AL-MAJID
Yang Esa yang agung dan mulia dengan kemurahan dan karunianya yang tak-berbatas dan tak terhingga (Maha Pemurah).
AL-WAHID
Yang Esa dan satu-satunya! Ke’ESA’anNya di luar jangkauan konsep keserbaragaman. Yang ESA, yang tidak tersusun dari (atau dapat dipecah-pecah kedalam) bagian-bagian (seperti halnya dalam panteisme). Ke’ESA’anNya membuat dualitas menjadi usang! Ke’ESA’anNya tidak ada pikiran ataupun akal yang dapat memahaminya dengan sepenuhnya!
ASH-SHAMAD
Yang Esa yang Seluruhnya Suci-murni! Terbebas dari konsep keserbaragaman! Tidak dibentuk dari bagian-bagian yang bergabung. Jauh dari konseptualisasi dan pembatasan. Yang Esa yang mencukupi-dirinya sendiri, yang tidak membutuhkan apapun!
Sebuah hadits yang otentik menyebutkan: “Ash-shamad adalah sedemikian rupa sehingga ia tidak memiliki ruang atau kekosongan di dalamnya (semua, seluruhnya, satu).”
AL-QADIR
Yang Esa yang menciptakan (mendatangkan, mewujudkan) dan melihat ilmuNya dengan kekuasaanNya tanpa bergantung kepada sebab-akibat. Yang Esa yang sama-sekali tak-terbatas!
AL-MUQTADIR
Yang Maha Menentukan. Pemilik absolut dari semua kekuasaan yang berkenaan dengan penciptaan, pengaturan, dan pengendalian.
AL-MUQADDIM
Yang Esa yang melancarkan (memprioritaskan) manifestasi Nama-nama menurut tujuan penciptaannya.
AL-MUAKHKHIR
Yang Esa yang menunda manifestasi selaras dengan namaNya Al-Hakim.
AL-AWWAL
Keadaan keberadaan yang pertama dan yang paling awal, Nama esensial.
AL-AKHIR
Yang Esa yang paling kemudian tanpa-hingga, terhadap semua ciptaan.
AZH-ZHAHIR
Yang Esa yang nyata dengan sendirinya, manifestasi eksplisit yang nampak dan tegas.
AL-BATIN
Realitas yang tidak kelihatan di dalam manifestasi yang nampak! Sumber dari yang gaib (Awwal, Akhir, Zhahir, Batin, HU!)
AL-WALI
Yang Esa yang mengatur menurut keputusanNya sendiri.
AL-MUTA’ALI
Yang Esa yang Maha Tinggi tiada berbatas, yang kekuaasaannya meliputi segala sesuatu! Yang Esa yang realitasnya tidak pernah dimengerti sebenar-benarnya oleh keberadaan yang ditimbulkan dan dikonsepkan (mahluk). Yang Esa yang jauh dari terbatasi oleh pikiran dan akal.
AL-BARR
Yang Esa yang memudahkan aktualisasi tabiat dan fitrah individu.
AT-TAWWAB
Yang Esa yang menuntun individu-individu kepada esensi mereka dengan memungkinkan mereka melihat dan memahami realitas. Yang Esa yang memperkenankan individu untuk bertaubat, yakni untuk meninggalkan kezaliman dan menebus keburukan apapun yang telah ditimbulkannya. Aktivasi Nama ini memicu nama Rahim, dan karenanya kemurahan dan keindahan dapat dirasakan.
AL-MUNTAQIM
Yang Esa yang membuat individu-individu menjalani akibat dari tindakan-tindakan mereka yang menghalangi realisasi esensi mereka. Tindakan ‘membalas’ (zuntiqam) adalah membuat seseeorang ‘membayar’, yakni menghadapi akibat dari perbuatan-perbuatan mereka tanpa kecuali dan tanpa rasa kasihan. Allah tidak terikat konsep semacam balas-dendam. Ketika digunakan sehubungan dengan ‘balasan yang keras’ (Syadidul ‘Iqab) (Al-Qur’an 59:4), Al-Muntaqim menunjuk kepada kekuatan yang membalas dengan sangat keras individu-individu yang gagal mengenali esensi mereka, dengan membuat mereka menjalani akibat dari tindakan-tindakan mereka yang merusak dengan cara yang sangat berat dan keras.
AL’AFUW
Yang Esa yang mengampuni semua pelanggaran kecuali ‘dualitas’ (syirik); kegagalan untuk mengenali realitas tanpa menduakan menghalangi aktivasi nama Al’Afuw.
Perlu dicatat bahwa mengampuni suatu pelanggaran tidak berarti menebus kerugian masa lalu, karena di dalam sistem sunnatullah tidak ada yang namanya kompensasi masa lalu!
AR-RA’UF
Yang Esa yang pengasih dan yang pengiba, yang melindungi individu-individu yang berpaling kepadaNya dari segala macam perilaku yang bisa menimbulkan bahaya dan masalah terhadap mereka.