1. Setiap orang dan masyarakat akan menjalani akibat-akibat dari pilihan mereka sendiri. Siapapun Anda, Anda terikat oleh masyarakat dimana Anda hidup!

  2. Perbedaan-perbedaan struktural Anda tidak membebaskan Anda dari menghadapi akibat-akibat yang timbul dari pilihan-pilihan yang diambil masyarakat Anda. Jangan mengeluh. Ambil tindakan.

  3. Depresi dan mania (kegilaan/motif berlebihan) dihasilkan dari ketidakmampuan otak untuk menemukan solusi. Situasi sulit ini mengarah kepada kebuntuan atau perilaku berlebihan.

  4. Banyak penyakit psikosomatik (penyakit dari faktor pikiran/kejiwaan) bisa disembuhkan dengan keimanan dan berserahdiri kepada Allah. Kedamaian dan ketentraman, keimanan, berserahdiri serta keridaan.

  5. Syafaat itu menunjukkan apa yang tidak nampak dan memberitahu apa yang tidak diketahui. Ia bukan campurtangan fisik, melainkan campur tangan intelektual.

  6. Jangat tertipu oleh sesuatu yang nampak jahat. Selalu ada banyak kebaikan tersembunyi dibaliknya.

  7. Jika seseorang yang membenci Anda hari kemarin tiba-tiba mencintai Anda, tunjukkanlah rasa hormat, tapi luangkan waktu sebelum mempercayainya. Waspadalah!

  8. Orang yang menghina/menghujat ketika situasi berlawanan dengan kepentingan mereka atau ketika tidak mampu memahami kebenaran pada akhirnya akan menghadapi nama al-Hasib dan al-Zuntiqam.

  9. Orang-orang yang berpengetahuan (gnostik) tidak merasa takut kehilangan karena mereka telah menghapus dunia dari pandangan mereka. Ketika seseorang mengetahui kandungan “Dia melakukan apa yang dikehendakiNya”, ia tidak akan khawatir.

  10. Jika orang tidak mengetahui tentang Sunnatullah, dia akan berpikir bahwa orang-orang akan lolos begitu saja dengan perbuatan keliru mereka, padahal semua akibat sudah PASTI akan dihadapi!

  11. Orang yang damai adalah dia yang tidak lagi bertengkar dan berselisih. Kedamaian mencerminkan keindahan raut dan ketentraman. Orang akan merasa gembira berada di sekitarnya.

  12. Jika ada orang-orang dalam hidup Anda yang membuat Anda merasa tentram, jangan tidak berterimakasih kepada mereka, berbagilah dengan orang lain mengenai keadaan mereka dan buatlah nilai-nilai mereka tercermin di dalam hidup Anda.

  13. Semoga Rabb Anda (Nama-nama Allah yang menyusun esensi otak Anda) membuat Anda sadar akan fitur-fitur Anda yang indah dan menyelamatkan Anda dari berpikir bahwa Anda adalah jasmani semata.

  14. Tidak ada petaka yang lebih besar dibanding berpikian bahwa diri Anda sekedar jasmani, yang pasti akan hancur di dalam tanah. Semoga Allah menyelamatkan dan melindungi kita dari kemungkaran!

  15. Realita dari orang yang Anda cintai bukanlah bentuk yang Anda lihat. Melainkan makna yang Anda persepsi. Penglihatan bisa berubah, tapi tidak dengan cinta. Cinta itu tak berbentuk.

  16. Jika Allah meliputi segala sesuatu… Lalu siapa yang Anda benci? Dan siapa pula itu, sesungguhnya, yang Anda cintai dan rindukan?

  17. Siapakah yang disebutkan di dalam ayat ketika dikatakan kepada langit dan bumi “Datanglah dengan rida atau dengan terpaksa”? Bumi dan udara? Ataukah mahluk-mahluk sadar?

  18. Ruh bisa berarti dua hal: 1. Totalitas semua fitur yang ditunjuk oleh nama Allah 2. Tubuh manusia setelah kehidupan dunia (yang juga ada sekarang ini).

  19. Mereka bertanya, jika Allah telah mengetahui segala sesuatu, mengapa ada kebutuhan akan tubuh dan dunia? Karena penciptaan mengubah potensi kedalam bentuk...

  20. Kehidupan tubuh adalah proses mengubah potensi Nama-nama kedalam bentuk seseorang; makna tanpa-bentuk mengambil bentuk sebagai seseorang.

  21. Manusia, yang hadir pada potensial quantum (ilmu Allah) mengambil bentuk seseorang melalui otak, kemudian berlanjut tanpa tubuh.

  22. Lawh al-Mahfuz adalah kode genetik dari otak manusia. Pena menuliskan nasib (fitrah) dengan tinta mani/sperma.

  23. Betapa menyedihkan bahwa kita berpikir realita yang dijelaskan dalam Al-Qur’an berada di luar jangkauan kita, padahal dinampakkan dengan jelas kepada kita dimana-mana.

  24. Karenanya, semua wali, mulai dari Jilani hingga Bektashi, telah mengatakan "Apapun yang Anda cari, carilah di dalam diri!" Lihatlah dalam diri “manusia”!

  25. Jika Anda tidak tahan dengan ribuan duri, Anda tidak bisa menikmati sekuntum mawar… Orang yang tidak tahan dengan duri-durinya, tidak akan bisa tercerahkan kepada realita.

25 / 66

Ini mungkin menarik buat Anda

Anda bisa mengunduh Buku ini