Allah Tidak Diperanakkan
Lam yulad, yakni tidak diperanakkan…
Diperanakkan atau dilahirkan dari sesuatu, artinya berasal dari wujud lain dengan fitur-fitur struktural dari wujud itu. Inilah makna umum yang digunakan dari kata ini.
Maka jika Allah tidak diperanakkan/dilahirkan maka jelaslah bahwa Allah tidak berasal dari sesuatu yang lain!
Bagaimana bisa bahwa Allah berasal dari sesuatu yang lain jika Allah itu AHAD.
Allah itu tak-hingga, tak berbatas, tidak terbagi-bagi, ESA dan SATU-SATUNYA.
Untuk dapat berpikiran bahwa ada sesuatu yang lain sebagai asalnya Allah, maka pertama-tama Allah mesti memiliki dimensi dan parameter-parameter yang terdefinisi sedemikian rupa sehingga kita dapat meyakinkan batas-batasNya agar bisa menentukan lokasi dari sesuatu yang lain tersebut.
ALLAH itu AHAD. Dia tak-berbatas, tak-hingga dan tidak dapat dipecah-pecah. Dia tidak berakhir di suatu titik dimana sesuatu yang lain bisa bermula.
Karenanya, mustahil bahwa Allah berasal dari sesuatu yang lain.
Inilah makna dari lam yulad.
Ayat berikutnya, “lam yakun lahu kufuwan ahad” dapat ditafsirkan sebagai:
Tidak ada satupun yang menyerupai Dia, di dalam alam mikro ataupun makrokosmos, tidak ada yang serupa dengan yang AHAD.
Ini ditegaskan lagi dengan ayat berikut:
“Tidak ada yang wujud dalam tataran mikro ataupun makro yang setara dengan HU!” (Al-Qur’an 42:11)