39 - Az-Zumar
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
tanzīlul-kitābi minallāhil-'azīzil-ḥakīm;
Ilmu ini didatangkan secara dimensional kepada kesadaranmu dari Allah, yang ‘Aziz lagi Hakim!
-
innā anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi fa'budillāha mukhliṣal lahud-dīn;
Sungguh, Kami telah mewahyukan ilmu ini kepadamu dengan Kebenaran (mendatangkannya dari dimensi Nama-nama yang menyusun esensimu)! Maka, jalanilah agama ini dengan kesadaran pengabdianmu kepada Allah (hakim dan penguasa absolut dari sistem dan tatanan dalam keberadaanmu)!
-
alā lillāhid-dīnul-khāliṣ, wallażīnattakhażụ min dụnihī auliyā`, mā na'buduhum illā liyuqarribụnā ilallāhi zulfā, innallāha yaḥkumu bainahum fī mā hum fīhi yakhtalifụn, innallāha lā yahdī man huwa kāżibung kaffār;
Ingatlah, agama yang asli (sistem dan tatanan absolut) adalah untuk (manifestasi Nama-nama) Allah! Orang-orang yang berteman dengan yang lain-lain selain Dia (dengan beranggapan bahwa mereka memiliki ciri-ciri ketuhanan) berkata, “Kami hanya menyembah mereka agar mereka mendekatkan kami kepada Allah”... Sungguh, Allah akan mengadili mereka mengenai apa yang mereka perselisihkan... Sungguh, Allah tidak menuntun kepada realitas orang-orang yang berdusta dan mengingkari Kebenaran ini.
-
lau arādallāhu ay yattakhiża waladal laṣṭafā mimmā yakhluqu mā yasyā`u sub-ḥānah, huwallāhul-wāḥidul-qahhār;
Seandainya Allah berkehendak untuk mempunyai anak, tentu Dia telah memilihnya dari ciptaanNya... Dia itu Subhan! Allah itu Wahid lagi Qahhar!
-
khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, yukawwirul-laila 'alan-nahāri wa yukawwirun-nahāra 'alal-laili wa sakhkharasy-syamsa wal-qamar, kulluy yajrī li`ajalim musammā, alā huwal-'azīzul-gaffār;
Dia mengadakan langit dan bumi sebagai Kebenaran (dengan fitur-fitur Nama-namaNya) sedangkan mereka sebelumnya tiada! Dia mengubah malam menjadi siang dan siang menjadi malam... Dialah yang menetapkan fungsi-fungsi Matahari dan Bulan... Masing-masing beredar pada orbitnya sendiri untuk waktu yang telah ditentukan... Ingatlah, HU itu ‘Aziz lagi Gaffar.
-
khalaqakum min nafsiw wāḥidatin ṡumma ja'ala min-hā zaujahā wa anzala lakum minal-an'āmi ṡamāniyata azwāj, yakhluqukum fī buṭụni ummahātikum khalqam mim ba'di khalqin fī ẓulumātin ṡalāṡ, żālikumullāhu rabbukum lahul-mulk, lā ilāha illā huw, fa annā tuṣrafụn;
Dia menciptakan kalian dari satu jiwa (dirujuk sebagai kesadaran kosmik – diri universal – realitas Muhammad – malaikat yang ditunjuk sebagai Ruh)! Kemudian (berdasarkan prinsip holografik) Dia menciptakan pasangannya (tubuh), dan mewujudkan bagi kalian dari binatang ternak delapan pasang (indera hewani yang dapat dikendalikan)... Dia menciptakan kalian di dalam rahim ibu kalian dalam tiga kegelapan, (mengubah kalian dari satu) ciptaan (kepada) ciptaan (yang lain). Begitulah Allah, Rabb kalian; KepunyaanNya kekuasaan (manifestasi ciri-ciri yang ditunjuk oleh Nama-namaNya)! Tidak ada tuhan; hanya ada HU! Bagaimana kamu tidak bisa melihat realitas ini!
-
in takfurụ fa innallāha ganiyyun 'angkum, wa lā yarḍā li'ibādihil-kufr, wa in tasykurụ yarḍahu lakum, wa lā taziru wāziratuw wizra ukhrā, ṡumma ilā rabbikum marji'ukum fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn, innahụ 'alīmum biżātiṣ-ṣudụr;
Tapi jika kalian menutupi Kebenaran ini (tidak bersyukur) (dan tidak mengevaluasi kekhalifahan kalian [kemampuan kalian untuk mengatur dengan kekuatan-kekuatan Nama-nama di dalam esensi kalian] di muka bumi [tubuh], kalian akan terhijab dari realitas kalian), sungguh, Allah itu Ghani dari kalian! (Allah) tidak suka dengan hamba-hambanya yang menutupi (realitas esensial mereka dan tidak bersyukur kepada esensi mereka)! Jika kalian bersyukur (dan mengevaluasi), Dia akan menerima kalian... Tidak seorangpun dapat memikul beban orang lain! Kemudian kepada Rabb kalian tempat kembali kalian! Dia akan mengungkapkan kepada kalian hasil-hasil dari perbuatan-perbuatan kalian... Sungguh, Dia itu ‘Alim terhadap apa yang ada di dalam diri kalian (kesadaran kalian) sebagai Esensi Absolutnya (Dia mengetahui sepenuhnya apa yang kalian ungkapkan dan sembunyikan).
-
wa iżā massal-insāna ḍurrun da'ā rabbahụ munīban ilaihi ṡumma iżā khawwalahụ ni'matam min-hu nasiya mā kāna yad'ū ilaihi ming qablu wa ja'ala lillāhi andādal liyuḍilla 'an sabīlih, qul tamatta' bikufrika qalīlan innaka min aṣ-ḥābin-nār;
Dan apabila kesusahan menimpa manusia (sebagai rahmat, untuk membersihkan dan mengembangkan dirinya), dia berpaling kepadaNya dan berdoa kepada Rabb-nya... Kemudian apabila (Rabb-nya) memberinya kenikmatan dari DiriNya, dia melupakan bahwa dirinya telah berdoa kepadaNya sebelum itu dan mempersekutukan Allah dan tersesat dari jalanNya... Katakanlah, “Hiduplah sesaat dalam kemungkaran kalian... Sungguh, kalian termasuk para penghuni api!”
-
am man huwa qānitun ānā`al-laili sājidaw wa qā`imay yaḥżarul-ākhirata wa yarjụ raḥmata rabbih, qul hal yastawillażīna ya'lamụna wallażīna lā ya'lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albāb;
(Apakah ini yang lebih baik ataukah) dia yang merasakan sujud di sebagian malam dan berdiri (dengan yang Qayyum) mempersiapkan diri untuk persyaratan kehidupan kekal yang akan datang (dalam keadaan berserahdiri sepenuhnya), dalam keadaan berharap akan rahmat dari Rabb-nya (manifestasi beragam ciri yang berkaitan dengan Nama-nama yang menyusun realitas esensialnya)? Katakanlah, “Dapatkah disamakan orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Hanya orang-orang yang memiliki kecerdasan yang dapat merenungkan dan mencerna ini.”
-
qul yā 'ibādillażīna āmanuttaqụ rabbakum, lillażīna aḥsanụ fī hāżihid-dun-yā ḥasanah, wa arḍullāhi wāsi'ah, innamā yuwaffaṣ-ṣābirụna ajrahum bigairi ḥisāb;
Katakanlah, “Hai hamba-hambaku yang telah beriman, lindungilah diri kalian dari Rabb kalian (bertakwalah) (karena Dia pasti akan mengenakan kepada kalian akibat-akibat dari semua perbuatan kalian)! Bagi orang-orang yang mengerjakan kebaikan di dunia ini (beriman atau tidak beriman)... Bumi Allah (kapasitas otak untuk mewujudkan Nama-nama) itu luas... Balasan untuk ini hanya akan diberikan tanpa batas kepada orang-orang yang sabar.”
-
qul innī umirtu an a'budallāha mukhliṣal lahud-dīn;
Katakanlah, “Sungguh aku telah diperintahkan untuk mengabdi kepada Allah tanpa beranggapan adanya unsur lain selain Allah di dalam sistem dan tatanan ini.”
-
wa umirtu li`an akụna awwalal-muslimīn;
“Aku telah diperintahkan (diciptakan) sebagai yang pertama dari orang-orang yang mengalami kesadaran terhadap keberserahdirian mereka!”
-
qul innī akhāfu in 'aṣaitu rabbī 'ażāba yaumin 'aẓīm;
Katakanlah, “Sungguh, aku takut akan penderitaan di saat yang besar jika aku membangkang terhadap Rabb-ku (jika aku mengabaikan pengaturan absolutNya di dalam keberadaanku)!”
-
qulillāha a'budu mukhliṣal lahụ dīnī;
Katakanlah, “Biarlah aku mengabdi kepada Allah tanpa mempersekutukan unsur lain selain Dia di dalam sistem dan tatananNya...”
-
fa'budụ mā syi`tum min dụnih, qul innal-khāsirīnallażīna khasirū anfusahum wa ahlīhim yaumal-qiyāmah, alā żālika huwal-khusrānul-mubīn;
“Dan kalian menyembah apa yang kalian kehendaki selain Dia!” Katakanlah, “Sebenarnya, orang-orang yang merugi selama Hari Kiamat adalah orang-orang yang menyesatkan diri mereka sendiri (kesadaran mereka sendiri) dan orang-orangnya (tubuh mereka)! Berhati-hatilah! Itulah kerugian yang sebenarnya!”
-
lahum min fauqihim ẓulalum minan-nāri wa min taḥtihim ẓulal, żālika yukhawwifullāhu bihī 'ibādah, yā 'ibādi fattaqụn;
Ada berlapis-lapis api di atas mereka (dari sudut kesadaran mereka) dan tingkatan-tingakatan di bawah mereka (dari sudut tubuh mereka)... Inilah (Kebenaran itu); Allah mewujudkan rasa takut pada hamba-hambaNya! Hai hamba-hambaKu, lindungilah diri kalian dari Aku (bertakwalah) (karena Aku akan mengenakan kepada kalian, berdasarkan sunnatullah, akibat-akibat dari semua perbuatan kalian)!
-
wallażīnajtanabuṭ-ṭāgụta ay ya'budụhā wa anābū ilallāhi lahumul-busyrā, fa basysyir 'ibād;
Bagi orang-orang yang menjauhkan diri dari mempertuhankan atau menyembah tubuh mereka (Thagut) dan kembali kepada Allah (esensi mereka), ada berita gembira... Sampaikanlah berita gembira kepada hamba-hamba (yang mewujudkan ciri-ciri Nama-nama)!
-
allażīna yastami'ụnal-qaula fa yattabi'ụna aḥsanah, ulā`ikallażīna hadāhumullāhu wa ulā`ika hum ulul-albāb;
Mereka adalah (hamba-hambaku) yang mendengar kepada perkataan Kebenaran dan mengikuti yang terbaik (yang paling melindungi) darinya... Mereka adalah orang-orang yang telah Allah tuntun kepada realitas, dan mereka adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan yang mampu untuk merenungkan!
-
a fa man ḥaqqa 'alaihi kalimatul-'ażāb, a fa anta tungqiżu man fin-nār;
Dapatkah kamu menyelamatkan orang (yang tidak beruntung) yang telah diciptakan untuk merasakan derita pembakaran?
-
lākinillażīnattaqau rabbahum lahum gurafum min fauqihā gurafum mabniyyatun tajrī min taḥtihal-an-hār, wa'dallāh, lā yukhlifullāhul-mī'ād;
Tapi orang-orang yang melindungi diri mereka dari Rabb mereka, ada kamar-kamar (tingkatan-tingkatan Surga) untuk mereka yang di bangun di atas mereka (di dalam dimensi kesadaran) yang di bawahnya mengalir sungai-sungai (pengetahuan yang dihasilkan dari ilmu yang mewujud melalui mereka)... Inilah janji Allah... Tidak ada perubahan dalam janji Allah!
-
a lam tara annallāha anzala minas-samā`i mā`an fa salakahụ yanābī'a fil-arḍi ṡumma yukhriju bihī zar'am mukhtalifan alwānuhụ ṡumma yahīju fa tarāhu muṣfarran ṡumma yaj'aluhụ huṭāmā, inna fī żālika lażikrā li`ulil-albāb;
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mendatangkan air (ilmu) dari langit (kesadaran, dimana Nama-nama mewujud) dan membuatnya mengalir kedalam mata air (otak) di bumi (tubuh)... Kemudian Dia menghasilkan tanaman-tanaman (produk-produk) beragam warna (fitrah) dengan kekuatan-kekuatannya... Kemudian mereka mengering dan kamu melihat mereka berubah menjadi kuning (semua hal yang kamu nilai selama pembentukannya kehilangan nilai setelah ia terbentuk dan hilang)... Kemudian Dia membuatnya menjadi debu yang tersebar! Sungguh, ada pelajaran di dalam hal ini bagi orang-orang cerdas yang merenungkannya!
-
a fa man syaraḥallāhu ṣadrahụ lil-islāmi fa huwa 'alā nụrim mir rabbih, fa wailul lil-qāsiyati qulụbuhum min żikrillāh, ulā`ika fī ḍalālim mubīn;
Apakah dia yang hatinya (esensi) telah Allah bukakan untuk memahami Islam, tidak berada di atas Nur (ilmu) yang didatangkan oleh Rabb-nya (realitas esensialnya)? Celakalah orang-orang yang hatinya sempit (ketat) untuk mengingat Allah! Mereka mengalami penyimpangan yang nyata (dari realitas)!
-
allāhu nazzala aḥsanal-ḥadīṡi kitābam mutasyābiham maṡāniya taqsya'irru min-hu julụdullażīna yakhsyauna rabbahum, ṡumma talīnu julụduhum wa qulụbuhum ilā żikrillāh, żālika hudallāhi yahdī bihī may yasyā`, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād;
Allah telah menurunkan ilmu yang terbaik (dengan rinci), berkias dan berulang-ulang (dengan penjelasan-penjelasan dan makna-makna ganda)... Menyebabkan kulit orang-orang yang takut kepada Rabb mereka menggigil... Kemudian tubuh dan kesadaran mereka melunak (menjadi cepat menerima) untuk mengingat Allah... Inilah petunjuk Allah yang dengannya Dia menuntun siapa yang Dia kehendaki kepada realitas! Tapi orang yang Allah sesatkan – tidak seorangpun dapat memberinya petunjuk.
-
a fa may yattaqī biwaj-hihī sū`al-'ażābi yaumal-qiyāmah, wa qīla liẓ-ẓālimīna żụqụ mā kuntum taksibụn;
Orang yang akan berusaha (tanpa daya) untuk melindungi dirinya dengan wajahnya dari hukuman terburuk selama Hari Kiamat? Kepada orang-orang yang zalim itu akan dikatakan, “Rasakanlah apa yang telah kalian usahakan!”
-
każżaballażīna ming qablihim fa atāhumul-'ażābu min ḥaiṡu lā yasy'urụn;
Orang-orang sebelum mereka telah mengingkari, dan penderitaan mendatangi mereka dari arah yang tidak mereka sangka.
-
fa ażāqahumullāhul-khizya fil-ḥayātid-dun-yā, wa la'ażābul-ākhirati akbar, lau kānụ ya'lamụn;
Allah membuat mereka merasakan kehinaan di kehidupan duniawi. Namun penderitaan kehidupan kekal yang akan datang sungguh lebih besar! Jika saja mereka mengetahuinya!
-
wa laqad darabnā lin-nāsi fī hāżal-qur`āni ming kulli maṡalil la'allahum yatażakkarụn;
Dan sungguh telah Kami sajikan bagi manusia di dalam Al-Qur’an ini dari setiap jenis perumpamaan agar mereka merenungkannya (mengingat realitas mereka yang dilupakan)!
-
qur`ānan 'arabiyyan gaira żī 'iwajil la'allahum yattaqụn;
(Kami wahyukan) Al-Qur’an berbahasa Arab, tanpa cacat dan tanpa kerumitan agar mereka memahaminya dan melindungi diri mereka sendiri (bertakwa).
-
ḍaraballāhu maṡalar rajulan fīhi syurakā`u mutasyākisụna wa rajulan salamal lirajulin hal yastawiyāni maṡalā, al-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya'lamụn;
Allah mengemukakan perumpamaan: seorang laki-laki yang melayani mitra-mitra yang bertengkar dan seorang laki-laki yang hanya mengabdi kepada seorang tuan... Bisakah kondisi mereka sama? Hamd kepunyaan Allah! Tidak, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui!
-
innaka mayyituw wa innahum mayyitụn;
Kamu pasti akan merasakan kematian dan mereka pun pasti akan merasakan kematian.
-
ṡumma innakum yaumal-qiyāmati 'inda rabbikum takhtaṣimụn;
Kemudian, selama Hari Kiamat kalian pasti akan dikumpulkan bersama di hadapan Rabb kalian.
-
fa man aẓlamu mim mang każaba 'alallāhi wa każżaba biṣ-ṣidqi iż jā`ah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīn;
Siapa yang lebih buruk dibanding orang yang berdusta tentang Allah dan mengingkari Kebenaran intrinsikNya ketika ia mendatanginya? Bukankah Neraka itu tempat tinggal bagi orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas?
-
wallażī jā`a biṣ-ṣidqi wa ṣaddaqa bihī ulā`ika humul-muttaqụn;
Adapun bagi dia yang membawa Kebenaran (menjadi hamba Allah dan realitas kekhalifahannya merupakan pengalaman di dalam tubuhnya) dan membenarkannya (Hadzrat Abu Bakar) mereka adalah orang-orang yang dilindungi (bertakwa)!
-
lahum mā yasyā`ụna 'inda rabbihim, żālika jazā`ul-muḥsinīn;
Bagi mereka ada segala yang mereka inginkan dari Rabb mereka! Inilah balasan untuk orang-orang yang mengerjakan kebaikan (orang-orang yang mengabdi kepada Allah seolah mereka dapat melihat Dia)!
-
liyukaffirallāhu 'an-hum aswa`allażī 'amilụ wa yajziyahum ajrahum bi-aḥsanillażī kānụ ya'malụn;
Agar Allah menghapuskan dari mereka perbuatan-perbuatan mereka yang paling buruk sekalipun di masa lalu dan membalas mereka dengan yang terbaik dari perbuatan-perbuatan mereka.
-
a laisallāhu bikāfin 'abdah, wa yukhawwifụnaka billażīna min dụnih, wa may yuḍlilillāhu fa mā lahụ min hād;
Apakah Allah, yang telah menciptakan dengan Nama-namaNya, tidak cukup bagi hambaNya? Namun mereka mengancammu dengan apa-apa yang selain Allah! Dan barangsiapa disesatkan Allah – tidak seorangpun yang dapat menuntunnya.
-
wa may yahdillāhu fa mā lahụ mim muḍill, a laisallāhu bi'azīzin żintiqām;
Dia yang Allah tuntun (memungkinkan untuk melihat realitas esensialnya yang paling dalam) tidak akan dapat disesatkan! Bukankah Allah itu yang ‘Aziz (yang Esa yang mewujudkan fitur-fitur dari Nama ini pada hamba-hambaNya) dan Zuntiqam (yang Esa yang melaksanakan akibat-akibat semua perbuatan tanpa campur-tangan emosional)?
-
wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqụlunnallāh, qul a fa ra`aitum mā tad'ụna min dụnillāhi in arādaniyallāhu biḍurrin hal hunna kāsyifātu ḍurrihī au arādanī biraḥmatin hal hunna mumsikātu raḥmatih, qul ḥasbiyallāh, 'alaihi yatawakkalul-mutawakkilụn;
Sungguh, jika kamu bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Mereka pasti akan menjawab, “Allah”... Katakanlah, “Maka apakah kalian telah melihat (tempat dari) mereka yang kalian sebut selain Allah? Jika Allah menghendaki suatu bencana terhadapku, dapatkah mereka menghilangkan bencana itu? Atau jika Allah berkehendak untuk merahmatiku, dapatkah mereka menghalangi rahmat itu dariku? Katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku! Orang-orang yang tawakal, mereka bertawakal kepadaNya sebagai Wakil mereka!”
-
qul yā qaumi'malụ 'alā makānatikum innī 'āmil, fa saufa ta'lamụn;
Katakanlah, “Hai kaumku! Kerjakanlah apa yang dapat kalian kerjakan, sesuai dengan pemahaman kalian; karena aku pun mengerjakannya juga... Kalian akan segera mengetahui...”
-
may ya`tīhi 'ażābuy yukhzīhi wa yaḥillu 'alaihi 'ażābum muqīm;
“Kepada siapakah penderitaan yang menghinakan (kematian) itu akan datang dan kepada siapakah penderitaan (Neraka) yang terus-menerus itu akan datang?”
-
innā anzalnā 'alaikal-kitāba lin-nāsi bil-ḥaqq, fa manihtadā fa linafsih, wa man ḍalla fa innamā yaḍillu 'alaihā, wa mā anta 'alaihim biwakīl;
Sungguh, Kami mendatangkan ilmu kepadamu sebagai Kebenaran bagi manusia! Maka, barangsiapa kembali kepada realitas, dia telah kembali untuk dirinya sendiri! Kamu bukanlah Wakil mereka!
-
allāhu yatawaffal-anfusa ḥīna mautihā wallatī lam tamut fī manāmihā, fa yumsikullatī qaḍā 'alaihal-mauta wa yursilul-ukhrā ilā ajalim musammā, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yatafakkarụn;
Allah menyebabkan manusia mati (membuat tubuh mereka tidak berfungsi) ketika tiba waktunya bagi mereka untuk merasakan kematian... Dan orang-orang yang belum mati, (Dia membawanya kepada dunia kesadaran) selama tidur mereka... Maka Dia tahan orang-orang yang kepadanya telah Dia tetapkan kematiannya dan melepaskan yang lainnya hingga waktu yang ditentukan... Sungguh, ada isyarat-isyarat di dalam hal ini bagi orang-orang yang merenungkan.
-
amittakhażụ min dụnillāhi syufa'ā`, qul a walau kānụ lā yamlikụna syai`aw wa lā ya'qilụn;
Ataukah mereka mengambil pemberi syafaat selain Allah? Katakanlah, “Bagaimana jika mereka tidak memiliki apapun dan tidak berakal?”
-
qul lillahisy-syafā'atu jamī'ā, lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, ṡumma ilaihi turja'ụn;
Katakanlah, “Syafaat kepunyaan Allah semata! (Karena) kekuasaan langit dan bumi adalah kepunyaan Dia! Kemudian kepadaNya lah kalian akan dikembalikan.”
-
wa iżā żukirallāhu waḥdahusyma`azzat qulụbullażīna lā yu`minụna bil-ākhirah, wa iżā żukirallażīna min dụnihī iżā hum yastabsyirụn;
Apabila mereka diperingatkan mengenai keEsaan Allah, orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan kekal yang akan datang merasa tidak senang! Tapi apabila disebutkan apa-apa yang selain Dia, seketika mereka bergembira seolah mereka telah diberi berita gembira!
-
qulillāhumma fāṭiras-samāwāti wal-arḍi 'ālimal-gaibi wasy-syahādati anta taḥkumu baina 'ibādika fī mā kānụ fīhi yakhtalifụn;
Katakanlah, “Ya Allahku, Fatirnya langit dan bumi, yang Esa yang mengetahui yang gaib dan yang mewujud, Engkau mengadili di antara hamba-hambaMu atas apa yang mereka perselisihkan!”
-
walau anna lillażīna ẓalamụ mā fil-arḍi jamī'aw wa miṡlahụ ma'ahụ laftadau bihī min sū`il-'ażābi yaumal-qiyāmah, wa badā lahum minallāhi mā lam yakụnụ yaḥtasibụn;
Seandainya orang-orang zalim itu memiliki segala sesuatu di muka bumi dan yang serupa dengan itu, tentu mereka akan menyerahkannya untuk menjamin diri mereka sendiri dari penderitaan terburuk selama Hari Kiamat! (Karena) mereka menjumpai dari Allah apa yang tidak mereka perkirakan sedikit pun!
-
wa badā lahum sayyi`ātu mā kasabụ wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn;
(Akibat-akibat) yang buruk dari perbuatan-perbuatan mereka menjadi nyata bagi mereka; Hal yang dulu mereka perolok-olokan kini mengepung mereka!
-
fa iżā massal-insāna ḍurrun da'ānā ṡumma iżā khawwalnāhu ni'matam minnā qāla innamā ụtītuhụ 'alā 'ilm, bal hiya fitnatuw wa lākinna akṡarahum lā ya'lamụn;
Apabila manusia ditimpa bahaya atau penyakit, dia menyeru untuk meminta pertolongan Kami... Kemudian, apabila Kami memberikan kepadanya nikmat Kami, dia berkata, “Itu diberikan kepadaku karena ilmuku”... Tidak, itu (nikmat itu) adalah batu ujian! Tapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya.
-
qad qālahallażīna ming qablihim fa mā agnā 'an-hum mā kānụ yaksibụn;
Orang-orang sebelum mereka juga telah berkata demikian... Tapi apa yang mereka hasilkan tidak memberi mereka manfaat apapun.
-
fa aṣābahum sayyi`ātu mā kasabụ, wallażīna ẓalamụ min hā`ulā`i sayuṣībuhum sayyi`ātu mā kasabụ wa mā hum bimu'jizīn;
Pada akhirnya, akibat-akibat buruk yang mereka usahakan menimpa mereka... Dan orang-orang yang berbuat zalim akan ditimpa akibat-akibat buruk yang mereka usahakan... Mereka tidak dapat melemahkan (Kami)!
-
a wa lam ya'lamū annallāha yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yu`minụn;
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menambah dan meluaskan rezeki kehidupan (rezeki fisik dan spiritual) kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya (kepada siapa yang Dia kehendaki)! Sungguh, ada isyarat-isyarat di dalam hal ini bagi orang-orang yang beriman.
-
qul yā 'ibādiyallażīna asrafụ 'alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī'ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm;
Katakanlah, “Hai hamba-hambaku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (yang telah menyia-nyiakan hidup mereka untuk mengejar kesenangan jasmaniah bukannya merasakan dengan semestinya realitas esensial mereka)! Janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah! Sungguh Allah mengampuni segala dosa (dari orang-orang yang bertaubat)... Sungguh, Dia itu Ghafur lagi Rahim.”
-
wa anībū ilā rabbikum wa aslimụ lahụ ming qabli ay ya`tiyakumul-'ażābu ṡumma lā tunṣarụn;
Kembalilah kepada Rabb kalian (dengan bertaubat) dan berserahdirilah kepadaNya sebelum penderitaan itu (kematian) datang... Kalian tidak akan ditolong setelah itu!
-
wattabi'ū aḥsana mā unzila ilaikum mir rabbikum ming qabli ay ya`tiyakumul-'ażābu bagtataw wa antum lā tasy'urụn;
Sebelum penderitaan itu (kematian) mendatangi kalian dengan tiba-tiba sedangkan kalian tidak menyadarinya, ikutilah yang terbaik dari apa yang telah diwahyukan kepada kalian dari Rabb kalian!
-
an taqụla nafsuy yā ḥasratā 'alā mā farrattu fī jambillāhi wa ing kuntu laminas-sākhirīn;
Satu jiwa (pada saat itu) akan mengatakan, “Lihatlah pada kerinduan (kerugian) yang aku terperosok kedalamnya karena aku tidak mengenal Allah dengan secukupnya! Sungguh, aku termasuk orang-orang yang dicemoohkan! (aku tidak menyadari keseriusan dan pentingnya masalah ini!)”
-
au taqụla lau annallāha hadānī lakuntu minal-muttaqīn;
Atau dia akan mengatakan, “Seandainya Allah menuntunku, tentu aku termasuk orang-orang yang dilindungi (bertakwa).”
-
au taqụla ḥīna taral-'ażāba lau anna lī karratan fa akụna minal-muḥsinīn;
Atau apabila dia melihat penderitaan itu dia akan mengatakan, “Seandainya aku mempunyai kesempatan lain (kehidupan dengan tubuh – otak) agar aku termasuk orang-orang yang saleh.”
-
balā qad jā`atka āyātī fa każżabta bihā wastakbarta wa kunta minal-kāfirīn;
“Tidak, isyarat-isyaratKu telah mendatangimu tapi kamu menolak dan mengingkarinya, kamu bersikap sombong dan kamu termasuk orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas!”
-
wa yaumal-qiyāmati tarallażīna każabụ 'alallāhi wujụhuhum muswaddah, a laisa fī jahannama maṡwal lil-mutakabbirīn;
Selama Hari Kiamat kamu akan melihat wajah dari orang-orang yang berdusta tentang Allah menjadi hitam... Bukankah Neraka itu tempat bagi orang-orang yang sombong?
-
wa yunajjillāhullażīnattaqau bimafāzatihim lā yamassuhumus-sū`u wa lā hum yaḥzanụn;
Allah menuntun orang-orang yang melindungi diri mereka sendiri kepada kebebasan dengan pencapaian mereka! Keburukan tidak akan menyentuh mereka, tidak pula mereka bersedih.
-
allāhu khāliqu kulli syai`iw wa huwa 'alā kulli syai`iw wakīl;
Allah adalah Khaliq dari segala sesuatu... HU itu Wakil atas segala sesuatu.
-
lahụ maqālīdus-samāwāti wal-arḍ, wallażīna kafarụ bi`āyātillāhi ulā`ika humul-khāsirụn;
Kunci-kunci langit dan bumi kepunyaan Dia! Adapun bagi orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah di dalam isyarat-isyaratNya, mereka lah orang-orang yang benar-benar merugi!
-
qul a fa gairallāhi ta`murūnnī a'budu ayyuhal-jāhilụn;
Katakanlah, “Apakah kalian memerintah aku untuk untuk menyembah yang selain Allah, hai orang-orang yang jahil!”
-
wa laqad ụḥiya ilaika wa ilallażīna ming qablik, la`in asyrakta layaḥbaṭanna 'amaluka wa latakụnanna minal-khāsirīn;
Aku bersumpah bahwa itu diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu, “Sungguh, jika kamu menyekutukan apapun dengan Allah (jika kamu hidup dalam keadaan dualitas – syirik) semua amalmu akan menjadi tidak bernilai dan kamu pasti termasuk orang-orang yang merugi!”
-
balillāha fa'bud wa kum minasy-syākirīn;
Tidak, mengabdilah hanya kepada Allah dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur (mengevaluasi berkah dari apa sebenarnya makna menjadi seorang hamba)!
-
wa mā qadarullāha ḥaqqa qadrihī wal-arḍu jamī'ang qabḍatuhụ yaumal-qiyāmati was-samāwātu maṭwiyyātum biyamīnih, sub-ḥānahụ wa ta'ālā 'ammā yusyrikụn;
Mereka tidak bisa menghargai Allah dengan semestinya! Selama Hari Kiamat, bumi berada di dalam genggamanNya dan langit akan dilipat dengan tangan kananNya... Dia yang Maha Mulia dan Maha Tinggi jauh dari apa yang mereka persekutukan denganNya.
-
wa nufikha fiṣ-ṣụri fa ṣa'iqa man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, ṡumma nufikha fīhi ukhrā fa iżā hum qiyāmuy yanẓurụn;
Dan Sangkakala ditiup! Dan siapapun di langit dan di bumi akan terkena olehnya dan pingsan, kecuali siapa yang Dia kehendaki... Kemudian ia ditiup lagi, dan mereka semua berdiri, menyaksikan.
-
wa asyraqatil-arḍu binụri rabbihā wa wuḍi'al-kitābu wajī`a bin-nabiyyīna wasy-syuhadā`i wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa hum lā yuẓlamụn;
Dan bumi akan bersinar dengan cahaya (Nur) Rabb-mu, Para Nabi dan para saksi akan dibawa dan akan diadili di antara mereka dengan Kebenaran tanpa seorangpun dizalimi.
-
wa wuffiyat kullu nafsim mā 'amilat wa huwa a'lamu bimā yaf'alụn;
Setiap jiwa akan diberi haknya dengan sepenuhnya...Dia paling tahu apa yang mereka kerjakan (sebagai pencipta dari tindakan-tindakan mereka).
-
wa sīqallażīna kafarū ilā jahannama zumarā, ḥattā iżā jā`ụhā futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā a lam ya`tikum rusulum mingkum yatlụna 'alaikum āyāti rabbikum wa yunżirụnakum liqā`a yaumikum hāżā, qālụ balā wa lākin ḥaqqat kalimatul-'ażābi 'alal-kāfirīn;
Orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas akan digiring ke Neraka dalam rombongan... Ketika akhirnya mereka mencapainya, gerbangnya akan terbuka dan penjaganya akan berkata, “Tidakkah datang kepada kalian Rasul-rasul dari kalangan kalian, memberitahu kalian tentang isyarat-isyarat dari Rabb kalian dan memperingatkan kalian mengenai pertemuan hari ini?” Mereka akan mengatakan, “Benar”... Tapi, janji penderitaan itu akan terpenuhi dengan sendirinya kepada orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas.
-
qīladkhulū abwāba jahannama khālidīna fīhā, fa bi`sa maṡwal-mutakabbirīn;
Akan dikatakan, “Masukilah gerbang-gerbang Neraka itu; kalian akan tinggal di dalamnya selama-lamanya... Betapa buruknya tempat bagi orang-orang yang sombong yang tidak dapat melepaskan ego mereka!”
-
wa sīqallażīnattaqau rabbahum ilal-jannati zumarā, ḥattā iżā jā`ụhā wa futiḥat abwābuhā wa qāla lahum khazanatuhā salāmun 'alaikum ṭibtum fadkhulụhā khālidīn;
Tapi orang-orang yang melindungi diri mereka sendiri dari Rabb mereka (yang melindungi diri mereka dari menjalani kehidupan hanya berdasarkan tubuh mereka semata) akan digiring ke surga dalam rombongan... Ketika mereka mencapainya dan gerbang-gerbangnya dibuka, para penjaganya akan berkata, “Salam bagi kalian! Kalian telah berhasil (pembentukan diri kalian berdasarkan pada Kebenaran)... Masuklah untuk tinggal di dalamnya selama-lamanya!”
-
wa qālul-ḥamdu lillāhillażī ṣadaqanā wa'dahụ wa auraṡanal-arḍa natabawwa`u minal-jannati ḥaiṡu nasyā`, fa ni'ma ajrul-'āmilīn;
(Orang-orang yang ada di Surga) akan mengatakan, “Hamd bagi Allah yang telah memenuhi janjiNya dan membuat kami mewarisi bumi (tempat ini)... Kami hidup di Surga dalam keadaan apapun yang kami inginkan... Betapa indahnya balasan bagi orang-orang yang memenuhi ketentuan-ketentuan agama mereka!”
-
wa taral-malā`ikata ḥāffīna min ḥaulil-'arsyi yusabbiḥụna biḥamdi rabbihim, wa quḍiya bainahum bil-ḥaqqi wa qīlal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn;
Dan kamu akan melihat malaikat-malaikat di sekeliling Singgasana (kekuasaan – keadaan manifestasi dan penglihatan Nama-nama) memuliakan Rabb mereka dan mengekspresikan Hamd-Nya... Semua akan diadili dengan Kebenaran dan akan dikatakan, “Hamd kepunyaan Allah, Rabb-nya seluruh alam.”