Iman Dan Akal
Halo, kawan-kawan…
Mengingat pembicaraan sebelumnya, Anda akan menyadari bahwa hidup saya berdasarkan rasionalisme dan logika.
Sesuai dengan ayat, "siapa yang diberi hikmah, dia mendapat kurnia yang besar", Karenanya, menganalisa dan mempertanyakan alasan, tujuan dan proses dari segala perkara.
Karenanya, saya setuju benar dengan cara Hazrat Rasulullah menerangkan segala perkara.
Pada awalnya, tidak mudah bagi seseorang untuk mengkaji ilmu yang bersumber dari Risalah (fitur Rasul).
Itu sebabnya, untuk bisa mengevaluasi segala perkara, saya mempertanyakan setiap detil informasi yang bersumber dari beliau.
Saya menyelami, mempertanyakan dan menganalisa setiap kata dalam Al-Qur'an.
Mengapa kata 'Rabb' digunakan dalam sebuah ayat, bukan kata 'Haqq' misalnya.
Mengapa digunakan kata 'Allah' dalam ayat lain, bukannya kata 'Rahman'.
Saya menafakuri setiap ayat dengan cara ini sebagai sikap rasional.
Yakni, saya mempertanyakan secara rasional apakah perkara tersebut dalam sudut pandang duniawi ataukah ukhrawi.
TAPI, ada perkara dimana akal tak bisa bekerja. Perkara dimana otak berhenti bekerja.
Perkara apa itu? ... Masalah iman.
02:05 Ketika Rasulullah Hazrat Muhammad Mustafa saw. menyampaikan tentang sistem dan tatanan, yang disebut sebagai Islam, beliau melakukannya sesuai dengan dasar-dasar Iman. Lalu, apa itu iman?
03:56 Kata "akal" (kemampuan berpikir) berasal dari kata Arab "ukl". Yang berarti membuat kesimpulan melalui hubungan di antara benda2/perkara2.
05:18 Walaupun orang-orang telah menerima Muslimisme, dengan mengatakan kepada Rasulullah saw., "Kami menerima Anda sebagai Rasul dan Nabi Allah" walaupun mereka melaksanakan sembahyang dan puasa, ayat yang disampaikan Hazrat Rasulullah berikut ini sangatlah penting. Kita mesti merenungkannya baik-baik.
07:59 Beriman kepada siapa? Beriman kepada Rasulullah dan kepada Allah yang diserukabarkan oleh Rasulullah. Tapi, apakah mereka benar-benar mengenal Allah seperti yang diserukabarkan oleh Rasulullah? Ayat ini menunjukkan bahwa mereka tidak demikian.
10:14 Allah hadir di dalam jiwa, keberadaan, pikiran, dan kesadaran Anda. Tak dapatkah Anda menyadarinya di dalam penglihatan batin Anda?
11:58 Tercatat pula, "Apabila hamba-hambaKu bertanya tentang Aku, Aku dekat kepada mereka". Sedemikian nyata kehadirannya di dalam diri anda, namun Anda tidak menyadarinya dan mencarinya di luar diri Anda.
14:02 Jika Anda percaya bahwa nama-nama Allah menyusun keberadaan, esensi Anda, Anda akan mampu mengelola apapun dengan keyakinan ini serta Nama-nama yang menyusun wujud Anda yang Allah karuniakan kepada Anda.
17:06 Pelajari Esensi yang ada di dalam diri Anda. Kenali, fahami dan lihat Allah di dalam esensi Anda. Inilah cara penyelamatan, ...menuju sukses. Tawakal dan Iman kepada Allah akan membuka semua pintu bagi Anda.
19:44 Cobalah untuk memahami dan merasakan apa yang dibawa Rasulullah Muhammad Mustafa saw, Otak yang paling indah yang pernah hidup dan menyingkapkan ilmu yang paling agung.