tinggal, Yang Esa yang menciptakan kita… Tapi apa itu jalan Allah? Allah akan menunjukkan jalanNya… RasulNya akan segera tiba untuk mengajari kita agama besar ini!

Wahai pelayat kematian! Yang mati ada di dalam kubur mereka dengan pakaiannya yang lapuk… Biarkan mereka di jalannya… Karena mereka akan tetap tinggal di sana untuk beberapa waktu dan terbangun oleh sebuah panggilan! Sebuah panggilan akan membangunkan semua yang mati, baik mereka menginginkan ataupun tidak…”

Quss bin Saida melanjutkannya seperti itu…

Dia adalah salah seorang dari beberapa HANIF pada masa itu… Mereka beriman kepada Pencipta tunggal dan mengetahui bahwa hidup mereka tidak memiliki tujuan… Tapi bagaimana mereka berterimakasih kepada Pencipta ini? Mereka mengikuti hati mereka dan menghabiskan waktu mereka menunggu Rasul Allah untuk menunjukkan jalannya…


28 / 51

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini