Malam Al-Qadar
Hari ini, saya akan berbicara perkara yang mungkin akan membuat kebanyakan Anda terkejut. Perkaranya sungguh penting. Kita telah terkondisikan bertahun-tahun bahwa "ada Allah di langit sana dan mengawasi Anda." Sungguh mereka percaya kepada sosok tuhan, dan mereka melabeli tuhan ini sebagai Allah. Konsep sosok tuhan di langit sana ini menghasilkan tuhan-tuhan yang dinamai Allah. Tak ada seorang pun yang memahami seperti pemahaman yang dikatakan manusia hebat Hazrat Mohammad Mustafa mengenai Allah, kecuali para wali Allah dan guru-guru sufisme.
Kebanyakannya terdengar di masjid-masjid.
Tuhan-tuhan dibicarakan di masjid-masjid. Ada Allah di langit sana. Bahkan, kita pun membaca Al-Qur'an dengan pemahaman adanya sosok tuhan di langit sana. Dikatakan pada kita bahwa Al-Qur'an menyebutkan yang esa di langit sana.
Dalam pemahaman agama berdasarkan konsep sosok tuhan, dibayangkan adanya sebuah malan yang disebut Lailatul Qodar. Tuhan yang maha besar menyiapkan hadiah untuk hamba-hamba pilihannya di Bumi. Siapapun yang banyak menyembah tuhan diberi imbalan, dan hadiah (berkah) yang disebut Lailatul Qodar dikirim agar mereka meraih rahmat tuhan.
Para malaikat membawa rahmat ini turun ke wilayah dimana umat islam hidup pada suatu malam yang suci, karena mereka (malaikat) hancur apabila terpapar matahari. Seperti halnya vitamin C. Vitamin C rusak apabila terpapar matahari, seperti itu pula dengan para malaikat. Itu sebabnya mengapa ia terjadi pada malam hari bukannya siang hari.
Lailatul Qodar ini, yang tap pernah terlihat di siang hari, adalah sesuatu yang lebih bermanfaat dibanding sembahyang seribu bulan, yakni 83 tahun.
Setiap tahun, di hari ke 27 bulan Ramadhan, dengan perintah Tuhan Yang Maha Kuasa, para malaikat mengepakkan sayapnya dengan cepat dengan membawa Ruh bersama mereka, turun ke Bumi dengan lompatan2 melintasi jarak ribuan tahun. Dan di wilayah dimana Bumi sedang malam hari, mereka mencari orang-orang yang sibuk sembahyang, satu demi satu, baik di rumah2 atau di masjid2. Sementara orang2 di bagian Bumi yang terkena sinar matahari, tentu saja, tak mendapat apapun. Berapapun jumlah muslim, mumin dan para wali yang ada di area siang hari, mereka tak mendapat apapun.
02:52 Jika para malaikat menemukan penyembah yang tulus seseuai spesifikasi di tangan mereka, mereka akan bertanya kepada Tuhan: "Haruskah orang ini diberi Qodar?" Jika Tuhan mengijinkan, maka Qodar langsung diberikan kepada orang itu.
03:49 Sesuai dengan pemahaman agama berdasarkan Rasulullah Muhammad (SAW)…
05:40 Orang yang bersangkutan dalam keadaan bebas aman dari semua yang ditetapkan. Pengalaman ini berlangsung hingga pikiran dan perasaan ego muncul kembali (terbitnya fajar) pada orang yang bersangkutan.
08:05 Saat ketika dia bergerak dari diri individual tunggal (cahaya siang), menuju realisasi gelap ketiadaan dirinya pada yang Esa yang dirujuk sebagai Allah, dan ketika semua ciptaan kehilangan wujudnya di matanya.
10:48 Kita masih meyakini bahwa Kitab Suci Al-Qur'an adalah buku bagus yang diperlukan atau buku sejarah! Mungkin penilaian saya benar atau salah, namun, ini adalah ilmu yang diturunkan kepada kami dari apa yang ditulis para ahli spiritual di dalam karya-karya mereka.
12:41 Al-Qur'an merupakan kitab yang hebat sehingga jika turun kepada gunung, gunungnya akan hancur berkeping-keping; namun manusia tak menyadari akan itu. Janganlah katakan hal yang seperti ini.
14:10 Jika kita renungkan makna dari Surat Al-Ikhlas, yang menerangkan tentang yang Esa yang dirujuk sebagai Allah, sebagai kebenaran, maka apa yang menjadi pokok bahasan kita?
16:23 Dimensi yang ada pada satu individu, juga hadir pada semua individu lainnya dengan cara yang sama.
18:35 Ketiadaan kekal tiadanya; yang selalu ada kekal pula keberadaannya. Dan apa yang dikatakan Rasulullah? "Barangsiapa merangkulnya akan masuk surga". Di dalam pernyataan ini, beliau tidak mengkhususkan ucapan ini dengan batasan "setelah Hari Kiamat".
19:47 Anda tak bisa mereformasi agama atau sistem ini. Reformasi hanya bisa pada pemahaman Anda. Dengan mereformasi pemahaman Anda, kita melihat dari titik pandang yang sama sekali baru, bukannya melalui konsep2 yang kita peroleh sejauh ini melalui pengkondisian2, dan mengkaji kitab informasi istimewa yang diperkenalkan oleh Rasulullah (SAW).