11. Hud
Demi yang Esa yang ditunjuk dengan nama Allah (yang menciptakan keberadaanku dengan Nama-namaNya sesuai dengan makna huruf ‘B’), yang Rahman lagi Rahim.
Alif, Lam, Ra… Ayat-ayat dari Ilmu (Kitab) telah disusun dengan jelas, dan kemudian dimanifestasikan dengan rinci dari ladun-Nya (potensi Nama-nama yang menyususn esensi seseorang) yang Hakim lagi Khabir. [1]
(Ilmu ini telah diwahyukan agar kalian) menjadi waspada bahwa pengabdian kalian hanyalah kepada Allah. “Sungguh aku ini adalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira dari HU.” [2]
“Carilah ampunan dari Rabb kalian (atas kesalahan dan kekurangan kalian)! Kemudian bertaubatlah kepadaNya agar Dia membiarkan kalian menikmati hidup kalian hingga akhir hayat, dan memberikan karuniaNya (apa yang layak diterimanya berupa ilmu dan pencerahan) kepada setiap orang yang berbudi luhur… Jika kalian berpaling, aku takut kalian mengalami penderitaan periode yang besar (kiamat) itu.” [3]
“Kepada Allah kalian akan kembali, HU itu Qadir atas segala sesuatu.” [4]
Ketahuilah dengan pasti! Untuk bersembunyi dariNya, mereka menutupi apa yang ada di dalam diri mereka (mereka menyembunyikan pikiran mereka sebenarnya dengan pikiran lain dan merahasiakannya)! Ketahuilah dengan pasti! Ketika mereka menyembunyikan diri di balik kain-kain mereka (ketika mereka menyembunyikan dunia batin mereka), Dia mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka perlihatkan! Sungguh Dia itu ‘Alim terhadap apa yang ada di dalam diri kalian (‘dunia pribadi kalian yang diciptakan di dalam pikiran kalian’) sebagai esensi sebenarnya (dengan Nama-namaNya). [5]
Tidak ada satu mahluk bergerak pun di muka bumi yang rejeki (perbekalan) hidupnya bukan milik Allah! Dia mengetahui keadaan diamnya (akhir hidupnya) dan masa hidupya yang sementara… Semuanya adalah Ilmu yang nyata! [6]
HU menciptakan langit dan bumi dalam enam tahap (enam keadaan kesadaran [langit] dan tubuh [bumi]). SinggasanaNya (dimensi nama-nama yang darinya kekuasaanNya mewujud) ada pada air (esensi alam semesta; ilmu – data di dalam samudera gelombang; data yang terkandung dalam gelombang energi yang menyusun alam semesta). (Dari sisi manusia, sifat-sifat yang ditunjuk oleh Nama-nama adalah penguasa atas kesadaran dan tubuh manusia – 80% tubuh manusia terdiri dari air, yang diprogram untuk menyimpan data melalui gelombang energi tertentu.) Untuk menentukan siapa di antara kalian yang paling baik amalnya… Sungguh, jika kamu mengatakan “Kalian pasti akan dibangkitkan setelah kematian,” orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas akan mengatakan, “Ini hanyalah sihir yang nyata (menunjukkan yang tiada sebagai ada).” [7]
Sungguh, jika Kami tunda penderitaan mereka untuk beberapa waktu, mereka tentu akan mengatakan, “Apa yang menahannya?” Ketahuilah dengan yakin! Pada hari penderitaan itu mendatangi mereka, ia tidak akan dipalingkan dari mereka! Mereka akan terselimuti oleh apa yang mereka cemoohkan. [8]
Sungguh, apabila Kami membuat manusia merasakan rahmat dari Kami dan kemudian mencabutnya darinya, dia pasti akan putus asa dan tidak bersyukur. [9]
Tapi apabila Kami buat dia merasakan kenikmatan setelah penderitaan, tentu dia akan berkata, “Aku mengatasi penderitaan (dengan kecerdasanku sendiri)”… Sungguh, dia sangat gembira dan sombong! [10]
Kecuali orang-orang yang sabar dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat. Ada ampunan dan pahala yang besar bagi mereka. [11]
(RasulKu!) Apakah dadamu sesak dan akan meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu karena mereka mengatakan, “Tidakkah seharusnya harta pusaka diturunkan bersamanya, atau datang malaikat bersamanya”? (yakni, mereka menginginkan mujizat yang dapat dilihat oleh mata bukannya apa yang bisa dievaluasi oleh akal.) Kamu hanyalah pemberi peringatan! Allah itu Wakil atas segala sesuatu. [12]
Ataukah mereka menyatakan, “(Muhammad) sendiri yang membuatnya”… Katakanlah “(Jika kamu mengklaim ini sebagai buatan manusia) maka datangkanlah sebuah surat seperti ini… Panggillah siapapun yang bisa kalian panggil (untuk membantu dari berhala-berhala kalian) yang tidak ada hubungannya dengan makna yang ditunjuk oleh nama Allah… (Pergi dan lakukanlah) jika ucapan kalian benar.” [13]
Jika mereka tidak menanggapi kamu, maka ketahuilah (ini): ia hanya diwahyukan sebagai ilmu Allah! Tidak ada tuhan, hanya HU! Maukah sekarang kalian berserahdiri? [14]
Barangsiapa menghendaki kehidupan duniawi dan keindahannya, akan Kami beri dia akibat-akibat perbuatannya dengan sepenuhnya… Upah bagi mereka di dunia tidak akan dikurangi (dia yang hidup utuk dunia akan menerima upahnya di dunia dan berakhir). [15]
Mereka adalah orang-orang yang di kehidupan kekal yang akan datang tidak mendapatkan apa-apa kecuali api… Di sana, perbuatan-perbuatan mereka tidak memberi mereka keuntungan. Semua tindakan mereka sia-sia. [16]
Apakah mereka itu seperti orang yang hidup dengan bukti yang nyata dari Rab-nya? Dari dia, ada saksi (Al-Qur’an) mengikutinya, dan sebelumnya ada Kitab Musa sebagai penutun dan rahmat (menegaskan apa-apa yang di dalam)… Mereka mengimaninya sebagai Kebenaran… Janganlah termasuk orang-orang yang mengingkarinya dan yang tempatnya (sebagai akibat pengingkaran ini) Neraka yang dijanjikan (Naar)… Maka janganlah meragukannya… Sungguh, itu adalah Kebenaran dari Rabb-mu! Tapi kebanyakan manusia tidak percaya. [17]
Siapa yang lebih zalim dibanding orang yang memfitnah terhadap Allah? Mereka akan dihadapkan kepada Rabb mereka! Dan saksinya akan berkata, “Inilah orang-orang yang berbohong terhadap Rabb mereka”… Berhati-hatilah, laknat Allah itu bagi orang-orang yang zalim (menganiaya diri sendiri dan terlempar jauh dari realitas esensial karena perbuatannya ini). [18]
Mereka menghalangi dari jalan Allah dan membuat bengkok (jalan yang lurus)… Mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengingkari kehidupan kekal yang akan datang! [19]
Mereka tidak menjadikan Allah lemah di bumi (mereka tidak akan dapat menghapuskan sunnatullah; setiap orang akan menjalani akibat-akibat dari perbuatan mereka)… Mereka juga tidak mempunyai pelindung selain Allah… Penderitaan mereka akan dilipatgandakan… Karena mereka tidak dapat memahami dan mengevaluasi secara mendalam. [20]
Mereka lah orang-orang yang menempatkan dirinya dalam kerugian! Kerugian mereka adalah apa-apa yang mereka ada-adakan (berhala-berhala/tuhan-tuhan yang mereka anggap ada). [21]
Sejatinya, mereka akan menjadi orang-orang yang paling rugi di kehidupan kekal yang akan datang. [22]
Sungguh, orang-orang yang beriman dan melakukan amal-perbuatan yang diwajibkan oleh agama mereka dan yang patuh dan takut kepada Rabb mereka, mereka lah para penghuni Surga! Mereka akan tinggal di dalamnya selama-lamanya. [23]
Perumpamaan kedua kelompok ini bagaikan perbedaan persepsi antara orang yang buta dan orang yang tuli! Bisakah mereka sama? Apakah kamu belum ingat juga? [24]
Sungguh, Kami datangkan Nuh kepada kaumnya… Dia berkata, “Sungguh aku ini pemberi peringatan yang nyata kepada kalian.” [25]
“Jangan menyembah apapun selain Allah… Sungguh, aku takut kalian mengalami penderitaan di hari yang menyakitkan.” [26]
Pemuka di antara orang-orang yang mengingkari ilmu mengenai realitas dari kaumnya berkata, “Kami hanya memandangmu sebagai manusia seperti kami… Dan kami tidak melihatmu diikuti kecuali oleh orang-orang biasa (tanpa kekayaan atau kedudukan) yang bertindak berdasarkan pandangan-pandangan sederhana (tidak cerdas)… Dan kami tidak melihat bahwa kamu di atas kami dalam hal apapun… Sebaliknya, kami mengira bahwa kamu berdusta.” [27]
Nuh berkata, “Wahai kaumku… Apakah kalian mengerti? Bagaimana jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabb-ku dan jika Dia memberiku rahmat (nubuwwat) namun kalian gagal mengevaluasi ini? Apakah kami harus memaksakannya kepada kalian padahal kalian meremehkannya?” [28]
Wahai kaumku… Aku tidak menginginkan imbalan apapun untuk ini… Imbalan dari apa yang aku lakukan hanyalah kepunyaan Allah… Aku tidak bisa mengusir orang-orang yang beriman (meskipun kalian merendahkan mereka)! Sungguh mereka akan menyatu dengan Rabb mereka… Namun aku melihat kalian sebagai orang-orang yang berlaku jahil.” [29]
“Wahai kaumku… Jika aku mengusir mereka, siapa yang akan menolongku terhadap Allah? Tidak bisakah kalian berpikir?” [30]
“Aku tidak sedang mengatakan bahwa perbendaharaan Allah ada bersamaku, atau bahwa aku mengetahui yang gaib… Tidak pula mengakui bahwa aku seorang malaikat… Aku pun tidak sedang mengatakan bahwa Allah tidak akan pernah memberi kebaikan kepada orang-orang yang kalian remehkan dan rendahkan… Allah paling mengetahui apa yang ada dalam diri mereka… (Jika aku harus mengatakan yang sebaliknya) sungguh aku akan termasuk orang-orang yang berbuat dosa.” [31]
Mereka mengatakan, “Wahai Nuh… Sungguh kamu telah berjuang keras terhadap kami… Dan kamu telah melangkah terlalu jauh! Jika kamu benar, maka datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami.” [32]
(Nuh) berkata, “Hanya Allah yang akan mendatangkannya kepada kalian, jika Dia berkehendak! Kalian tidak bis melemahkan Allah untuk melakukan apa yang dikehendakiNya.” [33]
“Jika Allah berkehendak menyesatkan kalian, meskipun aku ingin menasihati kalian, nasihatku tidak akan berguna. Dia adalah Rabb kalian, kepadaNya kalian akan dikembalikan.” [34]
Ataukah mereka mengatakan, “Dia membuatnya”… Katakanlah, “Jika aku yang telah membuatnya, aku akan menghadapi akibat-akibat dari kesalahanku… Tapi mengenai kesalahan kalian, aku berlepas diri!” [35]
Diwahyukan kepada Nuh, “Tidak seorang pun di antara kaummu akan beriman, kecuali yang telah beriman. Maka, janganlah bersedih dengan apa yang mereka kerjakan!” [36]
Bangunlah sebuah perahu menurut wahyu Kami dan sebagaimana mata Kami (yakni, sebagai saluran dari penglihatan Kami; istilah ini merujuk kepada Kesatuan Keberadaan)… Jangan tanyakan kepadaKu mengenai (keselamatan) orang-orang yang zalim… Sungguh, mereka akan ditenggelamkan! [37]
Dia membuat perahu itu… Para pemuka di antara kaumnya mengejeknya jika mereka melewatinya… (Nuh) berkata, “Jika kalian memperolokan kami, (pada saatnya tiba) kami akan memperolokan kalian sebagaimana kalian memperolokan kami.” [38]
“Kalian akan segera mengetahui kepada siapa penderitaan yang menghinakan akan mendatangi hari ini, dan kepada siapa penderitaan abadi akan turun (di masa yang akan datang).” [39]
Maka, ketika perintah kami datang dan air meluap dari sumbernya, Kami berkata, “Muatlah ke dalam perahu sepasang-sepasang dari setiap jenisnya, semua yang beriman dan keluarga kalian, kecuali terhadap mereka yang keputusannya telah ditetapkan.” Namun sangat sedikit yang telah beriman bersamanya. [40]
Dia berkata, “Naiklah kedalam sini! Jalan dan sauhnya dibuat oleh yang Esa yang bernama Allah! Sungguh, Rabb-ku itu Ghafur lagi Rahim.” [41]
(Perahu itu) berlayar bersama mereka melewati gelombang setinggi gunung… Nuh memanggil anaknya yang berada di dekat pantai, “Anakku! Naiklah bersama kami (bergabunglah dengan pemahaman agamaku)… Jangan bersama mereka yang mengingkari ilmu mengenai realitas!” [42]
(Tapi anaknya) berkata, “Aku akan mengungsi ke gunung untuk melindungiku dari air”… (Nuh) berkata, “Hari ini tidak ada pelindung dari ketetapan Allah, kecuali bagi yang Dia rahmati”… Dan karena ombak yang datang memisahkan mereka, dia termasuk yang ditenggelamkan. [43]
Dan dikatakan, “Wahai bumi, telan lah airmu! Wahai langit, tahanlah (hujanmu)”… Air pun surut… Ketetapan telah terpenuhi… (Perhau itu) tiba merapat di Judiyy (gunung yang tinggi)… Dan dikatakan, “Jauhlah (binasalah)orang-orang yang zalim.” [44]
Nuh memohon kepada Rabb-nya dan berkata, “Rabb-ku, sungguh anakku adalah bagian dari keluargaku… PernyataanMu adalah benar dan Engkau adalah hakim yang paling adil (KeputusanMu mewujud melalui setiap orang, namun sebagai hakim di dalam esensiku sendiri, wujudkanlah keputusanMu menurut realitas esensialku yang terdalam).” [45]
Dia berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, dia itu bukan bagian dari keluargamu! Sungguh, (kekerasan-hatimu tentang anakmu yang berlawanan dengan ketetapanKu) adalah tindakan yang tidak diwajibkan oleh agamamu! Maka, janganlah meminta kepadaku sesuatu yang engkau tidak memiliki ilmu tentangnya! Sungguh, Aku mengingatkanmu untuk tidak termasuk orang-orang yang jahil.” [46]
(Nuh) berkata, “Rabb-ku! Aku berlindung kepadaMu dari meminta apa-apa yang aku tidak memiliki ilmu tentangnya (dalam makna yang sebenarnya)! Jika Engkau tidak mengampuniku dan memberikan rahmatMu padaku, aku akan termasuk orang-orang yang merugi.” [47]
“Wahai Nuh… Turunlah, kamu dan bangsamu yang akan dibentuk dari orang-orang yang bersamamu, dalam Salam dan keberlimpahan dari Kami… Kami akan karuniai mereka (generasi-generasi selanjutnya) kemanfaatan, kemudian akan menimpa kepada mereka penderitaan yang menyakitkan dari Kami (dari makna Nama-nama di dalam esensi mereka; dari inti mereka).” [48]
Ini adalah dari berita gaib! Kami wahyukan kepadamu… Sebelum ini, kamu maupun kaummu tidak mengetahui tentang hal ini… Maka bersabarlah… Sungguh, masa depan hanyalah untuk orang-orang yang terlindungi (takwa). [49]
Dan kepada (kaum) ‘Aad, saudara mereka Hud telah berkata, “Wahai kaumku! Mengabdilah kepada Allah… Kalian tidak boleh mempunyai berhala/tuhan selain Dia! Kalian hanyalah sedang memfitnah (karena pendekatan dualistik kalian).” [50]
“Wahai kaumku! Aku tidak meminta balasan untuk hal ini… Balasanku adalah dari yang Esa yang menciptakan aku secara khusus (Fatir) untuk memenuhi fungsi ini… Apakah kalian belum akan menggunakan akal kalian?” [51]
“Wahai kaumku, mohonlah ampunan dari Rabb kalian… Kemudian bertaubatlah kepadaNya agar Dia mendatangkan kepada kalian kelimpahan dari langit dan meningkatkan kekuatan kalian… Janganlah berpaling sebagai orang yang berdosa.” [52]
Mereka berkata, “Wahai Hud! Kamu tidak datang kepada kami sebagai mujizat! Kami tidak akan meninggalkan berhala-berhala/tuhan-tuhan kami hanya karena kamu berkata demikian… Kami pun tidak akan percaya kepadamu!” [53]
“Kami hanya mengatakan begini: Salah satu dari tuhan-tuhan kami telah menamparmu dengan buruk! (Hud) berkata, “Sungguh, aku jadikan Allah sebagai saksiku! Dan kalian pun menjadi saksi bahwa aku tidak berhubungan dan berlepas diri dari mereka yang kalian persekutukan.” [54]
“Maka, rencanakanlah terhadapku bersama semua yang kalian samakan (persekutukan) denganNya dan janganlah menawarkan kepadaku kelonggaran apapun.” [55]
“Aku telah bertawakal kepada Allah, Rabb-ku dan Rabb kalian (meyakini Nama Wakil di dalam esensiku akan memenuhi fungsinya)… Tidak ada satu mahluk bergerak pun yang tidak Dia pegang (program dengan nama Fatir) pada keningnya (otak) (yakni, patuh terhadap perintahNya)… Sungguh Rabb-ku ada di jalan yang lurus (sirothol mustaqim). [56]
“Jika kalian berpaling, sungguh telah aku sampaikan kepada kalian apa yang diwahyukan kepadaku (ilmu mengenai realitas)… Rabb-ku akan mendatangkan yang lain sebagai pengganti kalian; kalian tidak bisa membahayakanNya… Sungguh, Rabb-ku itu Hafizh atas segala sesuatu.” [57]
Ketika perintah Kami mewujud, Kami selamatkan Hud dan orang-orang beriman yang bersamanya dengan rahmat Kami… Kami selamatkan mereka dari penderitaan yang berat. [58]
Begitulah (yang terjadi dengan kaum) ‘Aad… Dengan sadar mereka mengingkari ayat-ayat dari Rabb mereka (di dalam diri mereka)… Mereka menentang Rasul-rasulNya… Dan mereka mengikuti perintah dari setiap penindas yang keras kepala. [59]
Mereka dikutuk baik di dunia maupun di periode Hari Kiamat (mereka terlempar jauh dari relitas esensial mereka)! Ketahuilah dengan yakin, (kaum) ‘Aad mengingkari Rabb mereka! Ketahuilah dengan yakin, keterjauhanlah bagi kaum ‘Aad, kaumnya Hud. [60]
Kepada Tsamud (kami datangkan) saudara mereka Shalih… Dia berkata, “Wahai kaumku… Sadarlah dengan pengabdian kalian kepada Allah! Kalian tidak boleh mempunyai berhala/tuhan, hanya HU! Dia membentuk kalian dari tanah dan memakmurkannya dengan kalian… Maka, mohonlah ampunan dariNya dan bertaubatlah kepadaNya… Sungguh, Rabb-ku itu Qarib lagi Mujib (yang Esa yang mengabulkan).” [61]
Mereka berkata, “Wahai Shalih! Sungguh, sebelum ini kamu adalah bagian dari kami, laki-laki yang jadi tumpuan harapan! Apakah kamu melarang kami menyembah apa yang disembah nenek moyang kita? Sungguh, kami sangat khawatir dengan apa yang kamu ajak kami kepadanya.” [62]
Dia berkata, “Wahai kaumku, lihatlah… Bagaimana jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabb-ku dan Dia memberiku rahmatNya dari diriNya sendiri? (Dalam hal ini) jika aku tidak mematuhiNya, siapa yang akan menolongku untuk melawanNya? Kalian tidak dapat menambah apapun kepadaku kecuali kerugian.” [63]
“Wahai kaumku! Unta betina ini (yang sedang berjalan) adalah ayat (pertanda) bagi kalian dari Allah… Jadi, biarkan dia makan di bumi Allah… Janganlah tangan kalian mencelakakannya… Jika tidak, kalian akan ditimpa penderitaan yang dekat.” [64]
Namun mereka melumpuhkan dan membunuhnya! Dia berkata, “Kalian punya sisa hidup tiga hari di rumah kalian! Ini adalah peringatan yang tidak dapat disangkal.” [65]
Ketika perintah Kami mewujud, Kami selamatkan Shalih dan orang-orang beriman bersamanya dengan rahmat Kami… Dan (Kami selamatkan mereka) dari kehinaan hari itu… Sungguh, Rabb kalian itu Qawwi lagi ‘Aziz. [66]
Ledakan yang tidak dapat dielakkan (bunyi getaran yang dahsyat) menimpa mereka dan mereka tersungkur mati di dalam rumah mereka! [67]
Seolah mereka tidak pernah tinggal di sana! Maka ketahuilah dengan keyakinan mutlak bahwa (kaumnya)Tsamud telah mengingkari Rabb mereka… (Lagi-lagi) Ketahuilah dengan keyakinan mutlak bahwa kaum Tsamud terlempar jauh (dari realitas esensial mereka). [68]
Sungguh, Rasul-rasul Kami (dari antara malaikat-malaikat Kami) mendatangi Ibrahim sebagai berita gembira dan menyambutnya, “Salam”. Dia pun berkata, “Salam” dan kemudian menghidangkan daging sapi bakar. [69]
Tapi ketika dia melihat bahwa mereka (para Rasul) tidak menyentuhnya, dia merasa aneh dan khawatir (takut bahwa mereka mungkin musuh)… Mereka berkata, “Jangan takut! Kami sesungguhnya diutus untuk kaum Luth.” [70]
Istrinya (Ibrahim) berdiri di dekatnya… Dia tertawa… Kami beri dia berita gembira mengenai Ishak, dan setelah Ishak, Ya’kub… [71]
(Istri Ibrahim) berkata, “Malangnya aku ini! Akankah aku melahirkan anak padahal aku seorang wanita tua (yang telah berhenti haid) dan suamiku pun telah tua? Sungguh, ini kejadian yang mengejutkan!” [72]
Mereka berkata, “Apakah kalian merasa heran dengan kekuasaan Allah? Rahmat dan kelimpahan Allah tercurah kepada kalian, wahai penghuni rumah ini! Sungguh, Dia itu Hamid lagi Majid. [73]
Ketika rasa takut Ibrahim hilang, dan dia menerima berita gembira, akal sehatnya pulih dan dia mulai berbantahan dengan Kami mengenai kaum Luth. [74]
Sungguh, Ibrahim adalah orang yang lembut dan berperasaan halus, orang yang sering kembali kepada Rabb-nya (introspeksi). [75]
(Para malaikat) berkata, “Wahai Ibrahim! Berhentilah berargumen! Perintah Rabb-mu telah pasti! Penderitaan yang tidak dapat dihentikan sungguh akan menimpa mereka!” [76]
Ketika Rasul-rasul kami mendatangi Luth, dia merasa kesusahan (untuk mereka) dan khawatir (bahwa dia tidak dapat melindungi mereka) dan berkata, “Ini adalah hari yang sulit.” [77]
Kaum (Luth) mendatangi dia dengan hasrat… Mereka terbiasa melakukan perbuatan buruk… (Luth) berkata, “Wahai kaumku… Inilah anak-anak perempuanku… Mereka lebih suci bagi kalian… Hati-hatilah dengan Rabb kalian dan jangan menghinakan aku di depan tamu-tamuku… Tidak adakah seorang yang berakal sehat di antara kalian?” [78]
Mereka berkata, “Kamu tahu bahwa kami tidak menginginkan anak-anak perempuanmu! Dan kamu tahu benar apa sesungguhnya yang kami cari.” [79]
(Luth) berkata, “Seandainya aku memiliki kekuasaan yang cukup untuk mengatasi kalian atau memiliki dukungan yang sangat kuat.” [80]
(Para malaikat) berkata, “Wahai Luth! Sungguh, kami adalah Rasul-rasul dari Rabb-mu… Mereka tidak akan pernah dapat menyentuhmu! Maka, berangkatlah dengan keluargamu di malam hari… Jangan seorang pun dari kalian tinggal, kecuali istrimu! Karena apapun yang menimpa mereka juga akan menimpanya… Waktu yang ditentukan bagi mereka adalah di pagi hari. Bukankah pagi hari itu sudah dekat?” [81]
Maka, ketika perintah Kami tiba, Kami jungkirbalikan kota itu dan menghujani mereka dengan batu berlapiskan tanah liat (mungkin lava dari letusan vulkanik). [82]
(Batu-batuan yang) ditandai dari Rabb-mu… Yang tidak jauh dari orang-orang yang zalim. [83]
Dan kepada penduduk Madyan (Kami datangkan) saudara mereka Syu’aib… Dia berkata, “Wahai kaumku… Waspadalah terhadap pengabdian kalian kepada Allah! Kalian tidak boleh mempunyai berhala/tuhan, hanya HU! Jangan mengurangi ukuran (takaran) dan timbangan… Aku mengetahui dimana kebaikan itu bagi kalian… Dan aku takutkan bagi kalian saat ketika penderitaan akan menelan kalian.” [84]
“Wahai kaumku… Penuhilah ukuran (takaran) dan timbangan dengan adil dan sempurna, jangan menipu manusia dan jangan keterlaluan hingga menyebabkan kerusakan di muka bumi.” [85]
“Jika kalian beriman, apa yang telah Allah buat halal bagi kalian lebih baik bagi kalian. Aku bukanlah penjaga kalian.” [86]
Mereka berkata, “Wahai Syu’aib… Introspeksimukah yang memberitahumu bahwa kami harus meninggalkan apa yang nenek-moyang kami sembah dan berhenti menggunakan harta milik kami sesuka hati kami! Sungguh, kamu itu Halim lagi Rasyid. [87]
(Syu’aib) berkata, “Wahai kaumku… Apakah kamu tidak mengerti? Bagaimana jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabb-ku dan Dia telah memberiku karunia dari diriNya sendiri? Aku tidak ingin bertentangan dengan kalian karena apa yang aku larang kepada kalian… Aku hanya ingin memperbaiki kalian semampuku… Keberhasilanku hanyalah karena Allah… Aku bertawakal kepadaNya (meyakini Nama Wakil di dalam esensiku akan memenuhi fungsinya) dan kepadaNya aku kembali.” [88]
“Wahai kaumku… Janganlah pertentanganmu terhadapku membawamu kepada kejahatan, (yang karenanya) kalian ditimpa hal yang serupa dengan apa yang menimpa kaum Nuh, atau Hud, atau Shalih… Kaum Luth tidak lah jauh darimu.” [89]
“Mohonlah ampunan dari Rabb kalian, dan bertaubatlah (kembali) kepadaNya… Sungguh, Rabb-ku itu Rahim lagi Wadud.” [90]
Mereka berkata, “Wahai Syu’aib… Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan! Kenyataannya, kami memandang kamu lemah dibanding kami… Seandainya bukan karena menghormati keluargamu, tentu kami telah membunuhmu! Kamu tidak dalam posisi yang bisa mengalahkan kami.” [91]
(Syu’aib) berkata, “Wahai kaumku… Apakah keluargaku lebih kuat dan tak tertandingi dibanding Allah terhadap kalian? Tapi kalian menempatkan Dia di belakang kalian dan melupakannya… Sungguh, Rabb-ku itu Mu’id (Maha Meliputi) atas apa yang kalian kerjakan.” [92]
“Wahai kaumku… Lanjutkanlah melakukan apa yang kalian lakukan menurut lingkungan kalian. Sungguh, aku pun sedang melakukan apa yang aku lakukan. Kalian akan segera melihat kepada siapa penderitaan yang menghinakan akan mendatangi dan siapa di antara kita yang pendusta… Amatilah, karena aku pun Raqibbersama kalian.” [93]
Ketika perintah Kami mewujud, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami… Sedangkan ledakan besar menggelegar yang mengerikan menimpa orang-orang yang zalim dan mereka tersungkur mati di dalam rumah-rumah mereka. [94]
Seolah mereka tidak pernah tinggal di sana… Ketahuilah dengan yakin, kehidupan yang jauh dari realitas mereka adalah ketetapan bagi penduduk Madyan, sama seperti halnya (kaum) Tsamud. [95]
Sungguh, Kami telah datangkan Musa sebagai isyarat Kami dan dengan bukti yang nyata… [96]
Kepada Fir’aun dan para pemukanya… Mereka mengikuti perintah Fir’aun… Tapi perintah Fir’aun tidak mencerminkan kematangan. [97]
(Fir’aun) akan berdiri di depan kaumnya selama Hari Kiamat dan memimpin mereka menuju api! Dan betapa buruknya tempat yang mereka tuju. [98]
Mereka dikutuk di sini (di dunia ini) dan di periode Hari Kiamat! Betapa buruknya bagian yang mereka terima! [99]
Maka, itulah berita mengenai wilayah-wilayah itu! Kami sampaikan ini kepadamu… Di antara wilayah-wilayah itu, sebagian masih berdiri (dan sebagian lagi) bagai rumput yang telah dibabat habis. [100]
Dan Kami tidak menzalimi mereka, tapi mereka lah yang menzalimi diri mereka sendiri! Ketika perintah Rabb mereka mewujud, tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah tidak berfaedah bagi mereka! (Konsepsi mereka tentang tuhan) tidak mendatangkan apa-apa bagi mereka kecuali kehancuran. [101]
Demikianlah yang ditimpakan Rabb-mu kepada kota-kotanya orang-orang zalim! Sungguh bencana dariNya sangat menyakitkan lagi keras! [102]
Sungguh, ada isyarat padanya bagi orang-orang yang takut akan derita kehidupan yang akan datang… Yakni saat ketika semua manusia dikumpulkan seluruhnya! Yakni saat ketika tidak ada sesuatu pun yang disembunyikan! [103]
Kami hanya menangguhkannya untuk waktu tertentu. [104]
Ketika periode itu dimulai, tidak seorang pun dapat berbicara kecuali dengan ijinNya! Di antara mereka, sebagian celaka (orang-orang yang tidak beriman; berjodoh dengan neraka abadi) dan sebagian bergembira (orang-orang yang beriman; berjodoh dengan Surga abadi). [105]
Orang-orang yang celaka berada di dalam api (Naar). Di dalamnya, mereka akan bernafas dengan mengerang dan mengeluh (karena penderitaan)! [106]
Selama langit dan bumi (kesadaran dan tubuh mereka) masih ada, mereka akan tinggal di dalamnya dengan kekal; kecuali Rabb-mu berkehendak lain… Sungguh, apa yang Rabb-mu (konfigurasi nama-nama yang menyusun esensimu) kehendaki, Dia akan mewujudkannya! [107]
Adapun bagi yang bergembira, mereka berada di Surga… Selama langit dan bumi (kesadaran dan tubuh mereka) ada, mereka akan tinggal di dalamnya dengan kekal, kecuali Rabb-mu berkehendak lain… Mereka akan hidup dengan berkat karunia yang tiada henti. [108]
Janganlah menjadi ragu karena melihat (tampilan nyata dari) penyembahan mereka! Mereka menyembah seperti halnya nenek-moyang mereka (mereka tidak mengabdi kepada Allah)! Sungguh, Kami akan berikan kepada mereka apa yang layak mereka terima dengan lengkap dan sempurna. [109]
Sungguh, Kami berikan kepada Musa ilmu mengenai realitas, namun mereka berselisih tentangnya! Seandainya bukan karena perkataan yang telah lalu (yang telah ditetapkan) oleh Rabb-mu, masalah di antara mereka pasti telah selesai… Sungguh, mereka dalam keraguan mengenai ini (karena khayalan mereka). [110]
Sungguh, Rabb-mu membalas tiap-tiap orang dengan sempurna atas perbuatan-perbuatan mereka… Karena Dia (sebagai realitas esensial mereka dengan Nama-namaNya dan sebagai pembentuk mereka) itu Khabir. [111]
Maka, jalanilah realitas sebagaimana telah diperintahkan kepadamu (berada di jalan yang benar bermakna menjalani/mengalami realitas melalui realisasi dari realitas esensial seseorang)! Dan orang-orang besertamu yang telah bertaubat (atas apa-apa yang menghalangi mereka dari mengalami realitas mereka)… Dan janganlah melampaui batas! Karena Dia itu Bashir terhadap apa yang kalian kerjakan (berdasarkan rahasia dari huruf B). [112]
Janganlah cenderung kepada orang-orang yang menzalimi (diri mereka sendiri) karena (jika kalian melakukannya)api itu akan menyentuh kalian… Kalian tidak boleh mempunyai penjaga (waliyy) selain Allah! (Dan jika kalian mengambil yang lain-lain sebagai penjaga) kalian tidak akan mendapatkan pertolongan! [113]
Dirikanlah shalat di kedua penghujung hari dan pada saat menjelang malam… Sungguh, perbuatan-perbuatan baik (menjalani/mengalami realitas; gaya hidup yang menyenangkan) akan menghapuskan perbuatan-perbuatan buruk (tindakan yang menutupi realitas, serta akibat-akibat pelanggaran dari keberadaan berbasis-ego)… Ini adalah nasihat bagi orang-orang yang berpikir. [114]
Bersabarlah… Sungguh, Allah tidak akan menghilangkan pahala dari orang-orang yang berbuat kebaikan. [115]
Bukankah seharusnya orang-orang yang masih tersisa dari generasi-generasi sebelum kalian berhenti melakukan kerusakan di muka bumi? Kecuali sebagian kecil dari orang-orang yang kami selamatkan di antara mereka (tidak seorang pun melakukan ini)… Orang-orang yang zalim mengejar kemewahan yang memanjakan mereka… Mereka menjadi orang-orang yang berdosa! [116]
Dan Rabb-mu tidak akan menghancurkan wilayah-wilayah itu, yang di dalamnya orang-orang jujur tinggal, dengan tidak adil! [117]
Seandainya Rabb-mu berkehendak, tentu Dia telah membuat manusia sebagai bangsa yang satu (dengan satu keimanan)! Tapi keyakinan-keyakinan berdasarkan pendapat-pendapat yang berbeda harus berlanjut… [118]
Kecuali bagi orang yang kepadanya Rabb-mu menganugerahkan rahmatNya (yang tidak menolak apa yang dibawa Rasul); karena untuk itulah Dia menciptakan mereka. Perkataan Rabb-mu: “Sungguh Aku akan mengisi penuh Neraka dengan jin dan manusia” telah terpenuhi. [119]
Alasan mengapa Kami menyampaikan berita-berita mengenai setiap Rasul adalah untuk meneguhkan pemahamanmu… Dengan surah ini kamu telah diberitahu mengenai Kebenaran, dan peringatan serta nasihat (pelajaran) telah diberikan kepada orang-orang yang beriman. [120]
Katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman, “Lakukanlah apa yang kalian bisa; karena kami pun akan melakukannya.” [121]
“Dan tunggulah (untuk melihat hasilnya)! Karena kami pun sama menunggu!” [122]
Yang tidak dapat difahami (gaib) di langit dan di bumi adalah untuk Allah… Perintah yang mewujud adalah dariNya sepenuhnya! Maka, waspadalah terhadap pengabdianmu kepadaNya, rasakanlah kehadiran makna dari Nama Wakil di dalam esensimu! Rabb-mu tidak terhijab dari apa-apa yang kalian kerjakan! [123]