Keramahan #13
Meskipun kita dikenal sebagai penduduk yang ramah, ketidaksenonohan merupakan masalah baik di negeri ini (Turki) maupun di dunia dewasa ini. Bagaimana bisa terjadi pemuutar-balikan sikap dengan meningkatnya sentra-sentra media sosial seperti Twitter dan facebook?
Selalu ada percekcokan, menghakimi orang lain, kata-kata kotor, umpatan2... Semua hal yang kitak tak berani katakan di publik, kita tuliskan dengan mudah satu-sama lain.
Kita mempunyai rasa yang keliru terhadap rasa aman dan rasa bersalah karena bisa bersembunyi dibalik layar. Kita lupa betapa pentingnya bisa melihat dan mencintai orang yang tak sepaham dan mengkritik kita. Hal inilah yang membawa kita kepada topik cinta.
Apakah kita telah terlempar jauh dari cinta?
Dapatkah ketidaksenonohan ini diperbaiki dengan belajar mencintai. Secara teori, kita percaya bahwa kita mesti mencintai segala sesuatu, bahwa kita mesti mencintai mahluk untuk sang Khaliq... Namun ketika menjumpai sedikit kesukaran, kita lupa akan semua itu.
Apa yang akan Anda sampaikan tentang CINTA?
01:55 Pertama sekali, dimana ada diskriminasi - tak mungkin ada cinta. Salah satu pertanyaan Anda tadi menyebutkan perkataan dari buku ‘Hakikat Kehidupan.’ Apakah Anda ditanya ingin dilahirkan dimana di bagian galaksi ini? Di dalam Bimasakti ini? Dalam sistem tata-surya ini?
03:02 Jika Anda tak punya pilihan dari perkara2 itu, bagaimana menjadi seorang Turki, Kurdi atau Arab atau Persia bisa disebut jahat?
04:54 Maka tak logis menilai siapapun dari sisi negaranya atau pemahamannya terhadap kehidupan - karena mereka berkembang di bawah kondisi2 khusus tersebut karena keharusan, bukan karena pilihan.
06:32 Penciptanya menciptakan dia seperti itu dengan tujuan! Dia tidak mendapatkan kepribadian dan sikapnya dari tuhan lain di galaksi yang lain! Realitas hakikinya Allah juga!
08:00 Jika Anda mendasarkan keberadaan Anda pada keyakinan ini, Anda akan mencintai dia tanpa melihat melalui bentuk mana Dia mewujud.