Apa Itu Sembahyang? #6
Nabi Muhammad (saw) datang kepada kita untuk mengajarkan tentang keimanan kepada yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah, untuk menyaksikan keimanan ini, dan untuk beriman kepada Rasul yang datang menyingkapkan kebenaran ini!
Jika Anda telah memahami pesan Nabi Muhammad (saw), maka Anda telah menyadari bahwa shalat atau bentuk doa apapun yang telah dianjurkan bukanlah sebagai persembahan kepada Tuhan berhala di langit sana. Karena, tidak ada Tuhan semacam itu di langit sana! Juga tidak ada sosok Tuhan yang akan turun ke bumi di masa yang akan datang!
Maka, jika tidak ada bentuk doa apapun bagi Tuhan 'di luar sana', mengapa kita mesti berdoa?
Apa wujud kehadiran Allah? Apa makna merasakan kehadiran Allah?
Apa manfaat menyibukkan diri dengan amalan- amalan demikian?
01:13 Sebagian menyebut sembahyang sebuah ritual, tapi nyatanya memang ritual. Jadi, apa tujuan sembahyang dan apa manfaatnya bagi hidup kita setelah kematian. Apakah sembahyang juga bermanfaat bagi kita di dunia ini?
02:45 Intinya, apa yang ada seluruhnya merupakan struktur data, samudera data. Otak mendefinisikan menurut apa yang diterimanya dari samudera ini. Jadi, melalui mekanisme ini, otak mampu mewujudkan beragam fitur potensialnya.
04:03 Ketika Anda mengulang-ulang kata tertentu, di dalam otak Anda dengan cara khusus dan dalam hitungan tertentu, arus listrik terbentuk dalam kelompok sel tertentu di dalam otak Anda, yang bergaung ke sel2 sekitarnya menyebabkan peningkatan arus listrik, yang kemudian meningkatkan jumlah sel yang berfungsi pada panjang-gelombang itu, untuk menyampaikan makna khusus itu.
06:53 Itu namanya 'shalat'! Shalat artinya kembali. Kembali kepada siapa? Kepada Rabb Anda. Dimana Rabb Anda?
08:06 “B ismi Allah ar-Rahman ar-Rahim” setara dengan, “Lenyapkan dirimu agar sang Pencipta menyingkapkan DiriNya”. Basmalah bukan sesuatu untuk dibaca, melainkan sesuatu untuk dirasakan! Dan yang mengalaminya adalah DiriNya sendiri!
09:36 Potensi dari nama-nama itu yang menyusun wujud Anda. 'Kekuatan', 'ilmu' tak-hingga dan fitur2 Allah lainnya membentuk wujud Anda. Jika Anda tak bisa merasakan ini, Ada tidak sedang mengucapkan “Subhana Rabbiyal 'Azhim” atau “Subhana Rabbiyal 'Ala”.
10:11 Dengan kata lain, shalat adalah dari Diri, kepada Diri, dan hanya bisa dirasakan dengan sebenarnya dengan melenyapkan kedirian. Jika Anda bisa merasakan ini, perspektif dan kajian Anda terhadap wujud akan sama sekali berbeda.