Berapa Banyak Kue Di Dalam Kloset Anda?
Mereka bertanya kepada saya, “Berapa banyak kue di dalam kloset Anda?” …
Kalau dipikir-pikir, hanya sedikit!
Bagaimana dengan Anda?
Begitu banyak berhala-kue yang saya buat dari pertimbangan nilai hingga tak terhitung lagi jumlahnya!
Entah berapa kali saya menciptakan kue-pemikiran dan mempertuhankannya untuk beberapa lama sebelum saya bisa melupakan dan menyantapnya!
Entah berapa kali pengkondisian lingkungan dan pencucian-otak mempengaruhi saya sehingga saya membuat berhala-berhala-kue dan menjadi budak mereka!
Bahkan mungkin kita tidak sadar betapa kita bersujud kepada berhala-berhala-kue yang kita ciptakan!
Saya dapati sangat menggelikan ketika membaca tentang Umar RA yang membuat berhala-berhala dari kue sebelum bepergian, lalu menyembahnya dan ketika datang rasa lapar kemudian memakannya!
Saya bicara terlalu cepat!
Saya tertegun ketika menyadari bahwa betapa sering saya melakukan hal yang serupa sementara berpikiran bahwa saya sedang mengamalkan prinsip-prinsip Islam!
Segala hal dari tidur saya hingga puasa dan sujud saya, dari pemikiran dan diskusi-diskusi saya dipenuhi oleh berhala-berhala-kue, dan bahkan saya tidak menyadarinya!
Begitu banyak berhala-berhala kue yang kita punya… Sebagian bahkan tidak bisa kita sisihkan, dan yang lain tidak bisa kita lepaskan dan selalu kita bawa kemana-mana, hanya deminya!
Jika kita tidak bisa meninggalkan kue-kue ini selama hidup kita, apa yang akan terjadi ketika kita berpindah alam?
Akankah kematian memisahkan kita?
Ataukah kita akan dikubur bersama mereka, seperti para firaun?
Ketahuilah kawan, membicarakan kebenaran tidak akan membawa kita kepada kebenaran!
Di kehidupan akhirat Anda sendirian. Jika Anda cerdas, satukan diri Anda dan pertanggungjawabkan diri Anda sejak sekarang!
Sadarilah berhala-berhala-kue Anda dan tinggalkanlah mereka! Anda telah hafal benar dengan ucapan, “Dia tidak di sana. Dia di dalam sini!”. Tapi dimana di dalam sini itu?
Luangkan waktu sedikit untuk merenungkan kata “di dalam” ini…
Dimana tepatnya “di dalam” itu?
Apakah di dalam kepala Anda?
Ataukah di dalam otak Anda?
Apakah di dalam sel-sel dan atom-atom Anda?
Mungkinkah di dalam ruh Anda?
Atau di dalam Nur Anda, jika Anda memilikinya…?
Siapa yang pertama kali mengatakan di dalam?
Apa yang di dalam itu?
Dimanakah luar itu?
Di dalam dari luar Anda, ataukah di luar dari dalam Anda?
Apakah Anda di luar dan di dalam? Ataukah di dalam dan di luar itu Anda?
Rasakan diri Anda, sejenis apa diri Anda itu?
Ketika mengamati kesalahan-kesalahan saya selama kemunduran Merkurius, saya sedang memandang yang Esa mewujudkan diriNya sebagai diri saya melalui konjungsi Pluto-Chiron… Kesadaran saya menjadi terdiam!
Semoga Allah menolong kita untuk mengenali berhala-berhala kue kita dan terbersihkan dari mereka.
25.3.99