Titik Itu Merupakan Realitas; Proyeksinya Adalah Ilusi
Semua benda yang berotasi sangat pasti berotasi di sekitar pusatnya. Maka, di pusat segala sesuatu yang berotasi terletak sebuah titik yang tak nampak!
Segala sesuatu di dalam tataran wujud mikro maupun makro mengalami gerak rotasi aktif.
Inilah yang dimaksud oleh kata Subhanallah!
Apabila seseorang memandang sebuah lingkaran dari luar, dia akan melihat lingkarannya dan pusatnya. Dengan kata lain, satu lingkaran dilihat sebagai dua hal; kelilingnya dan pusatnya. Padahal, bukan lingkaran ataupun pusatnya yang penting, melainkan kerucutnya!
Pada kenyataannya, lingkaran itu merupakan proyeksi yang berasal dari titiknya, Titiknya lah yang nyata; lingkaran yang diproyeksikannya hanyalah sebuah ilusi. Jadi, proyeksinya terbentuk dari titiknya, dengan ilmu mengenai titiknya, didalam ilmu mengenai titiknya.
Orang yang melihat lingkaran itu dari luar akan selalu melihat lingkarannya dan pusatnya; orang yang melihat dari luar akan selalu melihat dualitas.
Orang yang kehilangan identitas akan melihat proyeksi dari titik itu bersama orang yang melihat dari titik itu. Dia akan berada pada titik kesatuan dengan melihat imajinasinya sendiri. Konsep dualitas akan kehilangan validitasnya!
Ide tentang lingkaran dengan pusatnya ini sebenarnya merupakan ilusi optikal. Ilusi dari orang-orang yang kesadarannya diperbudak oleh organ-organ tubuhnya!
Orang yang mempersepsikannya sebagai kesadaran murni akan melihat proyeksinya sebagai kesadaran murni juga. Dalam pandangan organ tubuh, ada sebuah garis, sedangkan dalam pandangan kesadaran hanya ada titik-titik yang menyusun sebuah garis…
Titik itu!
Proyeksinya…
Lingkaran-lingkaran yang dibentuk oleh garis-garis yang terdiri dari titik-titik…
Titik-titik yang berotasi…
Titik-titik yang dianggap sedang berotasi…
Fa Subhan Allah!