Panggilan - 2
Sadarkah kita, kawan, dari mana asal kita, dan kemana kita akan pergi?
Sebagian mungkin mengatakan, “Tentu… setelah perjalanan singkat di kehidupan dunia, kita akan pergi menuju kehidupan akhirat…”
Sebagian lagi mungkin mengatakan, “Oh tentu! Kita berasal dari Allah dan kepada Allah kita akan kembali!” seperti yang biasa mereka dengar atau baca…
Tapi dimana Allah itu? Apakah Allah memiliki tempat yang darinya kita berangkat dan ke tempat itu kita kembali?
Apakah ini pandangan dari pemahaman yang terpusat kepada penuhanan?
Apakah kita telah merenungkan bagaimana kita berasal dari Allah?
Menurut para ahli hakikat, di setiap saat, kita mewujud dari ketiadaan dan menjadi tiada di saat berikutnya, kemudian kembali menjadi ada sesaat setelahnya, dan menjadi tiada lagi di saat berikutnya, begitu tanpa akhir…
Jadi, darimana tepatnya kita berasal dan kemana kita akan pergi?
Dari ketiadaan menuju ketiadaan, Anda bilang?
Sejauh yang saya ketahui, dengan semua muatan wujud yang berlebih ini, saya pikir kita tidak akan pergi kemana pun yang mendekati ketiadaan, meskipun berasal dari sana… Nampaknya kita tak mampu untuk meninggalkan dunia kita yang berharga di belakang kita!