49 - Hujurat
"A’udzu billahi minas-syaithoonir-rojiim"
Bismi Llaahi l-raḥmaani l-raḥeem
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuqaddimụ baina yadayillāhi wa rasụlihī wattaqullāh, innallāha samī'un 'alīm;
Hai orang-orang yang beriman... Janganlah mendahului Allah dan RasulNya (dengan pemikiran, komentar, dan penafsiran yang berdasarkan identitas kalian), dan lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah) (karena Dia akan menimpakan kepada kalian akibat-akibat dari penilaian kalian yang terkondisikan)! Sungguh, Allah itu Sami’ lagi ‘Alim.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tarfa'ū aṣwātakum fauqa ṣautin-nabiyyi wa lā taj-harụ lahụ bil-qauli kajahri ba'ḍikum liba'ḍin an taḥbaṭa a'mālukum wa antum lā tasy'urụn;
Hai orang-orang yang beriman... Janganlah meninggikan suara kalian (ide dan pikiran) melebihi suara (ajaran) Nabi! Janganlah menegur dia dengan keras sebagaimana kalian menegur (secara serampangan) satu kepada yang lainnya! Atau amal-amal kalian menjadi tidak bernilai tanpa kalian sadari!
-
innallażīna yaguḍḍụna aṣwātahum 'inda rasụlillāhi ulā`ikallażīnamtaḥanallāhu qulụbahum lit-taqwā, lahum magfiratuw wa ajrun 'aẓīm;
Orang-orang yang merendahkan suara mereka dengan kehadiran Rasul Allah, mereka adalah orang-orang yang tingkat pemahamannya telah Allah singkapkan... Ada ampunan bagi mereka dan pahala yang besar.
-
innallażīna yunādụnaka miw warā`il-ḥujurāti akṡaruhum lā ya'qilụn;
Adapun orang-orang yang memanggilmu dari (luar) rumahmu, kebanyakan dari mereka tidak dapat menggunakan akal mereka!
Not:Catat bahwa memanggil beliau dipandang sebagai tindakan yang bodoh. Sebuah topik yang patut mendapat perhatian!
-
walau annahum ṣabarụ ḥattā takhruja ilaihim lakāna khairal lahum, wallāhu gafụrur raḥīm;
Seandainya saja mereka bisa bersabar hingga kamu keluar menemui mereka, tentu itu lebih baik bagi mereka. Allah itu Ghafur lagi Rahim.
-
yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ 'alā mā fa'altum nādimīn;
Hai orang-orang yang beriman... jika seseorang dengan keyakinan yang rusak membawa informasi kepada kalian, selidikilah dengan baik... Jangan sampai kalian menganiaya suatu kaum tanpa mengetahui kebenaran masalahnya dan kemudian menyesal atas apa yang telah kalian perbuat!
-
wa'lamū anna fīkum rasụlallāh, lau yuṭī'ukum fī kaṡīrim minal-amri la'anittum wa lākinnallāha ḥabbaba ilaikumul-īmāna wa zayyanahụ fī qulụbikum wa karraha ilaikumul-kufra wal-fusụqa wal-'iṣyān, ulā`ika humur-rāsyidụn;
Fahamilah dengan baik bahwa Rasul Allah ada di dalam diri kalian! Jika dia harus mengikuti kalian dalam kebanyakan urusan , tentu kalian akan merasa kesusahan! Namun Allah membuat kalian mencintai keimanan (mengalami esensi kalian) dan membuatnya menyenangkan dalam pandangan kalian dan menjadikan pengingkaran (terhadap realitas), penyimpangan (tindakan yang bertentangan dengan keimanan dan yang membutakan kesadaran seseorang) dan pemberontakan (ambisi-ambisi berbasis-ego) tidak menyenangkan bagi kalian... Mereka adalah orang-orang yang telah mencapai kematangan!
-
faḍlam minallāhi wa ni'mah, wallāhu 'alīmun ḥakīm;
Sebagai karunia dan nikmat dari Allah... Allah itu ‘Alim lagi Hakim.
-
wa in ṭā`ifatāni minal-mu`minīnaqtatalụ fa aṣliḥụ bainahumā, fa im bagat iḥdāhumā 'alal-ukhrā fa qātilullatī tabgī ḥattā tafī`a ilā amrillāh, fa in fā`at fa aṣliḥụ bainahumā bil-'adli wa aqsiṭụ, innallāha yuḥibbul-muqsiṭīn;
Dan jika dua kelompok di antara orang-orang yang beriman berperang satu dengan lainnya, damaikanlah mereka... Jika salah satunya melampaui batas dan menindas yang lain, perangilah para penindas itu hingga mereka kembali kepada perintah Allah! Jika mereka kembali, maka buatlah perdamaian di antara mereka dengan adil. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang mengurus segala sesuatu sesuai dengan haknya.
-
innamal-mu`minụna ikhwatun fa aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha la'allakum tur-ḥamụn;
Sungguh, orang-orang yang beriman itu bersaudara! Maka, buatlah perdamaian di antara kedua saudara itu dan lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah) agar kalian mendapat rahmat.
-
yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin 'asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisā`um min nisā`in 'asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bi`sa lismul-fusụqu ba'dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụn;
Hai orang-orang yang beriman... Jangan sekelompok kalian mencemoohkan kelompok yang lainnya! Mereka (yang mereka cemoohkan) mungkin lebih baik dari mereka! Dan janganlah para perempuan (memperolokan) perempuan-perempuan lain! Mungkin mereka (yang lain itu) lebih baik dari mereka! Dan janganlah saling mengkritik satu kepada yang lainnya dan janganlah memanggil satu dengan lainnya dengan panggilan yang tidak sopan! Seburuk-buruknya sebutan adalah ketika iman roboh menjadi tidak iman. Dan barangsiapa belum bertobat, mereka itu benar-benar orang yang zalim!
-
yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm;
Hai orang-orang yang telah beriman, hindarilah kebanyakan prasangka (menduga-duga sesuatu yang kalian tidak mengetahuinya dengan yakin). Sungguh, beberapa prasangka tertentu merupakan pelanggaran (mengarah kepada atau sebagai hasil dari dualitas). Dan janganlah mengintip kepada urusan orang lain (jangan menyelidiki atau mencari-cari urusan pribadi orang karena keingintahuan), dan janganlah memfitnah. Apakah salah satu dari kalian suka memakan bangkai saudaranya? Tentu kalian jijik dengannya! Maka, lindungilah diri kalian dari Allah (bertakwalah), yang Tawwab lagi Rahim.
-
yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr;
Hai manusia... Sungguh, Kami telah (selalu) menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan (tidak disebutkan ada pengecualian bagi Adam di sini); dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa yang bersuku-suku dan komunitas-komunitas agar kalian mengenal (dan mengambil ciri-ciri dan keutamaan dari) satu dengan yang lain... Sungguh, yang paling mulia dari kalian dalam pandangan Allah adalah orang-orang yang jujur kepada diri sendiri (realitas esensial mereka)! Sungguh, Allah itu ‘Alim lagi Khabir.
-
qālatil-a'rābu āmannā, qul lam tu`minụ wa lāking qụlū aslamnā wa lammā yadkhulil-īmānu fī qulụbikum, wa in tuṭī'ullāha wa rasụlahụ lā yalitkum min a'mālikum syai`ā, innallāha gafụrur raḥīm;
Orang-orang Badwi (orang-orang yang hidup dengan kejahilan sebagai suku dan marga) berkata, “Kami telah beriman”... Katakanlah, “Kalian tidak beriman! Katakanlah ‘Kami telah berserah diri (menjadi Muslim)’! Karena keimanan belum nyata dan teguh di dalam kesadaran kalian! Jika kalian menaati Allah dan RasulNya, (Allah) tidak akan mengurangi apapun dari amal kalian... Sungguh, Allah itu Ghafur lagi Rahim.”
-
innamal-mu`minụnallażīna āmanụ billāhi wa rasụlihī ṡumma lam yartābụ wa jāhadụ bi`amwālihim wa anfusihim fī sabīlillāh, ulā`ika humuṣ-ṣādiqụn;
Orang-orang yang beriman adalah mereka yang telah beriman kepada Allah, yang telah menciptakan keberadaan mereka dengan Nama-namaNya, beriman kepada RasulNya, dan tidak ada keraguan terhadapnya dan berjuang di jalan Allah dengan harta dan keberadaannya (nyawa)! Mereka itulah orang-orang yang benar (yang menyelaraskan realitas dengan hidup mereka)!
-
qul a tu'allimụnallāha bidīnikum, wallāhu ya'lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wallāhu bikulli syai`in 'alīm;
Katakanlah, “Apakah kalian mencoba mengajarkan pemahaman agama kalian kepada Allah! Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi... Allah itu ‘Alim atas segala sesuatu.”
-
yamunnụna 'alaika an aslamụ, qul lā tamunnụ 'alayya islāmakum, balillāhu yamunnu 'alaikum an hadākum lil-īmāni ing kuntum ṣādiqīn;
Apakah mereka mengira bahwa mereka memberi nikmat kepadamu dengan menjadi Muslim! Katkanlah, “Jangan menganggap keIslaman kalian sebagai kenikmatan bagiku (itu adalah untuk kepentingan kalian sendiri)! Malah sebaliknya, Allah lah yang memberi nikmat kepada kalian karena Dia telah menuntun kalian kepada keimanan! Jika kalian orang-orang yang benar (kepada keyakinan kalian, kalian akan mengetahui bahwa ini adalah benar).”
-
innallāha ya'lamu gaibas-samāwāti wal-arḍ, wallāhu baṣīrum bimā ta'malụn;
Sungguh, Allah mengetahui yang gaib di langit dan di bumi... Allah (di dalam keberadaan sejati kalian) itu Bashir atas apa yang kalian kerjakan.