Catatan Penerjemah
Buku ini merangkum ajaran primer dan paling pokok dari Sufisme – bahwa segala sesuatu yang wujud adalah cerminan dari Yang Agung, manifestasi dari Nama-nama Allah.
Jika seseorang mulai melihat dunia melalui lensa ini, yakni tidak sebagai bidang entitas fisik semata, melainkan sebagai tayangan besar dari manifestasi-manifestasi agung, sesuatu yang mendalam pada dirinya akan terjadi. Gagasan untuk menilai dan mengritisi akan pudar sama sekali. Jika seseorang berkesimpulan bahwa segala sesuatu dan setiap orang merupakan manifestasi dari Yang Esa – tak ada yang lain – maka sangat mencolok bahwa sejatinya diri juga tak lain dari ekspresi Yang Esa ini. Jika medan kecerdasan dan energi yang tak nampak ini, yang oleh para ilmuwan dewasa ini disebut nonlokalitas, menghubungkan segala sesuatu kepada segala sesuatu di jagat raya, maka menilai bentuk apapun sama saja dengan menilai Sang Maha Agung, atau lebih tepatnya, menilai hakikat diri.
Melihat wujud dari perspektif ini, orang akan mulai mengapresiasi semua bentuk dan cerminan dari Yang Esa, lupa akan keyakinan yang terkondisikan, prasangka, label-label dan identifikasi-identifikasi.
Ditulis pada tahun 1967, di awal usianya yang duapuluhan, buku ini menunjukkan dengan jelas wawasan yang mendalam dari Ahmed Hulusi, lagi-lagi mengajak pembacanya untuk mengkaji ulang keabsahan realita anggapan mereka dalam refleksi Yang Esa.
Aliya Atalay
Istanbul, 2013