Otak Yang Terkunci
Perkara-perkara ini telah lama saya jelaskan, namun masih banyak yang bertanya: "Mengapa?" "Meskipun Anda telah menerangkan sejelas-jelasnya, kami masih belum memahaminya. Kami menyimak Anda dengan baik, tapi tidak lama kemudian kami lupa dengan apa yang Anda katakan. Mengapa begitu? Menurut Anda mengapa kami tak bisa memahami apa yang Anda terangkan?"
Masalahnya adalah karena Anda mengunci otak Anda.
Sering saya mendengar orang berkata "Saya tak bisa memahaminya. Berulang-ulang membacanya, tapi tetap saja tak memahaminya. Lalu, ketika saya mengira telah memahaminya, saya sadar bahwa sebenarnya saya belum memahaminya. Mengapa bisa begitu?"
Ini terjadi karena di masa lalu Anda pernah mengunci sendiri otak Anda.
Maksud saya, Anda tidak menyadari fakta bahwa ketika Anda mendengan komentar seseorang, Anda bisa terkunci oleh komentar ini.
01:22 Camkanlah kata-kata saya ini: apapun yang Anda perbuat kepada orang lain, sama saja dengan berbuat pada diri sendiri, dan kita mesti menerima akibatnya.
01:44 Otak Anda telah mengunci dirinya dengan sesuatu di masa lalu, mungkin di masa-remaja Anda.
02:41 Apakah tidak ada kesempatan lagi? Ada peluang. Pintu tobat selalu terbuka.
03:36 Langkah pertama bagi pemahaman sejati adalah dengan selalu terbuka akan hal baru, menghargai para peneliti dan menjadi penanya terhadap peristiwa dan hal baru.
04:55 Ketika sebuah masyarakat mengunci otaknya terhadap perkara tertentu, generasi berikutnya bisa terpengaruh juga menghadapi perkara tersebut.
07:13 "Kafir" atau orang yang menyangkal kebenaran, adalah akibat dari memiliki otak yang terkunci. Otak dari orang2 yang tak beriman ini tidak bisa mengkaji kebenaran nama2 yang merujuk kepada "Allah", "Rasulallah" atau "Al-Qur'an".
09:29 Dalam situasi ini, yang terbaik adalah membuka diri terus-menerus terhadap topik khusus tersebut. Kita mesti tahu bahwa penilaian yang kita buat adalah hal yang paling mesti diwaspadai, dan ini yang menyebabkan kita tercerabut dari kebenaran universal eternal dan banyak rahasia lainnya.
11:38 Walaupun orang2 yang otaknya terkunci atau orang2 berusia senja seperti saya mungkin tak bisa melihat sang pembaru, setidaknya sadar dan tahu bahwa dia adalah SESEORANG yang menjadi PEMBARU. Sang pembaru, menurut pendapat saya, datang ke dunia dengan fungsi memperbarui pemahaman agama kita.
14:06 Ketika Anda mulai menjelaskan fitur2 absolut dari nama yang merujuk kepada 'Allah', kepada orang yang sama sekali tidak menyadari fakta bahwa konsep sosok tuhan sama sekali tak memiliki dasar dan tak realistik, orang tersebut akan memakai semua informasi yang baru dijelaskan kepada konsep tuhan ini, dan menamainya lagi sebagai Allah!..
16:03 Kita mesti menyucikan otak kita dari ide2 sosok tuhan atau gambar-tuhan, atau sosok 'tuhan di luar diri'. Praktek2 dan meditasi2 yang disebut 'ibadah' bukanlah untuk sosok 'tuhan di luar diri'!... Tidak ada yang namanya praktek atau meditasi untuk menyenangkan sosok 'tuhan di luar diri'!...
18:01 Salah satu hukum utama yang paling penting dari sistem universal terkini yang absah yang diciptakan oleh nama yang dirujuk sebagai 'Allah' adalah bahwa 'yang kuat selalu menang.'