Islam di Jaman Keemasan #1
Pesan utama dan yang paling penting dari Al-Qur’an yang dinyatakan 1.400 tahun yang lalu adalah realitas bahwa Yang Esa yang dirujuk sebagai Allah adalah Keesaan Absolut yang tidak ada yang lain selainnya. Ini demikian karena sifat-sifatNya al-Wahid, al-Ahad dan al-Shamad. Dalam 35 tahun terakhir, sains juga telah menegaskan Keesaan keberadaan yang tak berujung-pangkal tanpa batas. Maka, ‘Jaman Keemasan’ yang ditunggu-tunggu itu adalah sekarang! Yang menjadikannya ‘emas’ adalah emanasi ilmu Keesaan melalui umat. Apa yang dianggap sebagai realitas ilmiah dewasa ini merupakan keajaiban yang diungkapkan Al-Qur’an lebih dari 1.400 tahun yang lampau.
Fisika kontemporer kini telah memasuki tahap fisika-teoritis dan telah saling berhadapan dengan realitas bahwa manusia, otak dan keberadaan secara keseluruhan, dibentuk dari energi universal – yakni gelombang-gelombang data. Dengan kata lain, kita telah sampai kepada realisasi bahwa kita hidup di dalam jagat holografik.
Ateisme, yang bersumber dari pikiran materialistik dualistik terhadap tuhan yang terpisah dari individu, secara ilmiah kini menjadi mustahil! Ia telah kehilangan pondasinya. Setelah realisasi bahwa keberadaan itu adalah ESA, nyata lah bahwa pandangan dualistik ini sama sekali telah usang. Surat terakhir dari Al-Qur’an, al-Ikhlas, menerangkan realitas yang sesungguhnya ini, kepada mereka yang berpikir!
03:50 Ketika Allah mengatakan, “Aku pilih Islam sebagai agama” ini bukan merujuk kepada agama dalam arti tradisional.
04:23 Karenanya, Dia menginginkan kita mengenal sistem ini.
04:47 Yang pertama, “Apa yang dirujuk dengan nama Allah?”
05:01 “Apa hubungan antara ‘Allah’ dan wujud yang saya rujuk sebagai 'diri' saya?”
05:52 “Siapa aku?” Lagi-lagi Al-Qur'an menjawab pertanyaan ini. Sufisme adalah pencarian terhadap pertanyaan ini belaka. Semuanya tentang ini.
07:27 Jadi, dimana posisi kita dan posisi Islam di abad ke 21 ini, dimana sains dan teknologi telah begitu maju, dan bagaimana ini bisa diterapkan?
08:21 Sains tidak di luar Islam. Orang yang ingin menjalani Islam mesti menyadari bahwa jalan untuk mengenal Allah adalah melewati sains.
10:02 Dengan kata lain, jika Anda mengklaim bahwa Anda memiliki wujud terpisah dari Allah dan terperosok kedalam dualitas “Allah dan aku,” Anda sedang menempatkan diri sebagai sosok tuhan.
10:50 Mereka mengklaim, “Ada jagat-raya ini yang tak-hingga, dan juga ada AKU”.