Cetak halaman

Penyelesaian Hutang Abu Jahal

Ada seorang laki-laki yang dikenal sebagai Ibnu Ghaus dari suku Irasy. Pada suatu waktu dia datang ke Mekah, dan selama kunjungan ini, Abu Jahal membeli untanya. Namun demikian, walaupun cukup lama telah berlalu, Abu Jahal belum membayar hutangnya kepada Ibnu Ghaus. Menghadapi situasi ini, Ibnu Ghaus pergi menuju Haram Asy-Syarif dan menjelaskan kepada orang-orang yang hadir di sana. Kemudian dia bertanya kepada orang-orang musyrikin terkemuka:

“Wahai kaum Quraisy, siapa yang bisa menolongku menagih piutangku dari Abu Hakam bin Hisyam?”

Orang-orang yang hadir disana memutuskan untuk memainkan akal muslihat terhadap Abu Jahal, yang mereka tahu sebagai musuh besar Guru kita, dan pada saat itu juga menunjuk kepada Guru kita dengan berkata:

“Pergi dan katakanlah pada orang yang duduk di sana… Dia akan menagihkan piutangmu darinya!”

Karena itu, Ibnu Ghaus mendekati Guru kita saw dan menjelaskan perkaranya dengan mengatakan:

“Wahai hamba Allah, Abu Hakam bin Hisyam menolak membayar hutangnya kepadaku… Aku adalah pelancong yang lewat. Aku bertanya pada orang-orang yang sedang berkumpul di sini adakah yang bisa menolongku untuk mendapatkan hakku... Mereka menunjuk kepada engkau… Kasihanilah aku dan tolong aku untuk mendapatkan hakku! Pasti Allah juga akan mengasihani engkau dan suatu hari nanti mengambilkan apa yang menjadi hak engkau.”

Mendengar permohonan ini, Guru kita membawa dia dan berangkat. Orang-orang yang hadir di sana juga mengirim seseorang untuk mengikuti mereka. Ketika Guru kita tiba di rumah Abu Jahal, beliau mengetuk pintu agak keras. Abu jahal bertanya dari dalam:

“Siapa itu?”

“Ini Muhammad bin Abdullah!”

Mendengar suara ini, Abu Jahal dengan perlahan-lahan membuka pintu. Segera setelah dia membuka pintu, wajahnya menjadi pucat ketika melihat Guru kita saw bersama Ibnul Ghaus.

“Apa ini? Apa yang engkau inginkan?”

Guru kita memerintah kepada Abu Jahal dengan suara keras:

“Berikan kepada orang ini apapun hutangmu kepadanya segera!”

Abu Jahal, dengan sangat ketakutan dan tanpa ragu menjawab:

“Baiklah! Tunggu sebentar!…

Dia lalu masuk dan kembali dengan kantung yang berisi uang milik orang miskin itu, Ibnul Ghaus, dan memberikannya kepadanya.

Setelah itu mereka pergi dari sana. Ketika mereka berpisah, laki-laki itu menyatakan rasa terima-kasihnya kepada Guru kita dengan rasa hormat yang mendalam.

Sementara itu, mata-mata yang dikirim kaum musyrikin dan menyaksikan semua yang terjadi dalam keadaan bingung. Dia kembali kepada orang-orang yang mengirimnya. Kaum musyrikin segera bertanya kepadanya ketika melihat dia kembali:

“Apa yang terjadi? Apa yang dilakukan Abu Jahal?”

Kurir yang kebingungan itu menjelaskan apa yang dia saksikan:

“Sesuatu yang mengherankan terjadi! Ketika pintu Abu Jahal diketuk dan dia keluar, wajahnya langsung pucat… Lalu dia masuk, mengumpulkan hak orang itu dan menyerahkannya…”

Tidak lama kemudian, Ibnul Ghaus juga tiba di tempat berkumpul para musyrikin Quraisy dan menyatakan rasa terimakasihnya:

“Semoga Allah membalas orang itu dengan kebaikan! Dia dengan mudah mengembalikan hakku! Betapa bijaknya saran dari kalian!” Kemudian dia melanjutkan perjalanannya…

Sebentar kemudia Abu Jahal tiba. Ketika mereka melihat Abu Jahal, mereka bertanya kepadanya dengan terheran-heran:

“Engkau ini memalukan! Mereka khusus mengirim dia kepadamu sebagai olok-olok… Tapi tanpa ragu engkau langsung memberi hak Ibnul Ghaus yang dimintanya… Dan semua pengolok menertawakanmu!”

Abu Jahal, dengan nada bermasalah, menanggapi:

“Kalian semua memalukan! Aku bersumpah, ketika aku membuka pintu, aku belum pernah melihat seperti yang aku lihat hari ini! Segera setelah dia mengetuk pintu, rasa takut yang sangat menyelimutiku. Lalu aku membuka pintu, dan tahu apa yang kulihat? Unta jantan yang buas berdiri di sampingnya, seperti monster yang menakutkan, seolah siap menggigitku! Seandainya aku menolaknya, ia akan langsung menyerang dan mengganyangku!”

Mendengar perkataan ini, kaum musyrikin terdiam dan tercengang.

“Sungguh, itu bukan lain dari sihirnya!”


6 / 48

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini