40 - Al-Mu’min
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
ḥā mīm;
Ha Mim!
-
tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-'alīm;
Pewahyuan ilmu (mengenai realitas dan sunnatullah) adalah dari Allah, yang ‘Aziz lagi ‘Alim.
-
gāfiriż-żambi wa qābilit-taubi syadīdil-'iqābi żiṭ-ṭaụl, lā ilāha illā huw, ilaihil-maṣīr;
Yang mengampuni dosa, yang menerima taubat (kembali kepada esensi seseorang), yang Esa yang keras dalam melaksanakan akibat yang semestinya dari suatu pelanggaran, yang Esa yang nikmat dan karunianya berlimpah... Tidak ada tuhan, hanya ada HU! KepadaNya lah tempat kembali.
-
mā yujādilu fī āyātillāhi illallażīna kafarụ fa lā yagrurka taqallubuhum fil-bilād;
Tidak seorang pun akan berselisih dan berbantahan tentang isyarat-isyarat Allah selain orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas! Maka, jangan biarkan kegiatan mereka (yang tak dapat dilarang dan dilakukan dengan riang) di seluruh kota menipumu.
-
każżabat qablahum qaumu nụḥiw wal-aḥzābu mim ba'dihim wa hammat kullu ummatim birasụlihim liya`khużụhu wa jādalụ bil-bāṭili liyud-ḥiḍụ bihil-ḥaqqa fa akhażtuhum, fa kaifa kāna 'iqāb;
Sebelum mereka, Kaum Nuh mengingkari, dan semua orang yang menentang realitas juga mengingkari setelah mereka. Setiap umat bertekad menangkap (melumpuhkan, membunuh) Rasul mereka... Mereka berjuang untuk menghapuskan Kebenaran dengan menyebarkan kepalsuan... Maka, Aku menangkap mereka... Dan bagaimanakah balasanKu terhadap dosa-dosa mereka?
-
wa każālika ḥaqqat kalimatu rabbika 'alallażīna kafarū annahum aṣ-ḥābun-nār;
Demikianlah, perkataan Rabb-mu, “Tempat mereka adalah Api,” mengenai orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas telah terpenuhi.
-
allażīna yaḥmilụnal-'arsya wa man ḥaulahụ yusabbiḥụna biḥamdi rabbihim wa yu`minụna bihī wa yastagfirụna lillażīna āmanụ, rabbanā wasi'ta kulla syai`ir raḥmataw wa 'ilman fagfir lillażīna tābụ wattaba'ụ sabīlaka wa qihim 'ażābal-jaḥīm;
Para pemikul Singgasana dan kekuatan-kekuatan (kesadaran) disekitarnya (ceruk manifestasi kekuasaan Allah) bertasbih kepada Rabb mereka sebagai Hamd-Nya (mewujudkan Nama Hamd); mereka beriman kepadaNya (sebagai realitas esensial mereka) dan memohon ampunan bagi orang-orang yang beriman (untuk kekurangan dalam menjalani dengan semestinya ketentuan-ketentuan realitas esensial mereka) dengan mengatakan, “Rabb kami, Engkau meliputi segala sesuatu dengan rahmat dan ilmuMu... Ampunilah orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalanMu, dan lindungi mereka dari derita pembakaran!”
-
rabbanā wa adkhil-hum jannāti 'adninillatī wa'attahum wa man ṣalaḥa min ābā`ihim wa azwājihim wa żurriyyātihim, innaka antal-'azīzul-ḥakīm;
“Rabb kami... Masukkanlah mereka ke taman ‘Adn, yang telah Engkau janjikan, dan siapapun yang telah mencapai kesucian di antara bapak-bapak, istri-istri dan keturunan mereka... Sungguh, Engkau, ya Engkau, adalah yang ‘Aziz lagi Hakim.”
-
wa qihimus-sayyi`āt, wa man taqis-sayyi`āti yauma`iżin fa qad raḥimtah, wa żālika huwal-fauzul-'aẓīm;
“Lindungilah mereka dari perbuatan-perbuatan buruk yang dihasilkan dari kesombongan – kejasmanian... Dan dia yang telah Engkau lindungi adalah dia yang sungguh telah Engkau anugerahi rahmatMu... Itu adalah pencapaian yang besar!”
-
innallażīna kafarụ yunādauna lamaqtullāhi akbaru mim maqtikum anfusakum iż tud'auna ilal-īmāni fa takfurụn;
Sungguh, orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas akan dikatakan kepada mereka, “Murka Allah lebih besar dibanding murka kalian... Ingatlah, kalian diajak kepada keimanan, tapi kalian menolak dengan kemungkaran!
-
qālụ rabbanā amattanaṡnataini wa aḥyaitanaṡnataini fa'tarafnā biżunụbinā fa hal ilā khurụjim min sabīl;
Mereka berkata, “Rabb kami, Engkau telah membuat kami mati dua kali (pengalaman keterpisahan dari tubuh dan keadaan keberadaan ketiadaan-diri selama mahsyar [lihat 6:94]) dan membawa kami ke kehidupan dua kali (dengan identitas baru) dan kami telah mengakui kekurangan kami! Maka, adakah jalan keluar dari keadaan ini?”
-
żālikum bi`annahū iżā du'iyallāhu waḥdahụ kafartum, wa iy yusyrak bihī tu`minụ, fal-ḥukmu lillāhil-'aliyyil-kabīr;
Alasan mengapa kalian dalam keadaan ini adalah: Apabila Allah mengajak kalian kepada keEsaanNya (apabila kalian ditawari untuk membersihkan diri kalian sendiri dari identitas khayal kalian), kalian menutupinya (mengingkarinya)! Seandainya itu adalah mengenai dualitas (yang kepadanya kalian diajak) tentu kalian mengimaninya... Keputusan kepunyaan Allah, yang ‘Aliy lagi Kabir (yang Esa yang keputusanNya mewujudkan kekuatan-kekuatan yang kalian tidak bisa menolaknya)!
-
huwallażī yurīkum āyātihī wa yunazzilu lakum minas-samā`i rizqā, wa mā yatażakkaru illā may yunīb;
HU lah yang menunjukkan kepada kalian isyarat-isyaratNya dan menurunkan rezeki (ilmu yang berkaitan dengan esensi kalian) dari langit (kepada kesadaran kalian)... Tapi tidak seorang pun yang dapat mengingat dan merenungkannya, kecuali dia yang kembali (kepada realitas esnsialnya)!
-
fad'ullāha mukhliṣīna lahud-dīna walau karihal-kāfirụn;
Maka, meskipun orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas membenci agama, kembalilah kepada Allah dengan ilmu bahwa Dia adalah realitas esensial dari sistem ini!
-
rafī'ud-darajāti żul-'arsy, yulqir-rụḥa min amrihī 'alā may yasyā`u min 'ibādihī liyunżira yaumat-talāq;
Dialah yang menaikkan derajat, yang memiliki Singgasana itu... Dia mengirim ruh (pemahaman akan Nama-nama kepada kesadaran) dari perintahnya, untuk memperingatkan kepada saat dimana Kebenaran akan terlihat!
-
yauma hum bārizụn, lā yakhfā 'alallāhi min-hum syaī`, limanil-mulkul-yaụm, lillāhil-wāḥidil-qahhār;
Pada saat itu, mereka akan terbuka dari sudut apapun! Mereka tidak dapat menyembunyikan apapun dari Allah... Kepunyaan siapakah seluruh kekuasaan pada Hari ini? (saat ini, sekarang, dalam pandangan Allah, waktu hanyalah saat ini saja)? Kepunyaan Allah, yang Wahid lagi Qahhar (yang Esa yang keputusan absolutnya berlaku di luar batas konsep ruang dan waktu).
-
al-yauma tujzā kullu nafsim bimā kasabat, lā ẓulmal-yaụm, innallāha sarī'ul-ḥisāb;
Selama periode ini, setiap kesadaran individu akan dibalas untuk apa yang telah dia kerjakan (menghadapi akibat-akibat dari perbuatan-perbuatannya)! Tidak ada yang dizalimi pada saat ini! Sungguh, Allah amat cepat hisabnya (Dia menerapkan akibat-akibat dari perbuatan seseorang dengan seketika).
-
wa anżir-hum yaumal-āzifati iżil-qulụbu ladal-ḥanājiri kāẓimīn, mā liẓ-ẓālimīna min ḥamīmiw wa lā syafī'iy yuṭā';
Peringatkan mereka dengan saat kematian yang mendekat! Pada saat itu, hati mereka, penuh dengan kesedihan, akan naik hingga ke tenggorokan mereka! Orang-orang yang zalim tidak akan mempunyai teman ataupun pemimpin yang dapat diikuti (untuk menyelamatkan mereka).
-
ya'lamu khā`inatal-a'yuni wa mā tukhfiṣ-ṣudụr;
Dia mengetahui maksiat mata (persepsi dualistik) dan apa yang disembunyikan hati.
-
wallāhu yaqḍī bil-ḥaqq, wallażīna yad'ụna min dụnihī lā yaqḍụna bisyaī`, innallāha huwas-samī'ul-baṣīr;
Allah menghakimi dengan Kebenaran... Orang-orang yang darinya mereka mencari pertolongan selain Dia tidak mempunyai keputusan atas apapun! Sungguh Allah itu Sami’ lagi Bashir.
-
a wa lam yasīrụ fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna kānụ ming qablihim, kānụ hum asyadda min-hum quwwataw wa āṡāran fil-arḍi fa akhażahumullāhu biżunụbihim, wa mā kāna lahum minallāhi miw wāq;
Apakah mereka tidak berjalan melintasi bumi dan melihat akhir dari orang-orang sebelum mereka? Orang-orang (sebelum mereka) lebih kuat dibanding mereka dan lebih maju dalam hal apa yang mereka bentuk di muka bumi... Tapi Allah menangkap mereka dengan hasil dari dosa mereka sendiri... Dan tidak ada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari Allah (realitas esensial mereka).
-
żālika bi`annahum kānat ta`tīhim rusuluhum bil-bayyināti fa kafarụ fa akhażahumullāh, innahụ qawiyyun syadīdul-'iqāb;
Alasan untuk ini adalah: Rasul-rasul mereka mendatangi mereka dengan butki yang nyata, tapi mereka mengingkarinya... Maka Allah menangkap mereka... Sungguh, Dia itu Qawwi dan keras dalam melaksanakan akibat yang semestinya dari suatu pelanggaran.
-
wa laqad arsalnā mụsā bi`āyātinā wa sulṭānim mubīn;
Sungguh, Kami datangkan Musa dengan isyarat-isyarat Kami dan bukti yang nyata dan tidak terbantahkan.
-
ilā fir'auna wa hāmāna wa qārụna fa qālụ sāḥirung każżāb;
Kepada Fir’aun, Haman dan Qarun... Tapi mereka berkata, “Dia adalah tukang sihir pendusta yang hebat.”
-
fa lammā jā`ahum bil-ḥaqqi min 'indinā qāluqtulū abnā`allażīna āmanụ ma'ahụ wastaḥyụ nisā`ahum, wa mā kaidul-kāfirīna illā fī ḍalāl;
Ketika (Musa) membawa kepada mereka Kebenaran dari Kami, mereka berkata, “Bunuhlah anak-anak laki-laki dari mereka yang beriman kepadanya dan biarkan hidup anak-anak perempuannya”... Tapi rencana orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas itu sia-sia belaka!
-
wa qāla fir'aunu żarụnī aqtul mụsā walyad'u rabbah, innī akhāfu ay yubaddila dīnakum au ay yuẓ-hira fil-arḍil-fasād;
Fir’aun berkata, “Biarkan aku membunuh Musa... Dan biarkan dia memohon kepada Rabb-nya (untuk meminta pertolongan)... Sungguh, aku khawatir bahwa (Musa) akan mengubah pemahaman agama kalian atau menyebabkan masalah di tanah ini.”
-
wa qāla mụsā innī 'użtu birabbī wa rabbikum ming kulli mutakabbiril lā yu`minu biyaumil-ḥisāb;
Musa berkata, “Sungguh, aku berlindung kepada Rabb-ku dan Rabb kalian dari orang-orang yang sombong dan tidak beriman kepada saat dimana mereka akan menghadapi akibat-akibat dari semua perbuatan mereka.”
-
wa qāla rajulum mu`minum min āli fir'auna yaktumu īmānahū a taqtulụna rajulan ay yaqụla rabbiyallāhu wa qad jā`akum bil-bayyināti mir rabbikum, wa iy yaku kāżiban fa 'alaihi każibuh, wa iy yaku ṣādiqay yuṣibkum ba'ḍullażī ya'idukum, innallāha lā yahdī man huwa musrifung każżāb;
Seorang laki-laki dari kalangan Fir’aun yang telah beriman, tapi tidak mengungkapkannya hingga saat itu berkata, “Apakah kamu membunuh hanya karena dia mengatakan ‘Rabb-ku adalah Allah’ ketika dia telah mendatangi kalian dengan bukti-bukti yang nyata dari Rabb kalian? Jika dia berdusta, maka dia berdusta terhadap dirinya... Tapi jika dia mengatakan kebenaran, penderitaan yang dia peringatkan kepada kalian akan menimpa kalian! Sungguh, Allah tidak menuntun orang-orang yang memboroskan (sumberdaya mereka di dalam esensi mereka) dan yang berdusta.”
-
yā qaumi lakumul-mulkul-yauma ẓāhirīna fil-arḍi fa may yanṣurunā mim ba`sillāhi in jā`anā, qāla fir'aunu mā urīkum illā mā arā wa mā ahdīkum illā sabīlar-rasyād;
(Laki-laki itu berkata), “Hai kaumku! Sebagai penguasa bumi, kemakmuran adalah milik kalian sekarang ini... Tapi jika hal itu menimpa kita, siapakah yang dapat menolong dan menyelamatkan kita dari murka Allah? Fir’aun berkata,”Aku tidak mengemukakan kepada kalian kecuali pendapatku sendiri dan aku tidak menunjuki kalian kecuali kepada satu-satunya jalan keluar,”
-
wa qālallażī āmana yā qaumi innī akhāfu 'alaikum miṡla yaumil-aḥzāb;
Kemudian berkata laki-laki beriman itu, “Hai kaumku! Sungguh, aku mengkhawatirkan bagi kalian sesuatu seperti yang telah menimpa orang-orang yang bersatu melawan realitas.”
-
miṡla da`bi qaumi nụḥiw wa 'ādiw wa ṡamụda wallażīna mim ba'dihim, wa mallāhu yurīdu ẓulmal lil-'ibād;
“Seperti apa yang telah menimpa kaum Nuh, ‘Aad (kaum Hud) dan Tsamud (kaum Shaleh), dan orang-orang yang datang setelah mereka... Allah tidak menghendaki ketidakadilan bagi hamba-hambaNya.”
-
wa yā qaumi innī akhāfu 'alaikum yaumat-tanād;
(Laki-laki yang beriman itu berkata), “Hai kaumku... Sungguh aku mengkhawatirkan bagi kalian suatu saat yang ketika itu akan ada ratapan yang menyedihkan.”
-
yauma tuwallụna mudbirīn, mā lakum minallāhi min 'āṣim, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād;
Selama masa itu, ketika kalian akan berputar dan berusaha meloloskan diri, tidak ada seorang pun yang melindungi kalian dari Allah! Dan barangsiapa disesatkan Allah, tidak ada seorang pun akan menuntunnya.
-
wa laqad jā`akum yụsufu ming qablu bil-bayyināti fa mā ziltum fī syakkim mimmā jā`akum bih, hattā iżā halaka qultum lay yab'aṡallāhu mim ba'dihī rasụlā, każālika yuḍillullāhu man huwa musrifum murtāb,;
Sebelumnya, Yusuf pun telah mendatangi kalian dengan bukti-bukti yang nyata... Dan ketika dia meninggal, kalian mengatakan, “Allah tidak akan pernah mendatangkan Rasul yang lain setelah dia”... Maka Allah menyesatkan orang-orang yang boros lagi ragu-ragu.
-
allażīna yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum, kabura maqtan 'indallāhi wa 'indallażīna āmanụ, każālika yaṭba'ullāhu 'alā kulli qalbi mutakabbirin jabbār;
Ada orang yang memperselisihkan isyarat-isyarat Allah tanpa memiliki satu pun bukti yang kuat... (perilaku) ini sangat dibenci dalam pandangan Allah dan orang-orang yang beriman... Demikianlah, Allah mengunci kesadaran orang-orang yang sombong dan lalim.
-
wa qāla fir'aunu yā hāmānubni lī ṣar-ḥal la'allī ablugul-asbāb;
Fir’aun berkata, “Hai Haman! Bangunkan bagiku menara yang tinggi agar aku mencapai jalan-jalan itu.”
-
asbābas-samāwāti fa aṭṭali'a ilā ilāhi mụsā wa innī la`aẓunnuhụ kāżibā, wa każālika zuyyina lifir'auna sū`u 'amalihī wa ṣudda 'anis-sabīl, wa mā kaidu fir'auna illā fī tabāb;
“Jalan-jalan menuju langit... Agar aku bisa memahami tuhannya Musa! Karena sungguh aku mengira dia adalah pendusta!”... Dan demikianlah perbuatan buruknya dibuat menarik bagi Fir’aun dan karenanya dia terhalang dari jalan itu (menuju realitas esensialnya)... Rencana Fir’aun tidak berarti apapun kecuali kerugian!
-
wa qālallażī āmana yā qaumittabi'ụni ahdikum sabīlar-rasyād;
Orang-orang yang beriman (dari kalangan keluarga Fir’aun) berkata, “Hai kaumku... Ikutilah aku, agar aku menunjuki kalian ke jalan menuju kematangan.”
-
yā qaumi innamā hāżihil-ḥayātud-dun-yā matā'uw wa innal-ākhirata hiya dārul-qarār;
“Hai kaumku... Kehidupan duniawi ini hanyalah kesenangan sementara! Kehidupan kekal yang akan datang adalah rumah untuk tempat tinggal yang kekal!”
-
man 'amila sayyi`atan fa lā yujzā illā miṡlahā, wa man 'amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu`minun fa ulā`ika yadkhulụnal-jannata yurzaqụna fīhā bigairi ḥisāb;
“Barangsiapa mengerjakan keburukan hanya akan dibalas dengan yang serupa dengannya, namun laki-laki atau perempuan yang memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka, mereka akan dimasukkan ke surga... Kehidupan yang di dalamnya mereka akan dipelihara dengan beragam rezeki yang abadi!”
-
wa yā qaumi mā lī ad'ụkum ilan-najāti wa tad'ụnanī ilan-nār;
“Hai kaumku... Betapa aneh, sementara aku mengajak kalian menuju keselamatan, kalian malah mengajakku menuju Api itu!”
-
tad'ụnanī li`akfura billāhi wa usyrika bihī mā laisa lī bihī 'ilmuw wa ana ad'ụkum ilal-'azīzil-gaffār;
“Kalian mengajak aku untuk mengingkari Allah, yang Esa yang menyusun esensiku dengan Nama-namaNya, dan mengajakku untuk menyekutukan Dia yang aku tidak memiliki ilmu tentangnya! Sedangkan aku mengajak kalian kepada yang Esa yang ‘Aziz lagi Ghaffar.”
-
lā jarama annamā tad'ụnanī ilaihi laisa lahụ da'watun fid-dun-yā wa lā fil-ākhirati wa anna maraddanā ilallāhi wa annal-musrifīna hum aṣ-ḥābun-nār;
“Sebenarnya: Apa yang kalian ajak aku kepadanya tidak memiliki tempat di dunia ini atau di kehidupan kekal yang akan datang... Sungguh, tempat kembali kita adalah Allah... Dan sungguh orang-orang yang menyia-nyiakan (hidup mereka) adalah para penghuni Api itu!”
-
fasatażkurụna mā aqụlu lakum, wa ufawwiḍu amrī ilallāh, innallāha baṣīrum bil-'ibād;
“Kalian akan segera ingat apa yang aku katakan kepada kalian! Aku serahkan urusanku kepada Allah! Sungguh, Allah itu Bashir atas hamba-hambaNya.”
-
fa waqāhullāhu sayyi`āti mā makarụ wa ḥāqa bi`āli fir'auna sū`ul-'ażāb;
Demikianlah Allah melindungi dia (laki-laki yang beriman itu) dari rencana jahat (Fir’aun)... Dan keluarga Fir’aun diliputi oleh seburuk-buruknya penderitaan.
-
an-nāru yu'raḍụna 'alaihā guduwwaw wa 'asyiyyā, wa yauma taqụmus-sā'ah, adkhilū āla fir'auna asyaddal-'ażāb;
Api yang (amat buruk)! Mereka akan dibawa kepadanya di pagi hari dan malam hari... Dan jika saatnya tiba, akan dikatakan, “Tempatkan keluarga Fir’aun di tempat yang paling buruk!”
-
wa iż yataḥājjụna fin-nāri fa yaqụlud-du'afā`u lillażīnastakbarū innā kunnā lakum taba'an fa hal antum mugnụna 'annā naṣībam minan-nār;
Tatkala mereka berbantahan satu sama lain di dalam Api itu, orang-orang yang lemah akan berkata kepada orang-orang yang sombong, “Kami adalah para pengikut kalian... Dapatkah sekarang kalian membebaskan kami dari sebagian Api ini?”
-
qālallażīnastakbarū innā kullun fīhā innallāha qad ḥakama bainal-'ibād;
Tapi orang-orang yang sombong akan berkata, “Sebenarnya, kita semua di dalamnya bersama-sama... Sungguh, Allah telah mengadili di antara hamba-hambanya!”
-
wa qālallażīna fin-nāri likhazanati jahannamad'ụ rabbakum yukhaffif 'annā yaumam minal-'ażāb;
Orang-orang yang berada di dalam Api itu (samudera radiasi) akan berkata kepada para penjaga Neraka, “Mohonkanlah kepada Rab kalian agar Dia membebaskan kami dari penderitaan ini setidaknya untuk sehari saja!”
-
qālū a wa lam taku ta`tīkum rusulukum bil-bayyināt, qālụ balā, qālụ fad'ụ, wa mā du'ā`ul-kāfirīna illā fī ḍalāl;
(Para penjaga itu) akan berkata, “Tidakkah Rasul-rasul kalian telah mendatangi kalian sebagai bukti-bukti yang nyata?”... “Benar” kata mereka... “Maka berdoalah sendiri!” kata para penjaga itu... Doa orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas hanyalah upaya yang tidak berdasar.
-
innā lananṣuru rusulanā wallażīna āmanụ fil-ḥayātid-dun-yā wa yauma yaqụmul-asy-hād;
Sungguh, Kami akan menolong Rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman, baik di kehidupan dunia maupun sepanjang waktu ketika para saksi berdiri.
-
yauma lā yanfa'uẓ-ẓālimīna ma'żiratuhum wa lahumul-la'natu wa lahum sū`ud-dār;
Selama masa itu, alasan-alasan mereka tidak akan memberi manfaat kepada orang-orang yang zalim... Laknat itu (karena telah terjauhkan dari kekuatan-kekuatan Nama-nama Allah) menimpa mereka dan bagi mereka adalah seburuk-buruknya tempat tinggal!
-
wa laqad ātainā mụsal-hudā wa auraṡnā banī isrā`īlal-kitāb;
Sungguh, Kami memberi Musa Tuntunan (ilmu mengenai realitas) dan membuat Bani Israil mewarisi ilmu itu!
-
hudaw wa żikrā li`ulil-albāb;
Sebagai tuntunan kepada realitas dan peringatan bagi orang-orang yang cerdas yang merenungkannya!
-
faṣbir inna wa'dallāhi ḥaqquw wastagfir liżambika wa sabbiḥ biḥamdi rabbika bil-'asyiyyi wal-ibkār;
Bersabarlah! Sungguh, janji Allah itu Benar! Mohonlah ampunan atas dosa-dosamu! Muliakanlah (bertasbih; mengalami realitas esensialmu) Rabb-mu sebagai Hamd-Nya (dengan merasakan yang Esa yang mewujudkan Hamd di dalam dirimu) di pagi hari dan malam hari!
-
innallażīna yujādilụna fī āyātillāhi bigairi sulṭānin atāhum in fī ṣudụrihim illā kibrum mā hum bibāligīh, fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr;
Orang-orang yang berselisih tentang isyarat-isyarat Allah tanpa memiliki satu pun bukti yang kuat, tidak memiliki apapun di dalam diri mereka kecuali kesombongan yang hampa (yakni, mereka tidak pernah mencapai pencerahan berkenaan dengan realitas Keagungan sejati)! Maka, carilah perlindungan dari Allah, realitas esensialmu dengan Nama-namaNya... Sungguh, Dia itu HU, yang Sami’ lagi Bashir.
-
lakhalqus-samāwāti wal-arḍi akbaru min khalqin-nāsi wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya'lamụn;
Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu jauh lebih besar dibanding penciptaan manusia! Tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
-
wa mā yastawil-a'mā wal-baṣīru wallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa lal-musī`, qalīlam mā tatażakkarụn;
Orang yang buta dan orang yang melihat, orang beriman yang memenuhi ketentuan-ketentuan agamanya, dan orang yang mengingkari dan mengerjakan perbuatan-perbuatan buruk tidaklah sama! Betapa sedikit kalian mengingat dan merenung!
-
innas-sā'ata la`ātiyatul lā raiba fīhā wa lākinna akṡaran-nāsi lā yu`minụn;
Saat itu pasti akan datang; tidak ada keraguan padanya... Tapi kebanyakan manusia tidak beriman!
-
wa qāla rabbukumud'ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna 'an 'ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn;
Rabb kalian berkata, “Berdoalah kepadaKu, agar Aku mengabulkanmu! Sungguh, orang-orang yang tidak berdoa karena kesombongan mereka akan masuk Neraka dengan leher mereka tertunduk rendah.”
-
allāhullażī ja'ala lakumul-laila litaskunụ fīhi wan-nahāra mubṣirā, innallāha lażụ faḍlin 'alan-nāsi wa lākinna akṡaran-nāsi lā yasykurụn;
Allah lah yang menciptakan malam agar kalian mendapatkan ketenangan di dalamnya, dan menciptakan siang agar kalian melihat dan mengevaluasi! Sungguh, Allah mempunyai karunia yang berlimpah kepada manusia... Tapi kebanyakan manusia tidak bersyukur!
-
żālikumullāhu rabbukum khāliqu kulli syaī`, lā ilāha illā huwa fa annā tu`fakụn;
Inilah Allah Rabb kalian, Pencipta segalanya! Tidak ada tuhan, hanya ada HU! Bagaimana kalian dipalingkan (dari Kebenaran)!
-
każālika yu`fakullażīna kānụ bi`āyātillāhi yaj-ḥadụn;
Orang-orang yang sengaja mengingkari isyarat-isyarat Allah karenanya dipalingkan!
-
allāhullażī ja'ala lakumul-arḍa qarāraw was-samā`a binā`aw wa ṣawwarakum fa aḥsana ṣuwarakum wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, żālikumullāhu rabbukum, fa tabārakallāhu rabbul-'ālamīn;
Allah lah yang menjadikan bumi sebagai tempat tinggal bagi kalian dan langit sebagai bangunan kalian (yang menghiasi bumi [atau tubuh] dengan apa yang dikandungnya)... Dia menyusun kalian (memberi kalian sifat-sifat khusus) dan memperindah bentuk-bentuk kalian (dari makna) dan memelihara kalian dengan rezeki yang baik (ilmu dan pengetahuan)! Demikianlah Allah, Rabb kalian! Maha Tinggi Rabb-nya seluruh alam (manusia)!
-
huwal-ḥayyu lā ilāha illā huwa fad'ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn;
HU itu yang Hayy! Tidak ada tuhan, hanya ada HU! Kembalilah kepadaNya dengan ilmu bahwa Dia adalah realitas esensial dari sistem. Hamd kepunyaan Allah, Rabb-nya seluruh alam (kemanusiaan).
-
qul innī nuhītu an a'budallażīna tad'ụna min dụnillāhi lammā jā`aniyal-bayyinātu mir rabbī wa umirtu an uslima lirabbil-'ālamīn;
Katakanlah, “Aku telah dilarang untuk menyembah mereka yang kalian pertuhankan selain Allah ketika bukti-bukti telah datang kepadaku dari Rabb-ku, dan aku telah diperintahkan untuk berserahdiri kepada Rabb-nya seluruh alam.”
-
huwallażī khalaqakum min turābin ṡumma min nuṭfatin ṡumma min 'alaqatin ṡumma yukhrijukum ṭiflan ṡumma litablugū asyuddakum ṡumma litakụnụ syuyụkhā, wa mingkum may yutawaffā ming qablu wa litablugū ajalam musammaw wa la'allakum ta'qilụn;
HU lah yang menciptakan kalian dari debu, kemudian dari sperma, kemudia secuil (embrio)... Kemudian Dia keluarkan kalian sebagai seorang anak; kemudian memberi kalian kehidupan hingga kalian dewasa dan mencapai usia lanjut... Dan sebagian dari kalian dimatikan sebelum itu... agar kalian mencapai waktu yang telah ditentukan dan menggunakan akal kalian.
-
huwallażī yuḥyī wa yumīt, fa iżā qaḍā amran fa innamā yaqụlu lahụ kun fa yakụn;
HU lah yang memberi kehidupan dan mengambil kehidupan! Apabila Dia menetapkan suatu perkara, Dia hanya mengatakan, ‘Jadilah’ (menghendakinya agar jadi) dan jadilah ia!
-
a lam tara ilallażīna yujādilụna fī āyātillāh, annā yuṣrafụn;
Apakah kamu melihat orang-orang yang membantah isyarat-isyarat Allah? Bagaimana mereka dipalingkan (dari Kebenaran)?
-
allażīna każżabụ bil-kitābi wa bimā arsalnā bihī rusulanā, fa saufa ya'lamụn;
Mereka adalah orang-orang yang mengingkari ilmu yang berkenaan dengan esensi mereka dan mengingkari Rasul-rasul yang telah Kami datangkan! Tapi mereka akan segera mengetahuinya!
-
iżil-aglālu fī a'nāqihim was-salāsil, yus-ḥabụn;
Ketika belenggu (pengkondisian dan pemikiran nilai terhadap identitas mereka) dan rantai (kecenderungan kecanduan) terpasang di leher mereka, mereka akan diseret!
-
fil-ḥamīmi ṡumma fin-nāri yusjarụn;
Kedalam air yang panas (pikiran-pikiran yang membakar)... Dan kemudian di dalam api (samudera radiasi) mereka akan dibakar!
-
ṡumma qīla lahum aina mā kuntum tusyrikụn;
Kemudian kepada mereka akan dikatakan, “Dimanakah mereka yang kalian persekutukan...”
-
min dụnillāh, qālụ ḍallụ 'annā bal lam nakun nad'ụ ming qablu syai`ā, każālika yuḍillullāhul-kāfirīn;
“Selain Allah!” Mereka akan berkata, “Mereka telah pergi dari kami... Tidak, sungguh kami sebelumnya telah berpaling kepada apa-apa yang tiada!”... Demikianlah Allah memalingkan orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas.
-
żālikum bimā kuntum tafraḥụna fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa bimā kuntum tamraḥụn;
Ini karena suka berlebihan dan bersuka-ria dengan takabur di muka bumi tanpa hak.
-
udkhulū abwāba jahannama khālidīna fīhā, fa bi`sa maṡwal-mutakabbirīn;
Masukilah gerbang Neraka untuk tinggal di dalamnya selama-lamanya... Betapa buruknya tempat tinggal orang-orang yang sombong (egosentrik)!
-
faṣbir inna wa'dallāhi ḥaqq, fa immā nuriyannaka ba'ḍallażī na'iduhum au natawaffayannaka fa ilainā yurja'ụn;
Bersabarlah! Sungguh janji Allah itu Benar! Baik Kami tunjukkan kepadamu sebagian dari apa yang telah kami janjikan kepada mereka atau Kami sebabkan kamu mati (tanpa menunjukkan kepadamu, tidak masalah, karena walau bagaimanapun), mereka akan dikembalikan kepada Kami.
-
wa laqad arsalnā rusulam ming qablika min-hum mang qaṣaṣnā 'alaika wa min-hum mal lam naqṣuṣ 'alaīk, wa mā kāna lirasụlin ay ya`tiya bi`āyatin illā bi`iżnillāh, fa iżā jā`a amrullāhi quḍiya bil-ḥaqqi wa khasira hunālikal-mubṭilụn;
Sungguh, Kami juga telah mendatangkan Rasul-rasul sebelum kamu... Di antara mereka, ada sebagian yang kisahnya Kami riwayatkan kepadamu, dan sebagian lagi kisahnya tidak Kami riwayatkan... Mustahil bagi seorang Rasul membawa mujizat tanpa seijin Allah! Apabila perintah Allah tiba, akan diputuskan dengan Kebenaran, dan orang-orang yang mengejar kepalsuan akan merugi!
-
allāhullażī ja'ala lakumul-an'āma litarkabụ min-hā wa min-hā ta`kulụn;
Allah lah yang membuat binatang-binatang ternak untuk kalian, sebagian darinya kalian tunggangi, dan sebagian lagi kalian makan.
-
wa lakum fīhā manāfi'u wa litablugụ 'alaihā ḥājatan fī ṣudụrikum wa 'alaihā wa 'alal-fulki tuḥmalụn;
Ada manfaat (lain) pada mereka bagi kalian... Untuk sampai ke tujuan kalian dengannya... Dan kalian diangkut di atasnya dan di atas perahu-perahu.
-
wa yurīkum āyātihī fa ayya āyātillāhi tungkirụn;
(Allah) menunjukkan kepada kalian isyarat-isyaratNya... Isyarat Allah yang manakah yang kalian ingkari!
-
a fa lam yasīrụ fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna 'āqibatullażīna ming qablihim, kānū akṡara min-hum wa asyadda quwwataw wa āṡāran fil-arḍi fa mā agnā 'an-hum mā kānụ yaksibụn;
Apakah mereka tidak bepergian melintasi bumi dan melihat akhir dari orang-orang sebelum mereka! Mereka (orang-orang sebelumnya) lebih banyak jumlahnya, lebih besar kekuatannya, dan lebih maju dalam hal apa yang mereka buat di bumi. Namun apa yang mereka peroleh tidak menyelamatkan mereka!
-
fa lammā jā`at-hum rusuluhum bil-bayyināti fariḥụ bimā 'indahum minal-'ilmi wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn;
Ketika Rasul-rasul mereka mendatangi mereka sebagai bukti-bukti yang nyata, mereka lebih meyakini ilmu mereka sendiri dan bersuka ria! Hal yang sangat mereka cemoohkan telah mengepung mereka!
-
fa lammā ra`au ba`sanā, qālū āmannā billāhi waḥdahụ wa kafarnā bimā kunnā bihī musyrikīn;
Ketika mereka melihat kemarahan Kami, mereka berkata, “Kami beriman bahwa Allah, yang Esa yang menyusun esensi Kami dengan Nama-namaNya, itu Esa; dan tidak beriman kepada apa yang kami persekutukan denganNya.”
-
fa lam yaku yanfa'uhum īmānuhum lammā ra`au ba`sanā, sunnatallāhillatī qad khalat fī 'ibādih, wa khasira hunālikal-kāfirụn;
Tapi keimanan yang mereka bangun setelah melihat kemarahan Kami tidak berguna bagi mereka! Ini adalah sunnatullah dari Allah yang yang ditetapkan atas hamba-hambaNya di sepanjang masa! Setelah itu, orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas berada dalam kerugian!