Orang Yahudi Merencanakan Pembunuhan
Ada dua suku Yahudi yang dikenal dengan nama Bani Nadhir dan Bani Quraizhah. Lokasi mereka sekitar dua jam dari Madinah. Seperti telah disebutkan, ketika tiba di Madinah, Rasulullah saw telah membuat perjanjian dengan kedua suku ini, termasuk ketentuan saling melindungi dan saling mendukung satu sama lain.
Pada suatu hari, Guru kita mengunjungi tanah Bani Nadhir, disertai oleh Abu Bakar, Ali, Zubair, Talhah, Sa'ad bin Muadz, Sa'ad bin Ubadah, dan Usaid bin Hudair (semoga Allah rida dengan mereka), untuk mengurus uang darah untuk dua individu dari Bani Amir.
Setelah berdiskusi dengan para pemimpin mereka, dikatakan kepada Guru kita, "Kalian benar, kami akan mendukung kalian, wahau Abul Qosim!" Namun setelah persetujuan ini, mereka berkonspirasi untuk membunuh Rasul...
Di antara mereka, seorang Yahudi yang bernama Amr bin Hijasy berencana mengambil sebuah batu besar dan, ketika Rasulullah sedang duduk di belakang dinding, dia akan menjatuhkan batu itu di kepala beliau. Namun rencana pembunuhan ini disampaikan malaikat Jibril kepada Guru kita...
Mengetahui rencana ini, Rasulullah langsung bangkit dan memberitahu para sahabatnya mengenai bahaya itu. Beliau kemudian memperingatkan Bani Nadhir:
"Tinggalkan tanah ini dalam sepuluh hari dan keluarlah dari Madinah. Siapapun yang ditemukan di sini setelah masa itu akan dieksekusi!"
Ketika ultimatum ini sampai kepada Bani Nadhir, mereka dipenuhi rasa takut dan mulai mempersiapkan keberangkatan mereka. Namun suku Yahudi yang dipimpin Abdullah bin Ubay, yang ada di Madinah, tidak berdiam diri. Mereka mengirim pesan rahasia kepada Bani Nadhir dengan mengatakan, "Tetaplah tinggal! Kami akan menolong kalian, dan Bani Quraizhah juga akan membantu kalian."
Menerima janji bantuan ini, Yahudi Bani Nadhir memutuskan untuk tidak pergi dan membatalkan persiapan keberangkatan mereka. Sebagai tanggapan, Guru kita mengumumkan perang kepada Yahudi Bani Nadhir di akhir masa sepuluh-hari yang ditetapkan.
Kaum muslimin mengatur kampanye militer yang besar, dan selama dua puluh hari, mereka mengepung wilayah Bani Nadhir. Selama periode ini, baik kaum munafikin di Madinah ataupun Yahudi Bani Quraizhah tidak berani memberikan bantuan apapun kepada mereka.
Di bawah kepungan ini, Bani Nadhir pada akhirnya terpaksa meminta perdamaian. Permohonan mereka diterima dan mereka diijinkan untuk meninggalkan tanah mereka dengan sebanyak mungkin barang bawaan yang bisa mereka muat di atas unta mereka. Mereka mendendangkan lagu-lagu ketika keluar dari kota untuk menyembunyikan kekalahan mereka. Kekalahan mereka ini kemudian dijelaskan di dalam dua ayat Al-Qur'an Surat Al-Hasyr.
Tidak lama setelah ini, Bani Qraizhah pun melanggar perjanjian mereka. Menanggapi itu, Rasul melakukan ekspedisi terhadap Bani Quraizhah. Kaum pria Bani Quraizhah dieksekusi, dan kaum wanita serta anak-anak mereka dan harta mereka dibagikan di antara kaum muslimin, karena mereka telah menyatakan perang secara terbuka... Ini menandai pengusiran semua suku Yahudi dari Madinah...