Al-Hadi: Penuntun kepada kebenaran. Yang Esa yang memperkenankan individu-individu untuk hidup sesuai dengan realitas. Sang artikulator kebenaran. Penuntun kepada realitas.
Al-Hafiz: Yang Esa yang yang menjadikan semua ketetapan untuk melestarikan dan memelihara keberadaan.
Al-Hakam: Hakim Absolut yang penghakimannya (putusannya) dilaksanakan tanpa terhalangi.
Al-Hakim: Yang Esa yang kekuasaan ilmunya nampak sebagai penyamaran ‘sebab’, yang karenanya menciptakan hukum sebab-akibat dan mengarah kepada persepsi keserbaragaman.
Al-Halim: Yang Esa yang menahan diri untuk memberikan reaksi mendadak (impulsif) terhadap kejadian-kejadian, melainkan mengevaluasi semua situasi dari sudut tujuan manifestasinya.
Hamd: Evaluasi terhadap alam-alam jasmaniah yang diciptakan dengan Nama-namaNya, sesuai kehendakNya.
Al-Haqq: Realitas absolut dan tegas! Sumber dan esensi dari setiap fungsi di dalam perwujudan!
Al-Hasib: Yang Esa yang memelihara individualitas dengan meminta pertanggungjawaban atas perilaku mereka melalui mekanisme ‘konsekuensi’.
Al-Hayy: Sumber nama-nama! Yang Esa yang memberi kehidupan kepada Nama-nama dan mewujudkannya, Sumber dari energi universal, esensi dari energi!
Hu: Baik melalui pewahyuan atau melalui kesadaran, HU adalah esensi yang lebih dalam dari realitas segala sesuatu yang dipersepsi… Sejauh mana sehingga, sebagai refleksi Akbariyah, pesona pertama dan selanjutnya ketiadaan teralami, yang karenanya, Realitas Hu tidak pernah bisa dicapai! Penglihatan tidak bisa mencapai HU! HU menunjuk kepada ketidakjelasan dan ketidakfahaman absolut! Sebenarnya, didalam Al-Qur’an, semua nama, termasuk Allah diucapkan dalam hubungannya dengan HU!
Huda: Tuntunan; memungkinkan pemahaman terhadap realitas esensial seseorang.
Ind’Allah: Dari Allah; kekuatan-kekuatan yang disingkapkan kepaada kesadaran melalui kemunculan dimensional Nama-nama Allah yang menyusun esensi seseorang.
Insan al-Kamil: Manusia Sempurna.
Isra: Perjalanan supranatural dan dimensional pada malam hari.
Al-Jabbar: Yang Esa yang kehendaknya memaksa. Alam jasmani (keberadaanyang ditimbukan) dipaksa untuk mengikuti perintah-perintahNya! Tidak ada ruang untuk penolakan. Sifat ‘jabr’ (memaksa) ini pasti akan mengekspresikan dirinya dan menerapkan hukum-hukumnya melalui esensi mahluk-mahluk.
Al-Jalil: Yang Esa yang, dengan keluasan dan kesempurnaa agungNya, adalah sultan dari dunia tindakan.
Al-Jami: Yang Esa yang melihat keseluruhan keberadaan sebagai kerangka tunggal multi-dimensi di dalam IlmuNya. Yang Esa yang mengumpulkan ciptaan menurut tujuan dan fungsi ciptaan.
Al-Kabir: Besarnya alam-alam yang diciptakanNya dengan Nama-namaNya tidak terfahami.
Kasyf al-Nurani: Penemuan tercerahkan.