Tanda-Tanda Hari Akhir
Ketika kisah ini mendekati tahun ke sepuluh Islam, saya ingin menyampaikan beberapa hadits mengenai hari akhir dan kiamat, dan setelah itu kita akan melanjutkan dengan kisah yang tertunda…
Berikut adalah apa-apa yang Guru kita katakan mengenai hari akhir:
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.:
Rasulullah saw mengatakan, “Demi Dia yang yang jiwaku di tanganNya, alam dunia tidak akan berakhir hingga seorang laki-laki melewati sebuah kuburan dan berbaring di atasnya dengan mengatakan, “Andai saja aku yang ada di kubur ini, mati!”. Dia tidak akan mengatakannya karena alasan-alasan agamis melainkan karena maraknya kejahatan dan cobaan berat dunia.”[1]
۞۞۞
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
“Hari itu telah dekat apabila Sungai Eufrat mengering untuk menyingkapkan emas. Siapapun yang hidup di masa itu, jangan mengambil apapun darinya.”
“Hari itu tidak akan datang sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan gunung emas, yang untuknya orang-orang berperang. Sembilan puluh sembilan dari seratus akan mati dalam peperangan ini dan setiap orang dari mereka akan mengatakan: Mungkin hanya aku yang masih hidup.”[2]
۞۞۞
Yusar bin Jabir melaporkan:
Ketika bertiup badai merah di Kufah dan muncul seseorang yang tidak mengatakan apapun kecuali:
“Abdullah bin Masud, Hari Akhir telah tiba!”
Abdullah bin Masud sedang duduk menyandar kepada sesuatu, dan berkata: “Hari Akhir tidak akan datang hingga harta warisan tidak dibagikan dan tidak ada kegembiraan atas harta rampasan perang.”
Lalu dia menunjuk ke arah Siria, dengan isyarat tangannya seperti ini: “Musuh akan mengumpulkan kekuatan melawan umat Islam dan umat Islam akan mengumpulkan kekuatan melawan mereka (Bangsa Siria)”.
Saya berkata, “Maksudmu Romawi?” Dan dia berkata: “Ya, dan akan ada perang yang sangat buruk dan umat Islam akan menyiapkan pasukan untuk bertempur sampai mati, dan tidak akan kembali hingga menghasilkan kemenangan. Mereka akan bertempur hingga malam mendatangi mereka; kedua belah pihak akan kembali tanpa kemenangan dan keduanya akan tersapu. Umat Islam akan menyiapkan kembali pasukan untuk bertempur hingga mati dan tidak akan kembali kecuali membawa kemenangan. Jika hari ke empat tiba, pasukan baru dari sisa umat Islam akan bersiap dan Allah akan menetapkan bahwa musuh akan dikalahkan. Dan mereka akan bertempur sedemikian rupa yang tidak pernah ada yang menyerupainya, sedemikian rupa sehingga jika seekor burung melewati sisi mereka, dia akan jatuh mati sebelum mencapai ujungnya. Akan ada pembantaian skala-besar sehingga jika dihitung-hitung, hanya ada satu di antara seratus yang saling bertalian yang ditemukan masih hidup. Jadi, bagaimana ada kegembiraan dari perang semacam itu dan warisan apa yang mesti dibagikan!”[3]
۞۞۞
Abu Hurairah melaporkan bahwa Rasulullah saw mengatakan:
Hari Akhir tidak akan tiba kecuali umat Islam berperang melawan orang-orang Yahudi dan umat Islam membunuh mereka hingga orang-orang Yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon, dan batu atau pohon itu mengatakan: “Wahai umat Islam, wahai hamba Allah, ada seorang Yahudi di belakangku; kemari dan bunuh dia” tapi pohon Gharqad tidak akan mengatakan itu, karena ia adalah pohon milik orang-orang Yahudi.[4]
۞۞۞
Amr bin Al-Ash melaporkan:
Importir Quraisy itu berkata kepadanya bahwa dia mendengar Rasulullah saw mengatakan, “Hari itu akan tiba dan Bangsa Romawi merupakan mayoritas.” Amr berkata, “Berhati-hatilah dengan ucapanmu.” Orang itu berkata, “Aku mengatakan apa yang aku dengar dari Rasul Allah.”
Amr berkata, “Jika Rasul mengatakan itu, sungguh, ada empat ciri pada mereka: mereka paling bijak selama masa sulit, mereka paling cepat pulih setelah bencana, mereka cepat kembali ke pertempuran setelah mundur, dan mereka berperilaku baik kepada orang miskin dan lemah. Ciri ke lima bagus dan indah: mereka yang terbaik dalam mencegah penindasan dari raja-raja mereka.”[5]
۞۞۞
Ummu Salamah, Ummul Muminin melaporkan:
Rasulullah saw mengatakan bahwa orang-orang yang tidak berdaya akan mencari perlindungan di Rumah Suci (Kabah), orang-orang yang tidak mempunyai apapun untuk melindungi dirimya dalam bentuk senjata atau kekuatan. Sebuah pasukan akan dikirim untuk memerangi dan membunuh mereka. Tapi ketika mereka akan memasuki tanah yang rata, pasukan itu akan ditelan bumi.[6]
۞۞۞
Aisyah melaporkan bahwa Rasulullah saw mengatakan:
“Aneh bahwa beberapa orang dari umatku akan menyerang Al-Bait (Kabah) untuk membunuh seorang dari suku Quraisy dan dia akan berusaha mencari perlindungan di Al-Bait. Dan ketika mereka akan sampai ke tanah yang rata, mereka akan tenggelam.” Aku berkata, “Rasulullah, semua jenis orang berjejalan di jalan itu.” Beliau berkata, “Ya, ada di antara mereka yang datang dengan rencana tertentu dan mereka yang datang terpaksa dan ada wisatawan juga, namun mereka semua akan binasa melalui satu hentakan yang menghancurkan, walaupun mereka akan dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda di Hari Kebangkitan. Allah akan membangkitkan mereka menurut niat mereka masing-masing.”[7]
۞۞۞
Abu Bakrah melaporkan:
Rasulullah saw mengatakan, “Jika dua orang muslim berhadapan satu sama lain dengan mengangkat pedang, baik yang membunuh ataupun yang dibunuh akan berada di neraka.” Ada yang berkata, “Ya Rasulullah, kami faham mengenai yang membunuh, tapi kenapa dengan yang terbunuh?” Rasul berkata, “Sejatinya, dia berniat untuk membunuh saudaranya.”[8]
۞۞۞
Diriwayatkan dari Tsauban, budak Rasulullah saw yang dimerdekakan, bahwa Rasulullah saw berkata:
“Bumi dikumpulkan untukku agar aku bisa melihat Timur dan Barat, dan aku diberi dua perbendaharaan, yang kuning dan yang putih – maknanya emas dan perak. Dan dikatakan kepadaku: ‘Kekuasaanmu akan menjangkau sejauh apa yang telah diperlihatkan kepadamu.’ Aku meminta kepada Allah tiga hal: Bahwa bangsaku tidak akan disulitkan oleh kelaparan yang akan membinasakan mereka, dan bahwa mereka tidak akan mengalami perpecahan dan peperangan satu dengan lainnya. Tapi dikatakan kepadaku: ‘Apabila Aku (Allah) telah mengeluarkan ketetapan, ia tak bisa dicabut. Tapi Aku tidak akan pernah menyebabkan bangsamu disulitkan dengan kelaparan yang akan menghancurkan mereka semua, dan Aku tidak akan mengumpulkan musuh-musuh mereka untuk melawan mereka dan membinasakan mereka hingga mereka saling meniadakan dan membunuh satu sama lainnya.’”[9]
۞۞۞
Abu Hurairah melaporkan bahwa Rasulullah saw mengatakan:
Apakah kalian sudah mendengar tentang sebuah kota, satu sisinya daratan dan yang lainnya laut (Konstantinopel). Mereka berkata: Ya, Rasulullah. Lalu beliau berkata: Hari Akhir tidak akan tiba kecuali tujuh pulu ribu orang dari Bani Isyaq menyerangnya. Ketika mereka mendarat di sana, mereka tidak akan bertempur dengan senjata atau memberondong dengan panah melainkan hanya mengatakan: “Tidak ada tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar,” dan satu sisi kota itupun runtuh. Tsaur (salah seorang periwayat) berkata: Saya kira beliau mengatakan: Bagian di sisi laut. Kemudian mereka akan mengatakan yang kedua kalinya: “Tidak ada tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar” dan sisi keduanya pun runtuh, dan mereka akan mengatakan: “Tidak ada tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar,” dan gerbang-gerbang pun terbuka bagi mereka dan mereka memasukinya, mereka akan mengumpulkan harta rampasan perang dan membagikannya di antara mereka ketika sebuah suara bising terdengar mengatakan: Sungguh, Dajjal telah datang. Dan karenanya, mereka akan meninggalkan segalanya di sana dan kembali.[10]
Hadits ini menggambarkan dengan jalas bahwa penaklukan kota ini terjadi mendekati Hari Akhir dan tidak melibatkan perang, hanya doa dan dzikir…
Berikut sebuah cuplikan yang relevan dari Tadzkiratul Auliya, halaman 161:
“Ketika Aksyamsattin mendengar bahwa banyak orang yang berniat menghalangi Sultan Mehmet untuk menaklukkan Konstantinopel, dia berkata kepada Sultan Mehmet:
‘Pertama-tama Sultan Mehmet akan menaklukkan Konstantinopel… Kemudian Bani Asfar akan mengambilnya dan kemudian Al-Mahdi akan mengambilnya kembali dari Bani Asfar’…”
۞۞۞
An-Nawwas bin Saman melaporkan:
Rasulullah saw menyebutkan mengenai Dajjal pada suatu hari di pagi harinya. Beliau terkadang menggambarkan dia sebagai sesuatu yang tidak penting dan terkadang menggambarkan kekacauan yang dibuatnya sangat penting dan kami merasa seolah dia berada dalam kumpulan pohon kurma. Ketika kami mendatangi beliau di malam hari dan beliau membaca tanda ketakutan itu di wajah kami, beliau berkata:
“Ada apa dengan kalian?” Kami berkata, “Rasulullah, engkau menyebut Dajjal di pagi hari terkadang menggambarkan dia tidak berarti dan terkadang sangat penting, hingga kami mengira seolah dia hadir di dekat sekumpulan pohon-pohon kurma.” Beliau berkata, “Aku menakutkan mengenai kalian dalam bayak hal lain selain Dajjal. Jika dia muncul ketika aku berada bersama kalian, aku akan melawan dia untuk kalian. Tapi jika dia muncul ketika aku tidak berada di antara kalian, seseorang mesti melawan untuk dirinya sendiri dan Allah akan menjaga setiap muslim atas namaku dan menjaganya terhadap kejahatannya. Dajjal adalah seorang pemuda dengan rambut keriting rapat dan satu matanya buta. Aku membandingkan dia dengan Abdul Uzza bin Qatan. Siapa di antara kalian yang sempat melihat dia, mesti membacakan kepadanya ayat-ayat pembuka surat Al-Kahfi. Dia akan muncul di antara Siria dan Irak dan akan menyebarkan kerusakan ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah! Apabila ini terjadi, berpegang-teguhlah di jalan Kebenaran!”
Kami berkata, “Rasulullah, berapa lama dia tinggal di bumi?” Beliau berkata, “Empat puluh hari, satu hari seperti setahun, dan satu hari seperti sebulan, dan satu hari seperti seminggu dan sisa harinya seperti hari-hari kalian.”
Kami berkata, “Rasulullah, apakah shalat sehari mencukupi untuk shalat-shalat dari hari yang sama dengan setahun?” Beliau berkata, “Tidak, tapi kalian harus memperkirakan waktunya lalu mengerjakan shalat.”
Kami berkata, “Rasulullah, seberapa cepat dia berjalan di atas bumi?” Beliau berkata, “Seperti awan yang digerakkan angin. Dia akan datang ke pada orang-orang dan mengajak mereka kepada agama yang salah dan mereka mengiakan keyakinan mereka kepadanya dan menanggapinya. Dia lalu akan memberikan perintah kepada langit dan akan ada hujan menjatuhi bumi dan itu akan menumbuhkan tanaman. Lalu di malam hari, hewan-hewan penggembala akan mendatangi mereka dengan punuk-punuk yang sangat tinggi dan dengan ambing-ambing yang penuh susu dan dengan PANGGUL mereka yang terentang. Dia lalu akan mendatangi orang-orang lain dan mengajak mereka. Tapi mereka menolaknya dan dia akan berlalu dari mereka dan kekeringan menimpa mereka dan tidak ada yang ditinggalkan bagi mereka harta benda. Dia kemudian berjalan melewati tanah terlantar dan berkata kepadanya: Keluarkanlah perbendaharaanmu, dan perbendaharaan akan keluar dan berkumpul di hadapannya seperti kerumunan lebah. Dia kemudian memanggil seorang pemuda dan membacoknya dengan pedang dan membelahnya menjadi dua bagian dan memisahkan keduanya sejarak sekitar antara pemanah dan targetnya. Dia kemudian memanggil anak muda itu dan dia akan datang sambil tertawa dengan wajah penuh kebahagiaan dan pada ketika itulah Allah mengirim Isa, putra Maryam, dan dia akan turun di menara putih di sebelah Timur Damaskus dengan mengenakan dua pakaian berwarna kuning muda sambil meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya, akan berjatuhan butiran keringat dari kepalanya, dan ketika dia mengangkat kepalanya, butiran seperti mutiara tersebar darinya. Setiap orang yang tidak beriman yang mencium bau dirinya akan mati dan nafasnya akan menjangkau sejauh matanya memandang. Dia lalu akan mencari Dajjal hingga menangkapnya di gerbang Ludd dan membunuhnya. Kemudian orang-orang yang Allah lindungi akan mendatangi Isa, putra Maryam, dan dia akan mengusap wajah-wajah mereka dan memberitahu mereka mengenai derat-derajat mereka di surga, dan dalam kondisi demikian Allah mewahyukan kepada Isa perkataan berikut:
Aku telah membawa dari antara hamba-hambaKu orang-orang yang terhadapnya tidak seorang pun akan mampu memeranginya; engkau bawa orang-orang ini dengan aman ke Tur.
Kemudian Allah akan mengirim Yajuj dan Majuj dan akan datang berbondong-bondong dari tempat yang tinggi. Yang pertama dari mereka akan melewati danau Tiberias dan meminum airnya. Dan ketika yang terakhir dari mereka lewat, dia akan mengatakan: Tadinya ada air di sini. Isa dan para sahabatnya kemudian terkepung di sini, di Tur, dan mereka sangat terdesak sehingga kepala lembu lebih berharga dibanding seratus dinar. Isa dan para sahabatnya akan berdoa kepada Allah, Yang akan mengirim serangga-serangga yang menyerang leher mereka dan di esok paginya mereka akan binasa bagai satu manusia saja.
Isa as. dan para sahabatnya kemudian turun ke bumi dan mereka tidak menemukan sejengkal tanahpun yang tidak dipenuhi bangkai dan bau busuk. Lalu Isa as. dan para sahabatnya akan berdoa lagi kepada Allah, Yang akan mengirim burung-burung yang lehernya seperti unta-unta Baktria dan mereka akan mengangkut dan membuang bangkai itu ke tempat yang Allah kehendaki. Lalu Allah akan mengirim hujan yang tidak bisa ditahan oleh rumah-rumah dari tanah liat dan tenda-tenda dari bulu unta, dan akan menyapu bersih bumi sehingga nampak seperti sebuah cermin. Kemudian bumi diseru untuk mengeluarkan buah-buahan dan mengembalikan keberkahannya, dan karenanya akan tumbuh sebuah delima besar sehingga sekelompok orang bisa memakannya dan berlindung di bawah kulitnya. Dan sapi perah akan menghasilkan sangat banyak susu sehingga seluruh kelompok bisa meminumnya. Dan unta perah akan memberikan banyak susu sehingga seluruh suku bisa minum darinya dan kambing perah akan menghasilkan sangat banyak susu sehingga seluruh keluarga bisa minum darinya. Dan pada waktu itu, Allah akan mengirim angin yang sejuk sehingga orang-orang merasa nyaman hingga ketiaknya. Dan Allah akan mencabut nyawa setiap muslim dan hanya orang-orang jahat yang tersisa dan akan melakukan perbuatan zinah seperti keledai dan Hari Akhir pun mendatangi mereka.”
۞۞۞
Abu Umamah Al-Bahili meriwayatkan:
Rasulullah mengatakan: “Dajjal akan mengatakan ‘Aku seorang Rasul,’ tapi tak ada rasul setelahku. Lalu dia akan berkata: ‘Aku Rabb kalian’ tapi kalian tidak akan melihat Rabb kalian hingga kalian meninggal. Dia bermata satu, dan Rabb kalian tidak bermata satu, dan tertulis di antara kedua matanya ‘Kafir’. Setiap orang yang beriman akan membaca tulisan itu, baik dia bisa membaca maupun buta huruf.”[11]
۞۞۞
Fatimah binti Qais melaporkan:
Pada suatu hari ketika Rasulullah saw menyelesaikan shalatnya, beliau duduk di atas mimbar, tersenyum dan berkata: “Silakan semua orang yang sedang beribadah tetap di tempatnya.” Kemudian beliau berkata: “Tahukah kalian kenapa aku meminta kalian berkumpul?” Mereka berkata: “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Beliau berkata: “Demi Allah, aku tidak mengumpulkan kalian untuk menasihati atau memperingatkan. Tapi aku menahan kalian di sini karena Tamim Dari, seorang Kristiani, yang datang dan menerima Islam, mengatakan kepadaku, yang bersesuaian dengan apa yang aku ceritakan tentang Dajjal. Dia menyampaikan kepadaku bahwa dia telah berlayar dengan kapal bersama tiga puluh orang Bani Lakhm dan Bani Judzam dan terobang-ambing ombak di samudra selama sebulan. Kemudian gelombang ini membawa mereka mendekati daratan di tengah samudera (pulau) di waktu matahari terbenam. Mereka menaiki sekoci menuju pulau itu. Di sana ada binatang dengan rambut panjang yang tebal, dan karenanya mereka tidak bisa membedakan mana mukanya mana punggungnya. Mereka mengatakan, ‘Celakalah engkau, engkau ini apa? Dia berkata, ‘Aku Al-Jassasah?’ Dan ia berkata: ‘’Wahai orang-orang, pergilah kepada orang di biara itu karena dia sangat ingin tahu tentang kalian.’ Dia (Tamim) berkata: ‘Ketika dia menyebutkan seseorang kepada kita, kami takut kalau-kalau dia itu Setan. Lau dengan tergesa-gesa kami pergi hingga menjumpai biara itu dan menemukan seseorang berperawakan kekar dengan kedua tangannya terikat ke lehernya dan kedua kakinya terikat rantai di pergelangannya. Kami berkata: Celakalah engkau, siapakah engkau? Dan dia berkata: Engkau akan segera mengetahui siapa aku. Tapi katakanlah siapa kalian? Kami berkata: Kami orang-orang dari Arabia dan kami menaiki kapal namun ombak lautan mendorong kami selama sebulan dan membawa kami mendekati pulau ini. Kami menaiki sekoci dan memasuki pulau ini, dan di sini, kami berjumpa seekor binatang berbulu sangat tebal, dan karena sangat tebalnya, wajahnya tidak bisa dibedakan dengan punggungnya. Kami berkata: Celakalah engkau, siapa engkau ini? Ia menjawab: Aku Al-Jassasah. Kami berkata: Apa itu Al-Jassasah? Dan ia berkata: Pergilah kepada orang di biara itu karena dia sangat menunggu kalian untuk mengetahui tentang kalian. Maka, kami datang kepadamu dengan tergesa-gesa karena takut bahwa itu mungkin Setan.
Dia (yang dirantai) berkata: Ceritakan kepadaku tentang pohon-pohon kurma dari Baisan. Kami berkata: Tentang apanya yang ingin engkau ketahui? Dia berkata: Aku bertanya apakah pohon-pohon ini berbuah atau tidak? Kami berkata: Ya. Lalu dia berkata: Kukira mereka tidak akan berbuah. Dia berkata: Beritahu aku tentang Danau Tabariyyah? Kami berkata: Tentang apanya yang ingin engkau ketahui? Dia berkata: Apakah ada airnya? Mereka mengatakan: Ada banyak air di dalamnya. Kemudian dia berkata: Aku kira ia akan segera kering. Dia berkata lagi: Beritahu aku tentang mata air Zughar. Mereka berkata: Mengenai apanya yang engkau ingin ketahui? Dia (yang dirantai) berkata: Apakah ada air padanya dan apakah ia mengairi lahannya? Kami berkata kepadanya: Ya, ada banyak air padanya dan penduduk Madinah mengairi lahannya dengan pertolongan itu. Dia berkata: Beritahu aku tentang Rasul yang ummi itu; apa yang telah dilakukannya? Kami berkata: Dia telah keluar dari Mekah dan telah tinggal di Yatsrib (Madinah). Dia berkata: Apakah orang-orang Arab memeranginya? Kami berkata: Ya. Dia berkata: Bagaimana dia menangani mereka? Kami beritahu dia bahwa dia telah mengatasi para tetangganya dan mereka telah takluk kepadanya. Lalu dia berkata: Apakah itu benar-benar telah terjadi? Kami berkata: Ya. Lalu dia berkata: Jika demikian lebih baik bagi mereka untuk menunjukkan kepatuhan kepadanya. Aku akan menceritakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah Dajjal dan segera dilepaskan, maka aku akan keluar dan berjalan di daratan dan tidak akan menyisakan kota manapun dimana aku akan tinggal selama empat puluh malam kecuali Mekah dan Madinah karena kedua tempat ini daerah terlarang bagiku, dan aku tidak akan berusaha untuk memasuki salah satunya. Seorang malaikat dengan pedang di tangannya akan melawanku dan menghalangi jalanku dan akan ada malaikat-malaikat yang menjaga setiap jalan menuju ke sana.
Kemudian Rasulullah saw memukul mimbar dengan tongkat beliau, “Ini menyiratkan bahwa Taiba artinya Madinah. Bukankah aku telah menceritakan kepada kalian perkara Dajjal seperti ini?” Orang-orang berkata: Ya. “Dan cerita yang diriwayatkan Tamim Dari aku sukai karena menguatkan apa yang aku berikan kepada kalian mengenai dia (Dajjal) di Madinah dan Mekah. Lihatlah dia (Dajjal) ada di Laut Siria (Mediterania) atau Laut Yaman (laut Arabia). Tidak, sebaliknya, dia itu ada di Timur, dia ada di Timur, Dia di Timur,” dan beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Timur.[12]
۞۞۞
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
Rasulullah saw berkata: “Hari Akhir tidak akan terjadi (1) hingga dua kelompok besar bertempur satu sama lain dan akan sangat banyak kematian dari kedua belah pihak dan mereka mengikuti satu doktrin agama yang sama, (2) hingga sekitar tigapuluh Dajjal (pendusta) muncul, dan setiap mereka akan mengaku bahwa dia itu Rasul Allah, (3) hingga ilmu agama dicabut (dengan kematian para ulama agama), (4) jumlah gempa bumi meningkat, (5) waktu berlalu dengan cepat, (6) bencana akan bermunculan, (7) Al-Harj (yakni pembunuhan) akan meningkat, (8) hingga kekayaan sangat berlimpah sehingga orang kaya akan khawatir kalau-kalau tidak seorangpun mau menerima zakatnya, dan apabila dia menawarkannya kepada orang lain, orang yang ditawari itu akan mengatakan, ‘Aku tidak membutuhkannya’, (9) hingga orang-orang berlomba-lomba membuat bangunan tinggi, (10) hingga orang yang melewati sebuah kuburan akan mengatakan, ‘Andai saja aku yang dikubur di sini’, (11) dan hingga matahari terbit dari Barat. Ketika matahari terbit dari Barat dan orang-orang melihatnya mereka akan beriman (memeluk Islam) tapi itu adalah waktu dimana Allah berfirman, ‘Tiada gunanya lagi untuk beriman jika tidak beriman sebelum ini, atau mendapatkan kebaikan (dengan amal shaleh) melalui Keimanannya itu.’ (Al-Qur’an 6:158)
Dan Hari Akhir akan terjadi ketika dua laki-laki membentangkan kain di depan mereka tapi mereka tidak bisa menjualnya, atau melipatnya; Dan Hari Akhir akan terjadi ketika seorang laki-laki telah memeras susu sapinya dan telah membawanya namun tidak bisa meminumnya; Dan Hari Akhir akan terjadi sebelum seorang laki-laki yang memperbaiki tangki air ternaknya bisa memberi minum ternaknya; dan Hari Akhir akan terjadi ketika seseorang mengangkat sepotong makanan ke mulutnya tapi tidak bisa memakannya.”[13]
Setelah berbagi hadits di atas, yang kebanyakan dari Sahih Muslim dan Bukhari, mari kita kembali ke tahun ke sepuluh Islam…
[1]Bukhari dan Muslim Riyadhus Shalihin 1821
[2]Bukhari dan Muslim Riyadhus Shalihin 1822
[3]Sahih Muslim 2899a
[4]Sahih Muslim 2922
[5]Muslim, Buku 041, Nomor 6925
[6]Sahih Muslim, Buku 41, Nomor 6889
[7]Sahih Muslim, Buku 41, Nomor 6890
[8]Sahih Al-Bukhari 6672, Sahih Muslim 2888
[9]Sunan Ibnu Majah 3952
[10]Sahih Muslim 2920a Buku 54, Hadits 97
[11]Sunan Ibnu Majah 4077
[12]Sahih Muslim 2942a
[13]Sahih Al-Bukhari 7121