Cetak halaman

Kekuatan Sang Kue

Pernahkan Anda mempertanyakan dari mana tuhan-tuhan kue mendapatkan kekuatannya?

Mengapa begitu banya orang-orang yang menyalakan lilin di kuil-kuil dan menyediakan sesajen kepada tuhan mereka untuk mendapat pengabulan doa? Bagaimana doa dan harapan mereka menjadi kenyataan?

Apakah Allah menipu mereka dengan tipuan ilahi (makr)?

Ingatlah sang ‘dalam’ tersembunyikan oleh sang ‘luar’, Safiyah (Diri Yang Murni/Bersih) tersembunyi dalam Ammarah (Diri Pencela) dan mengambil bentuk dan warna wadahnya. Dan semua lapisan pada intinya adalah sebuah lapisan tunggal, dan al-Ghani mewujud menurut bentuk dari ‘cangkangnya’ (luarnya)…

Bahkan sinar Matahari berwarna tunggal, namun menjadi banyak warna melalui sebuah prisma, yang Suci menjadi berbeda melalui bawah-sadar…

Kelistrikan nampak sebagai warna dari lampu…

Maka, ketika seseorang pergi ke kuil atau tuhan mereka dan memohon sesuatu… Siapa sebenarnya yang merespons kepada doa-doa mereka?

Bukan dari luar, tapi dari Anda! Segala sesuatu yang terjadi dari Anda berasal dari ‘Anda’!

Allah tidak turut campur dari luar… Itu mewujud dari esensi Anda sendiri… Ketetapan Allah…

Jika Anda tidak bisa sukses, lihatlah alasannya dalam diri Anda sendiri! Jika Anda menginginkan sesuatu sepenuh hati, tidak ada yang bisa menghentikannya untuk terjadi selain ketentuan ilahi.

Jadi, kekuatan berhala-kue bukan lain dari kekuatan kreatif Allah di dalam diri Anda!

Anda fokus pada sesuatu, Anda meyakininya akan terjadi, kemudian Anda berusaha sekuat tenaga untuk mencapai keinginan khusus itu, maka terjadilah.

Apakah tuhan-kue yang membuatnya terjadi? Apakah lilin yang Anda nyalakan, perca yang Anda ikatkan di pohon harapan, sesajen yang Anda persembahkan? Ataukah diri Anda?

Dunia hanyalah panggung sandiwara dimana Anda sebagai pemerannya.

Menurut norma-norma Anda, Anda selalu jujur, sementara yang lain tidak!

Anda terhijab oleh nilai-nilai relatif yang Anda asumsikan karena batas pemahaman Anda. Tapi akan datang suatu hari dimana Anda akan tercengang melihat kesalahan dan kekurangan Anda…

Anda tidak pernah introspeksi. Anda hanya akan bertanya, “mengapa orang ini berbuat ini kepadaku? Mengapa orang ini memperlakukan aku begini?” dan menilai orang lain berdasarkan perilaku eksternal mereka, membenarkan situasinya dan berpendapat diri Anda tidak berdosa.

Tapi realitanya, Anda menyifati orang lain dengan perilaku Anda yang tidak menguntungkan.

Mungkin terjadi gerhana di dalam kesadaran Anda dan Anda membuat evaluasi yang keliru di kegelapan dan menjumpai hasil seperti ini!

Mungkinkah nasihat, “Carilah apa yang Anda cari di dalam diri Anda, segalanya ada di dalam diri Anda!” akan menunjuk kepada realita bahwa ‘Anda adalah seorang mitra pencipta’!?

Jika Anda merupakan pemeran utama dalam panggung sandiwara Anda dan sedang menjalani nasib Anda sendiri, dan Anda mengundang masuk apa-apa yang hidup bersama Anda dengan apa yang Anda resonansikan dari ‘dalam’ diri Anda… Dan Anda memilih untuk menyembah berhala-berhala-kue yang Anda ciptakan, lalu kepada siapa Anda akan mengeluhkan apabila kue-kue itu membuat Anda sakit gigi atau sakit perut?

Anda adalah pemeran utama dalam panggung sandiwara Anda! Apabila sandiwaranya berakhir, Anda akan meninggalkan panggung sendirian, dan pulang tanpa teman, segala yang Anda anggap Anda miliki di panggung itu akan tetap di atas panggung!

Satu-satunya alasan Anda berada di dunia adalah untuk melatih dan mengembangkan diri Anda, bukan untuk membakar dan makan kue-kue! Berhentilah mempertuhankan harta dan kesenangan dunia, kawan!

Jika Anda hampir tenggelam dan tangan seseorang menggapai ke arah Anda, bukankah Anda akan memegang tangan itu tanpa bertanya-tanya? Jika Anda ingin diselamatkan, Anda akan memegang tangan yang terulur itu, baik Anda menyukai mereka ataupun tidak.

Apabila seseorang itu masih muda, biasanya dia mudah marah dan tak mampu berpikir dengan tenang dan obyektif. Dan apabila dia tua, dia kehilangan akal sehatnya dan merasa tak bisa melepaskan diri dari semua yang dimilikinya dan menjadi terikat dengannya selama hidupnya… Dia kehilangan kemampuan untuk berpikir dan mengevaluasi, dia lupa akan tujuan hidupnya dan mulai bertengkar dan berselisih!

Tapi orang yang telah memilih kepalsuan telah memilihnya untuk dirinya sendiri, dan apabila itu yang menjadi tujuan bagi penciptaan dia, Anda tidak bisa melakukan apapun untuk merubahnya!

Para Rasul dan para pengikutnya tidak pernah bertengkar atau berdebat dengan siapapun. Karena mereka tahu, apapun tujuan yang diciptakan bagi seseorang, maka akan dimudahkan baginya, dan itulah jalan yang akan mereka pilih! Karenanya, Para Rasul dan para pengikutnya hanya peduli tentang berbagi pesan, tidak berusaha meyakinkan suatu perkara kepada siapapun!

Tapi tentu saja, selalu ada dan akan selalu ada orang-orang yang berbagi ilmu ini untuk tujuan duniawi…

Mari ketahui kawan-kawan bahwa kita diciptakan untuk Allah!

Mari menghentikan pemikiran kita yang berbau kue dan menyadari realita diri kita, dan menjalaninya sesuai dengan itu!

Teman kita adalah orang yang mengarahkan dan menuntun kita kepada esensi diri kita!

Musuh kita adalah orang yang menarik Anda untuk berjuang dengan keberagaman dan menyemangati kita untuk menyia-nyiakan hidup kita dalam gosip dan perselisihan.

Berapa banyak waktu yang Anda gunakan setiap harinya untuk tujuan utama dan tujuan inti Anda? Dan berapa banyak waktu yang Anda gunakan setiap harinya untuk mengejar apa-apa yang nantinya sama sekali tidak berarti dan tidak bermanfaat bagi Anda di kehidupan yang akan datang?

Ijinkan saya mengulang. Kekuatan kue-kue berasal dari kekuatan keyakinan Anda!

Alih-alih menggunakan kekuatan itu untuk kue-kue, gunakanlah ia untuk mencapai tujuan aktual Anda sehingga Anda mewarisi kerajaan surga!

Berimanlah kepada Allah, Yang Esa di dalam esensi Anda, dan hiduplah sesuai dengannya!

 

 

2.3.99

10 / 26

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini