10. Yunus
Demi yang esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.
Alif, Lam, Ra… Ini adalah ayat-ayat dari Kitab Himah (Hakim; sumber ilmu mengenai realitas, penuh hikmah). [1]
Apakah orang-orang terheran-heran bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka, “Ingatkanlah manusia dan sampaikan berita gembira kepada mereka yang beriman bahwa mereka akan memiliki derajat kebenaran yang tinggi (konfirmasi oleh manifestasi Nama-nama)!” Mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas berkata, “Sungguh, orang ini adalah tukang sihir.” [2]
Sungguh, Rabb kalian adalah Allah, yang Esa yang menciptakan langit dan bumi dalam enam tahap dan kemudian menempatkan diriNya di Singgasana (mengatur seluruh alam, yang Dia ciptakan dari Nama-namaNya, sekehendak Dia [pada tingkatan yang lebih dalam, kata Singgasana menunjuk kepada dimensi kesatuan dan keesaan keberadaan]). Diatur dengan perintahNya (Dia mewujudkan diriNya di setiap saat dengan cara yang juga menakjubkan)! Tidak satu pun dapat memberi syafaat (menjadi perantara) kepada orang lain, kecuali esensinya (komposisi Nama yang dibentuk sesuai dengan tujuan penciptaannya) yang menyusun orang yang membutuhkan syafaat, mengijinkannya! Demikianlah Allah, Rabb kalian! Maka, waspadalah dengan pengabdian kalian kepadaNya! Apakah kalian masih juga tidak mau merenungkannya? [3]
KepadaNya kalian semua akan kembali (Aksi pengembalian ini bersifat dimensional bukannya lokasional; ini menunjuk kepada penglihatan kedalam realitas esensial seseorang)… Inilah janji Allah, yang pasti akan terpenuhi! Sungguh Dia memulai penciptaan (semua yang tercipta diciptakan berdasarkan sifat Nama Mubdi secara kolektif dan tanpa individualitas; sang Diri Asal). Kemudian (pada dimensi individualitas) kembali (berdasarkan Nama Mu’id setelah kembali kepada realitas esensial) orang-orang yang memiliki iman dan melakukan perbuatan-perbuatan yang diperlukan oleh keimanan mereka (identitas yang terbangun) kepada pribadi individual (identitas yang terbangun [ruh] yang dirujuk oleh huruf “QAF”) untuk memberi mereka akibat-akibat yang sepatutnya (yakni mengalami hasil-hasil dari apa yang mereka wujudkan). Adapun bagi mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas, mereka akan minum dari air yang mendidih sebagai akibat kekafiran mereka dan merasakan penderitaan yang menyakitkan. [4]
Dia (adalah Allah, yang) telah membuat Matahari sebagai sinar (energi) kehidupan; dan Bulan sebagai Nur (regulator aspek emosional manusia; dampak pada susunan hormonal dan amigdala dengan gaya gravitasi) dan menentukannya stasiun demi stasiun (manzilah) agar kalian mengetahui jumlah tahun-tahun dan menghitungnya… Allah menciptakan ini dengan Kebenaran (dengan sifat-sifat yang ditunjuk oleh Nama-namaNya). Demikianlah Dia menjelaskan ayat-ayatNya dengan rinci bagi mereka yang dapat berpikir. [5]
Dalam pergantian malan dan siang, dan apa yang Allah ciptakan di langit dan di bumi, ada banyak isyarat bagi mereka yang ingin terlindungi (takwa). [6]
Orang-orang yang meragukan bahwa mereka dapat mencapai kesadaran Nama-nama melalui jalan kembali (kepada realitas esensialnya; menjadi tahu asal dirinya) dan merasa senang dan puas dengan kehidupan duniawi, dan hidup di dalam kepompong mereka (dunia yang diciptakan otak mereka) dan gagal untuk mengevaluasi ayat-ayat Kami… [7]
Mereka adalah orang-orang yang akan hidup dengan terbakar sebagai akibat dari apa yang mereka manifestasikan! [8]
Adapun bagi orang-orang yang beriman dan melakukan perbuatan-perbuatan yang diperlukan oleh keimanan mereka, Rabb mereka akan memungkinkan mereka untuk mengalami realitas sebagai hasil dari keimanan mereka… Sungai-sungai akan mengalir di bawah mereka di Surga kebahagiaan (dengan rahmat dan karunia yang banyak). [9]
Panggilan mereka kepada Allah di sana adalah, “Subhanaka Allahumma – di setiap saat Engkau menciptakan yang baru dan tidak pernah bisa dikondisikan dan dibatasi oleh ciptaanMu, kami menetapkan ketiadabandingan (tanzih) dan menunjuk kepada kesamaan (tasbih) kepadaMu (yakni “Kami tetap mengabdi kepadaMu dengan terus-menerus mewujudkan Nama-namaMu”)… Dan panggilan mereka kepada satu sama lainnya adalah “Salam” (semoga makna dari Nama Salam selalu mewujud kepada kami)… Hasil yang mereka capai sebagai akibat kembalinya mereka (kepada realitas esensial mereka) adalah realisasi dari, “Al hamdu lillahi Rabbul ‘alamin – Hamd (evaluasi alam-alam jasmani yang diciptakan dengan Nama-namaNya, sesuai kehendakNya) kepunyaan Allah, Rabb-nya (sumber absolut makna tak-hingga dari Nama-nama) seluruh alam (alam semesta yang diciptakan di dalam otak setiap individu). [10]
Seandainya Allah menyegerakan kejahatan pada manusia ketika mereka layak menerimanya, seperti ketika mereka menyegerakan permintaan mereka akan kebaikan, tentu hidup mereka telah berakhir jauh sebelum ini! Kami biarkan orang-orang yang mengira bahwa mereka dapat mencapai kesadaran akan Nama-nama dengan kembali (kepada realitas esensial mereka; menjadi tahu akan asal mereka) melalui cara-cara mereka yang berlebihan, kesana-kemari dalam kebutaan. [11]
Apabila manusia mengalami kesusahan, dia kembali kepada Kami dan mencari pertolongan di saat dia berbaring, duduk atau dalam keadaan berdiri! Namun apabila Kami keluarkan mereka dari kesusahan kedalam kemudahan, dia berlalu begitu saja seolah tidak pernah berdoa kepada Kami mengenai kesusahan itu! Demikianlah perbuatan orang-orang yang melampaui batas nampak bagus di mata mereka. [12]
Sungguh, kami telah menghancurkan generasi-generasi sebelum kalian karena perbuatan dosa dan keingkaran mereka, meskipun Rasul mendatangi mereka sebagai bukti yang nyata… Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat salah! [13]
Kemudian, setelah mereka, Kami jadikan kalian khalifah di muka bumi, agar Kami melihat bagaimana kalian akan berbuat. [14]
Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka sebagai bukti yang nyata, orang-orang yang meragukan bahwa mereka dapat mencapai kesadaran akan Nama-nama yang menyusun esensi mereka dengan jalan kembali (kepada realitas esensial mereka; menjadi tahu akan asal mereka) berkata, “Bawalah Qur’an yang selain ini, atau ubahlah ia.” Katakanlah, “Tidak seharusnya aku mengubahnya sesuai kehendakku… Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku… Jika aku berontak terhadap Rabb-ku, sungguh aku takut akan penderitaan dari periode yang sangat hebat itu.” [15]
Katakanlah, “Seandainya Allah berkehendak, aku akan membacakannya kepada kalian dan Dia tidak akan memberitahu kalian akan keberadaannya! Sungguh, aku telah menghabiskan masa hidupku bersama kalian sebelum ini… Tidak maukah kalian menggunakan akal dan memahaminya?” [16]
Siapakah yang lebih zalim dibandingkan orang-orang yang memfitnah Allah atau mengingkari keberadaanNya dalam ayat-ayatNya (manifestasi Nama-namaNya)? Sungguh, orang-orang yang berbuat dosa tidak akan terbebaskan! [17]
Mereka mempertuhankan berhala-berhala disamping Allah, benda-benda yang tidak dapat membahayakan ataupun memberi manfaat! Dan mereka berkata, “Inilah perantara kami di hadapan Allah”… Katakanlah, “Apakah kalian memberitahu Allah sesuatu hal yang Dia tidak mengetahui di langit dan di bumi?” Subhan Dia! Terlepas dan jauh dari apa yang mereka persekutukan denganNya. [18]
Manusia dulunya hanya satu umat (diciptakan berdasarkan fitrah alami Islam), tapi kemudian mereka berselisih! (Ini merujuk pada fenomena yang terus berlangsung bukannya kejadian di satu saat. Ini menunjuk pada realitas bahwa setiap manusia, dari sudut ciptaannya, adalah berdasarkan fitrah alami Islam, namun menjadi berbeda setelah berkenalan dengan sistem kepercayaan orang-tua mereka.) Seandainya bukan karena ucapan sebelumnya dari Rabb mereka (ketetapan mengenai menjalani ketentuan-ketentuan pengabdian), Dia tentu telah menghakimi mereka mengenai apa yang mereka perselisihkan. [19]
Mereka mengatakan, “Bukankah semestinya dia diberi mujizat?”… Katakanlah, “Yang gaib itu hanya untuk Allah! Tunggulah! Aku pun bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.” [20]
Apabila Kami memberi kepada manusia rasa akan rahmat dan keindahan setelah kemalangan, tiba-tiba mereka mulai bersiasat menentang ayat-ayat Kami… Katakanlah, “Allah lebih cepat dalam bersiasat… Sungguh, Rasul-rasul Kami mencatat apa yang kalian persekongkolkan.” (Tidak dapat menyadari bahwa kemalangan yang menimpa mereka merupakan akibat dari perbuatan mereka sendiri, mereka mengira bahwa rahmat yang datang setelahnya merupakan pertanda bahwa perbuatan mereka tidaklah salah dan bahwa mereka berada di jalan yang benar. Maka Allah tidak mengoreksi anggapan mereka dan Dia membiarkan mereka untuk melanjutkan perbuatan salah mereka, dan karenanya meningkatkan penderitaan mereka. Jadi, asumsi mereka yang keliru merupakan persekongkolan mereka, dan membiarkan mereka melanjutkan cara-cara yang salah adalah siasat Allah.) [21]
HU membuat kalian bisa berjalan di daratan dan di lautan… Apabila kalian berlayar dalam bahtera-bahtera, dan menikmati angin yang tenang, badai akan menimpa kalian dan gelombang akan mendorong dan menghantam dari semua sisi! Dan apabila mereka berpikir bahwa mereka terkepung gelombang dan dalam bahaya, mereka akan meyakini bahwa semua kejadian adalah di tangan Allah dan akan berdoa kepadaNya, “Jika Engkau menyelamatkan kami dari ini, kami pasti akan bersyukur.” [22]
Tapi apabila Dia menyelamatkan mereka, dengan segera mereka akan mulai berbuat semena-mena di muka bumi dengan tidak benar… Wahai manusia, perbuatan salah dan semena-mena kalian hanya akan membahayakan kalian! Kalian akan menikmati kesenangan sementara dari kehidupan duniawi, kemudian kepada Kami lah tempat kembali kalian! (Dan itu ketika) Akan Kami beritahukan kepada kalian mengenai (realitas dari) perbuatan-perbuatan kalian! [23]
Kehidupan dunia bagaikan air, yang Kami datangkan dari lagit, yang dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi, yang dimakan manusia dan binatang, dibentuk. Dan apabila bumi sampai kepada penampilan terbaiknya dengan apa yang dihasilkannya, dan manusia berpikir bahwa mereka kuat dan berkuasa, perintah Kami akan mewujud seketika pada malam atau siang hari! Dan kami akan mengubahnya menjadi ladang yang gundul seolah belum tumbuh subur sehari sebelumnya! Demikianlah Kami rinci ayat-ayat kami bagi orang-orang yang berpikir! [24]
Allah mengajak ke negeri Salam (keadaan keberadaan berdasarkan kekuatan-kekuatan yang melekat pada esensi seseorang diluar batasan-batasan jasmaniah) dan menuntun ke jalan yang lurus kepada siapa yang dikehendakiNya (sirothol mustaqim). [25]
Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan (ihsan) adalah (Nama-nama) Yang Indah dan lebih banyak lagi (kesenangan). Tiada kegelapan (egoisme) yang akan menutupi wajah mereka (kesadaran), atau kemunduran (sebagai akibat penyimpangan dari esensi seseorang). Mereka lah para penduduk Surga; mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya! [26]
Adapun bagi mereka yang telah mengumpulkan perbuatan buruk, balasan (akibat) dari perbuatan buruk mereka akan setimpal! Kehinaan akan menyelimuti mereka… Mereka tidak mempunyai (kekuatan) untuk melindungi diri dari Allah yang melaksanakan akibat dari perbuatan-perbuatan mereka kepada mereka… Kegelapan malam seolah menutupi wajah mereka (kesadaran)… Mereka akan menjadi penduduk neraka selama-lamanya! [27]
Dan pada saat Kami mengumpulkan mereka semua… Kami akan katakan kepada para dualis, “Pergilah ke tempat kalian, kalian dan tuhan-tuhan yang kalian persekutukan”… Kemudian akan Kami pisahkan mereka! Sekutu-sekutu mereka akan berkata, “Kalian dulu tidak mengabdi kepada kami (kalian sedang menyembah ide-ide khayal kalian).” [28]
“Cukuplah Allah sebagai saksi di antara kita… Sungguh, kami lupa akan inti dari pengabdian kalian!” [29]
Di sana, setiap mahluk akan mengalami akibat-akibat dari apa yang dikerjakan sebelumnya! Mereka akan dikembalikan kepada Allah, pelindung sejati mereka, dan lenyaplah khayalan-khayalan mereka (obyek-obyek penyembahan)! [30]
Katakanlah (kepada para dualis), “Siapakah yang memberi kalian dari langit dan bumi? Atau milik siapakah kekuasaan untuk mendengar dan melihat? Siapakah yang mengeluarkan yang hidup (kesadaran akan rasa hidup dengan Nama-nama dari Hayy) dari yang mati (keadaan sia-sia dari keberadaan jasmaniah) dan mengeluarkan yang mati (keadaan terbutakan akan realitas diri sendiri atau realitas orang lain; membatasi keberadaan diri hanya kepada tubuh jasmani dan beranggapan bahwa kehidupan akan berakhir setelah tubuh hancur di dalam tanah) dari yang hidup (ketika dipandang dari realitas esensialnya dia itu hidup)? Siapa yang menjalankan keputusan?” Mereka akan mengatakan, “Allah”… Katakanlah, “Maka mengapa kalian tidak menjadi orang yang terlindungi (bertakwa)?” [31]
Itulah Allah! Rabb Sejati kalian… Apa yang dapat kalian terima disamping kebenaran, selain dari kesalahan (ide-ide sesat)? (Lalu) mengapa kalian berpaling? [32]
Demikianlah perkataan Rabb kalian, “Mereka tidak akan beriman,” telah menjadi kenyataan. [33]
Katakanlah, “Adakah di antara yang kalian persekutukan yang dapat mewujudkan ciptaan dan mengembalikannya (kepada esensinya)?” Katakanlah, “Allah mewujudkan ciptaan dan kemudian mengembalikan mereka kepada esensi mereka… Bagaimana kalian bisa tertipu?” [34]
Katakanlah, “Siapa di antara sekutu-sekutu kalian dapat menuntun kepada Kebenaran?” Katakanlah, “Allah menuntun kepada Kebenaran… Siapa yang lebih pantas untuk diikuti, yang Esa yang menuntun kepada Kebenaran, ataukah sesuatu yang tidak mecukupi untuk menemukan Kebenaran bagi dirinya sendiri? Ada apa dengan kalian? Bagaimana cara kalian mengambil keputusan?” [35]
Kebanyakan dari mereka hanya mengikuti asumsi-asumsi mereka! Sungguh, sebuah asumsi tidak dapat menggantikan Kebenaran! Niscaya, Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan (sebagai esensi mereka dengan Nama-namaNya). [36]
Al-Qur’an ini bukan diciptakan oleh selain Allah! Bahkan sebaliknya, ia adalah penegasan terhadap kitab sebelumnya, dan merupakan sumber terinci dari ilmu mengenai realitas, dari Rabb-nya seluruh alam! [37]
Atau apakah mereka mengatakan, “Muhammad telah membuatnya!” Katakanlah, “Maka bawalah sebuah surat yang serupa dengan ini dan panggillah sebisa kalian siapapun selain Allah (sebagai penolong)! Jika ucapan kalian benar.” [38]
Tidak! Mereka mengingkari apa yang belum mereka kuasai ilmunya dan realitas yang belum disingkapkan kepada mereka… Begitu pula lah orang-orang sebelum mereka mengingkarinya! Lihatlah bagaimana orang-orang zalim itu berakhir! [39]
Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman (kepada Al-Qur’an) dan orang-orang yang tidak beriman! Rabb kalian lebih mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan (sebagai esensi dengan Nama-namaNya). [40]
Jika mereka bersikeras mengingkarimu, katakanlah, “Bagiku perbuatanku dan bagi kalian perbuatan kalian! Kalian jauh dari apa yang aku kerjakan dan aku jauh dari apa yang kalian kerjakan!” [41]
Dan di antara mereka ada orang-orang yang meminjamkan telinga mereka seolah mereka sedang menyimak… Tapi bisakah kamu membuat orang tuli (mereka yang tidak memahami) mampu mendengar? Terutama jika mereka juga tidak dapat menggunakan akal mereka! [42]
Dan di antara mereka ada orang-orang yang memandangmu… Tapi bisakah kamu menunjuki jalan yang benar kepada orang yang buta, sedangkan mereka tidak memiliki penglihatan? [43]
Sungguh, Allah tidak menzalimi manusia, bahkan sebesar iota pun! Manusia lah yang menzalimi diri mereka sendiri! [44]
Dan pada saat Dia mengumpulkan mereka akan terasa seolah mereka tidak hidup (di dunia) lebih dari sesaat dan kemudian mereka saling mengenal… Orang-orang yang mengingkari pertemuan (menjadi sadar akan esensi mereka, Nama-nama) sungguh akan merugi… Mereka tidak pantas untuk mendapatkan petunjuk. [45]
Dan baik Kami tunjukkan kepadamu sebagian dari apa yang Kami janjikan kepada mereka atau Kami matikan kamu dan kamu tidak melihatnya (tidak akan ada yang bisa merubah mereka) kepada Kami lah mereka akan dikembalikan… Kemudian Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan. [46]
Ada seorang Rasul (pemberitahu kebenaran) bagi setiap bangsa… Apabila Rasul mereka datang, akan diputuskan di antara mereka dengan adil (menurut apa yang layak mereka terima)… Mereka tidak akan dizalimi. [47]
Mereka berkata, “Jika kamu benar, kapan dipenuhinya janji (kebangkitan) ini?” [48]
Katakanlah, “Aku tidak bisa mendatangkan bahaya atau manfaat bagi diriku sendiri selain dari apa yang Allah kehendaki… Setiap bangsa mempunyai waktu yang ditetapkan… Apabila waktunya telah tiba, mereka tidak bisa menundanya walau sesaat, ataupun mempercepatnya.” [49]
Katakanlah, “Apakah kalian melihatnya (memikirkan ini): Seandainya penderitaan mendatangi kalian dariNya di sesaat malam atau siang, bagian mana darinya yang orang-orang berdosa itu ingin segerakan?” [50]
Akankah kalian beriman apabila (kemalangan) menimpa kalian? Atau SEKARANG? (Namun) kalian ingin mengalaminya dengan segera! [51]
Kemudian kepada orang-orang zalim itu dikatakan, “Rasakanlah penderitaan yang kekal”… “Bukankah kalian hanya menjalani akibat langsung dari tindakan-tindakan kalian sendiri?” [52]
Mereka bertanya kepadamu, “Apakah (penderitaan) itu benar?”… Katakanlah, “Benar, demi Rabb-ku, sungguh itu benar! Kalian tidak akan dapat berlari darinya!” [53]
Dan jika masing-masing individu (kesadaran) yang menzalimi (dirinya sendiri) mempunyai segala seuatu di muka bumi, maka ia pasti akan memberikannya sebagai tebusan! Ketika mereka melihat penderitaan itu, bahkan mereka tidak memiliki kekuatan untuk menunjukkan penyesalan mereka! Keputusan telah dibuat di antara mereka menurut apa yang layak mereka terima… Mereka tidak akan menjalani apapun kecuali yang layak mereka terima! [54]
Ketahuilah dengan pasti bahwa apapun yang di langit dan di bumi adalah sungguh untuk Allah (semuanya merupakan manifestasi dari makna-makna yang ditunjuk oleh Nama-namaNya). Ketahuilah dengan pasti bahwa Allah memberitahukan tentang Kebenaran… Tapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya. [55]
HU memberi kehidupan dan mengambil kehidupan! KepadaNya lah kalian akan kembali (kalian akan mengalaminya pada tingkatan ‘Realitas Yakin’ [haqqul yakin] bahwa esensi kalian terdiri dari dan diciptakan dengan Nama-nama)! [56]
Wahai manusia! Telah datang kepada kalian nasihat dari Rabb kalian, penyembuh (obat agar pikiran sehat) bagi apa yang ada di dalam diri kalian (kesadaran), petunjuk (untuk menuntun kalian kepada realitas) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. [57]
Katakanlah, “Biarkan mereka bergembira (dengan hal-hal di atas) sebagai karunia dari Allah dan dengan rahmatNya (bukan dengan kesenangan sesaat)! Yang (apa yang dijalani dengan khidmat) lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (nilai-nilai duniawi).” [58]
Katakanlah, “Apakah telah kalian pikirkan apa yang telah Allah datangkan kepada kalian sebagai rezeki, yang sebagiannya kalian jadikan haram dan sebagian lagi halal?” Katakanlah, “Apakah Allah telah mengijinkan kalian, ataukah kalian sedang memfitnah Allah?” [59]
Apa pendapat orang-orang, yang berdusta dan memfitnah tentang Allah, mengenai periode Hari Kiamat? Sungguh, Allah mempunyai karunia bagi manusia… Namun kebanyakan dari mereka tidak bersyukur (mereka tidak menilai ini dengan semestinya sebagai berkat dari Allah). [60]
Dalam keadaan apapun kalian berada, apakah sedang membaca Al-Qur’an, atau melakukan hal lainnya, ketika kalian terlibat didalamnya, Kami selalu menjadi saksi atas kalian… Tidak sesuatu pun di muka bumi (tubuh) atau di langit (kesadaran) yang tersembunyi dari Rabb kalian walau seberat atom pun! Bahkan yang lebih kecil atau lebih besar dari itu, tercatat di dalam sebuah Kitab Yang Nyata (medan gelombang-gelombang yang menyusun asal-mula keberadaan; Data mentah)! [61]
Ketahuilah dengan pasti! Tidak akan ada rasa takut bagi para penjaga (waliyy) Allah, tidak akan pula mereka bersedih. [62]
Orang-orang yang telah beriman dan menyempurnakan perlindungan (ketakwaan). [63]
Ada berita gembira bagi mereka baik di dalam kehidupan duniawi maupun di kehidupan kekal yang akan datang… Perkataan Allah tidak akan pernah berubah! Inilah kebebasan yang besar! [64]
Janganlah perkataan mereka membuatmu sedih… Sungguh, kemuliaan itu seluruhnya kepunyaan Allah… Dia itu Sami’ lagi ‘Alim. [65]
Ketahuilah dengan pasti! Apapun yang di langit dan di bumi adalah sungguh untuk Allah (agar Allah melihat fitur-fitur yang ditunjuk oleh Nama-namaNya di dalam ilmuNya, maka Dia telah menciptakan segala sesuatu dari Nama-namaNya dengan fitur-fitur yang ditunjuknya)… (Kemudian) orang-orang yang berdoa kepada apa-apa selain Allah, yang mereka persekutukan, tidak dapat mengikuti kebenaran ini (karena keadaan dualitas mereka)… Mereka hanya mengikuti asumsi-asumsi (berdasarkan khayalan mereka) dan mereka hanya berdusta. [66]
HU membuat malam untuk kalian agar kalian menemukan ketenangan di dalamnya, dan siang untuk kalian melihat dan mengevaluasi apa yang perlu… Sungguh, ada tanda-tanda bagi orang-orang yang dapat memahami. [67]
Mereka mengatakan, “Allah mengambil anak”. Subhan Dia! HU itu Ghani (terlepas dan jauh dari terbatasi dan terkondisikan oleh ciptaanNya)… Apapun yang di langit adalah untuk Dia (untuk manifestasi dari makna-makna dari Nama-namaNya)… Kalian tidak memiliki bukti melekat untuk (pengakuan) ini! Kalian membicarakan tentang Allah tanpa ilmu! [68]
Katakanlah, “Sungguh, orang-orang yang membuat kebohongan tentang Allah tidak akan terbebaskan!” [69]
Mereka akan mendapat manfaat dari dunia untuk sementara, kemudian kepada Kami mereka akan kembali! Kemudian Kami akan buat mereka merasakan penderitaan berat karena mengingkari realitas. [70]
Sampaikanlah kepada mereka tentang Nuh… Bagaimana dia berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika posisi dan peringatanku kepada kalian mengenai ayat-ayat Allah telah memberatkan kalian, maka aku telah bertawakal kepada Allah (aku percaya Nama Wakil di dalam esensiku akan memenuhi fungsinya)! Jadi, lakukanlah apapun yang kalian suka, kalian dan sekutu-sekutu kalian, dan jangan merasa cemas mengenai hal ini! Kemudian laksanakanlah keputusan kalian mengenai aku tanpa ribut lebih jauh.” [71]
“Jika kalian berpaling (karena hal ini, maka lakukanlah), aku tidak meminta balasan apapun dari kalian… Balasan bagiku (ganjaran dari apa yang aku lakukan) kepunyaan Allah semata… Aku telah diperintahkan agar termasuk orang-orang yang hidup dengan berserahdiri.” [72]
Tapi mereka (tetap) mengingkarinya… Maka Kami selamatkan dia dan orang-orang bersamanya di dalam bahtera dan menjadikan mereka khalifah-khalifah… Dan kami tenggelamkan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami! Lihatlah akhir dari orang-orang yang diberi peringatan! [73]
Kemudian (setelah Nuh) Kami datangkan Rasul-rasul sebagai isyarat-isyarat yang nyata (konfigurasi khusus dari Nama-nama) kepada banyak bangsa… Namun lagi-lagi, mereka gagal untuk mengimani apa yang telah mereka ingkari sebelumnya… Demikianlah Kami menutup hati (mengunci kesadaran) orang-orang yang melampaui batas! [74]
Kemudian setelah mereka Kami datangkan Musa dan Harun sebagai ayat-ayat Kami kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka di antara kaumnya… Tapi mereka sombong dan menjadi orang-orang yang berdosa. [75]
Ketika kebenaran dari Kami mendatangi mereka, mereka berkata, “Sungguh, ini adalah sihir yang nyata.” [76]
Musa berkata, “Beginikah cara kalian mengevaluasi Kebenaran? Benarkah ini Sihir? Tukang-tukang sihir tidak akan pernah berhasil.” [77]
Mereka berkata, “Apakah kalian datang untuk memalingkan kami dari keyakinan nenek-moyang kami dan ingin membangun kekuasaan di muka bumi? Kami bukanlah orang-orang yang mengimani kalian (Musa dan Harun).” [78]
Fir’aun berkata, “Bawalah kepadaku semua ahli sihir!” [79]
Maka setelah ahli-ahli sihir itu berkumpul, Musa berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang kalian hendak lempar.” [80]
Dan pada saat mereka melempar, Musa berkata, “Apa yang kalian tunjukkan hanyalah kekuatan sihir kalian! Sungguh, Allah akan menjadikannya musnah! Allah tidak membiarkan pekerjaan para perusak berakhir dengan hasil positif!” [81]
Allah akan menegakkan Kebenaran dengan PerkataanNya! Meskipun orang-orang yang berdosa tidak menyukainya! [82]
Tidak seorang pun mempercayai Musa di antara kaumnya, kecuali sekelompok pemuda, karena takut kepada Fir’aun dan pejabat-pejabatnya… Sungguh, Fir’aun adalah penguasa yang sewenang-wenang di muka bumi! Sungguh, dia termasuk orang-orang yang suka berlebihan! [83]
Musa berkata, “Wahai kaumku! Jika kalian termasuk orang-orang yang telah beriman dan berserahdiri kepada Allah, yang menciptakan kalian dengan Nama-namaNya, maka bertawakallah kepadaNya (percaya bahwa Nama Wakil di dalam esensi kalian akan memenuhi fungsinya).” [84]
Mereka berkata, “Kami telah bertawakal kepada Allah (kami beriman kepada makna dari Nama Wakil, Yang Esa yang memberi makna-makna untuk aktualisasi-diri. Yang Esa yang menasihati dan melindungi orang-orang yang bertawakal kepadaNya, yang memberi mereka dengan hasil yang terbaik. Dia yang percaya kepada potensi dari Nama Wakil di dalam esensinya sendiri, akan meneguhkan keimanannya kepada semua Nama-nama [semua potensi dia]. Sumber misteri dari kekhalifahan ada di dalam Nama ini!)… Rabb kami, jangan buat kami menderita karena kezaliman mereka!” [85]
“Wujudkanlah rahmatMu kepada kami dan selamatkan kami dari orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas.” [86]
Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, “Siapkanlah perumahan bagi kaum kalian di Mesir… Jadikanlah rumah-rumah kalian tempat sembahyang dan dirikanlah shalat… Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” [87]
Musa berkata, “Rabb kami! Engkaulah yang telah memberikan kemegahan dan kekayaan kepada Fir’aun dan pejabat-pejabatnya… Rabb kami, benarkah mereka menyesatkan (orang-orang) dari jalanMu? Rabb kami, lenyapkanlah kekayaan mereka dan timpakanlah kesusahan pada hati mereka! Karena mereka tidak akan beriman hingga mereka melihat penderitaan yang menyakitkan.” [88]
(Allah) berkata, “Doa kalian telah diperkenankan … Maka berdiri tegaklah… Jangan ikuti jalannya orang-orang yang jahil!” [89]
Kami bawa Anak-anak Israil menyebrangi laut… Fir’aun dan bala tentaranya melampaui batas dan mengejar mereka dengan kebencian… Sampai akhirnya, ketika air menenggelamkannya, dia berkata, “Aku telah beriman, tidak ada tuhan, hanya ada yang Esa yang diimani Anak-anak Israil. Aku termasuk umat Muslim.” [90]
“BARU SEKARANG? Tapi kamu telah mengingkari sebelum ini dan termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan!” [91]
Hari ini akan Kami kirim mayatmu ke pantai agar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelah kamu! Tapi banyak manusia yang sungguh telah terhijab dari isyarat-isyarat Kami! [92]
Sungguh, Kami telah tempatkan Anak-anak Israil di negeri yang utama dan aman… Kami beri mereka rejeki yang bersih dan suci… Mereka tidak terpecah-belah hingga ilmu mendatangi mereka (dengan ilmu, muncul perbedaan pendapat dan penafsiran)… Sungguh, Rabb-mu akan mengadili mereka di periode Hari Kiamat, mengenai apa yang mereka perselisihkan. [93]
Jika kamu meragukan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (wahai mausia) tanyalah orang-orang yang memBACA ayat-ayat Kami di seluruh dunia! Sungguh, Kebenaran telah datang kepadamu dari Rabb-mu… Maka janganlah termasuk orang-orang yang meragukan! [94]
Janganlah termasuk orang-orang yang megingkari manifestasi ayat-ayat Allah! (Jika kalian demikian) kalian akan menjadi orang-orang yang merugi. [95]
Sungguh, orang-orang yang kepadanya perkataan (keputusan kekal) dari Rabb-mu telah mewujud, mereka tidak akan beriman! [96]
Meskipun semua mujizat datang kepada mereka (mereka tetap tidak akan beriman)… Hingga mereka melihat penderitaan yang menyakitkan! [97]
Jika saja penduduk sebuah kota beriman dan mengambil manfaat dari keyakinan ini! Kecuali kaum Yunus (yang merasakan kedatangan penderitaan setelah Yunus meninggalkan mereka dan secara bersama-sama bertaubat dan beriman)… Ketika mereka beriman, kami angkat dari mereka derita kehinaan duniawi dan Kami biarkan mereka merasakan manfaat (dari karunia Kami) selama waktu tertentu. [98]
Seandainya Rabb-mu (realitas Nama-nama yang menyusun esensimu) berkehendak, semua yang hidup di bumi pasti telah beriman, seluruhnya… Maka dari itu, apakah kamu akan memaksa manusia menjadi orang-orang yang beriman? [99]
Dan jiwa tidak akan beriman kecuali komposisi unik Nama-nama Allah yang menyusun esensinya mengijinkan.” Dan Dia akan menempatkan kotoran (intelektual) pada orang-orang yang gagal mengevaluasi dengan layak. [100]
Katakanlah, “Amatilah apa yang di langit dan di bumi!” Tapi tidak akan ada faedahnya isyarat-isyarat itu bagi orang-orang yang tidak beriman! [101]
Apakah mereka menunggu hal yang serupa (penderitaan) dari orang-orang yang datang sebelum mereka? Katakanlah, “Maka tunggulah…Aku pun bersama kalian termasuk orang-orang yang menunggu.” [102]
Kemudian (ketika penderitaan itu datang) Kami akan menyelamatkan Rasul-rasul kami dan mereka yang telah beriman… Kewajiban Kami lah untuk menyelamatkan orang-orang yang beriman. [103]
Katakanlah, “Wahai manusia! Jika kalian ragu terhadap agamaku (maka ketahuilah bahwa) aku tidak akan menyembah apa-apa yang kalian sembah selain Allah! Aku hanya mengabdi kepada Allah, yang Esa yang akan menyebabkan kematian kalian! Aku telah diperintahkan agar termasuk orang-orang yang beriman.” [104]
(Dan aku telah diperintahkan): “Hadapkan wajahmu sebagai seorang Hanif kepada Agama (hadapkan spiritualitas dan kesadaranmu, esensi yang merupakan konfigurasi dari Nama-nama, kepada realitas esensial tanpa-bentuk dari apa yang dipersepsikan sebagai alam-alam jasmaniah, terbebas dari ide-ide tuhan konseptual) dan janganlah, dengan cara apapun, menjadi kelompok para dualis (jangan mengasumsikan keberadaan tuhan eksternal disamping Allah dan mempersekutukanNya)!” [105]
“Janganlah berpaling kepada apapun selain Allah, yang tidak dapat memberi kamu manfaat atau membahayakanmu! Jika kamu melakukan ini, sungguh kamu akan menjadi orang-orang yang menzalimi diri sendiri!” [106]
Dan jika Allah menimpakan kesukaran kepadamu, tidak ada yang dapat mengangkatnya selain Dia! Jika dia menghendaki kebaikan bagimu, tidak ada juga yang dapat menolak karuniaNya! Dia menjadi sebab sampainya karuniaNya kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya… Dia itu Ghafur lagi Rahim. [107]
Katakanlah, “Wahai manusia… Sungguh, Kebenaran telah datang kepada kalian dari Rabb kalian! Maka, barang siapa kembali kepada realitas dia telah kembali untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa sesat, maka dia telah berlalu dari dirinya sendiri semata! Aku bukanlah Wakil kalian (pemandu dari esensi dan kesadaran kalian).” [108]
(Rasulku) ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dan bersabarlah hingga keputusan Allah mewujud… Dia lah sebaik-baiknya hakim. [109]