Jangan Membuat Bingung Orang Buta
Pada suatu hari, Guru kita sedang bercakap dengan petinggi kaum musyrikin, Walid bin Mughirah, berupaya agar dia masuk Islam…
Pada ketika itu, keponakan Hazrat Khadijah, Abdullah bin Ummu Maktum, seorang yang buta, mendatangi Guru kita dan tidak sengaja menyela mereka:
“Ya Rasulullah! Beri aku petunjuk! Ajari aku apa-apa yang Allah ajarkan kepadamu?”
Karena Guru kita sedang serius berusaha mengarahkan pemimpin musyrik itu kepada Islam, interupsi Abdullah bin Ummu Maktum mengganggu konsentrasi Guru kita. Beliau mengabaikan dia dan terus bercakap dengan Walid bin Mughirah.
Ketika itulah, ayat-ayat berikut turun sebagai peringatan:
Dia cemberut dan berpaling!
Ketika orang buta itu mendekatinya!
Bagaimana engkau tahu, mungkin dia berharap bisa disucikan!
Atau mungkin dia ingin merenungkan peringatan itu agar bisa bermanfaat baginya!
Adapun dia yang menganggap dirinya tanpa kebutuhan…
Engkau memberi perhatian kepadanya!
Tapi apa bagimu jika dia tidak ingin disucikan!
Sedangkan orang yang datang kepadamu dengan rasa haus akan ilmu!
Dia berkhidmat!
Namun engkau tidak memberi perhatian kepadanya![1]
Setelah ayat-ayat ini diwahyukan, apabila Guru kita berjumpa dengan Abdullah bin Ummu Maktum, beliau akan menyalaminya dengan uacapan, “Wahai orang yang membuatku diperingatkan oleh Rabb-ku” lalu duduk dan bercakap dengannya…