Orang-orang yang datang kepada Anda untuk sesuatu akan pergi setelah mereka mendapatkan yang diinginkannya, sedangkan mereka yang datang untuk Allah akan tinggal. Hanya waktu yang akan menunjukkan yang mana mereka.

Neraka ada di jalan setiap orang. Para wali, para Nabi dan para Rasul melewatinya tanpa derita, sedangkan orang-orang yang beriman menderita sejauh cacat mereka.

Hadits menegaskan bahwa orang-orang yang dekat dengan Rasul saw makan sahur hingga Matahari terbit. Lakukanlah apapun yang terbaik untuk nurani Anda.

Hadits: "Buat mudah, jangan mempersulit, buat menyenangkan bukan menyusahkan". Pemaksaan tidak memiliki tempat di dalam agama, itu menuntun kepada kesesatan yang dipaksakan.

Sadarilah bahwa esensi Anda tidak lain dari Asma-ul Husna, ia membuat Anda merasakan langsung hasil dari pikiran dan tindakan Anda.

Ini Ramadhan! Berusahalah memahami realita esensial Anda dan apa yang akan Anda hadapi di akhirat… apa yang Anda temukan bisa memberikan pembebasan.

Al-Qur’an 13:31, "Seandainya Allah menghendaki, Dia pasti telah memungkinkan realisasi realita absolut kepada semua umat manusia!" Jangan memaksa!

Sebagian hadir untuk mengalami esensi mereka, sebagian lagi untuk kehidupan duniawi. Mereka yang ditakdirkan untuk Neraka tidak bisa merasakan esensi mereka apapun yang Anda lakukan!

Kalian mati dan kami membangkitkan kembali, artinya Anda dibangkitkan dari kejahilan kepada ilmu mengenai realita!

Apa yang orang-orang rasakan dan alami, itu urusan mereka. Jika mereka mencari masukan dari kita, tindakan mereka lah yang paling menjadi perhatian kita!

Jika kepribadian Anda dibentuk oleh harapan-harapan dari sekitar Anda, Anda adalah seorang budak! Kenali diri Anda! Bentuklah hidup Anda melalui ilmu!

Orang-orang materialistik bisa membuat hidup Anda menjadi neraka, tapi ada orang-orang ahli realita yang bisa membuat hidup Anda menjadi sorga.

Jika Anda tidak mampu merasakan maksud orang-orang, peluang satu-satunya untuk memahami mereka adalah dengan menganalisis tindakan-tindakan mereka.

Jika Anda percaya dengan kehidupan akhirat, jangan ikuti orang lain secara taklid. Meskipun mereka yang menyesatkan Anda, Anda sendiri yang akan menghadapi akibat-akibatnya.

Perasaan materialistik bersifat sesaat, bahkan cinta. Cinta Allah itu kekal bagi orang yang gigih sampai menjadi fana di dalam Dia!

Jika anda berkeinginan untuk mengendalikan kekasih Anda, ketika gairah Anda pada akhirnya memudar, jalan Anda dan kekasih anda akan berpisah! Kebersamaan hanya untuk mereka yang berada dalam satu jalan.

Pernikahan bukan untuk rumah-tangga yang sama, tapi untuk pandangan ke depan yang sama. Pernikahan hancur berkeping jika pandangan satu sama lain melenceng.

Anda akan meninggalkan segalanya. Hiduplah untuk Allah! Bertemanlah di jalan Allah! Anda hanya bertanggungjawab kepada Allah, maka hiduplah sesuai dengannya!

Bagi mereka yang bersikeras menerapkan rajam kepada orang yang berdosa hingga mati, Nabi Isa as mengatakan bahwa orang yang tanpa dosa adalah yang pertamakali mesti dilempar batu!

Mungkin salah satu dosa terbesar yang mesti ditebus di akhirat adalah penghakiman terhadap gosip yang berdasarkan kabar-angin.

Sebagian orang mencintai dengan akal mereka, apapun yang terjadi. Sebagian mencintai dari hati mereka, menerima segalanya apa adanya, dan menemukan hikmah dalam setiap tindakan.

Cinta Anda kepada Allah sedalam persetujuan Anda terhadap tindakan-tindakanNya. Pertanyakan skala KEIMANAN Anda jika Anda tidak bisa setuju dengan tindakan-tindakan sang Pencipta.

Tanpa keimanan kepada Rosulullah Muhammad (saw), keyakinan apapun menjadi keyakinan kepada sosok khayalan, sosok tuhan yang tiada.

Wahai manusia, ketahuilah bahwa semua pengalaman dan perasaan Anda merupakan hasil dari dunia batin Anda, tapi kalian menganggapnya sebagai eksternal.

Ketahui ini dan katakanlah sesuai adanya: Untuk sementara, mungkin Anda membelokkan mereka, tapi pada akhirnya kebenaran akan selalu muncul ke permukaan.