Bohongnya Dimana?
Dia tidak mengetahui tentang tubuhnya sendiri, apalagi mengenai jagat raya!
Dia berjalan dengan gagah, memberi perintah kepada setiap orang, tapi kesadarannya berada di tingkat kampung pinggiran, meskipun sebenarnya tubuhnya mungkin tinggal di London, Paris, Istambul atau New York!
Karena otaknya terhalang oleh pengkondisian dan pemikiran yang diterimanya di masa kanak-kanak, dari kehidupan kota di jalanan kecil, dia masih memandang dunia seperti dari jendela sempit yang ada di kampung nya, mentalitas 'lokal'!
Titel yang disandangnya mengatakan bahwa dia adalah 'orang besar'! Titelnya membuat orang mengira bahwa dia memiliki banyak ilmu! Tapi realitasnya, dia hidup di dunianya dengan hal- hal yang dipelajari dan diingatnya dari masyarakat pinggiran, lupa akan 'label-udiknya'!
Apakah itu jelek? Apakah itu dosa? Apakah itu dilarang?
Tidak... Tidak sama sekali!
Hanya saja, karena tidak menyadari situasi ini, dia tdak akan mampu melampaui identitasnya sendiri; di menyia-nyiakan hidupnya dan menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat! Dan karenanya, tanpa kehati-hatian, dia juga akan menyeret orang-orang lain seperti dirinya ke jalan yang keliru!
Bisa saja dia seorang jenius dalam ilmu fisika, kedokteran, kimia atau astronomi, namun masih tinggal di kampung kecilnya. Dia mendatangi orang, acara-acara dan kehidupan dengan nilai-nilai yang didapatnya dan dibinanya dalam pikiran udiknya.
Dia mempelajari agama dari pelatihan yang diajarkan penduduk kampung. Pendidikan ini menjadi landasan di dalam otaknya dan mengawali arah dari pikirannya!
Meskipun dia telah menjadi seorang profesor di kemudian harinya, karena otaknya terhalang dengan pemikiran yang berdasarkan data yang tidak memadai yang diperolehnya selama masa mudanya, dia tak pernah mampu mengatasi pola- pola pikiran ini!
Karena dibesarkan di dalam sistem yang mendikte hafalan dan melarang bertanya dan melakukan penyelidikan, dengan cemas dia menahan diri dari menggabungkan informasi yang didapatnya untuk memberikan keluaran-keluaran baru seolah itu akan membahayakannya!
Dimana posisi bumi terhadap realitas universal? Berapa milyar aktivitas yang berlangsung di dalam tubuhnya yang telah diperhatikannya?
Apa sebenarnya otaknya itu dan bagaimana ia bekerja? Apa sebenarnya keberadaan yang dia sebut sebagai 'aku' ? Dia menahan diri untuk memikirkan topik-topik semacam ini walau sesaat... semua itu membuatnya takut!
Mungkin dia telah menghafal sebuah kalimat seperti “segalanya adalah tuhan, segalanya adalah bagian dari tuhan, tuhan adalah aku!”
Dan? Apa selanjutnya? Apa dampak hafalan ini baginya? Apa kontribusinya bagi hidupn ya? Kenyamanan macam apa yang diberikan kesadaran ini kepadanya?
Jika dengan mengetahui ini menuntunnya kepada kehidupan jasmaniah yang tidak bertanggungjawab, maka jelas telah mengalahkan tujuan karena begitulah cara hidup semua binatang! 'Perbedaan' apa yang telah diberikan oleh kesadaran ini? Apa yang telah diperolehnya? Pintu-pintu misteri apa saja yang telah dibukakan baginya dengan ilmu ini, rahasia baru macam apa yang telah menolongnya meraih, mengalami dan memperkaya hidupnya?
'Pencerahan' macam apa ini jika dia tidak mengetahui sunnatullah? Bahkan, dia tidak mengetahui tentang itu!
Ongkos terbesar dalam hidup adalah ongkos menipu diri sendiri!
Mereka berkata, “tapi dia mengetahui Al-Qur'an!”
Memangnya kenapa? Untuk apa?
Dia mengklaim dialah sang 'Realitas' dan yang 'Esa' tapi apakah dia benar-benar mengetahui apa itu AL-QUR”AN?
Janganlah mengatakan: “Ini adalah kitab yang diturunkan oleh Tuhan kepada utusannya!”
Al-Qur'an mengatakan:
“Rahman (pemilik absolut dari semua fitur yang ditunjuk oleh Nama-nama), mengajarkan Al-Qur'an (membentuk fitur- fitur struktural yang berkenaan dengan dimensi Nama-nama), menciptakan MANUSIA, dan mengajarinya kefasihan (mewujudkan fitur-fitur dari Nama-nama pada manusia).” (Al- Qur'an 55:4)
Bagaimana manusia diciptakan? Setelah tahapan apa?
Apa yang dimaksud “mengajarkan 'Al-Qur'an? Mengapa Al-Qur'an menerangkan hal-hal ini kepada kta?
Sebagai reaksi terhadap teori Darwin bahwa manusia adalah spesies maju dari kera, pandangan Rancangan Cerdas mulai mendapat popularitasnya di Amerika Serikat. Menurut pandangan ini, manusia diciptakan oleh Kecerdasan Kreatif yang tidak berkaitan dengan kera...
FatabarakAllahu ahsanal Halikiin!
Para wali Sufi berbicara mengenai Akal Pertama (aql-i Awwal) lebih dari ribuan tahun yang lampau, sebagai manifestasi sifat ilmunya Allah dari esensi jagat raya...
Mereka mengatakan bahwa Akal Pertama, atau Kecerdasan Universal dalam terminologi dewasa ini, terlibat dalam setiap gerak dari setiap bentuk perwujudan di alam semesta...