"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"

Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem

1. iżā waqa'atil-wāqi'ah;

   Ketika kebenaran itu (kehidupan ke dua setelah kematian) terjadi.

2. laisa liwaq'atihā kāżibah;

   Tidak seorang pun akan mengingkari realitasnya!

3. khāfiḍatur rāfi'ah;

   Ia merendahkan (sebagian) dan meninggikan (sebagian)!

4. iżā rujjatil-arḍu rajjā;

   Ketika bumi (tubuh) diguncang dengan dahsyat,

5. wa bussatil-jibālu bassā;

   Dan gunung-gunung (organ-organ di dalam tubuh) hancur lebur,

6. fa kānat habā`am mumbaṡṡā;

   Dan menjadi debu yang menyebar.

7. wa kuntum azwājan ṡalāṡah;

   Dan kalian kemudian terbagi menjadi tiga golongan:

8. fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah;

   Golongan kanan (orang-orang yang beruntung dan bahagia yang telah mencapai Kebenaran) – dan siapakah golongan kanan itu?

9. wa aṣ-ḥābul-masy`amati mā aṣ-ḥābul-masy`amah;

   Golongan kiri (orang-orang yang tidak beruntung dan tidak bahagia yang telah menjalani hidup mereka di dalam kepompong dan tertutup dari Kebenaran) – dan siapakah golongan kiri itu?

10. was-sābiqụnas-sābiqụn;

    Dan para pelopor adalah pelopor (keyakinan);

11. ulā`ikal-muqarrabụn;

    Mereka adalah orang-orang yang telah mencapai (keadaan) kedekatan (ilahiah).

12. fī jannātin-na'īm;

    Didalam Surga Kenikmatan.

13. ṡullatum minal-awwalīn;

    Kebanyakan mereka adalah dari orang-orang yang terdahulu.

14. wa qalīlum minal-ākhirīn;

    Dan yang minoritas dari mereka adalah dari orang-orang yang kemudian.

15. 'alā sururim mauḍụnah;

    Di atas singgasana-singgasana yang bersulamkan permata.

    Not:

    Ayat-ayat yang berkenaan dengan Surga seperti halnya ayat ini harus dibaca dengan mengingat pernyataan “Perumpamaan [permisalan] Surga” yang disebut dalam ayat-ayat [13:35, 47:15]. Semua ungkapannya bersifat simbolik dan jangan dimaknai secara harfiah.

16. muttaki`īna 'alaihā mutaqābilīn;

    Duduk saling berhadapan satu dengan yang lain.

17. yaṭụfu 'alaihim wildānum mukhalladụn;

    Dengan pelayan-pelayan yang muda-muda dan kekal di sekitar mereka...

18. bi`akwābiw wa abārīqa wa ka`sim mim ma'īn;

    Dengan bejana-bejana yang terisi dari sumbernya, pundi-pundi dan cangkir-cangkir...

19. lā yuṣadda'ụna 'an-hā wa lā yunzifụn;

    Tidak membuat pusing kepala ataupun membuat mabuk karenanya!

20. wa fākihatim mimmā yatakhayyarụn;

    Buah apapun yang mereka sukai;

21. wa laḥmi ṭairim mimmā yasytahụn;

    Daging burung apapun yang mereka inginkan;

22. wa ḥụrun 'īn;

    Dan bidadari-bidadari (pasangan-tubuh dengan penglihatan unggul dan jernih – tidak terbatasi oleh batas-batas tubuh biologi – memungkinkan manusia yang berkesadaran merasakan ciri-ciri esensialnya. Keadaan hidup dengan beragam bentuk [tubuh] di bawah pengaturan kesadaran tunggal).

23. ka`amṡālil-lu`lu`il-maknụn;

    Seperti mutiara yang tersembunyi (dibesarkan di dalam induk mutiara; pembentukan Nama-nama Allah [tubuh] dan manifestasi dari fitur-fiturnya melalui kesadaran manusia).

24. jazā`am bimā kānụ ya'malụn;

    Ini adalah balasan (hasil) dari amal-amal mereka!

25. lā yasma'ụna fīhā lagwaw wa lā ta`ṡīmā;

    Mereka tidak akan mendengar perkataan kosong di dalamnya, tidak pula konsep dosa apapun!

26. illā qīlan salāman salāmā;

    Hanya perkataan, “Salam, salam” (yang bermakna; “mudah-mudahan pengalaman terhadap fitur yang ditunjuk oleh Nama ini berkelanjutan”).

27. wa aṣ-ḥābul-yamīni mā aṣ-ḥābul-yamīn;

    Dan golongan kanan (orang-orang yang beriman) – dan siapakah golongan kanan itu?

28. fī sidrim makhḍụd;

    Di antara pohon-pohon bidara dengan buah-buahnya,

29. wa ṭal-ḥim manḍụd;

    Dan pohon-pohon pisang yang bersusun buahnya...

30. wa ẓillim mamdụd;

    Dalam naungan (abadi) yang luas,

31. wa mā`im maskụb;

    Dan air-terjun air-terjun yang mengalir,

32. wa fākihating kaṡīrah;

    Di antara beragam buah-buahan,

33. lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah;

    (Buah-buahan) yang tidak pernah habis dan tidak terlarang!

34. wa furusyim marfụ'ah;

    (Mereka berada) di atas sofa yang ditinggikan.

35. innā ansya`nāhunna insyā`ā;

    Sungguh, Kami merancangnya (pasangan kesadaran; tubuh-tubuh) dengan rancangan (yang baru).

36. fa ja'alnāhunna abkārā;

    Dan membentuk mereka dari jenis yang belum pernah digunakan sebelumnya!

37. 'uruban atrābā;

    Mencintai pasangan mereka (tubuh-tubuh yang belum pernah dilihat atau digunakan sebelumnya, yang memungkinkan mengalami fitur-fitur kesadaran manusia, bertolak belakang dengan tubuh hewani yang membuat manusia ‘turun ke dunia sebagai musuh,’ yang mengarahkan dia kepada perolehan materialistik) dan sebaya (muncul ke keberadaan dengan kesadaran)!

38. li`aṣ-ḥābil-yamīn;

    (Inilah) untuk golongan kanan (orang-orang yang beruntung).

39. ṡullatum minal-awwalīn;

    Sekelompok mereka (golongan kanan) adalah dari orang-orang yang terdahulu.

40. wa ṡullatum minal-ākhirīn;

    Dan sebagian dari orang-orang yang kemudian.

41. wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl;

    Dan golongan kiri (orang-orang yang tidak beruntung yang mengingkari realitas dan hidup di dalam dunia kepompong) – dan siapakah golongan kiri itu?

42. fī samụmiw wa ḥamīm;

    Di dalam samum (api beracun, radiasi) dan hamim (air panas; data dan pengkondisian yang tidak realistik/tak-berdasar),

43. wa ẓillim miy yaḥmụm;

    Dan naungan asap hitam (tidak bisa melihat dan merasakan kekuatan-kekuatan di dalam esensi mereka),

44. lā bāridiw wa lā karīm;

    (Naungan itu) tidak dingin dan tidak pula menyenangkan (bawaannya)!

45. innahum kānụ qabla żālika mutrafīn;

    Sungguh, sebelum ini mereka berlebih-lebihan dalam kesenangan nafsu duniawi!

46. wa kānụ yuṣirrụna 'alal-ḥinṡil-'aẓīm;

    Mereka terus-menerus melakukan pelanggaran besar (mengingkari realitas esensial mereka dan pengalaman atasnya).

47. wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn;

    Mereka biasa mengatakan, “Benarkah kita akan melanjutkan hidup (dibangkitkan) dengan tubuh yang lain setelah kita mati dan menjadi debu serta tulang-belulang?”

48. a wa ābā`unal-awwalụn;

    “Bahkan para nenek-moyang kami?”

49. qul innal-awwalīna wal-ākhirīn;

    Katakanlah, “Sungguh, yang terdahulu dan yang kemudian,”

50. lamajmụ'ụna ilā mīqāti yaumim ma'lụm;

    “Mereka pasti akan dikumpulkan untuk janji di waktu yang dikenal!”

51. ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn;

    Yang setelah itu, hai orang-orang sesat yang mengingkari (realitas)...

52. la`ākilụna min syajarim min zaqqụm;

    Sungguh, (kalian) akan makan dari pohon-pohon zaqqum (buah-buahan/produk-produk dari pemikiran bahwa kalian hanyalah tubuh jasmani).

53. fa māli`ụna min-hal-buṭụn;

    Mengisi perut kalian dengannya.

54. fa syāribụna 'alaihi minal-ḥamīm;

    Dan meminum air panas di atasnya.

55. fa syāribụna syurbal-hīm;

    Dan kalian akan meminumnya seperti minumnya unta-unta yang kehausan yang tidak dapat memuaskan dahaga mereka karena penderitaan mereka.

56. hāżā nuzuluhum yaumad-dīn;

    Demikianlah keadaan mereka nantinya (yang mewujud melalui mereka) pada hari agama itu (sistem itu – waktu ketika realitas sunnatullah terealisasi)!

57. naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn;

    Kami menciptakan kalian! Maka, apakah kalian tidak mau menerima?

58. a fa ra`aitum mā tumnụn;

    Sudahkah kalian melihat sperma yang kalian pancarkan?

59. a antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn;

    Apakah kalian yang menciptakannya ataukah Kami penciptanya?

60. naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn;

    Kami menentukan kematian di antara kalian dan kalian tidak dapat melangkahi Kami!

61. 'alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta'lamụn;

    (Kami menentukan kematian) agar Kami mendatangkan (tubuh baru) yang seperti kalian dan agar Kami membangun kalian (yang baru) dalam bentuk yang kalian tidak mengetahuinya.

62. wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn;

    Sungguh, kalian telah mengetahui penciptaan yang pertama... Maka, bukankah seharusnya kalian merenungkannya?

63. a fa ra`aitum mā taḥruṡụn;

    Apakah kalian melihat apa yang kalian tanam?

64. a antum tazra'ụnahū am naḥnuz-zāri'ụn;

    Apakah kalian yang menumbuhkannya ataukah Kami?

65. lau nasyā`u laja'alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn;

    Seandainya Kami menghendaki, Kami dapat menjadikannya tanaman lemah yang kering, dan kalian akan dibiarkan terheran-heran!

66. innā lamugramụn;

    “Sungguh, kami dalam kerugian!”

67. bal naḥnu mahrụmụn;

    “Bukan, kami adalah orang-orang yang dirampas.”

68. a fa ra`aitumul-mā`allażī tasyrabụn;

    Dan apakah kalian melihat air yang kalian minum?

69. a antum anzaltumụhu minal-muzni am naḥnul-munzilụn;

    Kaliankah yang mendatangkannya dari awan-awan putih ataukah Kami yang mendatangkannya?

70. lau nasyā`u ja'alnāhu ujājan falau lā tasykurụn;

    Seandainya Kami berkehendak, Kami dapat menjadikannya (air yang) pahit... Bukankah seharusnya kalian mensyukurinya?

71. a fa ra`aitumun-nārallatī tụrụn;

    Dan apakah kalian telah melihat api yang kalian nyalakan (dari pohon)?

72. a antum ansya`tum syajaratahā am naḥnul-munsyi`ụn;

    Apakah kalian yang membuat pohon itu ataukah Kami pembuatnya?

73. naḥnu ja'alnāhā tażkirataw wa matā'al lil-muqwīn;

    Kami membuatnya sebagai peringatan dan kenikmatan bagi musafir yang jahil!

74. fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm;

    Maka, bertasbihlah kepada Rabb-mu yang namanya ‘Azim!

75. fa lā uqsimu bimawāqi'in-nujụm;

    Aku bersumpah demi jagat raya yang penuh bintang-bintang (dimana Nama-nama mulai mewujud)!

76. wa innahụ laqasamul lau ta'lamụna 'aẓīm;

    Seandainya kalian mengetahui betapa ini sumpah yang besar!

77. innahụ laqur`ānung karīm;

    Sungguh, (jagat raya) itu adalah Al-Qur’an yang mulia (bagi orang-orang yang dapat mem’BACA’nya).

78. fī kitābim maknụn;

    Terkandung di dalam ilmu yang tidak dapat dilihat! (data universal dalam bentuk samudera gelombang tanpa ujung dan data di dalam otak berdasarkan prinsip holografik.)

79. lā yamassuhū illal-muṭahharụn;

    Tidak ada yang dapat menyentuhnya (yakni, menjadi tercerahkan dengan ilmu dari Realitas Absolut) kecuali yang yang disucikan (dari kotoran syirik – dualitas – sifat hewani).

80. tanzīlum mir rabbil-'ālamīn;

    Penyingkapan (penjelasan rinci) dari Rabb-nya seluruh alam.

81. a fa bihāżal-ḥadīṡi antum mud-hinụn;

    Kini, kalian menganggapnya remeh dan menyepelekannya!

82. wa taj'alụna rizqakum annakum tukażżibụn;

    Tapi apakah pengingkaran kalian adalah cara-cara hidup kalian?

83. falau lā iżā balagatil-ḥulqụm;

    Dan ketika nyawa sampai ke kerongkongan (di saat kematian)!

84. wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn;

    Kalian akan ditinggalkan (tak berdaya)!

85. wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn;

    Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian, tapi kalian tidak melihatnya.

86. falau lā ing kuntum gaira madīnīn;

    Jika kalian tidak dibalasi untuk perbuatan-perbuatan kalian,

87. tarji'ụnahā ing kuntum ṣādiqīn;

    Dan jika kalian benar, maka berpalinglah (dari kematian) (jika kalian berpikiran bahwa tidak ada sunnatullah)!

88. fa ammā ing kāna minal-muqarrabīn;

    (Setiap orang akan merasakan kematian) kecuali jika dia termasuk orang-orang yang telah mencapai kedekatan ilahiah;

89. fa rauḥuw wa raiḥānuw wa jannatu na'īm;

    Baginya ada kehidupan dengan fitur-fitur yang Rahman, penglihatan terhadap refleksi Nama-nama dan Surga kenikmatan.

90. wa ammā ing kāna min aṣ-ḥābil-yamīn;

    Jika dia termasuk golongan kanan,

91. fa salāmul laka min aṣ-ḥābil-yamīn;

    (Akan dikatakan), “Salam untukmu” karena kamu golongan kanan.

92. wa ammā ing kāna minal-mukażżibīnaḍ-ḍāllīn;

    Tapi jika dia termasuk orang-orang yang mengingkari (realitas) yang tersesat dalam keyakinan,

93. fa nuzulum min ḥamīm;

    Maka air yang panas akan di tuangkan di atasnya!

94. wa taṣliyatu jaḥīm;

    Dia akan terkena kondisi-kondisi terbakar!

95. inna hāżā lahuwa ḥaqqul-yaqīn;

    Sungguh, inilah realitas yang sesungguhnya (yang akan dialami secara pribadi)!

96. fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm;

    Maka, bertasbihlah kepada Rabb-mu yang namanya ‘Azim!